Anda di halaman 1dari 12

Fungsi Administrasi Pendidikan

Secara umum ada 8 fungsi administrasi pendidikan, diantaranya adalah:

1. Perencanaan (Planning)
Isi dari perencanaan dalam administrasi pendidikan mencakup apa saja yang
akan dilakukan, dan bagaimana cara melakukannya.

2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah kegiatan penyusunan dan pembentukan hubungan
kerja antar individu. Dengan begitu, kesatuan usaha dalam upaya pencapaian
maksud dan tujuan administrasi pendidikan dapat terwujud.

3. Kordinasi (Coordinating)
Kordinasi merupakan upaya yang dilakukan untuk menghindari terjadinya
kesimpangsiuran dalam bertindak. Dengan kata lain, kordinasi adalah kegiatan
yang membawa manusia, material, ide, teknik, dan tujuan ke dalam suatu
hubungan yang harmonis serta produktif.

4. Komunikasi (Comunicating)
Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam pelaksanaan suatu
program pendidikan. Aktivitas komunikasi (baca: pengertian komunikasi) ini
mencakup penyebaran dan penyampaian gagasan dan maksud, baik secara
tertulis maupun lisan.

5. Pengawasan (Supervision)
Dalam pelaksanaan program pendidikan tentu harus disertai dengan adanya
pengawasan. Proses pengawasan program pendidikan harus dilakukan dengan
teliti agar tujuan pendidikan dapat tercapai.
6. Kepegawaian (Staffing)
Fungsi kepegawaian sudah berjalan mulai dari proses perencanaan dan
pengorganisasian. Dalam hal ini, administrasi pendidikan mengupayakan agar
yang dipilih untuk menduduki jabatan tertentu adalah orang-orang yang punya
kemampuan dan kapabilitas sesuai dengan jabatan yang diberikan.

7. Penganggaran (Budgeting)
Budgeting adalah anggaran biaya yang direncanakan dan direalisasikan untuk
pencapaian tujuan administrasi pendidikan.

8. Penilaian (Evaluating)
Kegiatan evaluasi ini bertujuan untuk meneliti dan mengetahui efektivitas
pelaksanaan proses keseluruhan organisasi dalam upaya pencapaian hasil
sesuai program yang ditetapkan dalam kaitannya untuk pencapaian tujuan
pendidikan.

   1.  Perencanaan (planning)

Proses perencanaan pada umumnya menyangkut peramalan dan pengambilan keputusan. Semakin
lengkap data yang diperoleh dan digunakan, dan semakin tepat penafsiran terhadap data tersebut,
semakin besar peluang bagi ketepatan ramalan kita.[3]

Setiap program ataupun konsepsi memerlukan perencanaan terlebih dahulu sebelum dilaksanakan.
Perencanaan adalah suatu cara menghampiri masalah-masalah. Dalam penghampiran masalah itu si
perencana berbuat merumuskan apa saja yang harus dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya.[4]

Tanpa perencanaan yang matang, kita tidak dapat mengharapkan kegiatan yang akan kita
laksanakan akan berjalan lancer serta mencapai tujuan. Perencanaan merupakan suatu langkah
persiapan dalam suatu pelaksanaan suatu pekerjaan untuk mencapai tujuan tertentu. Proses
penyusunan rencana yanmg harus diperhatikan adalah menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan
dalam mencapai tujuan, yaitu dengan mengumpulkan data, mencatat, dan menganalisis data serta
merumuskan keputusan.[5]

Jadi, perencanaan (planning) sebagai suatu fungsi administrasi pendidikan dapat disimpulkan
sebagai berikut:

Perencanaan (planning) adalah aktivitas memikirkan dan memilih rangkaian tindakan-tindakan yang
tertuju pada tercapainya maksud-maksud dan tujuan pendidikan.[6]

