1
pembelajaran yang telah ditentukan. Oleh karena itu, perlunya perencanaan dalam suatu
pembelajaraan.
Menurut Uno (2006:3-4) mengemukakan dasar perlunya perencanaan
pembelajaran sebagai berikut:
Perlunya perencanaan pembelajaran dimaksudkan agar dapat dicapai perbaikan dalam
pembelajaran. Upaya perbaikan pembelajaran ini dilakukan dengan asumsi sebagai
berikut :
1) Untuk memperbaiki kualitas pembelajaran perlu diawali dengan perencanaan
pembelajaran yang diwujudkan dengan adanya desain pembelajaran.
2) Untuk merancang suatu pembelajaran perlu menggunakan pendekatan sistem.
3) Perencanaan desain pembelajaran diacukan pada bagaimana seseorang belajar.
4) Untuk merencanakan suatu desain pembelajaran diacukan pada siswa secara
perorangan.
5) Pembelajaran yang akan bermuara pada ketercapaian tujuan pembelajaran,
dalam hal ini akan ada tujuan langsung pembelajaran, dan tujuan pengiring dari
pembelajaran.
6) Sasaran akhir dari perencanaan pembelajaran adalah mudahnya siswa untuk
belajar.
7) Perencanaan pembelajaran harus melibatkan semua variabel pembelajaran.
8) Inti dari desain pembelajaran yang dibuat adalah penetapan metode
pembelajaran yang optimal untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan.
Senada dengan hal tersebut, Menurut Wina (2008:31-32 ) ada 4 alasan
pentingnya perencanaan pembelajaran, yaitu:
1. Pembelajaran adalah proses yang bertujuan.
Maksudnya, sesederhana apa pun proses pembelajaran yang dibangun
oleh guru, proses tersebut diarahkan untuk mencapai suatu tujuan. Semakin
kompleks tujuan yang harus dicapai, maka semakin kompleks pula proses
pembelajaran, sehingga semakin kompleks pula perencanaan yang harus disusun
oleh guru
2
2. Pembelajaran adalah proses kerjasama.
Maksudnya, guru dan siswa perlu bekerja sama secara harmonis agar
tercapainya tujuan pembelajaran. Guru perlu merencanakan apa yang harus
dilakukan siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal.
Selain itu, Menurut Sukirman ( 2008: 19-21 ) juga mengemukakan letak esensi
atau pentingnya rencana pembelajaran sebagai berikut:
3
pembelajaran yang akan atau harus dicapai siswa sudah tergambarkan secara
jelas.
c. Perencanaan sebagai alat kontrol.
Maksudnya, untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan yang dilakukan
apakah berjalan sesuai dengan yang direncanakan atau tidak. Dari pengontrolan
ini juga dapat diketahui apakah berbagai sumber kegiatan dapat digunakan
secara efektif dan efisien.
d. Perencanaan sebagai alat evaluasi.
Suatu tujuan atau indikator pembelajaran telah tercapai atau tidak dapat
diketahui melalui kegiatan evaluasi. Evaluasi dapat memberikan data atau hasil
yang akurat jika tujuan atau indikator pembelajaran dirumuskan secara akurat
pula. Oleh karena itu indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat
penilaian (evaluasi).
4
b. Memberikan arah dan tugas yang harus ditempuh dan dilaksanakan guru dalam
pengajaran.
c. Mempermudah guru dalam melaksanakan tugasnya
d. Menumbuhkan rasa percaya diri pada guru dalam melaksanakan tugasnya.
e. Mengarahkan aktivitas belajar siswa dan aktivitas mengajar dari pengajar,
karena rencana telah diprogram dengan sistematis.
f. Mengetahui kemajuan belajar siswa karena materi yang akan dipresentasikan
telah direncanakan secara terinci .
g. Menghasilkan proses belajar mengajar secara maksimal karena segala
sesuatunya telah dipersiapkan sebelum pelajaran dimulai.
5
Maksudnya, dengan perencanaan guru sudah memiliki indikator yang harus
dikuasai oleh siswa. Dengan demikian, guru juga sudah dapat gambaran seperti
apa kegiatan pembelajaran yang akan ia laksanakan.
