Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KETERAMPILAN MEMECAHKAN MASALAH

Disusun Oleh :

KELOMPOK 8

1. Jeni Lestari (1930201172)

2. Nabila Oktarina (1930201188)

3. Ahmad Jauhari (1930201200)

Dosen Pengampu : Dr. Saipul Annur, M.Pd

JURUSAN PENDIDIKAN MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI RADEN FATAH PALEMBANG

TAHUN AJARAN

2020/2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Segala puji dan syukur tak lupa kita panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga tugas
makalah“KETERAMPILAN MEMECAHKAN MASALAH” pada mata kuliah
Psikologi Pendidikan ini dapat di selesaikan pada waktunya, yang mana tugas ini
dibimbing oleh dosen pembimbing bapak Dr. Saipul Annur, M.Pd

Dengan demikian, kami harap tugas makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua, khususnya saya selaku penulis. Kami menyadari bahwa dalam
pembuatan makalah ini masih terdapat kekurangan dan juga kelemahan. Untuk
itu kami selaku penulis memohon maaf atas segala kekurangan dan kesalah
tersebut dan atas segala perhatian saya ucapkan terima kasih.

Akhir kata kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya
kepada dosen pembimbing kami bapak Dr. Saipul Annur, M.Pd

Palembang, Desember 2020

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Keterampilan Memecahkan Masalah.................................3

B. Strategi Pemecahan Masalah................................................................5

C. Manfaat Strategi Pemecahan Masalah..................................................6

D. Model Pemecahan Masalah..................................................................8

BAB III PENUTUP

Kesimpulan.....................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemecahan masalah merupakan salah satu tujuan dalam proses pembelajaran ditinjau
dari aspek kurikulum. Pentingnya pemecahan masalah dalam pembelajaran juga
disampaikan oleh National Council of Teacher of Mathematics (NCTM). Menurut
NCTM (2000) proses berfikir matematika dalam pembelajaran matematika meliputi lima
kompetensi standar utama yaitu kemampuan pemecahan masalah, kemampuan
penalaran, kemampuan koneksi, kemampuan komunikasi dan kemampuan representasi.
Rendahnya kemampuan ini akan berakibat pada rendahnya kualitas sumber daya
manusia, yang ditunjukkan dalam rendahnya kemampuan pemecahan masalah.Hal ini
dikarenakan selama ini pembelajaran kurang memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mengembangkan kemampuannya dalam memecahkan masalah.

Menurut Sumartini (2016) untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah


siswa, perlu didukung oleh metode pembelajaran yang tepat. Salah satu pembelajaran
untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah adalah pembelajaran berbasis
masalah (Problem Based Learning). Arends (Sumartini, 2016) menegaskan bahwa
pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) dirancang untuk membantu
151Hesti Cahyani, Ririn Wahyu Setyawati siswa mengembangkan keterampilan berpikir,
keterampilan menyelesaikan masalah, dan keterampilan intelektualnya.

Keterampilan pemecahan masalah yang berkaitan dengan dunia nyata dapat


diintegrasikan untuk menyelesaikan persoalan dan persaingan di dunia nyata pula.
Kesiapan siswa yang terbiasa menghadapi permasalahan dalam suatu pembelajaran, akan
mampu mempersiapkan mental yang lebih baik bagi siswa dalam menghadapi persoalan
di dunia nyata.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan keterampilan memecahkan masalah ?
2. Jelaskan dan sebutkan strategi pemecahan masalah?
3. Jelaskan dan Sebutkaan manfaat strategi pemecahan masalah?
4. Bagaimana Model Pemecahan Masalah?

1
C. Tujuan Penulisan.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan pemahaman
kepada pembaca mengenai pengertian keterampilan memecahkan masalah serta hal yang
terkandung di dalamnya

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Keterampilan Memecahkan Masalah

Pemecahan masalah merupakan salah satu tujuan dalam proses pembelajaran ditinjau
dari aspek kurikulum. Pentingnya pemecahan masalah dalam pembelajaran juga
disampaikan oleh National Council of Teacher of Mathematics (NCTM). Menurut
NCTM (2000) proses berfikir matematika dalam pembelajaran matematika meliputi lima
kompetensi standar utama yaitu kemampuan pemecahan masalah, kemampuan
penalaran, kemampuan koneksi, kemampuan komunikasi dan kemampuan representasi.
Rendahnya kemampuan ini akan berakibat pada rendahnya kualitas sumber daya
manusia, yang ditunjukkan dalam rendahnya kemampuan pemecahan masalah.Hal ini
dikarenakan selama ini pembelajaran kurang memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mengembangkan kemampuannya dalam memecahkan masalah.

