Disusun Oleh :
KELOMPOK 8
TAHUN AJARAN
2020/2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Segala puji dan syukur tak lupa kita panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga tugas
makalah“KETERAMPILAN MEMECAHKAN MASALAH” pada mata kuliah
Psikologi Pendidikan ini dapat di selesaikan pada waktunya, yang mana tugas ini
dibimbing oleh dosen pembimbing bapak Dr. Saipul Annur, M.Pd
Dengan demikian, kami harap tugas makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua, khususnya saya selaku penulis. Kami menyadari bahwa dalam
pembuatan makalah ini masih terdapat kekurangan dan juga kelemahan. Untuk
itu kami selaku penulis memohon maaf atas segala kekurangan dan kesalah
tersebut dan atas segala perhatian saya ucapkan terima kasih.
Akhir kata kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya
kepada dosen pembimbing kami bapak Dr. Saipul Annur, M.Pd
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan.....................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemecahan masalah merupakan salah satu tujuan dalam proses pembelajaran ditinjau
dari aspek kurikulum. Pentingnya pemecahan masalah dalam pembelajaran juga
disampaikan oleh National Council of Teacher of Mathematics (NCTM). Menurut
NCTM (2000) proses berfikir matematika dalam pembelajaran matematika meliputi lima
kompetensi standar utama yaitu kemampuan pemecahan masalah, kemampuan
penalaran, kemampuan koneksi, kemampuan komunikasi dan kemampuan representasi.
Rendahnya kemampuan ini akan berakibat pada rendahnya kualitas sumber daya
manusia, yang ditunjukkan dalam rendahnya kemampuan pemecahan masalah.Hal ini
dikarenakan selama ini pembelajaran kurang memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mengembangkan kemampuannya dalam memecahkan masalah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan keterampilan memecahkan masalah ?
2. Jelaskan dan sebutkan strategi pemecahan masalah?
3. Jelaskan dan Sebutkaan manfaat strategi pemecahan masalah?
4. Bagaimana Model Pemecahan Masalah?
1
C. Tujuan Penulisan.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan pemahaman
kepada pembaca mengenai pengertian keterampilan memecahkan masalah serta hal yang
terkandung di dalamnya
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pemecahan masalah merupakan salah satu tujuan dalam proses pembelajaran ditinjau
dari aspek kurikulum. Pentingnya pemecahan masalah dalam pembelajaran juga
disampaikan oleh National Council of Teacher of Mathematics (NCTM). Menurut
NCTM (2000) proses berfikir matematika dalam pembelajaran matematika meliputi lima
kompetensi standar utama yaitu kemampuan pemecahan masalah, kemampuan
penalaran, kemampuan koneksi, kemampuan komunikasi dan kemampuan representasi.
Rendahnya kemampuan ini akan berakibat pada rendahnya kualitas sumber daya
manusia, yang ditunjukkan dalam rendahnya kemampuan pemecahan masalah.Hal ini
dikarenakan selama ini pembelajaran kurang memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mengembangkan kemampuannya dalam memecahkan masalah.
3
yang baik dalam menghasilkan informasi yang sesuai, menganalisis informasi dan
menyadari betapa perlunya meneliti kembali hasil yang diperolehnya.
Menurut Polya (1973: 5), ada empat tahap pemecahan masalah yaitu memahami
masalah, merencanakan penyelesaian masalah, melakukan perencanaan masalah, dan
melihat kembali hasil yang diperoleh. 4 tahapan Polya adalah sebagai berikut:
Sementara itu, menurut Krulik dan Rudnick, sebagaimana dikutip oleh Carson (2007:
21-22), ada lima tahap dalam memecahkan masalah yaitu sebagai berikut.
1. Membaca (read)
Aktifitas yang dilakukan siswa pada tahap ini adalah mencatat kata kunci,
bertanya kepada siswa lain apa yang sedang ditanyakan pada masalah, atau
menyatakan kembal masalah ke dalam bahasa yang lebih mudah dipahami.
2. Mengeksplorasi (explore)
Proses ini meliputi pencarian pola untuk menentukan konsep atau prinsip dari
masalah. Pada tahap ini siswa mengidentifikasi masalah yang diberikan, menyajikan
masalah ke dalam cara yang mudah dipahami. Pertanyaan yang digunakan pada tahap
ini adalah, “seperti apa masalah tersebut”?
3. Memilih suatu strategi (select a strategy)
Pada tahap ini, pesera didik menarik kesimpulan atau membuat hipotesis
mengenai bagaimana cara menyelesaikan masalah yang ditemui berdasarkan apa
yang sudah diperoleh pada dua tahap pertama.
4. Menyelesaikan masalah (solve the problem)
Pada tahap ini semua keterampilan matematika seperti menghitung dilakukan
untuk menemukan suatu jawaban.
5. Meninjau kembali dan mendiskusikan (review and extend)
Pada tahap ini, siswa mengecek kembali jawabannya dan melihat variasi dari
cara memecahkan masalah.
Strategi pemecahan masalah merupakan suatu proses memecahkan suatu masalah dan
yang menyangkut merubah keadaan yang aktual menjadi keadaan seperti yang
dikehendaki.
