Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KOMUNIKASI PEMBELAJARAN

Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran


diampu oleh:
Nuramalia, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh :
Delphie Nur Riska Febriana 2020.11.0971
Muhammad Kamil 2020.11.0979
Nur Jannah 2020.11.0998
Putri Wulan Sari 2020.11.0987
Sumarni 2020.11.0993

Semester : 2

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


(STKIP) PARIS BARANTAI KOTABARU
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan Kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan pertolongan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Belajar
dan Pembelajaran yang diampu oleh ibu Nuramalia, S.Pd., M.Pd.
Penyusunan makalah ini berdasarkan sumber-sumber informasi yang
relevan baik dari buku dan media elektronik seperti internet. Kami mengharapkan
tulisan pada makalah ini dapat menambah wawasan kita sebagai mahasiswa
mengenai kajian Komunikasi Pembelajaran.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari sempurna,
oleh karenanya kami senantiasa menerima kritik dan saran dari berbagai pihak
untuk perbaikan makalah selanjutnya. Akhirnya, semoga makalah yang sederhana
ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Amin.

Kotabaru, Maret 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah....................................................................... 1
C. Tujuan.......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Komunikasi.......................................................... 2
B. Komunikasi Pembelajaran........................................................... 3
C. Keterampilan Dasar Mengajar..................................................... 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................. 10
B. Saran ........................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Komunikasi adalah ilmu yang sangat mendasar yang perlu dan harus kita
pelajari. Mengapa demikian? Karena pada dasarnya di kehidupan kita sehari-hari,
kita selalu melakukan kegiatan komunikasi, baik antara kita dengan lingkungan
sekitar, antara kita dengan sesama, bahkan antara kita dengan diri kita sendiri.
Namun demikian, banyak sekali kejadian miss communication dalam komunikasi
kita, khususnya komunikasi kita dengan sesama kita. Hal ini terjadi bisa jadi
karena mereka kurang memahami betul ilmu komunikasi yang ada.
Dewasa ini, komunikasi dalam bidang pembelajaran semakin bervariasi.
Artinya, para pengajar, baik itu guru di sekolah, dosen, maupun guru les, semakin
kreatif untuk membuat suatu bentuk komunikasi kepada para siswa dan para
mahasiswa. Komunikasi dalam bidang pembelajaran pun menjadi sangat penting
untuk orang-orang yang mempunyai disabilitas. Mereka yang mempunyai
disabilitas sangat membutuhkan seorang atau sekelompok orang yang mampu
memahami bahasa isyarat yang diberikan. Merekalah yang disebut sebagai
komunikator. Banyak cara yang mereka lakukan. Hal tersebut dilakukan karena
pada dasarnya bentuk-bentuk komunikasi diciptakan untuk mudah dipahami oleh
para audience-nya, yaitu para siswa dan atau para mahasiswa.
Oleh sebab itu, penulis membuat paper ini dengan tujuan agar pembaca
memahami terlebih dahulu tentang komunikasi beserta alasannya mengapa
komunikasi itu menjadi sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari,
khususnya dalam bidang pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar komunikasi ?
2. Bagaimana komunkiasi pembelajaran ?
3. Apa saja keterampilan dasar mengajar ?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui konsep dasar komunikasi.
2. Untuk Mengetahui komunkiasi pembelajaran.
3. Untuk Mengetahui keterampilan dasar mengajar.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Komunikasi


Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari seseorang (komunikator)
kepada orang lain, baik langsung bertatap muka, maupun tidak langsung
menggunakan media. Dengan menggunakan lambang-lambang berarti atau bahasa
untuk merubah pendapat, sikap dan perilaku.  Dari banyak pengertian,  Komuniksi
memiliki konsep (1994) :
1. Simbol-simbol/verbal/ujaran
2. Pengertian/pemahaman
3. Interaksi/hubungan/proses sosial
4. Pengurangan rasa ketidakpastian
5. Proses
6. Pengalihan/penyampaian/pertukaran
7. Menghubungkan/menggabungkan
8. Kebersamaan
9. Saluran/alat/jalur
10. Replikasi memori
11. Tanggapan diskriminatif
12. Stimuli
13. Tujuan/kesengajaan
14. Waktu/situasi
15. Kekuasaan/kekuatan
Dosen adalah komunikator menyampaikan materi sebagai pesan dalam
perkuliahan dan mahasiswa sebagai komunikan yang menerima pesan dari sang
dosen. Kondisi  ketika dosen  memberikan kuliah inilah yang disebut komunikasi
kelompok, namun dalam proses pembelajaran ketika terjadi diskusi antara dosen
dengan mahasiswa komunikasi berubah menjadi intra dan inter komunikasi. Yang
tadinya komunikasi searah menjadi dua arah. Disinilah terjadi proses
pembelajaran.

2
Dalam perkuliahan terjadi komunikasi tatapmuka yang dialogis terjadi
kontak pribadi, sebagai jenis komunikasi yang efektif untuk merubah sikap,
pendapat, dan perilaku mahasiswa. Sebelum memberikan perkuliahan seorang
dosen diwajibkan mempersiapkan penguasaan materi dengan membaca, menulis,
melihat dan sebagainya. Bagi yang pemula untuk belajar dan berlatih
mempresentasikan apa yang akan diberikan.
Ketika berhadapan dengan mahasiswa, bangkitkan perhatian begitu
komunikasi dimulai dan hendaknya diusahakan :
1. Bersikap simpatik dan empatik
2. Tunjukkan sebagai komunikator terpercaya, dan menyakinkan
3. Bertindaklah sebagai pembimbing
4. Kemukakan fakta dan kebenaran, Bergaya mengajak, bukan menyuruh, Jangan
bersifat super
5. Jangan mengkritik, ngotot, dan jangan emosional.
Hal ini untuk menghindari seorang dosen kehilangan etos  diri yang
mencakup kehormatan, kemampuan, kepercayaan, kejujuran, moral, dan itikad
baik. Gagalnya komunikasi dapat mengakibatkan hilangnya etos dosen sebagai
seorang pemimpin.

B. Komunkiasi Pembelajaran
1.  Pengertian Komunikasi pembelajaran
Komunikasi pembelajaran adalah proses penyampaian gagasan dari
seseorang kepada orang lain supaya mencapai keberhasilan dalam mengirim pesan
kepada yang dituju secara efektif dan efisien.
Dalam kegiatan belajar mengajar, komunikasi antar pribadi merupakan
suatu keharusan, agar terjadi hubungan yang harmonis antara pengajar dengan
peserta belajar. Keefektifan komunikasi dalam kegiatan belajar mengajar ini
sangat tergantung dari kedua belah pihak. Akan tetapi karena pengajar yang
memegang kendali kelas, maka tanggung jawab terjadinya komunikasi dalam
kelas yang sehat dan efektif terletak pada tangan pengajar. Keberhasilan pengajar
dalam mengemban tanggung jawab tersebut dipengaruhi oleh keterampilannya
dalam melakukan komunikasi ini. Terkait dengan proses pembelajaran,

