Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN

“Pengertian, Proses, Hak dan Kewajiban PTK Seusai Regulasi ASN”

Dosen Pengampuh :

H. Mahnuri

Disusun Oleh:

Anisa Rohmah Putri (1801105033)

Ummi Athifah (1801105114)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga


makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terimakasih terhadap bantuan dari berbagai pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan pendapatnya.

Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengertian,


Proses, Hak dan Kewajiban PTK Seusai Regulasi ASN” dengan baik tanpa
adanya halangan. Makalah ini telah kami selesaikan dengan maksimal. Kami
berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
untuk para pembaca.

Kami yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini


karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 28 Maret 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
A. Pengertian Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK)..........................................3
B. Proses Administrasi PTK.......................................................................................5
C. Kesejahteraan PTK.................................................................................................8
D. Cuti Kerja Administrasi PTK...............................................................................12
BAB III............................................................................................................................15
A. Kesimpulan..........................................................................................................15
B. Saran....................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................iii

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tenaga pendidik dan kependidikan dalam proses pendidikan
memegang peranan strategis terutama dalam upaya membentuk watak
bangsa melalui pengembangan kepribadian dan nilai-nilai yang diinginkan.
Dipandang dari dimensi pembelajaran, peranan pendidik (guru, dosen,
pamong pelajar, instruktur, tutor, widyaiswara) dalam masyarakat
Indonesia tetap dominan sekalipun teknologi yang dapat dimanfaatkan
dalam proses pembelajaran berkembang amat cepat. Fungsi mereka tidak
akan bisa seluruhnya dihilangkan sebagai pendidik dan pengajar bagi
peserta didiknya. Begitu pun dengan tenaga kependidikan (kepala sekolah,
pengawas, tenaga perpustakaan, tenaga administrasi) mereka bertugas
melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan
pelaksanaan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan
pendidikan.
Administrasi pendidikan dan tenaga kependidikan adalah proses
keseluruhan kegiatan pendidik yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pengaraham, pelaporan, pengkoordinasian, pengawasan
dan pembiayaan. Dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang
tersedia, baik personal, materiil maupun spiritual untuk mencapai tujuan
pendidikan secara efektif dan efisien. Proses administrasi PTK dimulai
dengan perencanaan, selanjutnya pengadaan tenaga kependidikan seperti
pengumuman adanya formasi baru, pendaftaran, seleksi, dan
pengumuman, selanjutnya penempatan dan orientasi. Orientasi bertujuan
untuk mempercepat masa adaptasi sehingga tenaga kependidikan baru
dapat bekerja lebih cepat dan lebih baik.seorang pendidik dan tenaga
kependidikan untuk kesejahteraan hidupnya berha menerima gaji,

1
2

tunjangan, dan penghargaan atas apa yang telah ia lakukan. Ada masa
dimana seorang pendidik dan tenaga kependidikan diperbolehkan tidak
masuk kerja (beberapa hari) karena sakit, melahirkan, dan dalam masa
belajar, dll

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari pendidik dan tenaga kependididkan (PTK)?
2. Apa saja proses administrasi PTK ?
3. Apa saja kesejahteraan bagi PTK ?
4. Bagaimana pemberian cuti bagi PTK?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari PTK.
2. Untuk mengetahui proses dari administrasi PTK.
3. Untuk mengetahui kesejahteraan bagi PTK.
4. Untuk mengetahui pemberian cuti bagi PTK.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK)