2.      Pengorganisasian (organizing)

Pengorganisasian merupakan aktivitas menyusun dan membentuk hubungan-hubungan kerja antara


orang-orang sehingga terwujud suatu kesatuan usaha dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah
ditetapkan.[7] Dengan demikian dapat dikatakan bahwa fungsi pengorganisasian merupakan fungsi
perencanaan. Dalam perencanaan dilakukan pengelompokkan bidan-bidang kerja dalam ruang
lingkup kegiatan tertentu. Pengelompokan bidang kerja ini harus dapat menciptakan hubungan kerja
yang jelas agar antara satu bidang dengan bidang lainnya serta masing-masing bidang tersebut saling
melengkapi sehingga tidak terjadi tumpang tindih dan tujuan yang diharapkan dapat tercapai.[8]

Dengan demikian organisasi sebagai salah satu fungsi administrasi pendidikan dapat disimpulkan
sebagai berikut:

Organisasi ialah aktivitas-aktivitas menyusun dan membentuk hubungan-hubungan sehingga


terwujudlah kesatuan usaha dalam mencapai maksud-maksud dan tujuan pendidikan.[9]

3.      Pengoordinasian (coordinating)

Adanya bermacam-macam tugas/pekerjaan yang dilakukan oleh banyak orang, memerlukan adanya
koordinasi dari seorang pemimpin. Adanya koordinasi yang baik dapat menghindarkan kemungkinan
terjadinya persaingan yang tidak sehat dan atau kesimpang siuran dalam tindakan. Dengan adanya
koordinasi yang baik, semua bagian dan personel dapat bekerjasama menuju ke satu arah tujuan
yang telah ditetapkan.[10]

Koordinasi ini perlu untuk mengtasi batas-batas perencanaan maupun batas-batas personel seperti
untuk mengatasi kemungkinan adanya duplikasi dalam tugas, perebutan hak dan tanggung jawab,
ketidak seimbangan dalam berat-ringannya pekerjaan, kesimpangsiurandalam menjalankan
tugasdan kewajiban, dan sebagainya.

Pengkoordinasian ini tidak hanya dibutuhkan dalam unit kegiatan yang ada, melainkan juga antar
personal yang terlibat di dalam unit kegiatan. Dengan adanya pengkoordinasian yang efektif akan
timbul kerja sama yang efektif sehingga tujuan yang diharapkan dapat segera tercapai.[11]

Jika kita simpulkan, maka:

Koordinasi adalah aktivitas membawa orang-orang, material, pikiran-pikiran, teknik-teknik dan


tujuan-tujuan ke dalam hubungan yang harmonis dan produktif dalam mencapai suatu tujuan.[12]

4.      Komunikasi

Komunikasi memegang peranan penting dalam suatu organisasi, khususnya organisasi sekolah.
Setiap personalyang terlibat harus saling berkomunikasi agar permasalahan yang ada serta sejauh
mana perkembangan organiosasi dapat diketahui. Dengan demikian, dapat dilakukan langkah lebih
lanjut. Selain itu, komunikasi ini juga sangat membantu dalam pembuatan keputusan. Hal ini dapat
dilakukan dengan mengumpulkan pendapat-pendapat dari para personal untuk menemukan
pendapat yang dapat penyumbangkan solusi yang tepat.[13]

Dalam melaksanakan suatu program pendidikan, aktivitas menyebarkan dan menyampaikan


gagasan-gagasan dan maksud-maksud ke seluruh struktur organisasi sangat penting. Proses
menyampaikan atau komunikasi ini meliputi lebih daripada sekadar menyalurkan pikiran-pikiran,
gagasan-gagasan, dan maksud-maksud secara lisan atau tertulis.

Komunikasisecara lisan pada umumnya lebih mendatangkan hasil dan pengertian yang jelas daripada
secara tertulis. Demikian pula komunikasi yang dilakukan secara informal dan formal mendatangkan
hasil yang berbeda pengaruh dan kejelasannya.[14] 

Komunikasi dalam setiap bentuknya adalah suatu proses yang hendak mempengaruhi sikap dan
perbuatan orang-orang dalam struktur organisasi.[15]
5.      Supervisi

Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau supervisi.