Menurut Sumartini (2016) untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah


siswa, perlu didukung oleh metode pembelajaran yang tepat. Salah satu pembelajaran
untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah adalah pembelajaran berbasis
masalah (Problem Based Learning). Arends (Sumartini, 2016) menegaskan bahwa
pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) dirancang untuk membantu
151Hesti Cahyani, Ririn Wahyu Setyawati siswa mengembangkan keterampilan berpikir,
keterampilan menyelesaikan masalah, dan keterampilan intelektualnya.

Keterampilan pemecahan masalah yang berkaitan dengan dunia nyata dapat


diintegrasikan untuk menyelesaikan persoalan dan persaingan di dunia nyata pula.
Kesiapan siswa yang terbiasa menghadapi permasalahan dalam suatu pembelajaran, akan
mampu mempersiapkan mental yang lebih baik bagi siswa dalam menghadapi persoalan
di dunia nyata.

Menurut Matlin sebagaimana dikutip oleh Herlambang (2013: 17), pemecahan


masalah dibutuhkan bilamana kita ingin mencapai tujuan tertentu tetapi cara
penyelesaiannya tidak jelas. Dengan kata lain jika seorang siswa dilatih untuk
menyelesaikan suatu masalah tertentu maka siswa itu menjadi mempunyai keterampilan

3
yang baik dalam menghasilkan informasi yang sesuai, menganalisis informasi dan
menyadari betapa perlunya meneliti kembali hasil yang diperolehnya.

Menurut Polya (1973: 5), ada empat tahap pemecahan masalah yaitu memahami
masalah, merencanakan penyelesaian masalah, melakukan perencanaan masalah, dan
melihat kembali hasil yang diperoleh. 4 tahapan Polya adalah sebagai berikut:

1. Memahami masalah (understand the problem)


Tahap pertama pada penyelesaian masalah adalah memahami soal. Siswa
perlu mengidentifikasi apa yang diketahui, apa saja yang ada, jumlah, hubungan dan
nilai-nilai yang terkait serta apa yang sedang mereka cari. Beberapa saran yang dapat
membantu siswa dalam memahami masalah yang kompleks: memberikan pertanyaan
mengenai apa yang diketahui dan dicari, menjelaskan masalah sesuai dengan kalimat
sendiri, menghubungkannya dengan masalah lain yang serupa, fokus pada bagian
yang penting dari masalah tersebut, mengembangkan model, dan menggambar
diagram.
2. Membuat rencana (devise a plan)
Siswa perlu mengidentifikasi operasi yang terlibat serta strategi yang
diperlukan untuk menyelesaikan masalah yang diberikan. Hal ini bisa dilakukan siswa
dengan cara seperti: menebak, mengembangkan sebuah model, mensketsa diagram,
menyederhanakan masalah, mengidentifikasi pola, membuat tabel, eksperimen dan
simulasi, bekerja terbalik, menguji semua kemungkinan, mengidentifikasi sub-tujuan,
membuat analogi, dan mengurutkan data/informasi. Seminar Nasional Matematika X
Universitas Negeri Semarang 2016 | 153Hesti Cahyani, Ririn Wahyu Setyawati
3. Melaksanakan rencana (carry out the plan)
Apa yang diterapkan jelaslah tergantung pada apa yang telah direncanakan
sebelumnya dan juga termasuk hal-hal berikut: mengartikan informasi yang diberikan
ke dalam bentuk matematika dan melaksanakan strategi selama proses dan
penghitungan yang berlangsung. Secara umum pada tahap ini siswa perlu
mempertahankan rencana yang sudah dipilih. Jika semisal rencana tersebut tidak bisa
terlaksana, maka siswa dapat memilih cara atau rencana lain.
4. Melihat kembali (looking back)
Aspek-aspek berikut perlu diperhatikan ketika mengecek kembali langkah-
langkah yang sebelumnya terlibat dalam menyelesaikan masalah, yaitu: mengecek
kembali semua informasi yang penting yang telah teridentifikasi, mengecek semua
4
penghitungan yang sudah terlibat, mempertimbangkan apakah solusinya logis, melihat
alternatif penyelesaian yang lain dan membaca pertanyaan kembali dan bertanya
kepada diri sendiri apakah pertanyaannya sudah benar-benar terjawab.

