Anda di halaman 1dari 15

CARA MENANGANI ANAK

YANG SELALU MELAWAN GURU

TUGAS MATA KULIAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Psikologi Pendidikan

Dosen : Drs. Maman Rahmana M.pd

Disusun Oleh :

Nama : Dedeh Sadiah

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


STIT NURUL HIKMAH CIANJUR
Jln. Pangsor Desa Cihanjuang Kec. Cimanggung Kab. Sumedang
2012
CARA MENANGANI ANAK
YANG SELALU MELAWAN GURU

TUGAS MATA KULIAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Psikologi Pendidikan
Dosen : Drs. Maman Rahmana M.pd

Disusun Oleh :
Dedeh Sadiah
Ipah Nurani
Neni Rohaeni
Jajah Saja’ah
Masrupah
Iin
Evi Siti Sarah
Iis Novianti
Nurjanah

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


STIT NURUL HIKMAH CIANJUR
Jln. Pangsor Desa Cihanjuang Kec. Cimanggung Kab. Sumedang
2012
KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Allah Subhanahu wa

Ta’ala, karena berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat diselesaikan sesuai yang

diharapkan. Dalam makalah ini penyusun membahas tentang “Cara Menangani

Anak Yang Selalu Melawan Guru”.

Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman tentang

psikologi pendidikan dan sekaligus melakukan apa yang menjadi tugas

mahasiswa yang mengikuti mata kuliah “Psikologi Pendidikan”.

Dalam proses pendalaman materi ini, tentunya penyusun mendapatkan

bimbingan, arahan, koreksi dan saran. Untuk itu rasa terima kasih yang dalam-

dalamnya penyusun sampaikan :

 Maman Rahmana M.pd. selaku dosen mata kuliah kuliah “Psikologi

Pendidikan”.

 Rekan-rekan mahasiwa yang telah banyak memberikan masukan untuk

makalah ini.

Demikian makalah ini saya buat semoga bermanfaat.

Bandung, 27 November 2012

Penyusun’

Dedeh Sadiah
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................... .............. i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

A. Pendahuluan ................................................................................... 1

B. Tips Bimbingan Cara Mengatasi Perilaku Agresif Siswa .............. 4

C. Cara Seorang Pendidik Ketika Berhadapan Dengan Siswa ........... 7

PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA
A. Pendahuluan

Bila anak menjadi nakal dan cenderung untuk melawan setiap kata-kata

guru. Ajaklah ia untuk berbicara dari hati ke hati. Ajaklah ia untuk merenungkan

seluruh jasa guru kepadanya. Dan bila perlu ajaklah ia berkunjung ke rumah

gurunya dan melihat bagaimana gurunya sehari-hari menjalani hidup.

Ajaklah anak untuk membuka matanya, bahwa kehidupan semua orang

tidak bisa disamakan. Mungkin anak anda dapat hidup berkecukupan sehingga

membuatnya menjadi orang yang malas. Ia tidak punya semangat hidup menjadi

juara dan memilih untuk menjadi murid yang melawan guru. Bila perasaan lebih

ini yang ia rasakan, maka ubahlah paradigmanya dengan memberinya perhatian

yang lebih. Mungkin saja ia melakukan hal tersebut hanya untuk menarik

perhatian lebih dari anda.

Perhatian dan kasih sayang orang tua yang tidak ia rasakan dapat membuat

anak berlaku nakal di sekolah. Dengan cara ini, setidaknya ia bisa meluangkan

kesalahannya kepada orang lain. Ia kesal dengan orang tuanya, namun ia

tumpahkan kepada orang lain. Tentunya bila ini yang terjadi, baik orang tua

maupun anak sama-sama melakukan penyimpangan/kesalahan. Maka kedua

belah pihak (orang tua dan anak) harus melakukan instrospeksi diri.

Dalam hal ini orang tua harus mencari tahu penyebabnya. Jangan sampai

akibat kesalahan yang dilakukan orang tua juga ditimpakan kepada orang lain
juga. Dalam hal ini orang tua menimpakan kesalahan kepada sekolah, guru,

pengasuh, teman anak dan seterusnya.

Perilaku anak tersebut dapat dinamakan sebagai perilaku agresif. Perilaku

agresif dapat didefinisikan sebagai tindakan yang kuat atau memancing-mancing

kemarahan dan dimaksudkan untuk mendominasi atau menguasai. Agresif lebih

lanjut didefinisikan sebagai merusak, merugikan, bermusuhan yang sering

disebabkan oleh frustasi.