3
komunikasi dikatakan efektif jika pesan yang dalam hal ini adalah materi
pelajaran dapat diterima dan dipahami, serta menimbulkan umpan balik yang
positif.
Dilihat dari prosesnya, komunikasi dibedakan atas komunikasi verbal dan
komunikasi nonverbal. Komunikasi verbal adalah komunikasi dengan
menggunakan bahasa, baik bahasa tulis maupun bahasa lisan. Sedangkan
komunikasi nonoverbal adalah komunikasi yang menggunakan isyarat, gerak
gerik, gambar, lambang, mimik muka, dan sejenisnya.
Sebagai komunikator atau mediator, guru harus menyadari bahwa sekolah
berada di tengah-tengah masyarakat, karenanya sekolah tidak boleh menjadi
“menara gading” yang jauh dan terasing dari masyarakat. Sekolah didirikan
mengemban amanat dan aspirasi masyarakat (dan peserta didik adalah anak-anak
dan sekaligus sebagai bagian dari anggota komunitas masyarakat). Menghindari
persoalan tersebut, maka guru harus memerankan dirinya untuk mampu menjadi
“bridging” (menjembatani) atau menjadi mediator antara sekolah dan masyarakat
melalui upaya cerdas dalam memilih dan menggunakan pola, pendekatan, strategi,
metode, dan teknik pembelajaran yang memungkinkan saling menguntungkan
antara keduanya. Jadikan masyarakat, lembaga, peristiwa, benda, situasi,
kebudayaan, serta industry sebagai sumber belajar bagi peserta didik.
2. Unsur-unsur Komunikasi Pembelajaran
Unsur-unsur komunikasi pembelajaran menurut Harold Lasswell :
a. Komunikator(Source,Sender) atau sumber pesan
Sumber adalah dasar yang digunakan di dalam penyampaian pesan, yang
digunakan dalam rangka memperkuat pesan itu sendiri.Sumber dapat berupa
orang, lembaga, buku, dan sejenisnya.Dalam hal sumber ini yang perlu kita
perhatikan kredibilitas terhadap sumber (kepercayaan) baru, lama, sementara
dan lain sebagainya. Apabila kita salah mengambil sumber maka kemungkinan
komunikasi yang kita lancarkan akan berakibat lain dari yang kita harapkan.
b. Pesan (Message)
Adalah apa yang dikomunikasikan kepada penerima.Ada juga yang lain
yang mendefinisikan pesan sebagai seperangkat symbol verbal / non verbal
yang mewakili perasaan,nilai,gagasan atau maksud. Pesan adalah keseluruhan

4
daripada apa yang disamaikan oleh komunikator. Pada seharusnya mempunyai
inti pesan (pesan) sebagai pengaruh di dalam usaha mencoba mengubah sikap
dan tingkah laku komunikan. Pesan dapat disampaikan secara panjang lebar,
namun yang perlu diperhatikan dan di arahkan kepada tujuan akhir dari
komunikasi.
c. Media (Channel)
Saluran / alat/wahana yang digunakan sumber untuk menyampaikan
pesanya kepada penerima. Saluran komunikasi selalu menyampaikan pesan
yang dapat diterima melalui panca indera atau menggunakan media.
d. Komunikan (Receiver)
Sasaran tujuan ( Destination ), Communicate, Penyaji balik ( Decorder ),
Pendengar ( Listen ), dan khalayak ( Audience ). Komunikan atau penerima
pesan dapat digolongkan dalam 3 jenis yakni persona, kelompok dan massa.
e. Efek (Effect, Influence)
Yaitu apa yang terjadi pada penerima setelah ia menerima pesan tersebut.
Effect adalah hasil aksir dari suatu komunikasi, yakni sikap dan tingkah laku
orang, sesuai atau tidak sesuai dengan yang kita inginkan. Jika sikap dan
tingkah laku orang lain sesuai, maka berarti komunikasi berhasil, demikian
pula sebaliknya.
3. Teknik Komunikasi dalam Pembelajaran
Menurut Uchyana(1984), teknik komunikasi terdiri atas :
a) Komunikasi informatif (informatif communication) Suatu pesan yang
disampaikan kepada seseorang atau sejumlah orang tentang hal-hal baru
yang diketahuinya.
b) Komunikasi persuasif (persuasive communication) Proses mempengaruhi
sikap, pandangan atau perilaku seseorang dalam bentuk kegiatan membujuk,
mengajak, sehingga ia melakukan dengan kesadaran sendiri.
Komunikasi instruktif/koersif (instructive/coersive communication)
Komunikasi yang mengandung ancaman, sangsi dan lain-lain yang bersifat
paksaan, sehingga orang-orang yang dijadikan sasaran melakukan sesuatu secara
terpaksa, karena takut akibatnya.

