Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi

Volume 3, No 1, Juni 2015 (00-00)


Tersedia Online: http://journal.uny.ac.id/index.php/jppfa

EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM MERDEKA DI SEKOLAH DASAR

Putri Salma N, Rani Fitriani, Silsi Nur Azizah


Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia
putrisalma.n@upi.edu,  ranifitriani@upi.edu, silsinurazizah@upi.edu 

Abstrak
Kurikulum merupakan komponen penting dalam Pendidikan. Fungsi yang terdapat dalam
kurikulum tentu mengantarkan kurikulum kepada suatu penyesuaian. Dalam penyesuaian
kurikulum ini tentunya disesuaikan dengan perkembangan zaman. Pada saat ini Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia mencetuskan kurikulum baru yakni kurikulum merdeka.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sebarapa efektif penerapan kurikulum merdeka di Sekolah
Dasar sebagai jenjang Pendidikan dasar. Penelitian dilakukan dengan melakukan observasi di SDN
244 Guruminda, SDN 235 Lengkong Kecil, dan SDN 094 Parakan Waas. Penerapan kurikulum
merdeka di sekolah-sekolah tersebut dilatarbelakangi karena ketiga sekolah tersebut merupakan
sekolah penggerak yang mana sudah diwajibkan untuk menerapkan kurikulum merdeka sebagai
sekolah penggerak pertama. Namun, dalam implementasinya belum dapat dikatakan efektif secara
menyeluruh, hal tersebut dilatarbelakangi karena implementasi kurikulum merdeka sendiri yang
terbilang baru berlangsung belum lama sehingga belum terlihat betul apakah tujuan penerapan
kurikulum merdeka ini membawa dampak yang cukup baik bagi pendidikan di sekolah-sekolah
tersebut.
Kata kunci: Efektivitas, Kurikukum merdeka, Sekolah Dasar

THE EFFECTIVENESS OF IMPLEMENTING THE INDEPENDENT


CURRICULUM IN ELEMENTARY SCHOOL

Putri Salma N, Rani Fitriani, Silsi Nur Azizah


Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia
putrisalma.n@upi.edu,  ranifitriani@upi.edu, silsinurazizah@upi.edu 

Abstract
Curriculum is an important component in education. The functions contained in the
curriculum certainly deliver the curriculum to an adjustment. In this curriculum adjustment, of
course, it’s adjusted to the times. At this time the Minister of Education and Culture of the Republic
of Indonesia initiated a new curriculum, namely the independent curriculum. The purpose of this
research is to find out how effective the implementation of the independent curriculum in
elementary schools is as a level of basic education. The research was conducted by observing at
SDN 244 Guruminda, SDN 235 Lengkong Kecil, and SDN 094 Parakan Waas. The application of
the independent curriculum in these schools is motivated by the fact that the three schools are
driving schools which are already required to implement the independent curriculum. However, in
its implementation it can’t be said to be comprehensively effective, this is motivated by the fact that
the implementation of the independent curriculum itself which has been relatively new has taken
place recently so it’s not clear whether the purpose of implementing the independent curriculum
has a good enough impact on education in these schools.
Keywords: Effectiveness , Independent Curriculum, Elementary Schools

Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi


p-ISSN: 2356-1807 e-ISSN:
2 – Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi

PENDAHULUAN          Adanya perubahan tersebut, kini


menghantarkan Indonesia pada kurikulum
Salah satu komponen yang paling baru yakni kurikulum merdeka. Kurikulum
penting dalam dunia pendidikan adalah merdeka merupakan pembaharuan dari
kurikulum. Kurikulum adalah gambaran dari kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum 2013.
visi, misi dan tujuan pendidikan suatu negara Dalam laman (Kemendikbud), kurikulum
(Bahri, 2017). Istilah kurikulum memiliki merdeka adalah program studi berbagai
berbagai tafsiran oleh berbagai pakar bidang program kurikuler di mana konten akan
pengembangan kurikulum dari dulu hingga dioptimalkan sehingga siswa memiliki cukup
dewasa ini. Secara garis besar kurikulum waktu untuk mengeksplorasi konsep dan
dapat diartikan sebagai seperangkat rencana membangun keterampilan. Guru berhak
dan pengaturan tujuan pembelajaran, isi dan memutuskan Pilih dari berbagai alat
materi, serta metode yang digunakan untuk pengajaran untuk memungkinkan
memandu pelaksanaan kegiatan pembelajaran pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan
dalam rangka mencapai tujuan pendidikan dan minat siswa. Sebuah proyek untuk
tertentu (Ansyar, 2017). meningkatkan perwujudan profil pelajar
         Kurikulum memiliki 6 fungsi yang Pancasila yang dikembangkan atas dasar
perlu diperhatikan dalam pelaksanaannya: (1) tema-tema tertentu yang didefinisikan oleh
meningkatkan efisiensi penggunaan sumber pemerintah. Proyek ini tidak dimaksudkan
daya program belajar; (2) meningkatkan untuk dicapai tujuan pembelajaran tertentu
keadilan dan kesempatan bagi peserta sehingga tidak terikat 
pendidikan untuk hasil yang maksimal; (3)  mata pelajaran.
meningkatkan relevansi dan efektivitas          Saat ini, kurikulum merdeka masih
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa menjadi opsi dalam penerapan kurikulum di
dan lingkungan sekitar; (4) meningkatkan  sekolah-sekolah di Indonesia. Hal tersebut
kinerja guru dan kegiatan peserta siswa dikarenakan Kemendikbud Ristek
mencapai tujuan belajar mereka; (5) memberikan keleluasan dan kewenangan
meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses kepada sekolah dalam memilih kurikulum
belajar mengajar; dan (6) peningkatan sesuai dengan kebutuhan. Selain itu,
partisipasi masyarakat untuk membantu diharapkan opsi kurikulum ini dapat
mengembangkan program (Julaeha, 2019). diterapkan secara bertahap sehingga dalam
         Dengan keenam fungsi yang terdapat perubahan kurikulum nasional ini dapat
dalam kurikulum, tentu mengantarkan optimal dan efisien. Oleh karena itu, tujuan
kurikulum kepada suatu penyesuaian. dibuatnya artikel ini adalah untuk melihat
Program kurikulum perlu dievaluasi dengan efektivitas penerapan kurikulum merdeka
cara yang kreatif, dinamis, dan berkala sesuai pada jenjang Sekolah Dasar (SD) sebagai
dengan perkembangan zaman dan ilmu kurikulum nasional sehingga dapat
pengetahuan dan teknologi. Perubahan menjadikan salah satu bahan evaluasi untuk
kurikulum menjadi sebuah kebutuhan karena kurikulum yang lebih baik.
dengan adanya perubahan tersebut
menghantarkan pendidikan negaranya
menjadi lebih baik. Dapat dilihat METODE PENELITIAN
bahwasannya dalam kurun waktu enam tahun, Penelitian ini menggunakan metode
standar pendidikan tinggi (SNDikti) di kualitatif dimana pada metode ini berusaha
Indonesia telah berubah tiga kali, yakni: untuk memahami dan menafsirkan makna
Permenristekdikti No. 49 Tahun 2014, suatu peristiwa interaksi perilaku manusia
Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015, dalam situasi tertentu dari sudut pandang
Permendikbud Edisi 3 2020 yang berbarengan peneliti sendiri. Penelitian ini menggunakan
dengan kebijakan Merdeka Belajar-Kampus penelitian kualitatif untuk memperoleh
Merdeka (MBKM) (Suryaman, 2020). pemahaman yang mendalam tentang subjek
yang diteliti. Pengumpul data atau alat

Volume 3, Nomor 1, Juni 2015


Efektivitas Penerapan Kurikulum Merdeka Di Sekolah Dasar 3
Salma, Fitriani, Azizah

penelitian dalam metode kualitatif adalah Lengkong Kecil, dan SDN 094 Parakan Waas
peneliti itu sendiri. Teknik pengumpulan data yang merupakan beberapa sekolah di daerah
yang digunakan yakni teknik wawancara yang Bandung yang sudah menerapkan kurikulum
dilakukan di SDN 244 Guruminda, SDN 235 merdeka.