1. Pendidik
Secara umum pendidik di Indonesia lebih dikenal dengan
pengajar, adalah tenaga kependidikan yang berpartisipasi dalam
menyelenggarakan pendidik dengan tugas khusus sebagai profesi
pendidik.Pendidik mempunyai sebutan lain sesuai kekhususannya,
yaitu guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor,
instruktur, fasilitator. Sedangkan dalam UU No. 20 tahun 2003 BAB
XIpendidik dan tenaga kependidikan pasal 39 mengatakan bahwa
pendidik merupakan tenaga professional yang bertugas merencanakan
dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat terutama bagi pendidik di
perguruan tinggi. Pendidik merupakan tenaga professional, merancang
pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajran,
membimbing melatih meneliti mengabdi pada masyarakat.
2. Tenaga Kependidikan
UU No. 20 tahun 2003 BAB XI pendidik dan tenaga
kependidikan pasal 39 yaitu, tenaga kependidikan bertugas
melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan,
dan pelayanan teknis, untuk menunjang proses pendidikan pada satuan
pendidikan.
Tenaga kependidikan meliputi kepala sekolah/madrasah,
pengawas satuan pendidikan, tenaga kepustakaan, tenaga

3
4

labolatorium, teknisi, pengelola kelompok belajar, pamong belajar dan


tenaga kebersihan.
5

Tenaga kependidikan lainnya, orang yang berpartisipasi dalam


penyelenggaraan pendidikandisatuan pendidikan, walaupun secara
tidak langsung terlibat dalam proses pendidikan,diantaranya:
a. Wakil wakil/kepala urusan umumnya pendidik yang
mempunyai tugas tambahan dalambidang yang khusus, untuk
membantu kepala satuan pendidikan dalam
penyelenggaraanpendidikan pada institusi tersebut. Contoh
kepala urusan kurikulum.
b. Tata usaha, adalah tenagak kependidkan yang bertugas dalam
bidang adminisrasi intsitusitersebut. Bidang adminsitrasi yang
dikelolanya adalah administrasi surat menyurat
danpengarsipan, administrasi kepegawaian, administrasi
peserta didik, administrai keuangan,administrasi inventaris dan
lain - lain.
c. Laboran, adalah petugas khusus yang bertanggung jawab
terhadap alat alat dan bahan dilaboratorium.
d. Pustakawan.
e. Pelatihan ekstrakulikuler.
f. Petugas keamanan (penjaga sekolah), petugas kebersiha dan
lainnya.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa
administrasi pendidik dan tenaga kependidikan adalah proses
keseluruhan kegiatan pendidik yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pelaporan, pengkoordinasian,
pengawasan dan pembiayaan, dengan menggunakan atau
memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik personal, materill, maupun
spiritual untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efesien.
6

B. Proses Administrasi PTK


1. Perencanaan
Perencanaan/planning adalah segala sesuatu hal yang ingin
dilaksanakan, diusahakan, dipertimbangkan, diawasi dan dievaluasi
sesuai apa yang telah terprogram demi terwujudnya tujuan dimasa
depan dengan memperhitungkan langkah yang ditempuh dan resiko
yangditerima.
Perencanaan yang dilakukan oleh tenaga pendidik maupun
kependidikan merupakan bagaimana cara mengawali langkah untuk
melaksanakan tugas yang telah dipercayakan sehingga memiliki
potensi untuk berkembang.
Perencanaan tenaga pendidik maupun kependidikan adalah proses
peramalan, pengembangan, pengimpletasikan dan pengontrolan yang
menjamin lembaga mempunyai kesesuaian jumlah pegawai,
penempatan pegawai secara benar, waktu yang tepat secara ekonomis
dan lebih bermanfaat.
2. Pengadaan
Rekruitmen/pengadaan adalah suatu proses kegiatan untuk
mengisi formasi yang lowong. Perlu diketahui bahwa lowongnya
suatu formsi, disebabkan oleh adanya personil-personil lembaga yang
berhenti.
Pengadaan tenaga kependidikan di selenggarakan dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Pengumuman adanya formasi baru
Pengumuma ini dilakukan untuk memberitahukan kepada
seluruh masyarakat yang memenuhi kualifikasi melalui media
cetak maupun media elektronik. Dalam pengumuman
pengadaan tenaga kependidikan, hal yang harus tercantum
adalah sebagai berikut:
1) Jenis atau macam pegawai yang dibutuhkan
7