5
4. Tujuan Komunikasi Pembelajaran
a. Memberikan pcngetahuan tentang tujuan belajar :Pada permulaan
pembelajaran, siswa perlu diberi tahu tentang pengetahuan yang akan
diperolehmya atau ketrampilan yang akan dipelajarinya.
b. Memotivasi siswa : Usaha untuk memotivasi siswa seringkali dilakukan
dengan menggambarkan sejelas mangkin keadaan di masa depan, dimana
siswa perlu menggunakan pengetahuan yang telah diperolehnya.
c. Menyajikan informasi : Guru kelas bebas dari tugas mempersiapkan dan
menyajikan pelajaran, ia dapat menggunakan energinya kepada fungsi-fungsi
yang lain seperti merencanakan kegiatan siswa, mendiagnosa masalah siswa,
memberikan konseling secara individual
d. Merangsang diskusi : Kegunaan media untuk merangsang diskusi
seringkali disebut sebagai papan loncat, diambil dari bentuk penyajian yang
relatif singkat kepada sekelompok siswa dan dilanjutkan dengan diskusi.
e. Mengarahkan kegiatan siswa: Pengarahan kegiatan merupakan penerapan
dari metode pembelajaran yang disebut metode kinerja (performance) atau
metode penerapan (application). engan kata lain program media digunakan
untuk mengarahkan siswa dilakukan kegiatan langkah demi langkah (step-
by-step)
f. Memberikan pengalaman simulasi ; Simulator adalah alat untuk
menciptakan lingkungan buatan yang secara realistis dapat merangsang
siswa dan bereaksi terhadap responnya sendiri, sehingga dapat melatih
perilaku kompleks yang membutuhkan lingkungan khusus. Contoh yng
sering ditemui adalah simulator mobil yang digunakan untuk latihan
mengendarai mobil dan simulator pesawat yang digunakan untuk pelatihan
pilot. Instruktur biasanya menjadi bagian dari sistem, memberikan penilaian
segera dan menyelipkan kerusakan pada sistem untuk memberikan siswa
latihan mengatasi masalah.
5. Bentuk-bentuk Komunikasi dalam Pembelajaran
A. Komunikasi Intrapersonal
Komunikasi intrapersonal merupakan komunikasi dengan diri sendiri dengan
tujuan untuk berfikir, melakukan penalaran, menganalisis dan merenung.

6
Demikian menurut Effendy tentang pengertian komunikasi  intrapersonal atau
komunikasi antar pribadi merupakan komunikasi yang berlangsung  dalam diri
seseorang orang itu berperan baik sebagai komunikator maupun sebagai
komunikan.
B. Komunikasi Antarpersonal
Komunikasi antarpersonal  adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan-
pesan antara dua orang atau diantara sekelompok kecil orang-orang dengan
beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika.
C. Komunikasi kelompok
1. komunikasi dalam kelompok besar
Komunikasi dalam kelompok besar (large group,massa atau macro group)
Tidaklah selalu sama dengan komunikasi  dalam kelompok kecil meskipun
setiap kelompok besar pasti terdiri atas beberapa kelompok kecil.hal ini antara
lain dikarenakan beberapa hal sebagai berikut :
a) Komunikasi dalam kelompok besar jumlahnya yang besar (ratusan atau
ribuan orang) di mana dalam suatu situasi komunikasi yang sedang
berlangsung hampir tidak terdapat kesempatan untuk memberikan
tanggapan secara verbal dan personal karna sedikit sekali kemungkinannya
bagi komunikator untuk bertannya jawab.
b) Situasi, Sebaiknya pembicara senantiasa perlu lebih fokus dalam arah
pembicaraannya sehingga pendengar akan dapat mudah mencerna pesan
pembicara.
2. Komunikasi kelompok kecil.
Komunikasi kelompok kecil adalah sekumpulan perorangan yang relative
kecil yang masing-masing dihubungkan oleh beberapa tujuan yang sama dan
mempunyai derajat organisasi tertentu diantara mereka. Contoh : komunikasi
antar manager dengan sekumpulan karyawan
D. Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah produksi dan distribusi secara institusional dan
teknologis dari sebagian besar aliran pesan yang dimiliki bersama secara
berkelanjutan dalam masyarakat-masyarakat industrial.