HASIL DAN PEMBAHASAN adanya inovasi-inovasi dalam


mengembangkan kurikulum merdeka ini agar
HASIL
perannya dapat mencapai tujuan pendidikan
Berdasarkan hasil wawancara yang
yang diharapkan.
dilakukan di SDN 244 Guruminda, SDN 235
Lengkong Kecil, dan SDN 094 Parakan Waas.
PEMBAHASAN
Hasil yang kami dapati ketiga sekolah tersebut
Pada pelaksanaan pembelajaran
sudah menerapkan kurikulum merdeka selama
perancangan kurikulum merupakan salah satu
satu tahun terakhir. Penerapan kurikulum
perangkat pembelajaran yang harus
merdeka di sekolah-sekolah tersebut
diperhatikan. Dalam perancangan kurikulum
dilatarbelakangi karena ketiga sekolah
ini tentunya disesuaikan dengan
tersebut merupakan sekolah penggerak yang
perkembangan zaman pada saat itu. Seperti
mana sudah diwajibkan untuk menerapkan
hal nya di Indonesia yang mana telah
kurikulum merdeka sebagai sekolah
mengalami beberapa kali perubahan
penggerak pertama. Namun, dalam
perancangan kurikulum, hal ini
implementasinya belum dapat dikatakan
dilatarbelakangi dengan adanya
efektif secara maksimal, hal tersebut
perkembangan zaman yang semakin pesat.
dilatarbelakangi karena implementasi
Dan pada saat ini Menteri Pendidikan dan
kurikulum merdeka sendiri yang terbilang
Kebudayaan Republik Indonesia mencetuskan
baru berlangsung belum lama sehingga belum
kurikulum baru yakni kurikulum merdeka. 
terlihat betul apakah tujuan penerapan
Kurikulum merdeka merupakan
kurikulum merdeka ini membawa dampak
kurikulum yang dirancang dengan tujuan
yang cukup baik bagi pendidikan di sekolah-
untuk menciptakan kemandirian peserta didik.
sekolah tersebut. 
Dalam hal ini kemandirian yang dimaksud
Selain itu sarana dan prasarana yang
adalah siswa dapat mengeksplorasi ilmu
dibutuhkan dalam proses pembelajarannya
pengetahuan secara mandiri dan bebas seluas-
belum tersedia sepenuhnya, contohnya di
luasnya (fadilah dkk, 2020). Selain itu,
SDN 235 Lengkong Kecil kurangnya
kurikulum merdeka merupakan kebijakan
ketersedian buku guru dan buku siswa
perancangan kurikulum yang dirancang oleh
menjadi hambatan dalam
pemerintah dengan tujuan untuk
mengimplementasikan kurikulum merdeka.
mengembangkan kualitas pendidikan yang
Untuk sebagian mata pelajaran hanya terdapat
dapat melahirkan insan-insan yang lebih
beberapa buku guru atau sebaliknya hanya
unggul untuk menjawab tantangan diera saat
terdapat beberapa buku siswa, sehingga hal
ini yang cenderung berkembang pesat
tersebut menyulitkan guru untuk
(Suyanto,2020). Konsep penerapan kurikulum
menyesuaikan pembelajaran yang sesuai
merdeka ini tidak adanya batasan-batasan,
dengan kebutuhan siswa, alhasil guru harus
sehingga peserta didik maupun guru dapat
mempersiapkan proses pembelajaran yang
secara bebas mengembangkan daya
terbilang cukup lama. Para guru pun belum
kreatifitasnya. Selain itu, kurikulum merdeka
banyak memukan referensi dalam
juga cenderung mendorong peserta didik
menggembangkan ATP (Alur Tujuan
untuk membentuk karakter, sikap dan
Pembelajaran) sehingga dalam menentukan
keterampilan. Menurut Manalu, J. B.,
modul ajar menjadi kesulitan tersendiri. Oleh
Sitohang, P., & Henrika, N. H. (2022). konsep
karena itu, hal tersebut menjadi salah satu
penerapan kurikulum merdeka juga ditujukan
kesulitan guru dalam beradaptasi dengan
agar mampu menjawab tantangan pada era
kurikulum merdeka ini. Sehingga untuk
saat ini yang banyak sekali perkembangan
mengatasi keterbatasan yang yang ada perlu
yakni era revolusi industri 4.0 yang mana

Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi


Volume 3, Nomor 1,Juni 2015
4 – Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi

pembelajaran dituntut harus dapat


mewujudkan peserta didik dengan
Adanya proyek
keterampilan dalam berpikir kritis, mampu
pembelajaran yang
mengantarkan peserta didik agar bisa Proyek yang
diberikan pada peserta
memecahkan masalah, kreatif dan inovatif 3. dilakukan bersifat
yang dilakukan mingguan
serta mewujudkan peserta didik agar mampu harian
cakap dalam berkomunikasi dan mampu atau bulanan secara
berkolaborasi.  berkelanjutan diluar jam
Jika membandingkan kurikulum pembelajaran
merdeka dengan kurikulum sebelumnya
yaitu kurikulum 2013 keduanya memiliki
kelebihan masing-masing. Kurikulum Tidak ada Perangkat
merdeka dirasa lebih dapat mengembangkan perbedaan antara level pembelajarannya sekarang
kemampuan atau potensi yang ada di dalam belajar anak, sehingga ATP yang dirancang guru
4.
peserta didik karena dalam implementasinya pembelajaran sekreatif mungkin, adanya
siswa tidak dituntut untuk mencapai cenderung modul ajar.
kompetensi-kompetensi yang telah ada pada disamaratakan
standar kurikulum, tetapi para pendidik yang Munculnya kurikulum merdeka ini,
harus mengarahkan dan mengembangkan dimaksudkan pemerintah agar adanya
potensi apa yang dimiliki oleh peserta didik. pemerataan pendidikan di Indonesia terkhusus
Adapun perbandingan kurikulum merdeka pada daerah 3T (tertinggal, terdepan dan
dengan kurikulum 2013 sebagai berikut. terluar). Perancangan Kurikulum merdeka
Tabel 1.1 Perbandingan Kurikulum 2013 dan juga merupakan pengembangan dari
Kurikulum Merdeka kurikulum sebelumnya, hal ini tentunya akan
Kurikulum Kurikulum menyebabkan berbagai perubahan dalam
No
2013 Merdeka pelaksanaan pembelajarannya (Noventari, W.,
Pada penilaian 2020). Dimana metode pembelajaran tentunya
ada asesmen diagnostic. akan berubah yang semula pembelajaran
Yaitu asesmen untuk hanya dilaksanakan di ruang kelas, dengan
mengidentifikasi menggunakan kurikulum merdeka
Tidak ada pembelajaran dapat dikolaborasikan dengan
1. kemampuan awal atau
asesmen diagnostik pembelajaran diluar kelas. Pembelajaran
potensi yang dimiliki
peserta didik. Hal ini diluar kelas ini tentunya anak akan
mendukung Pendidikan mendapatkan kesempatan belajar secara lebih
luas dan mengkomunikasikan hasil belajarnya
inklusif.
pada kehidupan nyatanya. Pada kurikulum
merdeka pembelajaran tidak hanya berpacu
pada pengetahuan/nilai siswa saja, namun
Buku juga bagaimana siswa dapat berkomunikasi
Penggunaan
pembelajarannya yang baik, dapat membentuk karakter yang
2. buku menggunakan
menggunakan buku biasa baik dan keterampilan yang diharapkan. 
buku tematik
yang dirancang permata Pada saat ini kualitas pendidikan jelas
pelajaran dipengaruhi perkembangan zaman yang serba
digital, sehingga dalam pembelajaran
kurikulum merdeka ini pembelajaran
diintegrasikan antara pengetahuan,
keterampilan dan sikap dengan kecakapan
dalam penguasaan teknologi. Selain itu,
kurikulum merdeka juga diperkirakan dapat
menjadi solusi dan menjawab tantangan
zaman saat ini. Sehingga penerapan