Pengawasan bertanggung jawab tentang keefektifan program itu. Oleh karena itu, supervisi haruslah
meneliti ada atau tidaknya kondisi-kondisi yang akan memungkinkan tercapainya tujuan-tujuan
pendidikan.

Jadi, fungsi supervisi yang terpentig adalah :

1. menentukan kondisi-kondisi/syarat-syarat apakah yang diperlukan

2. memenuhi/mengusahakan syarat-syarat yang diperlukan itu.

Dengan demikian , supervisi sebagai salah satu fungsi administrasi pendidikan dapat disimpulkan
sebagai berikut :

“supervise sebagai fungsi administrasi pendidikan berarti aktivitas-aktivitas untuk menentukan


komdisi-kondisi/syarat-syarat yang esensial yang akan menjamin tercapainya tujuan-tujuan
pendidikan”.

6.      Kepegawaian

Sama halnya dengan fungsi-fungsi administrasi pendidikan yang telah diuraikan terdahulu
kepegawaian merupakan fungsi yang tidak kalah pentingnya. Agak berbeda dangan fungsi-fungsi
administrasi yang telah dibicarakan, dalam kepegawaian yang menjadi titik penekanan ialah personal
itu sendiri. Aktivitas yang dilakukan di dalam kepegawaian antara lain : menentukan, memilih,
menempatkan dan membimbing personel.

Sebenarnya fungsi kepegawaian ini sudah dijalankan sejak penyusunan perencanaan dan
pengorganisasian. Di dalam pengorganisasian telah dipikirkan dan diusahakan agar untuk personel-
personel yang menduduki jabatan-jabatan tertentu di dalam struktur organisasi itu dipilih dan di
angkat orang-orang yang memiliki kecakapan dan kesanggupan yang sesuai dengan jabatan yang di
pegangnya. Dalam hal ini prinsip the right man in the right place selalu di perhatikan.[16]

7.       Pembiayaan

Biaya/pambiayaan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam sebuah organisasi karena
biaya ini sangat menentukan bagi kelancaran jalannya sebuah organisasi, tanpa biaya yang
mencukupi tidak mungklin terjamin kelancaran jalannya suatu organisasi.

Setiap kebutuhan organisasi, baik personel maupun material, semua memerlukan adanya biaya.,
itulah sebabnya masalah pembiayaan ini harus sudah mulai dipikirkan sejak pembuatan planning
sampai dengan pelaksanaannya.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam fungsi pembiayaan, antara lain :

1. perencanaan tentang berapa biaya yang diperlukan

2. dari mana dan bagaimana biaya itu dapat diperoleh/diusahakan

3. bagaimana penggunaanya

4. siapa yang akan melaksanakannya

5. bagaimana pembukuan dan pertangung jawabannya


6. bagaimana pengawasannya,dll.[17]

8.      Penilaian (evaluating)

Evaluasi sebagai fungsi administrasi pendidikan adalah aktivitas untuk meneliti dan mengetahui
sampai di mana pelaksanaan yang dilakukan di dalam proses keseluruhan organisasi mencapai hasil
sesuai denhan rencana atau program yang telah di tetapkan dalam rangka pencapaian tujuan
pendidikan. Setiap kegiatan, baik yang dilakukan oleh unsure pimpinan maupun oleh bawahan,
memerlukan adanya evaluasi.