Sementara itu, menurut Krulik dan Rudnick, sebagaimana dikutip oleh Carson (2007:
21-22), ada lima tahap dalam memecahkan masalah yaitu sebagai berikut.

1. Membaca (read)
Aktifitas yang dilakukan siswa pada tahap ini adalah mencatat kata kunci,
bertanya kepada siswa lain apa yang sedang ditanyakan pada masalah, atau
menyatakan kembal masalah ke dalam bahasa yang lebih mudah dipahami.
2. Mengeksplorasi (explore)
Proses ini meliputi pencarian pola untuk menentukan konsep atau prinsip dari
masalah. Pada tahap ini siswa mengidentifikasi masalah yang diberikan, menyajikan
masalah ke dalam cara yang mudah dipahami. Pertanyaan yang digunakan pada tahap
ini adalah, “seperti apa masalah tersebut”?
3. Memilih suatu strategi (select a strategy)
Pada tahap ini, pesera didik menarik kesimpulan atau membuat hipotesis
mengenai bagaimana cara menyelesaikan masalah yang ditemui berdasarkan apa
yang sudah diperoleh pada dua tahap pertama.
4. Menyelesaikan masalah (solve the problem)
Pada tahap ini semua keterampilan matematika seperti menghitung dilakukan
untuk menemukan suatu jawaban.
5. Meninjau kembali dan mendiskusikan (review and extend)
Pada tahap ini, siswa mengecek kembali jawabannya dan melihat variasi dari
cara memecahkan masalah.

B. Strategi Pemecahan Masalah

Strategi pemecahan masalah merupakan suatu proses memecahkan suatu masalah dan
yang menyangkut merubah keadaan yang aktual menjadi keadaan seperti yang
dikehendaki.

Strategi pemecahan masalah (Problem Solving) merupakan suatu strategi


pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya permasalahan yang membutuhkan
penyelidikan autentik yakni penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian nyata dari
permasalahan yang nyata. Sedangkan menurut Purwanto, Strategi Pemecahan Masalah
5
adalah suatu proses dengan menggunakan strategi, cara, atau teknik tertentu untuk
menghadapi situasi baru, agar keadaan tersebut dapat dilalui sesuai dengan keinginan
yang telah ditetapkan . Jadi Problem Solving merupakan suatu strategi pembelajaran
yang mengaktifkan atau melatih siswa untuk dapat menghadapi masalah dan
memecahkannya.

Menurut Dewey belajar memecahkan masalah adalah interaksi antara stimulus dengan
respons, merupakan hubungan antara dua arah belajar dan lingkungan. Lingkungan
memberi masukan kepada siswa berupa bantuan dan masalah, sedangkan sistem saraf
otak berfungsi menafsirkan bantuan itu secara efektif sehingga masalah yang dihadapi
dapat diselidiki, dinilai, dianalisis serta dicari pemecahannya dengan baik. Pengalaman
siswa yang diperoleh dari lingkungan akan menjadikan kepadanya bahan dan materi
guna memperoleh pengertian serta bisa dijadikan pedoman dan tujuan belajarnya.

Menurut Pepkin strategi pembelajaran Problem Solving adalah suatu strategi


pembelajaran yang melakukan pemusatan pada pengajaran dan keterampilan pemecahan
masalah, yang diikuti dengan penguatan keterampilan memecahkan masalah atau
memilih dan mengembangkan tanggapannya. Tidak hanya dengan cara menghafal tanpa
dipikir, keterampilan memecahkan masalah memperluas proses berpikir.

Menurut Skeel Problem Solving adalah suatu proses di mana individu


mengidentifikasi suatu situasi bermasalah, memformulasikan ekspansi tentatif atau
hipotesis, memverifikasi hipotesis tentatif tersebut dengan mengumpulkan dan
mengevaluasi data, dan menyatakan kembali hipotesis hingga menjadi suatu
generalisasi6 .

Berdasarkan beberapa konsep tentang Pemecahan Masalah (Problem Solving) seperti


tersebut di atas, yang dimaksud Problem Solving dalam penelitian ini adalah suatu
strategi pembelajaran yang mengaktifkan siswa yang dapat melatih siswa untuk
menghadapi berbagai masalah serta dapat mencari pemecahan masalah atau solusi dari
permasalahan yang ada tersebut.