Volume 3, Nomor 1, Juni 2015


Efektivitas Penerapan Kurikulum Merdeka Di Sekolah Dasar 5
Salma, Fitriani, Azizah

kurikulum merdeka ini hendaklah diterapkan ada mata pelajaran yang hanya
secara merata di seluruh Indonesia agar menyediakan buku gurunya saja,
kualitas pendidikan di Indonesia dapat sehingga guru agak kesulitan untuk
berkembang secara merata pula serta tidak ada menyesuaikan pembelajaran tanpa buku
yang tertinggal. 
Adapun kelebihan dari kurikulum siswa. sementara di dalam buku guru
merdeka yaitu isinya deskripsi yang lebih lengkap,
1. Karakter anak lebih terbentuk karena sehingga perlu dikerucutkan lagi.
adanya penguatan profil pelajar 6. Belum banyak sumber yang dapat
Pancasila mengarahkan guru untuk dapat
2. Mengarahkan peserta didik pada minat mengembangkan pembelajaran sesuai
dan potensinya
dengan kurmed, sehingga guru
3. Perkembangan siswa lebih dapat
diperhatikan, karena dalam kesulitan dalam menganalisis berbagai
implementasinya guru berfokus pada hal.
minat dan potensi yang dimiliki peserta
didik, sehingga guru perlu memahami Berdasarkan hasil penelitian
secara betul karakteristik peserta didik. dilapangan, penerapan kurikulum merdeka ini
4. Peserta didik jadi lebih aktif, dan masih dirasakan belum maksimal. Hal ini
merasa lebih senang dalam proses disebabkan karena satu dan lain hal. Di
pembelajarannya Indonesia penerapan kurikulum merdeka
5. Dari segi materi lebih padat. Contohnya belum diterapkan secara merata pada seluruh
IPA dan IPS jadi mata pelajaran ilmu sekolah, namun baru diterapkan pada
pengetahuan dan sosial beberapa sekolah pilihan yang
6. Adanya pendekatan pembelajaran yang direkomendasikan oleh kemendikbud.
lebih memudahkan anak untuk Tentunya sekolah yang menjadi pilihan ini
memahami suatu konsep merupakan sekolah penggerak yang secara
Sementara untuk kekurangannya spesifikasi sudah memenuhi ketentuan untuk
sendiri yakni: menerapkan kurikulum merdeka. Sehingga
1. Adanya assessment diagnostic yang sekolah-sekolah pilihan yang menjadi
penggerak pelaksanaan kurikulum merdeka
menyulitkan guru untuk menyesuaikan
ini memiliki tanggung jawab yang cukup
pembelajaran dengan minat dan potensi besar, karena mereka harus dapat
pada peserta didik yang kemampuannya menyalurkan keberhasilan penerapan
belum terlihat. kurikulum merdeka ini pada sekolah-sekolah
2. Masih terdapat beberapa guru yang yang lainnya. Sehingga untuk kedepannya,
belum dapat mengembangkan pelaksanaan kurikulum merdeka ini dapat
kompetensi dalam menggembangkan terlaksana secara merata diseluruh sekolah di
Indonesia. Selain itu, sarana dan prasarana
pembelajaran berbasis pada teknologi
untuk menunjang kebutuhan pembelajaran
3. Kurangnya SDM guru penggerak. belum tersedia sepenuhnya sehingga perlu
sehingga kurangnya kompetensi guru inovasi-inovasi yang dilakukan pemerintah
dalam merumuskan capaian maupun satuan pendidikan dalam
pembelajaran ATP ke modul mengembangkan kebutuhan-kebutuhan untuk
pembelajaran. menunjang pembelajaran dengan kurikulum
4. Masih sedikit guru yang memahami merdeka ini.
Dengan penerapan kurikulum merdeka
kurmed padahal kurmed ini
ini juga dituntut untuk bisa memerdekaan
menitikberatkan pencapaian belajar semua elemen pendidikan termasuk
peserta didik kepada guru didalamnya siswa dan guru. Kurikulum
5. Buku guru dan buku siswa per mata merdeka ini membidik pada pembentukan
pelajarannya belum lengkap. Terkadang serta pengembangan karakter peserta didik

Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi


Volume 3, Nomor 1,Juni 2015
6 – Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi

(Ainia, D. K., 2020). Hal ini tentu cukup sulit kemudian pelaksanaannya lebih sukses.
dalam mengimplementasikannya karena kita Ketika Pembelajaran menggunakan kurikulum
sebagai penggerak harus menumbuhkan merdeka ini sudah mencapai kesuksesan ini
kesadaran terlebih dahulu pada masing- akan menjadi pembelajaran yang
masing orang, tentu ini akan menjadi memerdekakan sebagaimana konsep Ki Hajar
tantangan dalam pengimlementasiannya. Jika Dewantara menurut Istiq’faroh, N. (2020).
kita rasakan untuk melaksanakan perubahan dimana Ki Hajar Dewatara mengatakan
sistem ini tidak mudah. Karena dari setiap bahwa pendidikan menitikberatkan pada
perubahan yang dilaksanakan tentu akan keaktifan siswa daripada guru, dapat
memberikan dampak baik itu berdampak baik memberikan kesempatan kepada siswa untuk
ataupun buruk serta berdampak besar ataupun mengembangkan minat, bakat serta memenuhi
kecil. Sehingga dari setiap perubahan kebutuhannya. Dan kurikulum merdeka ini
kebijakan termasuk saat ini perubahan juga memberikan kesempatan luas kepada
kurikulum merdeka harus diimbangi guru untuk berinovasi dalam pengembangan
perubahan kebijakan yang lainnya agar dapat karakter peserta didiknya. 
meminimalisir sekecil mungkin dampak dari Pengimplementasian kurikulum
penerapan kurikulum merdeka ini.  merdeka ini masih dikategorikan belum
Dalam melaksanakan kurikulum terlaksana secara efektif, karena hanya
merdeka kita dapat menemukan kata kunci dilaksanakan pada sekolah penggerak saja.
kesuksesan, menurut Mustaghfiroh, S. (2020). Selain itu, fasilitas yang dapat menunjang
menjelaskan kata kunci kesuksesan dalam terlaksananya kurikulum merdeka juga masih
pelaksanaan kurikulum merdeka ini kurang, terutama dalam hal ini adalah guru.
membutuhkan kesadaran dari semua pihak, Dimana masih banyak guru yang belum
stakeholder baik itu dari pemerintahan pusat, menyadari perannya dalam perubahan
daerah ataupun provinsi. Terutama guru dan kurikulum tersebut. Guru juga belum bisa
kepala sekolah yang langsung melaksanakan untuk membuat desain pembelajaran, seperti
kurikulum merdeka ini di lapangan. Guru strategi, metode dan media belajar yang akan
merupakan ujung tombak dalam keberhasilan diterapkan ini guru belum bisa untuk
pelaksanaan kurikulum merdeka, sehingga merancangnya secara matang (Jayanta, I. N.
dalam hal ini dapat dibuat sebuah kebijakan L., & Agustika, G. N. S., 2020).
yang nantinya dapat mempermudah serta Melihat hal tersebut dalam hal ini
memotivasi guru dalam melaksanakan tugas diperlukan elemen yang dapat membantu
dan kewajibannya dalam sehari-hari (Daga, A. dalam penguatan peran guru dalam perubahan
T., 2021). Demikian pula dengan sarana dan kurikulum ini (Dhani, R. R., 2020). Pada
prasarana yang nantinya dapat menunjang dasarnya dalam perubahan kurikulum ini guru
keberhasilan pelaksanaan kurikulum, ini harus tidak hanya memainkan hanya satu peran,
diperhatikan secara serius. Karena sarana melainkan guru ini memainkan berbagai peran
prasarana juga merupakan salah satu elemen yang didalamnya termasuk dalam mendesain
penting keberhasilan dalam pelaksanaan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran
pembelajaran. serta mengevaluasi pembelajaran. Salah satu
Kemudian, setelah pelaksanaan peran guru yang menonjol dalam kurikulum
kurikulum merdeka ini hendaklah dilakukan merdeka ini, guru berinovasi untuk
evaluasi keberhasilannya yang dapat menciptakan kondisi pembelajaran yang
dilakukan secara rutin dan intens.  Sehingga memerdekakan siswa. Sebagai inovator guru
dengan evaluasi tersebut kita bisa mengetahui harus mampu menciptakan pembelajaran yang
kekurangan dan kelebihan dari pelaksanaan membawa siswa untuk memiliki cara belajar
kurikulum merdeka tersebut. Sehingga untuk dan berperilaku baru serta berbeda agar dapat
kedepannya dari kekurangan yang ditemukan, menjawab tantangan zaman saat ini. Dalam
dapat mempermudah dan memperbaikinya hal tersebut tentu guru harus menguasai secara
untuk pelaksanaan pada periode berikutnya. lebih mendalam mengenai strategi, metode
Selain itu, dari kekurangan tersebut juga dapat dan media pembelajaran yang terbaru yang
dibuat kebijakan komprehensif yang disesuaikan dengan perubahan kurikulum