2) Persyaratan yang dituntut dari para pelamar


3) Batas waktu dimulai dan diakhiri pendaftaran
4) Alamat dan tempat pengajuan pelamaran
5) Lain-lain yang dipandang perlu
b. Pendaftaran
Pendaftaran dilakukan setelah pengumuman terebar dan
pendaftar mengajukan permohonan dengan memenuhi syarat
yang telah ditentukan beserta lampiran lainnya yang
dibutuhkan.
c. Seleksi atau penyaringan
Dalam pengadaan tenaga kependidikan, penyaringan
dilaksanakan melalui dua tahap yaitu:
1) Penyaringan administrative
Penyaringan administrative dilaksanakan berupa
pemeriksaan terhadap kelengkapan beserta lampirannya.
Apabila terdapat kekurangan lengkapan dalam hal
administrative maka peserta tersebut akan gagal.
2) Ujian atau test
Setelah peserta yang luus dalam tes penyaringan
administrative maka akan mengikuti ujian pegawai
dengan materi pengetahuan umu, pengetahuan tehnis,
dan lainnya dipandang perlu. Melakukan seleksi
“personal referenes” atau “employment references” yang
dapat dilakukan melalui dokumen-dokumen atau berkas-
berkas lamaran yang masuk dan dapat pula dilakukan
melalui kontak-kontak komunikasi lainnya.
Penyelenggaraan “testing” secara tertulis misalnya
penggunaan tes-tes psikologi (Psyschological tetst), tes-
tes pengetahuan (knowledge test) dan bentuk tes yang
mengukur beberapa bagian pekerjaan yang akan
diembangkannya (performance test).
8

3) Pemeriksaan medis atau kesesehatan calon


Pemeriksaan medis atau kesehatan calon,baik dengan
menunjukkan informasi kesehatannya, maupun
pemeriksaan yang dilakukan secara langsung oleh tim
yang sengaja dibentuk (contoh: Tim Penguji Kesehatan
untuk Calon Pegawai Negeri Sipil).
d. Pengumuman
Pengumuman ini berisi peserta yang lolos dalam seleksi sesuai
ketentuan dan penempatan kerja.
3. Penempatan
Penempatan merupakan tindakan pengaturan atas seseorang untuk
menempati suatu posisi atau jabatan.Meskipun tindakan penempatan
ini mengandung unsur uji coba yang menyebabkan adanya tindakan
penempatan kembali namun pada dasarnya penempatan tenaga
kependidikan merupakan tindakan yang menentukan keluarag dan
komposisi ketenagaan dilihat dari kepentingan keseimbangan struktur
organisasi pendidikan nasional. Tindakan penempatan merupakan
tindakan terpadu antara apa yang dapat tenaga baru perlihatkan
(kerjakan) dengan tuntutan-tuntutan pekerjaan, kewajiban-kewajiban
dan hal-hal yang ditawarkan dari jabatan tersebut. Karena itu suatu
prinsip yang mengatakan “the right man on the right place” (orang
yang tepat pada tempat yang tepat) haruslah dipenuhi.
Dalam kontek penempatan ini, adanya mutasi (perpindaham
pegawai) dari satu daerah ke daerah lain atau dari satu bidang kerja ke
bidang kerja yang lain dapat dilakukan dengan memperlihatkan
kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat berkenaan dengan kebutuhan
kuantitas maupun kualitan.Mutasi atau perpindahan di kalangan
tenaga kependidikan dapat menjadi alternative pentig untuk
pengembagan organisasi.
9