C. Manfaat Stategi Pemecahan Masalah

Strategi pemecahan masalah merupakan representasi dimensi-dimensi proses yang


alami bukan satu usaha yang dipaksakan. Strategi pemecahan masalah merupakan
pendekatan yang dinamis, siswa menjadi lebih terampil sebab siswa mempunyai

6
prosedur internal yang lebih tersusun dari awal. Ada banyak kegiatan yang melibatkan
kreativitas dalam pemecahan masalah seperti riset dokumen, pengamatan terhadap
lingkungan sekitar, kegiatan yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan penulisan
yang kreatif. Dengan strategi Pemecahan Masalah, siswa dapat memilih dan
mengembangkan ide pemikirannya. Berbeda dengan hafalan yang sedikit menggunakan
pemikiran, strategi pemecahan masalah memperluas proses berpikir.

Pengajaran berdasarkan pemecahan masalah (Problem Solving) tidak dirancang untuk


membantu guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa. Pengajaran
berdasarkan pemecahan masalah (Problem Solving) dikembangkan untuk membantu
siswa mengembangkan kemampuan berpikir, memecahkan masalah dan keterampilan
intelektual; belajar berbagai peran orang dewasa melalui pelibatan mereka dalam
pengalaman nyata atau simulasi dan menjadi pebelajar yang otonom dan mandiri.

Strategi pemecahan masalah selalu mengarahkan kemampuan yang dimiliki siswa,


baik kemauan, perasaan, semangat, serta pemikiran yang paling utama dalam
memecahkan masalah. Strategi ini mendorong siswa untuk berpikir secara sistematis
dengan menghadapkannya kepada masalah-masalah. Hal ini penting dalam
kehidupannya untuk menghadapi masalah. Dengan Problem Solving siswa belajar untuk
mengembangkan pola pikirnya.

Memecahkan masalah adalah strategi belajar yang mengharuskan pelajar untuk


menemukan jawabannya (dicovery) tanpa bantuan khusus. Dengan memecahkan
masalah pelajar menemukan aturan baru yang lebih tinggi tarafnya sekalipun ia tidak
dapat merumuskannya secara verbal. Menurut penelitian masalah yang dipecahkan
sendiri, yang ditemukan sendiri tanpa bantuan khusus, memberi hasil yang lebih unggul,
yang digunakan atau ditransfer dalam situasisituasi lain.

Problem Solving dapat dipandang sebagai proses penerapan pengetahuan dan


pemahaman yang ada terhadap sesuatu yang baru supaya memperoleh ideide baru dan
pemahaman baru. Menurut Tek “Penekanan utama Problem Solving sebagai suatu
strategi pengajaran adalah untuk membantu para mahasiswa mengembangkan
pemahamannya terhadap prinsip-prinsip ilmiah dan konsepkonsep yang terkandung
dalam masalah . Umumnya dalam konteks pemecahan masalah siswa akan terdorong
aktif terlibat dalam proses pembelajaran, sehingga siswa harus berpikir secara ilmiah dan
mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam terhadap permasalahan dengan

7
berpikir menggunakan ide-ide yang relevan. Jadi Problem Solving merupakan
kemampuan intelektual dengan tingkat kompleksitas yang tinggi.

Sasaran dari penggunaan strategi Problem Solving adalah: (1) siswa akan mampu
menyatakan urutan langkah-langkah pemecahan masalah dalam creative Problem
Solving, (2) siswa mampu menemukan kemungkinan-kemungkinan strategi pemecahan
masalah, (3) siswa mampu mengevaluasi dan menyeleksi kemungkinan-kemungkinan
tersebut kaitannya dengan kriteria-kriteria yang ada, (4) siswa mampu memilih suatu
pilihan solusi yang optimal, (5) siswa mampu mengembangkan suatu rencana dalam
mengimplementasikan strategi pemecahan masalah, (6) siswa mampu mengartikulasikan
bagaimana creative Problem Solving dapat digunakan dalam berbagai bidang/ situasi.

Dilihat dari sasaran penggunaan strategi Problem Solving di atas maka manfaat
strategi Problem Solving adalah untuk: (1) mengembangkan kemampuan berpikir para
siswa yang tidak hanya berpikir bertambah apabila pengetahuan bertambah, namun
proses berpikir yang terdiri atas serentetan keterampilan- keterampilan seperti
mengumpulkan informasi/data, membaca data dan lain-lain yang penerapannya
membutuhkan latihan dan pembiasaan, (2) membina pengembangan sikap penasaran/
ingin tahu lebih jauh dan cara berpikir objektif mandiri kritis analitis, baik secara
individu maupun secara kelompok, (3) ) siswa dapat menghadapi permasalahan yang ada
di lingkungan sekitarnya serta berusaha mengerahkan segala kemampuan untuk dapat
mencari pemecahan masalah.

