Anda di halaman 1dari 6

Definisi, Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pembelajaran di Sekolah

Oleh. Tiara Aulia Nurlianti_1804843

IPAI A 2018

A. Definisi Evaluasi Pembelajaran

Dalam sistem pembelajaran (pembelajaran sebagai suatu sistem), evaluasi merupakan salah
satu kompenen yang sangat penting yang harus ditempuh oleh seorang guru guna mengetahui
keefektifan pembelajaran. Secara etimologis kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu
evaluation , dalam Arab yaitu al-taqdir yang dalam bahasa Indonesia berarti penilaian. Akar
katanya adalah value, dalam bahasa Arab al-qimah yang dalam bahasa Indonesia berarti nilai
(Wulan & A.Rusdiana, 2014).

Istilah evaluasi banyak dikemukakan oleh para ahli dengan cara berbeda tetapi maknanya
relatif sama. Berikut beberapa definisi evaluasi menurut para ahli, yaitu (Ahmad, 2015; Wulan &
A.Rusdiana, 2014):
a. Lessinger, mendefinisikan evaluasi adalah proses penilaian dengan jalan membandingkan
antara tujuan yang diharapkan dengan kemajuan/prestasi nyata yang dicapai.
b. Wysong, mengemukakan bahwa evaluasi adalah proses untuk menggambarkan,
memperoleh atau menghasilkan informasi yang berguna untuk mempertimbangkan suatu
keputusan.
c. Uman, mengemukakan bahwa evaluasi adalah untuk mencoba menyesuaikan data objektif
dari awal hingga akhir pelaksanaan program sebagai dasar penilaian terhadap tujuan
program.
d. Edwind Wandt dan Gerald W. Brown, mengemukakan evaluation refer to the act or
process to determining the value of something. Menurut definisi ini, istilah evaluasi itu
menunjuk kepada suatu tindakan atau suatu proses untuk menetukan nilai dari sesuatu.
e. Frey, Barbara A., and Susan W. Alman, mengemukakan evaluasi adalah proses sistematis
pengumpulan, analisis, dan interpretasi informasi untuk menentukan sejauh mana siswa
yang mencapai tujuan instruksional.
f. Viviane dan Gilbert de Lansheere, mengemukakan bahwa evaluasi adalah proses
penentuan apakah materi dan metode pembelajaran telah sesuai dengan tujuan yang
diharapkan.
Dari pengertian evaluasi menurut para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa evaluasi adalah
suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas (nilai dan arti) dari pada
sesuatu, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu untuk membuat suatu keputusan. Ini
sejalan dengan pendapat Asrul dkk bahwa, pembelajaran pada dasarnya bukan hanya menilai hasil
belajar, tetapi juga proses-proses yang dilalui pendidik dan peserta didik dalam keseluruhan proses
pembelajaran (Asrul, Ananda, & Rosnita, 2014).

B. Tujuan Evaluasi Pembelajaran

Pada prinsipnya tujuan evaluasi pendidikan adalah untuk melihat dan mengetahui proses yang
terjadi dalam proses pembelajaran. Dalam kapasitasnya proses pembelajaran memiliki tiga hal
penting yaitu, input (peserta didik yang telah dinilai kemampuannya dan siap menjalani proses
pembelajaran), transformasi (segala unsur yang terkait dengan proses pembelajaran), dan output
(capaian yang dihasilkan dari proses pembelajaran) untuk dievaluasi(Ratnawulan, 2014). Adapun
tujuan evaluasi terbagi dua, yaitu:

a. Tujuan Umum
Secara umum tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui keefektifan dan
efesiensi sistem pembelajaran secara luas yang meliputi: tujuan, materi, metode, media,
sumber belajar, lingkungan maupun sistem penilaian itu sendiri (Asrul, Ananda, & Rosnita,
2014). Evaluasi bertujuan untuk menghimpun bahan-bahan keterangan yang akan dijadikan
sebagai bukti mengenai taraf perkembangan atau taraf kemajuan yang dialami oleh para
peserta didik setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu,
mengetahui tingkat efektivitas dari metode-metode pembelajaran yang telah dipergunakan
dalam proses pembelajaran selama jangka waktu tertentu (Ahmad, 2015, hal. 19). Dalam
konteks yang lebih lulas lagi, Gilbert Sax mengemukakan tujuan evaluasi dan pengukuran
adalah untuk: “Selection, Placement, Diagnosis and remediation, Feedback: norm-referenced
and criterion-referenced interpretation, Motivation and guidance of learning, Program and
curriculum interpretation, Formative and summative evaluation, and Theory development”
(Wulan & A.Rusdiana, 2014)..
Sehingga dapat digaris bawahi bahwa tujuan umum evaluasi pembelajaran adalah:
1. Melihat dan mengetahui proses yang terjadi dalam proses pembelajaran.
2. Melalui evaluasi akan diperoleh informasi tentang apa yang telah dicapai dan mana yang
belum.
3. Memberikan informasi bagi kelas dan pendidik untuk meningkatkan kualitas proses
belajar mengajar.
4. Mengetahui keberhasilan program pengajaran dan merupakan proses penilaian yang
bertujuan untuk mengetahui kesukaran-kesukaran yang melekat pada proses belajar.
5. Memperoleh informasi tentang aspek yang berkaitan dengan pendidikan.

b. Tujuan Khusus
Secara khusus tujuan evaluasi adalah untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam
menempuh program pendidikan, untuk mencari dan menemukan faktor penyebab keberhasilan
dan ketidakberhasilan peserta didik dalam mengikuti program pendidikan sehingga dapat
dicari dan ditemukan jalan keluar atau cara-cara perbaikannya (Ahmad, 2015, hal. 20). Adapun
tujuan evaluasi secara khusus, menurut Gronlund, antara lain:
1. Untuk memberikan klarifikasi tentang sifat hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan.
2. Memberikan informasi tentang ketercapaian tujuan jangka pendek yang telah
dilaksanakan.
3. Memberikan masukan untuk kemajuan pembelajaran.
4. Memberikan informasi tentang kesulitan dalam pembelajaran dan untuk memilih
pengalaman pembelajaran di masa yang akan datang.

Sementara itu, Chittenden mengemukakan tujuan penilaian (assessment purpose) adalah


keeping track, checking-up, finding-out, and summing-up (Arifin, 2012, hal. 23):
1. Keeping track, yaitu untuk menelusuri dan melacak proses belajar peserta didik sesuai
dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah ditetapkan.
2. Checking-up, yaitu untuk mengecek ketercapaian kemampuan peserta didik dalam proses
pembelajaran dan kekurangan-kekurangan peserta didik selama mengikuti proses
pembelajaran.
3. Finding-out, yaitu untuk mencari, menemukan dan mendeteksi kekurangan kesalahan atau
kelemahan peserta didik dalam proses pembelajaran, sehingga guru dapat dengan cepat
mencari alternatif solusinya.
4. Summing-up, yaitu untuk menyimpulkan tingkat penguasaan peserta didik terhadap
kompetensi yang telah ditetapkan.

C. Fungsi Evaluasi Pembelajaran

Anas Sudijono, memposisikan fungsi evaluasi pendidikan kepada dua fungsi, yaitu fungsi
umum dan fungsi khusus, kedua fungsi tersebut antara lain:
a. Fungsi Umum
Secara umum, evaluasi sebagai suatu tindakan atau proses setidak-tidaknya memiliki tiga
macam fungsi pokok, menurut Anas Sudijono yaitu:
1. Mengukur kemajuan.
2. Penunjang penyusunan rencana.
3. Memperbaiki atau melakukan penyempurnaan kembali.
b. Fungsi Khusus
Secara khusus, fungsi evaluasi dalam dunia pendidikan dapat dilihat dari tiga segi (Wulan &
A.Rusdiana, 2014):
1. Segi Psikologis
Bagi peserta didik, evaluasi secara psikologis akan memberikan pedoman atau pegangan
batin kepada mereka untuk mengenal kapasitas dan status dirinya masing-masing ditengah-
tengah kelompok atau kelasnya. Bagi pendidik, evaluasi akan memberikan kapasitas atau
ketepatan hati kepada diri pendidik tersebut, sudah sejauh manakah kiranya usaha yang
telah dilakukannya selama ini yang telah membawa hasil, sehingga secara psikologis ia
memiliki pedoman guna menentukan langkah-langkah apa saja perlu dilakukan
selanjutnya.
2. Segi Didaktik
Bagi peserta didik, evaluasi secara didaktik (khususnya evaluasi hasil belajar) akan dapat
memberikan dorongan (motivasi) kepada mereka untuk dapat memperbaiki,
meningkatkan, dan mempertahankan prestasinya. Bagi pendidik, evaluasi pendidikan
secara didaktik itu setidak-tidaknya memiliki lima macam fungsi, yaitu:
1) Memberikan landasan untuk menilai hasil usaha (prestasi) yang telah dicapai oleh
peserta didiknya.
2) Memberikan informasi yang sangat berguna, guna mengetahui posisi masing-masing
peserta didik di tengah-tengah kelompoknya.
3) Memberikan bahan yang penting untuk memilih dan kemudian menetapkan status
peserta didik.
4) Memberikan pedoman untuk mencari dan menemukan jalan keluar bagi peserta didik
yang memang memerlukannya.
5) Memberikan petunjuk tentang sejauh manakah program pengajaran yang telah
ditetukan dapat dicapai.
3. Segi Administratif
Dilihat dari segi administratif, evaluasi pendidikan setidak-tidaknya memiliki tiga macam
fungsi:
1) Memberikan laporan
2) Memberikan bahan-bahan keterangan (data)
3) Memberikan gambaran.