Menurut Moh Rivai (1982), penempatan adalah proses


penanganan pegawai baru yang sudah melaksanakan pendaftaran
ulang untuk diberi tahu pada bagian seksi mana mereka ditetapkan.
Penetapan atas calon-calon yang diterima dapat diputuskan oleh
atasan langsung atau oleh bagian personalia/kepegawaian, keputusan
ini merupakan akhir dari kegiatan penyelenggaraan seleksi.Artinya
tenaga-tenaga kependidikan yang baru diterima.
4. Orientasi
Orientasi merupakan upaya memperkenalkan seorang tenaga
kependidikan yang baru terhadap situasi dan kondisi pekerjaan atau
jabatannya. Ada juga yang berpendapat orientasu adalah suatu proses
pemberian pemahaman kepada peserta, tentang segala sesuatu yang
berkaitan dengan latihan yang sedang diadakan. Tujuan agar seorang
itu secepatnya dapat menyesuaikan diri terhadap orang-orang (tenaga
kependidikan lainnya) atau para peserta didik, filsafah, maksud-
maksud dan tujuan-tujuan yang mendasari pelaksanaan pekerjaan,
kebiasaan-kebiasaan, usaha-usaha pembaharuan yang berlangsung,
dan kesempatan-kesempatan untuk tumbuh dan berkembang dalam
profesi atau karir di masa yang akan datang.
Orientasi bertujuan untuk mempercepat masa adaptasi sehingga
tenaga kependidikan baru dapat bekerja lebih baik.Namun tidak
semua orientasi menjamin hasil yang baik.Pemberian informasi yang
tidak tepat dapat menimbulkan situasi yang buruk bagi tenaga
kependidikan baru maupun organisaso atau perusahaan. Program
orientasi sering juga disebut dengan induksi, yakni memperkenal para
pegawai dengan peranan atau kedudukan mereka, dengan organisasi
dan denga pegawai lain.

C. Kesejahteraan PTK
1. Gaji
10

Di dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen


dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan gaji adalah hak yang
diterima oleh guru atau dosen atas pekerjaannnya
daripenyelenggaraan pendidikan atau satuan pendidikan dalam bentuk
financial secara berkala sesuaidengan peraturan perundang-undangan.
Ini berarti bahwa seorang guru (dalam hal ini guru PNS)akan diberi
gaji berupa uang yang dibayarkan secara berkala. Berkala yang
diamsud di siniadalah setiap bulan.Besarnya gaji yang diterima
tersebut sesuai pangkat/golongan dan masakerja.
Di dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25
Tahun 2011 tentangPerubahan Kedua Belas Peraturan Pemerintah
Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan GajiPegawai Negeri Sipil,
pada Bab II pasal 4 dinyatakan bahwa PNS (termasuk guru PNS)
diberigaji pokok berdasarkan golongan dan ruang yang ditetapkan
untuk pangkat tersebut. Sedangkanpada pasal 5 dikatakan pula bahwa
seorang yang diangkat menjadi calon Pegawai negeri Sipildiberi gaji
poko 80% dari gaji pokok seperti yang dinyatakan pada pasal 4. Selain
diberi gajipokok, seorang PNS (termasuk guru) akan mendapat
kenaikan gaji berkala apabila telahmemenuhi persyaratan seperti: telah
mencapai masa kerja golongan dan penilaian pelaksanaanpekerjaan
sekurang-kurangnya cukup. Di samping kenaikan gaji berkala,
seorang PNS (guruPNS) juga diberi tunjangan keluarga dan tunjangan
jabatan.
Di dalam Bab IV pasal 14 ayat 1 (a) UU Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen dinyatakan pula bahwa dalam melaksanakan
tugas keprofesionalannya guru berhak memperolehpenghasilan di atas
kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan social.
Selanjutnyapada pasal 15 dinyatkan pula bahwa yang dimaksud
penghasilan di atas kebutuihan hidupminimum tersebut meliputi; gaji
pokok, tunjangan yang melekat poada gaji, serta penghasilanlain
berupa tunjangan profesi, tunjangan fungsional, tunjangan khusus, dan
11

maslahat tambahanyang terkait dengan tugas sebagai guru yang


ditetapkan berdasarkanb prinsip penghargaan atas dasar prestasi.