5) Merancang program untuk mengakomodasi kebutuhan siswa secara lebih
spesifik. Maksudnya, melalui perencanaan hal-hal penting yang terkait dengan
kebutuhan, karakteristik, dan potensi siswa akan teridentifikasi dan
merencanakan tindakan yang dianggap tepat untuk meresponnya.
6) Mengkomunikasikan proses dan hasil pembelajaran. Maksudnya, melalui
perencanaan segala sesuatu yang terkait dengan kepentingan pembelajaran sudah
dikomunikasikan, baik dengan pihak yang terkait langsung dengan tugas-tugas
pembelajaran maupun pihak-pihak masyarakat.
6
(4) Fungsi komunikatif. Maksudnya, dokumen perencanaan pembelajaran harus
dapat mengkomunikasikan kepada setiap orang baik tentang tujuan dan hasil
yang ingin dicapai, strategi, atau rangkaian kegiatan yang dapat dilakukan. Oleh
sebab itu, perencanaan memiliki fungsi komunikasi.
(5) Fungsi prediktif. Maksudnya, melalui fungsi ini perencanaan dapat
menggambarkan berbagai kesulitan yang akan terjadi. Disamping itu, juga dapat
menggambarkan hasil yang akan diperoleh.
(6) Fungsi akurasi. Maksudnya, guru yang merasa kelebihan bahan pelajaran
sehingga mereka merasa waktu yang tersedia tidak sesuai dengan banyaknya
bahan yang harus dipelajari siswa. Akibatnya, proses pembelajaran berjalan
tidak normal lagi, sebab kriteria keberhasilan diukur dari sejumlah materi
pelajaran yang telah disampaikan pada siswa tidak peduli materi itu dipahami
atau tidak. Perencanaan yang matang dapat menghindari hal tersebut. Sebab,
melalui proses perencanaan guru dapat menakar setiap waktu yang diperlukan
untuk meyampaikan bahan pelajaran tertentu. Guru dapat menghitung jam
pelajaran efektif melalui perencanaan.
(7) Fungsi pencapaian tujuan. Maksudnya, pembelajaran memiliki dua sisi yang
sama pentingnya, yaitu sisi hasil belajar dan sisi proses belajar. Melalui
perencanaan pembelajaran, kedua sisi tersebut dapat dilakukan secara seimbang
sehingga tercapainya tujuan yang diinginkan.
(8) Fungsi kontrol. Maksudnya, melalui perencanaan kita dapat menentukan sejauh
mana materi pelajaran telah dapat diserap oleh siswa. Dalam hal inilah,
perencanaan berfungsi sebagai kontrol, yang selanjutnya dapat memberikan
balikan kepada guru dalam mengembangkan program pembelajaran selanjutnya.
Jadi dapat disimpulkan tujuan perencanaan pembelajaran adalah sebagai
pedoman bagi guru untuk mengarahkan serta membimbing siswa pada proses
pembelajaran untuk mencapai proses pembelajaran yang maksimal. Fungsi perencanaan
pembelajaran adalah sebagai fungsi kreatif, inovatif, fungsi kontrol, fungsi pencapaian
tujuan, dan lain-lain.
7
D. Cakupan dan Ruang Lingkup Perencanaan Pembelajaran
Dalam perencanaan pembelajaran tentu hal itu memiliki ruang lingkup. Secara
umum ruang lingkup rencana pembelajaran meliputi: Program pengajaran, proses
pelaksanaan pengajaran dan evaluasi atau hasil yang akan dicapai.
1. Program Pengajaran
Program pengajaran adalah salah satu isi dari paket instruksi, program
pengajaran dibuat dengan tujuan agar dalam proses pembelajaran terarah dan sistematis
tidak menyimpang dari pokok-pokok materi yang akan disampaikan, sehingga
tercapainya tujuan dari sasaran pendidikan khususnya dalam penyampaian
materi. Program pengajaran berisi perencanaan-perencanaan program yang akan
dilaksanakan dalam proses pembelajaran. Program perencanaan tersebut antara lain
sebagai berikut :
a. Perencanaan Permulaan
Guru perlu mengadakan serangkaian penyesuaian diri terhadap situasi-situasi
baru, membantu murid yang mengalami frustasi dan rasa tak aman karena baru masuk
sekolah, menimbulkan kesan yang menyenangkan bagi murid-murid agar menjadi betah
bersekolah, dan lain-lain.
b. Perencanaan Tahunan
Perencanaan ini berfungsi sebagai rencana jangka panjang untuk sekolah.