7
C. Keterampilan Dasar Mengajar
1. Jenis Keterampilan Dasar Mengajar
Mengajar adalah perbuatan yang kompleks yang merupakan peng-
integrasian secara utuh berbagai komponen kemampuan. Komponen kemampuan
tersebut berupa pengetahuan, keterampilan, serta sikap dannilai, sebagian
telah dibentuk secara bertahap sejak awal mulainya pelatihan ini. Penyajian
prinsip-prinsip belajar, berbagai teori dan strategi mengajar, rancangan
instruksional, serta evaluasi instruksional adalah merupakan contoh pembentukan
kemampuan tersebut.
Setelah dosen pemula dianggap menguasai materi dan sistem penyampaian,
tiba saatnya untuk berlatih mengusai keterampilan dasar mengajar, yaitu
keterampilan yang bersifat generik yang harus dikuasai oleh semua guru atau
dosen, terlepas dari tingkat kelas dan bidang studi yang diajarkannya.
Keterampilan dasar mengajar merupakan keterampilan yang kompleks
pula, yang pada dasarnya merupakan pengintegrasian utuh dari berbagai
keterampilan yang jumlanya sangat banyak. Di antara keterampilan yang sangat
banyak tersebut, menurut hasil penelitian Turney dalam Wardani (2005) terdapat
delapan keterampilan dasar mengajar yang dianggap sangat berperan dalam
keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Kedelapan keterampilan tersebut adalah
keterampilan:
1) Bertanya (dasar, lanjut)
2) Memberi penguatan,
3) Mengadakan variasi,
4) Menjelaskan,
5) Membuka dan menutup pelajaran
6) Membimbing diskusi kelompok kecil,
7) Mengelola kelas, serta
8) Mengajar kelompok kecil dan perseorangan/individual
Untuk keperluan pelatihan, keteramp[ilan yang kompleks tersebut dapat
dipilah-pilah menjadi delapan dasar mengajar seperti tersebut di atas, sehingga
masing-masing dapat dilatihkan secara terpisah. Namun, ketika dosen
menggunakan/menerapkan keterampilan ini di dalam kelas, ia harus mempu