Dengan mengetahui kasalahan-kasalahan atau kekurangan-kekurangan serta kemacetan-kemacetan


yang diperoleh dari tindakan evaluasi itu, selanjutnya dapat di usahakan bagaimana cara-cara
memperbaikinya.[18]

Fungsi manajemen pendidikan

Dalam Manajemen terdapat fungsi-fungsi manajemen yang terkait erat di dalamnya. Pada umumnya
ada empat (4) fungsi manajemen yang banyak dikenal masyarakat yaitu fungsi perencanaan
(planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pengarahan (directing) dan fungsi
pengendalian (controlling). Untuk fungsi pengorganisasian terdapat pula fungsi staffing
(pembentukan staf).[19] Dibawah ini akan dijelaskan tentang pengertian masing-masing fungsi
manajemen:

1.      Fungsi Perencanaan / Planning

Fungsi perencanaan adalah suatu kegiatan membuat tujuan perusahaan dan diikuti dengan
membuat berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan tersebut.

2.      Fungsi Pengorganisasian / Organizing

Fungsi perngorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia dan
sumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan
serta menggapai tujuan perusahaan.

3. Fungsi Pengarahan / Directing / Leading

Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan efektifitas dan
efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain
sebagainya.

4. Fungsi Pengendalian / Controling

Fungsi pengendalian adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar yang telah dibuat
untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika diperlukan.[20]

Proses administrasi dan manajemen pendidikan

Proses administrasi pendidikan meliputi:

1.      Perencanaan (planning)

2.      Pengorganisasian (organizing)

3.      Pemberian bimbingan (counseling)


4.      Pengkoordinasian (coordinating)

5.      Pengomunikasian (communicating)

6.      Pengontrolan (controlling)

7.      Penilaian (evaluating)[21]

Adapun proses manajemen pendidikan adalah meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan


dan pengendalian.

[1] Drs. Yusak Burhanuddin, Administrasi Pendidikan, CV. Pustaka Setia, Bandung, 2005. Hal 43

[2] Drs. M. Ngalim Purwanto, MP.,Administrasi dan Supervisi Pendidikan, PT Remaja Rosdakarya,


Bandung, 2009. Hal 14

[3] http://firstiawan.student.fkip.uns.ac.id/2010/10/28/pengertian-administrasi-dan-administrasi-
pendidikan/#more-384 akses tgl 30 sept 2011

[4] Opcit, Drs. M. Ngalim Purwanto, Hal 15

[5] Opcit, Drs. Yusak Burhanuddin, Hal 51

[6] Opcit, Drs. M. Ngalim Purwanto, MP., Hal 16

[7] Ibid,

[8] Opcit, Drs. Yusak Burhanuddin, Hal 53-54

[9] Opcit, Drs. M. Ngalim Purwanto, MP Hal 17

[10] Ibid, hal 18

[11] Opcit, Drs. Yusak Burhanuddin, hal 57

[12] Opcit, Drs. M. Ngalim Purwanto, MP Hal 18

[13] Opcit, Drs. Yusak Burhanuddin, Hal 57

[14] Opcit, Drs. M. Ngalim Purwanto, MP., hal 8-19

[15] Ibid, Hal 19

[16] Ibid, hal 20-21

[17] http://imronfauzi.wordpress.com/2008/06/15/dasar-dasar-administrasi-pendidikan-2/
akses Tgl 

KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Shalawat serta salam semoga selalu
tercurah kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW, beserta sahabat, keluarga dan seluruh
pengikut beliau hingga akhir zaman. Sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul  “Fungsi-Fungsi Administrasi Pendidikan”.

Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini tentunya masih banyak
kekurangan. Oleh sebab itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan demi
perbaikan kami di masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.

Metro,Maret 2014

Penyusun

BAB II PEMBAHASAN

FUNGSI-FUNGSI POKOK ADMINISTRASI PENDIDIKAN

1.      Penerangan (planning)

2.      Pengorganisasian (organizing)

3.      Pengoordinasian (coordinating)

4.      Komunikasi

5.      Supervisi

6.      Kepegawaian (staffing)

7.      Pembiayaan (budgeting)

8.       Penilaian(evaluating)

BAB III PENUTUP

a.        Kesimpulan

b.      Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB II

 PEMBAHASAN

Fungsi-Fungsi Administrasi Pendidikan

  Proses administrasi pendidikan itu meliputi fungsi-fungsi perencanaan


organisasi, kordinasi, komunikasi,supervisi, kepengawasan pembiayaan,dan evaluasi.Semua fungsi
tersebut satu sama lain bertalian sangat erat. Berikut adalah fungsi-fungsi tersebut lebih jelasnya.