Menurut Dewey belajar memecahkan masalah adalah interaksi antara stimulus dengan
respons, merupakan hubungan antara dua arah belajar dan lingkungan. Lingkungan
memberi masukan kepada siswa berupa bantuan dan masalah, sedangkan sistem saraf
otak berfungsi menafsirkan bantuan itu secara efektif sehingga masalah yang dihadapi
dapat diselidiki, dinilai, dianalisis serta dicari pemecahannya dengan baik. Pengalaman
siswa yang diperoleh dari lingkungan akan menjadikan kepadanya bahan dan materi
guna memperoleh pengertian serta bisa dijadikan pedoman dan tujuan belajarnya.
6
prosedur internal yang lebih tersusun dari awal. Ada banyak kegiatan yang melibatkan
kreativitas dalam pemecahan masalah seperti riset dokumen, pengamatan terhadap
lingkungan sekitar, kegiatan yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan penulisan
yang kreatif. Dengan strategi Pemecahan Masalah, siswa dapat memilih dan
mengembangkan ide pemikirannya. Berbeda dengan hafalan yang sedikit menggunakan
pemikiran, strategi pemecahan masalah memperluas proses berpikir.
7
berpikir menggunakan ide-ide yang relevan. Jadi Problem Solving merupakan
kemampuan intelektual dengan tingkat kompleksitas yang tinggi.
Sasaran dari penggunaan strategi Problem Solving adalah: (1) siswa akan mampu
menyatakan urutan langkah-langkah pemecahan masalah dalam creative Problem
Solving, (2) siswa mampu menemukan kemungkinan-kemungkinan strategi pemecahan
masalah, (3) siswa mampu mengevaluasi dan menyeleksi kemungkinan-kemungkinan
tersebut kaitannya dengan kriteria-kriteria yang ada, (4) siswa mampu memilih suatu
pilihan solusi yang optimal, (5) siswa mampu mengembangkan suatu rencana dalam
mengimplementasikan strategi pemecahan masalah, (6) siswa mampu mengartikulasikan
bagaimana creative Problem Solving dapat digunakan dalam berbagai bidang/ situasi.
Dilihat dari sasaran penggunaan strategi Problem Solving di atas maka manfaat
strategi Problem Solving adalah untuk: (1) mengembangkan kemampuan berpikir para
siswa yang tidak hanya berpikir bertambah apabila pengetahuan bertambah, namun
proses berpikir yang terdiri atas serentetan keterampilan- keterampilan seperti
mengumpulkan informasi/data, membaca data dan lain-lain yang penerapannya
membutuhkan latihan dan pembiasaan, (2) membina pengembangan sikap penasaran/
ingin tahu lebih jauh dan cara berpikir objektif mandiri kritis analitis, baik secara
individu maupun secara kelompok, (3) ) siswa dapat menghadapi permasalahan yang ada
di lingkungan sekitarnya serta berusaha mengerahkan segala kemampuan untuk dapat
mencari pemecahan masalah.
Metode pemecahan masalah ialah cara mengajar yang dilakukan dengan jalan melatih
anak didik menghadapi berbagai masalah untuk dipecahkan sendiri atau secara
kelompok.
a) Untuk melatih anak didik agar tebiasa berpikir kritis dan analitis
8
b) Untuk melatih keberanian dan rasa tanggung jawab anak didik dalam mengahdapi
masalah-masalah kehidupan kelak dimasyarakat
9
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemecahan masalah merupakan salah satu tujuan dalam proses pembelajaran ditinjau
dari aspek kurikulum. Pentingnya pemecahan masalah dalam pembelajaran juga
disampaikan oleh National Council of Teacher of Mathematics (NCTM). Menurut
NCTM (2000) proses berfikir matematika dalam pembelajaran matematika meliputi lima
kompetensi standar utama yaitu kemampuan pemecahan masalah, kemampuan
penalaran, kemampuan koneksi, kemampuan komunikasi dan kemampuan representasi.
Rendahnya kemampuan ini akan berakibat pada rendahnya kualitas sumber daya
manusia, yang ditunjukkan dalam rendahnya kemampuan pemecahan masalah.Hal ini
dikarenakan selama ini pembelajaran kurang memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mengembangkan kemampuannya dalam memecahkan masalah.
B. Saran
Dari makalah yang kami buat ini diharapkan pembaca mau membaca dan memahami
materi yang disajikan, pembaca berkenan memberikan kritik yang membangun tentang
hal-hal yang kurang tepat, dan pembaca dapat menyempatkan waktunya untuk
mendiskusikan materi tersebut.
10
DAFTAR PUSTAKA
Carson, J. 2007. A Problem With Problem Solving: Teaching Thingking Without Teaching
Knowledge. The Mathematics Educator Journal, 17 (2), 7-14.
Cheriani, et al. 2015. Problem Based Learning Buginese Cultural Knowledge Model Case
Study: Teaching Mathematics at Junior High School. International Education Studies; Vol. 8,
No. 4.
Maryam Sajadi, Parvaneh Amiripour, Mohsen Rostamy Malkhalifeh. 2013. The Examining
Mathematical Word Problems Solving Ability Under Efficient Representation Aspect.
International Scientific Publications and Consulting Services. Journal of Mathematics. Polya,
G. 1973. How to Solve it. New Jersey: Princeton University Press.
Warta Ekspor. 2015. Peluang dan Tantangan Indonesia Pasar Bebas ASEAN. Ditjen
PEN/WRT/04/I/2015 edisi Januari
11