1. Pengertian kurikulum
Pengertian kurikulum adalah seperangkat atau sistem rencana dan pengaturan
mengenai isi dan bahan pembelajaran yang dipedomani dalam aktivitas belajar
mengajar. Secara etimologis, kurikulum berasal dari istilah curriculum dimana dalam
bahasa inggris, kurikulum adalah rencana pelajaran. Curriculum berasal dari bahasa
latin yaitu currere, kata currere memiliki banyak arti yaitu berlari cepat, maju dengan
cepat, menjalani dan berusaha untuk. Dalam bahasa arab, kurikulum disebut
dengan manhaj yang berarti jalan yang dilalui manusia pada berbagai bidang
kehidupan, dalam pengertian kurikulum pendidikan bahasa arab yang dikenal dengan
istilah manhaj al-dirasah yang jika dilihat artinya pada kamus tarbiyah adalah
seperangkat perencanaan dan media yang dijadikan sebagai acuan lembaga pendidikan
untuk mewujudkan tujuan-tujuan pendidikan.
Dalam dunia pendidikan menjadi sejumlah mata pelajaran (subject) yang harus
ditempuh oleh seorang siswa dari awal sampai akhir program pembelajaran untuk
memperoleh penghargaan yang berupa ijazah. Dari pengertian tersebut, dalam
kurikulum terkandung dua hal pokok,yaitu : (1). adanya mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh siswa dan (2). Tujuan utamanya yaitu untuk memperoleh ijazah.
Pengertian secara luas kurikulum itu tidak terbatas hanya pada sejumlah mata
pelajaran saja, tetapi mencakup semua pengalaman belajar (learning experience) yang
dialami siswa dan mempengaruhi perkembangan pribadiya. Toto Ruhimat dkk
(Saylor, Alexander dan lewis, 1974) mengemukakan “kurikulum sebagai segala upaya
sekolah untuk mempengaruhi siswa supaya belajar, baik dalam ruangan kelas,
dihalaman sekolah, maupun di luar sekolah”.
Nana Syaodih Sukmadinata (2005) mengemukakan pengertian kurikulum
ditinjau dari tiga dimensi, yaitu:”sebagai ilmu, sebagai sistem dan sebagai rencana”.
Toto Ruhimat dkk (S. Hamid Hasan,1988) mengemukakan bahwa kurikulum memiliki
empat dimensi pengertian, yaitu: “(1) kurikulum sebagai suatu ide/gagasan, (2)
kurikulum sebagai suatu rencana tertulis yang sebenarnya merupakan perwujudan dari
kurikulum sebagai suatu ide, (3) kurikulum sebagai suatu kegiatan yang sering pula
disebut dengan istilah kurikulum sebagai suatu realita atau implementasi kurikulum.
Secara teoritis dimensi kurikulum ini adalah pelaksanaan dari kurikulum sebagai suatu
rencana tertulis.(4) kurikulum sebagai suatu hasil yang merupakan konsekuensi dari
kurikulum sebagai suatu kegiatan”.
2. Konsep kurikulum
Konsep terpenting yang perlu mendapatkan penjelasan dalam teori kurikulum
adalah konsep kurikulum. Ada tiga konsep tentang kurikulum, kurikulum sebagai
substansi, sebagai sistem, dan sebagai bidang studi.
Suatu kurikulum, dipandang orang sebagai suatu rencana kegiatan belajar bagi
murid-murid di sekolah, atau sebagai suatu perangkat tujuan yang ingin dicapai.
Suatu kurikulum juga dapat menunjuk kepada suatu dokumen yang berisi rumusan
tentang tujuan, bahan ajar, kegiatan belajar-mengajar, jadwal, dan evaluasi. Suatu
kurikulum juga dapat digambarkan sebagai dokumen tertulis sebagai hasil
persetujuan bersama antara para penyusun kurikulum dan pemegang
kebijaksanaan pendidikan dengan masyarakat. Suatu kurikulum juga dapat
mencakup lingkup tertentu, suatu sekolah, suatu kabupaten, propinsi, ataupun
seluruh negara.
b. Konsep kedua, adalah kurikulum sebagai suatu sistem:
Yaitu sistem kurikulum. Sistem kurikulum merupakan bagian dari sistem
persekolahan, sistem pendidikan, bahkan sistem masyarakat. Suatu sistem
kurikulum mencakup struktur personalia, dan prosedur kerja bagaimana cara me-
nyusun suatu kurikulum, melaksanakan, mengevaluasi, dan menyempurnakannya.
Hasil dari suatu sistem kurikulum adalah tersusunnya suatu kurikulum, dan fungsi
dari sistem kurikulum adalah bagaimana memelihara kurikulum agar tetap dinamis.
Yaitu bidang studi kurikulum. Ini merupakan bidang kajian para ahli
kurikulum dan ahli pendidikan dan pengajaran. Tujuan kurikulum sebagai bidang
studi adalah mengembangkan ilmu tentang kurikulum dan sistem kurikulum.
Mereka yang mendalami bidang kurikulum mempelajari konsep-konsep dasar
tentang kurikulum. Melalui studi kepustakaan dan berbagai kegiatan penelitian
dan percobaan, mereka menemukan hal-hal barn yang dapat memperkaya dan
memperkuat bidang studi kurikulum.
Seperti halnya para ahli ilmu sosial lainnya, para ahli teori kurikulum juga dituntut
untuk:
(2) mengadakan klasifikasi tentang pengetahuan yang telah ada dalam pengetahuan-
pengetahuan baru,