2. Tunjangan
Tunjangan profesi diberikan kepada guru yang telah memiliki
sertifikat pendidik yang diangkat oleh penyelenggarakan pendidikan
dan satuan pendidikan yang diselenggarakan
olehmasyarakat.Besarnya tunjangan profesi adalah sebesar gaji pokok
guru tersebut.Tunjanganprofesi tersebut dialokasikan dalam anggaran
pendapatan dan belanja negara (APBN) dan/atauanggaran pendapat
belanja daerah (APBD). Hal ini dinyatakan dalam pasal 16 ayat 2 dan
3 UU Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen saja, tapi boleh
juga dalam alokasi APBD. Namun sampai tahun 2011 ini pembayaran
tunjangan profesi guru belum dibebankan padaAPBD kabupaten/kota.
Di samping gaji pokok, tunjangan keluarga (istri/suami dan anak)
tunjangan fungsional,tunjangan profesi, di beberapa daerah guru juga
mendapat insentif atau yang sejenis dengan itudari dana APBD
kabupaten/kota di tempat guru tersebut bertugas. Besarnya tentulah
beragamsesuai dengan kemampuan keuangan daerah.
Pemberian gaji dan berbagai tunjangan terhadap guru tersebut
bertujuan untukmeningkatkan kesejahteran guru.Tentu dengan tingkat
kesejahteran yang baik seorang gurudapat menjalankan tugasnya
dengan baik pula. Guru tidak lagi harus bekerja sampingan yangdapat
membuat dia mengabaikan tugasnya sebagai pendidikan di sekolah.
Tentu dengan harapan,jika guru tersebut dapat mencurahkan
perhatiannnya di sekolah, mutu pendidikan akan bisaditingkatkan.
Mekipun sesungguhnya tidak menjamin dengan peningkatan
kesejahteraan gurumutu pendidikan akan meningkat. Namun kita
mungkin sepakat bahwa bila kesejahteraan guruditurunkan tidak akan
mampu menaikkan mutu pendidikan. Bahkan bisa dipastikan
12

mutupendidikan akan merosot tajam. Hal tersebut barangkali


disebabkan semangat dan gairah guruakan menurun bila
kesejahteraannya diturunkan.
3. Penghargaan
Pemerintah memberikan sebuah penghargaan di institusi
pendidikan terhadap guru, dosen,kepala sekolah, dan seluruh tenaga
pendidik yang berprestasi.Penghargaan PTK berprestasi inisebagai
penggerak perubahan dalam kemajuan mutu pendidikan.Direktur
Jenderal PendidikanMenengah Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Dirjen Dikmen Kemdikbud) AchmadJazidie
mengatakan, tujuan diberikannya penghargaan adalah untuk
meningkatkan kualitassumber daya manusia (SDM).Tujuan lainnya,
adalah untuk dapat meningkatkan mutupendidikan ke arah yang lebih
baik.
Penilaian PTK berprestasi sesuai dengan standar yang ditentukan
mulai dari menilai aspek kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi profesional,
danmenguasai teknik-teknik pembelajaran.“PTK berprestasi sebagai
pelopor pengimplementasian Kurikulum 2013. Pemilihan PTK
berprestasi dilakukan berjenjang mulai dari tingkat satuanpendidikan,
kabupaten, provinsi, dan nasional.Kemudian diseleksi lagi dengan
beberapa kriteriasampai terpilih peringkat 1, 2, dan 3.“Kegiatan
pemilihan PTK berprestasi merupakan salahsatu bentuk perhatian
pemerintah terhadap para guru, kepala sekolah, serta pengawas
pendidikan(Asnawir, 2005).
Pada Pasal 36 (1) Guru yang berprestasi, berdedikasi luar biasa,
dan/atau bertugas di daerah khusus berhak memperoleh penghargaan.
(2) Guru yang gugur dalam melaksanakan tugas di daerah khusus
memperoleh penghargaan dari Pemerintah, pemerintah daerah,
dan/atau masyarakat.
13