D. Model Pemecahan Masalah

Metode pemecahan masalah ialah cara mengajar yang dilakukan dengan jalan melatih
anak didik menghadapi berbagai masalah untuk dipecahkan sendiri atau secara
kelompok.

Dengan menghadapkan anak didik kepada berbagai problema maka mereka


berusahamengarahkan segala kemampuan yang dimiliki terutama pikiran, kemauan,
perasaan serta semangat untuk mencari pemecahannya sampai kepada suatu kesimpulan
yang diharapkan.

Adapun metode pemecahan masalah tepat digunakkan bila :

a) Untuk melatih anak didik agar tebiasa berpikir kritis dan analitis

8
b) Untuk melatih keberanian dan rasa tanggung jawab anak didik dalam mengahdapi
masalah-masalah kehidupan kelak dimasyarakat

c) Untuk mengetahui penguasaan anak didik terhadap sesuatu bahan tertentu.

9
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pemecahan masalah merupakan salah satu tujuan dalam proses pembelajaran ditinjau
dari aspek kurikulum. Pentingnya pemecahan masalah dalam pembelajaran juga
disampaikan oleh National Council of Teacher of Mathematics (NCTM). Menurut
NCTM (2000) proses berfikir matematika dalam pembelajaran matematika meliputi lima
kompetensi standar utama yaitu kemampuan pemecahan masalah, kemampuan
penalaran, kemampuan koneksi, kemampuan komunikasi dan kemampuan representasi.
Rendahnya kemampuan ini akan berakibat pada rendahnya kualitas sumber daya
manusia, yang ditunjukkan dalam rendahnya kemampuan pemecahan masalah.Hal ini
dikarenakan selama ini pembelajaran kurang memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mengembangkan kemampuannya dalam memecahkan masalah.

Strategi pemecahan masalah (Problem Solving) merupakan suatu strategi


pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya permasalahan yang membutuhkan
penyelidikan autentik yakni penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian nyata dari
permasalahan yang nyata. Sedangkan menurut Purwanto, Strategi Pemecahan Masalah
adalah suatu proses dengan menggunakan strategi, cara, atau teknik tertentu untuk
menghadapi situasi baru, agar keadaan tersebut dapat dilalui sesuai dengan keinginan
yang telah ditetapkan . Jadi Problem Solving merupakan suatu strategi pembelajaran
yang mengaktifkan atau melatih siswa untuk dapat menghadapi masalah dan
memecahkannya.

B. Saran

Dari makalah yang kami buat ini diharapkan pembaca mau membaca dan memahami
materi yang disajikan, pembaca berkenan memberikan kritik yang membangun tentang
hal-hal yang kurang tepat, dan pembaca dapat menyempatkan waktunya untuk
mendiskusikan materi tersebut.

10
DAFTAR PUSTAKA

Amalia, Dini. 2015. Pengembanganmuatan Lokal Sebagai Salah Satu Strategi


Menghadapimasyarakat Ekonomi Asean (MEA). Prosiding Seminar Nasional 9 Mei 2015,
419-429.

Carson, J. 2007. A Problem With Problem Solving: Teaching Thingking Without Teaching
Knowledge. The Mathematics Educator Journal, 17 (2), 7-14.

Cheriani, et al. 2015. Problem Based Learning Buginese Cultural Knowledge Model Case
Study: Teaching Mathematics at Junior High School. International Education Studies; Vol. 8,
No. 4.

Maryam Sajadi, Parvaneh Amiripour, Mohsen Rostamy Malkhalifeh. 2013. The Examining
Mathematical Word Problems Solving Ability Under Efficient Representation Aspect.
International Scientific Publications and Consulting Services. Journal of Mathematics. Polya,
G. 1973. How to Solve it. New Jersey: Princeton University Press.

Sumartini, T.S. 2016. Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa


melalui Pembelajaran Berbasis Masalah. Jurnal Pendidikan Matematika STKIP Garut. Vol. 8,
No. 3.

Warta Ekspor. 2015. Peluang dan Tantangan Indonesia Pasar Bebas ASEAN. Ditjen
PEN/WRT/04/I/2015 edisi Januari

11

Anda mungkin juga menyukai