Volume 3, Nomor 1, Juni 2015


Efektivitas Penerapan Kurikulum Merdeka Di Sekolah Dasar 7
Salma, Fitriani, Azizah

serta perkembangan zaman saat ini. Zaman didalamnya strategi pembelajaran, metode,
yang serba teknologi, menurut Susilo & media, sarana prasarana dan lain sebagainya
Sofiarini (2020) selain guru harus inovatif, agar pelaksanaan kurikulum merdeka ini
kreatif dan kritis, guru juga harus bisa dapat terlaksana efektif, sehingga kelak
menguasai perkembangan teknologi yang sekolah – sekolah yang sudah menjadi sekolah
nanti nya bisa dikolaborasikan dengan desain penggerak kurkulum merdeka ini dapat
pembelajaran serta dijadikan media menularkan keberhasilan pelaksanaan
pembelajaran yang akan diterapkan pada kurkulum merdeka pada sekolah yang lainnya.
siswa. Dan pelaksanaan kurikulum merdeka ini dapat
dilaksanakan secara merata diseluruh sekolah
di Indonesia.
SIMPULAN DAFTAR PUSTAKA
Indonesia telah mengalami beberapa Ainia, D. K. (2020). Merdeka Belajar Dalam
kali perubahan perancangan kurikulum, hal ini Pandangan Ki Hadjar Dewantara dan
disebabkan karena adanya perkembangan Relevansinya Bagi Pengembangan
zaman yang semakin pesat. Dan hingga saat Pendidikan Karakter.
ini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Ansyar, M. (2017). Kurikulum: Hakikat,
Republik Indonesia mencetuskan kurikulum Fondasi, Desain dan Pengembangan.
baru yakni kurikulum merdeka. Kurikulum Prenada Media.
merdeka merupakan kurikulum yang Bahri, S. (2017). Pengembangan kurikulum
dirancang pemerintah dengan tujuan untuk dasar dan tujuannya. Jurnal Ilmiah
menciptakan kemandirian peserta didik. Islam   Futura, 11(1), 15-34.
Dalam hal ini kemandirian yang dimaksud Daga, A. T. (2021). Makna Merdeka Belajar
adalah siswa dapat mengeksplorasi ilmu dan Penguatan Peran Guru di Sekolah
pengetahuan secara mandiri dan bebas seluas- Dasar. Jurnal Educatio FKIP
luasnya. UNMA, 7(3), 1075-1090.
Namun berdasarkan hasil penelitian Dhani, R. R. (2020). Peran Guru Dalam
dilapangan, pelaksanaan kurikulum merdeka Pengembangan Kurikulum. Jurnal
ini belum dikategorikan efektif, hal tersebut Serunai Adminstrasi Pendidikan, 9(1),
disebabkan karena pelaksanaannya yang 45–50.
hanya pada sekolah pilihan yang menjadi Fadilah, R., Parinduri, S.A., Syaimi, K.U.,
sekolah penggerak saja. Selain itu, sarana Suharyanto, A. (2020). Islamic
prasarana yang masih terbatas, masih kurang Guidance and Counseling to Overcome
nya membangun kesadaran berbagi elemen the Study Difficulty of Junior High