Pada Pasal 37 (1) Penghargaan dapat diberikan oleh Pemerintah,


pemerintah daerah, masyarakat, organisasi profesi, dan/atau satuan
pendidikan. (2) Penghargaan dapat diberikan pada tingkat sekolah,
tingkat desa/kelurahan, tingkat kecamatan, tingkat kabupaten/kota,
tingkat provinsi, tingkat nasional, dan/atau tingkat internasional. (3)
Penghargaan kepada guru dapat diberikan dalam bentuk tanda jasa,
kenaikan pangkat istimewa, finansial, piagam, dan/atau bentuk
penghargaan lain. (4) Penghargaan kepada guru dilaksanakan dalam
rangka memperingati hari ulang tahun kemerdekaan Republik
Indonesia, hari ulang tahun provinsi, hari ulang tahun kabupaten/kota,
hari ulang tahun satuan pendidikan, hari pendidikan nasional, hari
guru nasional, dan/atau hari besar lain. (5) Ketentuan lebih lanjut
mengenai pemberian penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), ayat (2), ayat (3).

D. Cuti Kerja Administrasi PTK


Cuti administrasi PTK yaitu. Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja
yang diijinkan dalam jangka waktu tertentu. Tujuan pemberian cuti adalah
dalam rangka usaha menjamin kesegaran jasmani dan rohani.Dasar hukum
cuti PTK adalah ,Undang undang republik indonesia  nomor 8 tahun 1976
tentang pokok pokok kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan
undang undang RI nomor 43 tahun 1999, Peraturan pemerintah RI nomor
24 tahun 1976 tentang cuti pegawai negeri sipil, Keputusan bersama 3
menteri cuti bersama, Surat edaran nomor SE- 3559/ MK.1/2009. jangka
waktu tertentu.

Jenis-jenis cuti:
1. Cuti Tahunan
a. Hak Cuti Tahunan
1) Merupakan hak PNS, termasuk CPNS yang telah bekerja
secara terus menerus selama 1 (satu) tahun.
14

2) CPNS hanya berhak atas cuti tahunan, kecuali ditentukan


lain oleh pejabat yang berwenang memberikan cuti
berdasarkan pertimbangan kemanusiaan.
3) Selama menjalankan cuti tahunan, PNS/CPNS yang
bersangkutan memperoleh TKPKN.
b. Penggunaan Cuti Tahunan
1) Penggunaan cuti tahunan dapat digabungkan dengan cuti
bersama, dengan jumlah paling sedikit menjadi 3 (tiga)
hari kerja
2) Cuti bersama yang tidak digunakan karena kepentingan
dinas dan berdasarkan surat tugas, tetap menjadi hak cuti
tahunan PNS
2. Cuti Besar
a. Hak cuti besar
1) Merupakan hak PNS yang telah bekerja paling kurang 6
(enam) tahun secara terus menerus.
2) PNS yang akan/telah menjalani cuti besar tidak berhak
lagi atas cuti tahunan dalam tahun yang bersangkutan.
3) Selama menjalankan cuti besar, PNS yang bersangkutan
tidak berhak atas tunjangan jabatan dan tidak memperoleh
TKPKN.
b. Penggunaan Cuti Besar
1) PNS perlu merencanakan penggunaan cuti besar sejak
awal tahun.Cuti besar dapat digunakan oleh PNS untuk
Memenuhi kewajiban agama, Persalinan anaknya yang
keempat apabila PNS yang bersangkutan mempunyai hak
cuti besar menjelang persalinan,Keperluan lainnya sesuai
pertimbangan pejabat yang berwenang memberikan cuti.
2) PNS yang telah melaksanakan cuti tahunan dan akan
mengambil cuti besar pada tahun yang bersangkutan harus
15

mengembalikan TKPKN yang diterimanya selama


melaksanakan cuti tahunan.