8
menampilkan secara utuh dan terintegrasi. Penguasaan terhadap setiap
keterampilan tidak berarti penguasaan dalam mengintegrasikannya secara utuh.
Dengan demikian, latihan mengintegrasikan keterampilan itu secara utuh perlu
dilakukan.
2. Cara Menguasai Keterampilan Dasar Mengajar
Latihan penguasaan keterampilan secara terpisah dilakukan dalam bentuk
Pengajaran Mikro. Pengajaran mikro adalah pengajaran biasa yang ukurannya
diperkecil, sehingga memperlihatkan ciri-ciri sebagai berikut:
Tujuan pengajaran : terbatas (1-2 tujuan)
Tujuan latihan : penguasaan satu kereremapilan
Materi pelajaran : terbatas (yang dapat disajikan
dalam waktu 10-20 menit)
Jumlah mahasiswa : 5-10 orang
Waktu : 10-20 menit
Pengajaran Mikro dapat dilakukan dalam bentuk sebenarnya, yaitu dengan
menggunakan mahasiswa sebenarnya sebagai peserta didik. dalam bentuk
simulasi, yaitu dengan menggunakan teman sendiri sebagai mahasiswa (peer-
teaching).
Akhirnya perlu ditekankan, bahwa dalam latihan penguasaan satu
keterampilan dosen juga menggunakan keterampilan lain, hanya tekanannya pada
pendemontrasian penguasaan satu keterampilan yang akan dilatihkan.
3. Penerapan keterampilan dalam praktik
Setelah melakukan latihan penguasaan keterampilan dalam bentuk
pengajaran mikro, dosen pemula kini meningkatkan latihannya dengan berlatih
menerapkan keterampilan ini dalam Praktik Mengajar. Seyogianya, dalam hal ini
dosen pemula dibimbing oleh dosen senior, sehingga setiap akhir latihan dapat
diadakan diskusi balikan. Dosen pemula dapat juga dibantu oleh dosen pemula
lain yang bertindak sebagai pengamat.
Dengan tahap-tahap latihan seperti tersebut di atas, diharapkan para dosen
pemula akan menguasai kedelapan keterampilan dasar mengajar sehingga dapat
diterapkan dalam melakukan tugasnya sehari- hari di depan kelas.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Komunikasi adalah penyampaian informasi yang dilakukan seseorang
pengirim ke orang lain dengan tujuan tertentu yang dapat ditafsirkan sendiri oleh
penerima informasi.komunikasi pembelajaran yaitu suatu proses penyampaian
informasi dari seorang pendidik ke peserta didik untuk mencapai sebuah
keberhasilan dalam belajar secara efektif dan efisien. Jadi Komunikasi dalam
pembelajaran adalah suatu proses penyampaian informasi dari seorang guru ke
peserta didik untuk mencapai tujuan tertentu. Unsur-unsur Komunikasi
Pembelajaran ialah Komunikator (Source,Sender) atau sumber pesan, Pesan
(Message), Media (Channel), Komunikan (Receiver), Efek (Effect, Influence).
Mengajar adalah perbuatan yang kompleks yang merupakan peng-
integrasian secara utuh berbagai komponen kemampuan. Komponen kemampuan
tersebut berupa pengetahuan, keterampilan, serta sikap dan nilai. Keterampilan
dasar mengajar merupakan keterampilan yang kompleks pula, yang pada dasarnya
merupakan pengintegrasian utuh dari berbagai keterampilan yaitu bertanya
(dasar, lanjut), memberi penguatan, mengadakan variasi, menjelaskan,
membuka dan menutup pelajaran, membimbing diskusi kelompok kecil,
mengelola kelas, serta mengajar kelompok kecil dan perseorangan. Untuk
menguasai keterampilan dasar mengajar para dosen pemula perlu memahami,
hakikat, prinsip dan komponen keterampilan dan menerapkan keterampilan dalam
bentuk pengajaran mikro.

B. Saran
Dalam pembahasan makalah ini saya masih membahas secara sekilas
tentang Dasar-dasar Komunikasi dalam Pembelajar. Bagi pembaca yang ingin
membahas secara mendalam silahkan mengkaji lebih lanjut dari referensi-
referensi yang lain. Saran dari pembaca juga sangat kami perlukan untuk
penyempurnaan dalam pembuatan makalah dikemudian hari.

10
DAFTAR PUSTAKA

Effendi, Onong Uchjana. 1993. Ilmu Komunikasi ; Teori dan Praktek, Bandung :
Remaja Rosdakarya, hal.57.

Fajar, Marhaeni. 2009. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek.Jakarta: Graha Ilmu.
hal.56-58

Lestari, Endang G dan Maliki. 2003. Komunikasi yang Efektif. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara. hlm.23.

Naim, Ngainun. 2011. Dasar-Dasar Komunikasi Pendidikan. Jogjakarta: Ar-


Ruzz Media. hlm.17.

Sulhan, Najib. 2010.Karakter Guru Masa Depan.Surabaya : JP Books. Hal.152.

11

Anda mungkin juga menyukai