Disusun berdasarkan kurikulum yang memberikan bahan-bahan tentang pengetahuan
dan keterampilan yang diperlukan bagi murid pada setiap kelas/tingkat.
c. Perencanaan untuk Hari Pertama
Rencana ini perlu dibuat oleh guru, agar ia dapat menghadapi hari pertama
ditugaasnya secara efekif dan menimbulkan kesan yang menyenangkan bagi murid
sebagai landasan yang baik untuk hari berikutnya.
d. Perencanaan Terus Menerus
Perencanaan yang telah disusun sebelumnya hanyalah pada garis besarnya saja.
Rencana itu harus bersifat fleksibel,artinya setiap saat apabila perlu dapat diubah,
dilengkapi atau dikurangi sehingga rencana itu betul-betul bersifat dinamis.
8
e. Perencanaan bersama penyusunan rencana adalah menjadi tanggung jawab
bersama dari semua guru, kepala sekolah, pemilik dan pengawas.
Mereka bersama-sama didalam suatu kelompok kerja menyususn suatu rencana
yang luas yang dapat menjadi pegangan atau pedoman bagi semua guru yang disebut
Resource Unit.
f. Mengikutsertakan Murid dalam Perencanaan
Dalam batas-batas tertentu, guru dapat mengikutsertakan murid dalam membuat
perencanaan belajar. Alasan yang mendukung pandangan ini ialah guru menghargai
pribadi murid.
g. Perencanaan Jangka Panjang
Adalah suatu rencana dalam rangka melaksanakan perencanaan yang bersifat
umum. Rencana umum tersebut pada hakikatnya hanya berisi saran-saran tentang
kegiatan-kegiatan dan bahan-bahan sumber.
h. Perencanaan Harian Mingguan
Adalah suatu rencana mengajar yang disusun untuk selama satu minggu, dimana
di dalamnya berisikan rencana harian untuk setiap mata pelajaran.
i. Perencanaan Pengajaran Unit
Dikenal dengan satuan pembelajaran. Dalam perencanaan ini hendaknya siswa
diberikan kesempatan memberikan kontribusinya terhadap perencanaan. Kesempatan ini
akan turut memperkaya kemungkinan untuk mencapai tujuan intruksional.
9
b) Kegiatan Inti
Kegiatan ini merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar
yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan
fisik serta psikologis peserta didik.
c) Penutup
Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas
pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk:
1) Bersama-sama dengan peserta didik dan atau sendiri membuat
rangkuman/kesimpulan pelajaran
2) Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang telah dilakukan
3) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
4) Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedial atau
pengayaan, layanan konseling dan atau memberikan tugas individu maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik, dan menyampaikan
pembelajaran tahap berikutnya.
3. Evaluasi
Komponen evaluasi sangat penting artinya untuk menilai apakah perencanaan
dan proses pembelajaran berjalan secara optimal. Hasil evaluasi dapat memberi
petunjuk kepada kita apakah sasaran yang ingin dituju dapat tercapai atau tidak. Dengan
demikian dapatlah diperoleh umpan balik mengenai proses belajar mengajar yang
dilaksanakan. Umpan balik digunakan sebagai dasar perbaikan-perbaikan yang
diperlukan.
Mengenai evaluasi itu sendiri, kita dapat melakukan evaluasi terhadap prosedur,
teknik, serta materi permbelajaran yang dievaluasi. Karena ketiga hal itu mewarnai hasil
evaluasi yang diakukan, baik mengenai validitas (kesahihan), reliabilitas (keterandalan),
10
signifikansi, maupun obyektifitas. Sasaran evaluasi dapat dibedakan menjadi 2 hal,
yaitu:
1. Evaluasi terhadap proses dari perencanaan pembelajaran,
2. evaluasi terhadap hasil dari perencanaan pembelajaran.
11
DAFTAR PUSTAKA
12