3. Cuti Sakit
a. Hak Cuti Sakit merupakan hak PNS dan/atau PNS/CPNS
wanita yang mengalami gugur kandungan.
b. Penggunaan Cuti Sakit
1) PNS yang menderita sakit lebih dari 2 (dua) hari harus
melampirkan surat keterangan dokter dari rumah sakit
pemerintah/puskesmas.
2) PNS yang telah menggunakan cuti sakit untuk jangka
waktu paling lama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan dan telah
aktif bekerja kembali
4. Cuti Bersalin
a. Hak Cuti Bersalin
1) Merupakan hak PNS/CPNS wanita untuk persalinan
anaknya yang pertama, kedua, dan ketiga
2) Cuti bersalin yang digunakan oleh CPNS wanita untuk
persalinan anaknya yang pertama akan mengurangi hak
cuti persalinan setelah yang bersangkutan menjadi PNS
5. Cuti Karena Alasan Penting
a. Hak Cuti Karena Alasan Penting
1) Merupakan hak PNS
2) Selama menjalankan cuti karena alasan penting, PNS yang
bersangkutan tidak memperoleh TKPKN
b. Hak Cuti bagi PNS yang Sedang Tugas Belajar
PNS yang sedang tugas belajar di dalam negeri atau di luar
negeri yang akan menggunakan cuti bersalin dan cuti besar
untuk persalinan anaknya yang keempat (apabila yang
bersangkutan mempunyai hak cuti besar menjelang persalinan)
16

harus mengajukan permohonan cuti kepada pejabat yang


berwenang memberikan cuti melalui Pimpinan Perguruan
Tinggi atau Kepala Perwakilan Republik Indonesia di negara
yang bersangkutan (Sugito, 2011)
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendidik adalah tenaga pendidik yang berkualifikasi sebagai guru,
dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator
dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi
dalam menyelenggarakan pendidikan. Tenaga kependidikan adalah
anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang
penyelenggaraan pendidikan.
Administrasi pendidikan dan tenaga kependidikan adalah proses
keseluruhan kegiatan pendidik yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pengaraham, pelaporan, pengkoordinasian, pengawasan
dan pembiayaan. Dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang
tersedia, baik personal, materiil maupun spiritual untuk mencapai tujuan
pendidikan secara efektif dan efisien. Proses administrasi PTK dimulai
dengan perencanaan, selanjutnya pengadaan tenaga kependidikan seperti
pengumuman adanya formasi baru, pendaftaran, seleksi, dan
pengumuman, selanjutnya penempatan dan orientasi. Orientasi bertujuan
untuk mempercepat masa adaptasi sehingga tenaga kependidikan baru
dapat bekerja lebih cepat dan lebih baik.seorang pendidik dan tenaga
kependidikan untuk kesejahteraan hidupnya berha menerima gaji,
tunjangan, dan penghargaan atas apa yang telah ia lakukan. Ada masa
dimana seorang pendidik dan tenaga kependidikan diperbolehkan tidak
masuk kerja (beberapa hari) karena sakit, melahirkan, dan dalam masa
belajar, dll

17
18

B. Saran
Penulis menyadari akan kekurangan makalah ini, oleh sebab itu
diharapkan kepada pembaca untuk dapat memberi kritik dan saran dalam
rangka penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
kita semua.
DAFTAR PUSTAKA

Burhanuddin, . Analisis Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan


Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara, 1994

UU NO. 14 tahun 2005 BAB V Tentang Guru dan Dosen pasal 36

Saidah Nur,Pengertian, Proses, Hak dan Kewajiban Pendidik dan


Tenaga Kependidikan (PTK),Sumatra Barat;Universitas Negeri
Padang; 2019

UU No 20 tahun 2003 BAB XI pendidik dan tenaga


kependidikan pasal 39

iii

Anda mungkin juga menyukai