pendidikan yang didalam nya termasuk guru. School Students in SMP IT Nurul Azizi
Dimana guru sebagai ujung tombak Medan (Case Study of Students
keberhasilan dalam pelaksanaan kurikulum Experiencing Anxiety). International
merdeka ini masih banyak guru yang belum Journal of Psychosocial Rehabilitation. 
mampu mendesai pembelajaran sesuai dengan Istiq’faroh, N. (2020). RELEVANSI FILOSOFI
permintaan kurikulum merdeka ini. KI HAJAR DEWANTARA SEBAGAI
DASAR KEBIJAKAN PENDIDIKAN
Melihat pada hal tersebut tentu sebagai NASIONAL MERDEKA BELAJAR
garda pendidikan kita harus mulai menyadari DI INDONESIA. Lintang Songo :
kepekaan terhadap problematika yang terjadi. Jurnal Pendidikan, 3(2), 1–10.
Kita harus membangun kesadaran berbagai Jayanta, I. N. L., & Agustika, G. N. S. (2020).
elemen yang terlibat pada pendidika. Makna Pemahaman Guru Sekolah Dasar
dari kurikulum merdeka ialah memerdekakan Terhadap Kebijakan Rencana
peserta didik sehingga dengan demikian guru Pelaksanaan Pembelajaran Merdeka
harus mampu mendesai sedemikian rupa Belajar. In Seminar Nasional Riset
pembelajaran agar dapat berjalan sesuai Inovatif.
dengan harapan. Dimana termasuk

Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi


Volume 3, Nomor 1,Juni 2015
8 – Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi

Julaeha, S. (2019). Problematika Kurikulum Pemikiran Dan Penelitian


Dan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, 15(1), 83–91.
Karakter. Jurnal    Penelitian Suryaman, M. (2020, October). Orientasi
Pendidikan Islam, 7(2), 157. Pengembangan Kurikulum Merdeka
https://kurikulum.kemdikbud.go.id/ Belajar. In Seminar Nasional
Manalu, J. B., Sitohang, P., & Henrika, N. H. Pendidikan Bahasa Dan Sastra (Vol. 1,
(2022). Pengembangan Perangkat No. 1, pp. 13-28).
Pembelajaran Kurikulum Merdeka Susilo, A., & Sofiarini, A. (2020). Peran Guru
Belajar. Prosiding Pendidikan Sejarah dalam Pemanfaatan Inovasi
Dasar, 1(1), 80-86. Media Pembelajaran. Jurnal
Mustaghfiroh, S. (2020). Konsep “Merdeka Komunikasi Pendidikan, 4(2), 79–93.
Belajar” Perspektif Aliran Suyanto. (2020). Implikasi Kebijakan Merdeka
Progresivisme John Dewey. Jurnal Belajar. KOMPAS, 08 Pebruasi,6.
Studi Guru Dan Pembelajaran, 3(1), https://suyanto.id/implikasi-kebijakan-
141–147. merdeka-belajar/
Noventari, W. (2020). Konsepsi Merdeka
Belajar Dalam Sistem Among Menurut
Pandangan Ki Hajar Dewantara. Jurnal

Volume 3, Nomor 1, Juni 2015

Anda mungkin juga menyukai