Bentuk agresif dapat berupa agresif aktif dan agresif pasif. Agresif Aktif

ditandai dengan menantang, permusuhan, melawan, menyalahgunakan siswa dan

merusak properti. Agresif pasif ditandai dengan komunikasi yang dirancang untuk

menimbulkan rasa sakit kepada siswa lain, mungkin dengan mengolok-olok,

menamai nama siswa dengan nama jahat, berbicara jahat, membanting pintu.

Agresif juga dapat positif seperti dalam olahraga, agresif untuk menjadi

nomor satu, memenangkan kompetisi. Yang dibahas disini adalah agresif yang
negatif. Tapi hal ini bisa dapat menjadi jalan keluar yang baik untuk menyalurkan

perilaku agresif siswa negatif pada kegiatan tersebut.

Seorang anak dapat memiliki sikap mudah marah ketika sesuatu tidak

berjalan caranya, seperti ketika ia tidak di baris pertama. Dia bisa memukul,

berteriak dan melemparkan objek ketika dia marah. Menabrak anak-anak lain dan

melarikan diri merupakan perilaku umum agresif dalam pengembangan dini dan

masalah ini dapat meningkat. Salah satu dari empat siswa dan satu dari sepuluh

guru melaporkan sedang diserang dekat atau di properti sekolah. Perilaku agresif

dapat dibimbing dalam awal pendidikan sebelum perilaku tersebut lebih

memburuk.
B. Tips Bimbingan Cara Mengatasi Perilaku Agresif Siswa

Berikut beberapa Tips bimbingan cara mengatasi perilaku agresif siswa

1. Selalu memperlakukan siswa dengan hormat bagaimanapun perilaku

agresif siswa tersebut. Bersikap selalu tenang dan sesantai mungkin, bila

anda tidak mampu melakukannya tunda di lain waktu.

2. Menunjukkan kepedulian anda pada masalah yang dihadapi siswa agresif.

Membuat kontak mata dengan siswa agresif akan menunjukkan keseriusan

anda untuk menangani permasalahannya.

3. Membahas emosi dengan dia setelah dia telah menunjukkan perilaku

agresif. Membantu dia mengidentifikasi penyebab dia berperilaku agresif.

Katakan padanya untuk menjelaskan kepada Anda apa yang dia rasakan

saat itu dan apa yang mendorong tindakannya. Membimbing agar dia

bertanya kepada sediri mengapa dia melakukan itu setelah kejadian. Dia

akan mulai lebih jelas melihat situasi yang membuatnya marah.

4. Memberikan dia sebuah buku atau bacaan lainnya untuk membaca tentang

penanganan perasaannya. Ada banyak buku manajemen pengendalian

kemarahan yang tersedia bagi anak-anak. Buku-buku yang akan

membantu mereka mengenali emosi mereka dan mengajar mereka cara

untuk mengendalikan para siswa. Cerita yang digunakan dalam buku-buku

sebagai alat pengajaran untuk membantu dia melihat situasi dan

tindakannya objektif sehingga ia dapat membuat keputusan yang lebih

baik. Menunjukkan situasi dalam buku yang sama situasi ketika dia

bertindak buruk.
5. Menyelesaikan konflik ABCD memecahkan langkah: A) bertanya padanya

apa masalahnya B) Brainstorm solusi C) memilih hasil yang paling positif

dan D) melakukannya.

6. Segera mengajarinya bagaimana menulis masalah bukannya bertindak

pada siswa. Siswa bisa mengeluarkan kemarahan dengan cara ini sebagai

gantinya. Catatan bahwa proses ini akan membantu dia berpikir di luar

masalah dan akan membantu dia membuat keputusan yang lebih baik.

Minta dia berbicara tentang bagaimana perasaannya setelah ia telah

didorong mengungkapkan perasaan. Sehingga diharapkan siswa lebih

mampu melepaskan perasaan yang kuat sehingga menjadi tidak frustrasi.

7. Bila perlu menghadirkan teman akrab siswa atau seseorang yang paling

disegani oleh siswa perilaku agresif. Dan paling terpenting juga

melibatkan orang tua atau latar belakang keluarga siswa agresif.

8. Melakukan bimbingan secara terus menerus sampai siswa tidak

berperilaku agresif.
9. Menciptakan ruang bimbingan atau ruang kelas yang membuat ketenangan

dan kesejukan, pilihan warna ruangan juga menentukan, jangan memakai

warna merah pada ruangan bimbingan konseling. Hal ini akan meningkat

sikap agresif siswa. Pilihan warna coklat, biru adalah pilihan terbaik.

Mengatur kursi siswa yang satu dengan siswa yang lain. Siswa yang

mungkin membenci dengan siswa lain, jangan ditempatkan secara

berdekatan.

10. Menunjukkan minat semua siswa. Setiap siswa memiliki kepribadian yang

unik dan perlu tahu bahwa guru peduli tentang kemajuan dan kebahagiaan.