Sejalan dengan fungsi-fungsi evaluasi di atas Daryanto, menyatakan bahwa, jika ditinjau dari
berbagai segi dalam sistem pendidikan, maka fungsi evaluasi terdapat beberapa hal diantaranya
(Wulan & A.Rusdiana, 2014):
a. Evaluasi berfungsi Selektif
Dengan cara mengadakan evaluasi guru mempunyai cara untuk mengadakan seleksi terhadap
siswanya. Seleksi itu sendiri mempunyai berbagai tujuan, antara lain;
1. Untuk memilih siswa yang dapat diterima di sekolah tertentu.
2. Untuk memilih siswa yang dapat naik ke kelas atau tingkat berikutnya
3. Untuk memilih siswa yang seharusnya mendapat beasiswa.
4. Untuk memilih siswa yang sudah berhak meninggalkan sekolah dan sebagainya

b. Evaluasi berfungsi Diagnostik


Apabila alat yang digunakan dalam evaluasi cukup memenuhi persyaratan, maka dengan
melihat hasilnya, guru akan mengetahui kelemahan siswa. Di samping itu diketahui pula sebab-
musabab kelemahan itu.
c. Evaluasi berfungsi sebagai Penempatan
Untuk dapat menentukan dengan pastidi kelompok mana seorang siswa harus ditempatkan,
digunakan suatu evaluasi. Sekelompok siswa yang mempunyai hasil evaluasi yang sama, akan
berada dalam kelompok yang sama dalam belajar.

d. Evaluasi Berfungsi Sebagai Pengukuran Keberhasilan


Fungsi dari evaluasi ini menurut Suharsimi Arikunto, dimaksudkan untuk mengetahui sejauh
mana suatu program berhasil diterapkan. Keberhasilan program ditentukan oleh beberapa faktor
guru, metode mengajar, kurikulum, sarana dan system kurikulum.

Dari pemaparan fungsi-fungsi diatas secara garis besar dalam proses belajar mengajar, evaluasi
memiliki fungsi pokok yaitu:
1. Untuk mengukur kemajuan dan perkembangan peserta didik setelah melakukan kegiatan
belajar mengajar selama jangka waktu tertentu.
2. Untuk mengukur sampai diana keberhasilan sistem pengajaran yang digunakan.
3. Sebagai bahan pertimbangan dalam rangka melakukan perbaikan proses belajar mengajar.

Selain itu hasil evaluasi pengajaran juga dapat digunakan untuk :


1. Bahan pertimbangan bagi bimbingan individual peserta didik.
2. Membuat diagnosis mengenal kelemahan-kelemahan dan kemampuan peserta didik.
3. Bahan pertimbangan bagi perubahan atau perbaikan kurikulum.

Referesnsi

Ahmad, N. (2015). Buku Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: INTERPENA.

Arifin, Z. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: PT Remaja Rosdakarya.

Asrul, Ananda, R., & Rosnita. (2014). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Citapustaka Media.

Ratnawulan, R. (2014). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Pustaka Setia Bandung.

Wulan, E. R., & A.Rusdiana. (2014). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Pustaka Setia .

Anda mungkin juga menyukai