Anda di halaman 1dari 3

Komponen atau Elemen Kurikulum

Oleh:

Muhammad Faaza

Hanif Miftahudin

1. Tujuan kurikulum

Dalam kerangka dasar kurikulum, kompunen tujuan mempunyai posisi yang paling
utama dan strategis karena akan memengaruhi komponen kurikulum yang lainnya.
Sebelumnya kita karus mengetahui dan memahami hierarki tujuan kurikulum berikut:

Tujuan Pendidikan Nasional Tujuan Konstitusional/SKL

Tujuan Pembelajaran Umum/KD Tujuan Kurikuler/SK

Tujuan Pembelajaran
Kusus/ Indikator

Dapat kita simpulkan bahwa tujuan pendidikan nasional merupakan tujuan yang
posisinya paling tinggi yang menjadi Payung bagi tujuan di bawahnya. Dalam penyusunan
kurikulum hal yang terlebih dahulu dilakukan adalah perumusan tujuan sebelum menyusun
dan menetapkan komponen kurikulum yang lain. Isi dari tujuan kurikulum tidak boleh
berpisah dari falsafah negara karena diketahui bahwa pendidikan merupakan alat untuk
mencapai tujuan negara 1.

Tujuan tidak lain pada akhirnya harus dicerminkan dalam ciri-ciri atau sifat sebagai
wujud perilaku manusia yang dicita-citakan. Jika kita membicarakan tentang tujuan
kurikulum maka tidak akan dapat dipisahkan dengan ideologi negara yang dianut. Misalnya
saja bangsa yang berfaham demokrasi akan menekankan pendidikan yang dapat
melahirkan masyarakat yang memiliki empat kemampuan , kecakapan, dan sifat utama,
yaitu: (a) self realization (mengembangkan bakat seoptimal mungkin dan mewujudkannya),
(b) human relationship (hubungan antar-insani), (c) economic efficiency (efisiensi ekonomi)
dan (d) civic responsibility ( tanggungjawab warga negara)2.

1
Zainal Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, (Bandung: Rosdakarya, 2013), hlm. 82
2
Ibid.
Dari apa yang ada dalam pejelasan di atas maka kita ketahui bahwa falsafah negara
mempengaruhi tujuan kurikulum, dan juga falsafah yang dianut oleh guru dan peserta didik
akan mewarnai persepsinya terhadap gambaran karakteristik kegiatan pembelajaran, pada
gilirannya akan memengaruhi pula kebijaksanaan dalam merencanakan, mengorganisasi,
melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan pembelajaannya3.

Tujuan pendidikan nasional dirumuskan oleh pemerintah secara langsung untuk


dijadikan pedoman bagi pengembangan tujuan pendidikan yang lebih khusus. Tujuan
institusional adalah tujuan yang ingin dicapai oleh setiap institusi atau lembaga pendidikan,
baik pendidikan formal maupun nonformal. Tujuan Kurikuler adalah tujuan yang ingin
dicapai oleh setiap bidang studi ataupun mata pelajaran seperti PAI, IPA, IPS dan yang
lainnya. Tujuan pembelajaran umum adalah tujuan yang ingin dicapai pada setiap pokok
bahasan, sedangkan tujuan khusus adalah tujuan dari setiap subpokok bahasan.

Tujuan dalam pendidikan dapat digolongkan menjadi tiga berdasarkan tingkat


pencapaiannya yakni : tujuan jangka panjang, tujuan jangka menengah dan tujuan jangka
pendek. jika dilihat dari ruang lingkupnya maka tujuan pendidikan dibagi menjadi dua yakni
tujuan umum dan tujuan khusus.

Setiap tujuan yang dirumuskan harus bersifat komperhensif yang maknanya


mengandung bidang pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai (atau yg sering kita sebut
dengan kognitif, psikomotorik, dan afektif sesuai dengan pembidangan Bloom)4.

2. Isi/ Materi Kurikulum

Pada hakikatnya isi/ materi kurikulum adalah seluruh kegiatan dan pengalaman yang
dikembangkan dan disusun dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. secara umum dapat
dikategorikan menjadi tiga yakni logika (pengetahuan tentang benar-salah), etika (baik-
buruk, nilai moral), dan estetika (indah-jelek). dengan demikian isi kurikulum harus disusun
dengan prinsip : mengandung bahan kajian atau topiknyg dapat dipelajari pesertadidik dan
berorientasi pada standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran , dan
kompetensi dasar yg ada.

Pemilihan isi kurikulum dapat mempertimbangkan kriteria berikut: (a) sesuai dengan
tujuab yang ingin dicapai. (b) sesuai dengan tingjat perkembangan pesertadidik, (c)
bermanfaat bagi pesertadidik, masyarakat, dunia kerja, bangsa dan negara dan (d) sesuai
dengan perkembangan IPTEK5.

Dalam pengembangan isi kurikulum, perlu memperhatihan beberapa faktor yakni :

3
Ibid., 83.
4
Ibid., 83-85.
5
Ibid., 88.
a. Ruang lingkup, merupakan cakupan kedalaman dari keseluruhan materi, kegiatan
dan pengalaman yang akan disampaikan kepada peserta didik.
b. Urutan, yakni penyusunan materi pelajaran sesuai dengan aturan dan sistematika
tertentu secara berurutan.
c. Penempatan bahan, yakni menempatkan bahan ajar sesuai dengan perkembangan
peserta didik.
d. Bentuk organisasi isi, merupakan susunan atau bentuk pengemasan materi seperti
mata pelajaran, bidang studi dan yang lainnya, dan setiap susunan tersebut
dikembangkan menjadi pokok bahasan dan subpokok bahasan.

Pada kurikulum pendidikan formal, pada umumnya isi kurikulum dibentuk dalam susunan
mata pelajaran atau bidang studi yang tertunang dalam kurikulum sesuai dengan tujuan
institusional masing-masing. ada beberapa jenis struktur kurikulum, yaitu:

a. pendidikan umum (general education)


b. pendidikan akademik (academic education)
c. pendidikan kecakapan hidup (life skill education)
d. pendidikan kejuruan (vocational education)6

5. Evaluasi kurikulum

Evaluasi kurikulum digunakan untuk melihat seberapa efektifnya kurikulum tersebut


dan untuk mengambil sikap dalam rangka perbaikan kurikulum yang akan dilakukan. dalam
beberapa hasil studi literatur dikemukakan ada beberapa model evaluasi kurikulum, antara
lain model measurement (Torndike dan Ebel), model congruence ( Ralph W. Tyler), model
CIPP ( Daniel L.Suffle beam), model evaluasi sistem pendidikan, model Illuminative (Malcolm
Parlett), dan model formative dan sumative (Scriven)7.

6
Ibid.,89-91.

7
Op.cit., 93-94

Anda mungkin juga menyukai