Bila siswa agresif menunjukkan perbaikan, pastikan untuk memuji dia.

Ketika memuji siswa, sebut nama siswa agresif. Hal ini memungkinkan

mereka tahu bahwa perilaku mereka positif telah dilihat dan dihargai. Hal

ini juga membuat mereka merasa istimewa dan menyampaikan pesan

bahwa guru peduli tentang mereka.

11. Mengevaluasi setiap peraturan sekolah yang mungkin sedikit banyak

menimbulkan dan mendorong perilaku agresif siswa.


C. Cara Seorang Pendidik Ketika Berhadapan Dengan Siswa

Di sekolah, guru adalah orang tua siswa. Dan tentunya guru juga harus

mengerti bahwa dimanapun anak berada, baik dirumah maupun sekolah itu

sebenarnya sama.

Ada beberapa cara bagi seorang pendidik yang bisa diterapkan ketika

berhadapan dengan siswa, antara lain :

1. Memberi penjelasan apabila ada masalah atau kejadian insidentil di kelas.

Misalnya anak-anak asik ngobrol di kelas. Seorang guru boleh permisi

keluar kelas sebentar untuk kemudian kembali dan mengatakan bahwa

suara mereka sangat jelas terdengar sampai halaman atau ruangan lain, dan

berikan penjelasan juga pada murid bahwa itu dapat mengganggu kelas

lain.
2. Berperan sebagai seorang informan. Misalnya ketika anak mencoret-coret

meja, katakan bahwa tempat untuk mencoret-coret bukan meja, tapi kertas.

Dan tentunya jangan merasa paling tahu di hadapan murid.

3. Memberikan pilihan/opsi. Misalnya, setelah seorang anak selesai membuat

bentuk bangunan dengan balok, dia tidak mau membereskannya. “ Bagus

sekali istana yang kamu buat! Pasti kamu akan membuat istana lagi besok.

Kalau begitu kamu boleh menyimpan balok-balok itu di dalam rak yang

sudah disediakan atau ke dalam kotak itu”

4. Memberi perintah dengan pesan singkat atau satu kata. Misalnya, seorang

anak tidak memulai kalimat dengan huruf besar. Katakan, “Huruf besar!”

Atau setelah seorang anak membuka pintu tetapi tidak menutupnya

kembali, katakan “ Pintu!”

5. Berkomunikasi dengan gerakan atau bahasa tubuh. Misalnya kelas sangat

gaduh, seorang guru menempelkan jari telunjuknya ke mulut.

6. Mengungkapkan perasaan anda. Misalnya anda sedang menerangkan

pelajaran, sementara anak-anak ngobrol. “Ibu merasa sedih kalau tidak ada

yang mau mendengarkan ibu guru”.

7. Menyampaikan pesan atau perintah melalui tulisan. Misalnya, ketika nilai

anak turun. Tuliskan dalam buku tersebut "kenapa nilai matematikanya

turun? belajar lebih giat lagi.". Setidaknya anak tahu apa yang dimaksud

dengan tulisan dari gurunya itu.


Memang persoalan pendidikan adalah persoalan yang rumit dan kompleks.

Bila ada sebuah penyimpangan di dalamnya, maka semua pihak harus melakukan

evaluasi diri bukan melimpahkan kesalahan kepada orang lain alias melepas

tanggung jawab.

Bukankah anak adalah tanggung jawab dan titipan Allah Subhanahu wa

Ta’ala kepada orang tua? Dan bila Allah Subhanahu wa Ta’ala meminta

pertanggungjawaban orang tua, apakah orang tua akan berlepas diri dan

melimpahkannya kepada guru di sekolah, pengasuh dan lain-lain? marilah kita

introspeksi diri, kemudian bekerjasama atas dasar keihklasan, sehingga apa yang

menjadi impian orang tua (menjadikan anak soleh dan solehah) akan terwujud.
PENUTUP

Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai materi yang menjadi

pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan

kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau

referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.

Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik dan

saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan

penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya.

Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para

pembaca yang budiman pada umumnya.


DAFTAR PUSTAKA

http://www.bacain.com/s/Bagaimana-cara-mengatasi-murid-yang-suka-melawan-

guru diakses pada tanggal 25 November 2012, pukul 14.35 WIB.

http://gurukreatif.wordpress.com/2008/02/12/tips-mendisiplinkan-siswa-tanpa-

harus-menghukum/ diakses pada tanggal 25 November 2012, pukul 14.47

WIB.

http://salamahazhar.wordpress.com/2010/03/23/bila-anak-selalu-melawan-kata-

kata-guru/ diakses pada tanggal 25 November 2012, pukul 14.58 WIB.

Anda mungkin juga menyukai