a.      Perencanaanan (planning)

Setiap program ataupun konsepsi memerlukan perencanaan terlebih dahulu sebelum


dilaksanakan.Perencanaan adalah suatu cara menghampiri masalah.[1] Dalam penghampiran masah
itu, si perencana berbuat merusmuskan apa saja yang harus dikerjakan dan bagaimana
mengaerjakannya.

Langkah-langkah dalam perencanaan meliputi hal-hal sebagai berikut:

1.                            Menentukan dan merumuskan tujuan yang hendak di capai.

2.                            Meneliti masalah-masalah atau pekerjaan yang akan dilakukan.

3.                             Mengumpulkan data dan informasi-informasi yang di perlukan.

4.                            Menentukan tahap-tahap atau rangkaian tindakan.

5.                              Merumuskan bagaimana masalah-masalah itu akan di pecahkan dan bagaimana pekerjaan itu akan
di selesaikan

b. Pengorganisasian (organizing)

Pengorganisasian sebagai fungsi administrasi pendidikan menjadi tugas utama bagi para
pemimpin pendidikan termasuk kepala sekolah.
Pengorganisasi ialah aktivitas-aktivitas menyusun dan membentuk hubungan-hubungan kerja
antara orang-orang sehingga terwujudlah kesatuan usaha dalam mencapai maksud-maksud dan
tujuan-tujuanyang telah ditetapkan.[2] Didalam pengorganisasian terdapat pembagian tugas-tugas,
wewenang dan tanggung jawab secara terinci menurut bidang-bidang dan bagian-bagian, sehingga
terciptalah adanya hubungan-hubungan kerjasama yang harmonis dan lancar menuju pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan.

Yang perlu diperhatikan dalam pengorganisasian antara lain ialah bahwa pembagian tugas,
wewenang, dan tanggunag jawab hendaknya disesuaikan dengan pengalaman, bakat, minat,
pengetahuan, dan kepribadian masing-masing orang yang diperlukan dalam menjalankan tugas-
tugas tersebut.

c. Pengoordinasian (coordinating)

Adanya bermacam-macam tugas /pekerjaan yang dilakukan oleh banyak orang, memerlukan


adanya koordinasi dari seseorang pemimpin. Adanya koordinasi yang baik dapat menghindarkan
kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak sehat dan atau kesimpangsiuran dalam tindakan.  Jika
kita simpulkan maka Kordinasi adalah aktivitas membawa orang-orang, material, pikiran-
pikiran, teknik dan tujuan kedalam hubungan yang harmonis dan produktif dalam mencapai suatu
tujuan.[3]

d. Komunikasi

Menurut sifatnya komunikasi di bagi menjadi dua yaitu komunikasi bebas dan komunikasi
terbatas. komunikasi bebas, setiap anggota dapat berkomunikasi dengan setiap anggota yang
lain.sedangkan komunikasi terbatas setiap anggota hanya dapat berkomunikasi dengan dengan
beberapa anggota tertentu saja.

Jika kita simpulkan  komunikasi dalam setiap bentuknya adalah suatu proses yang hendak
mempengaruhi sikap dan perbuatan orang-orang dalam stuktur organisasi.

d.      Supervisi

supervise sebagai fungsi administrasi pendidikan berarti aktivitas-aktivitas untuk


menentukan komdisi-kondisi/syarat-syarat yang esensial yang akan menjamin tercapainya tujuan-
tujuan pendidikan

Fungsi supervise yang terpenting adalah:

1.            Menetukan kondisi-kondisi/syarat-syarat apakah yang di perlukan.

2.            Memenuhi/mengusahakan syarat yang di perlukan itu.

e.       Kepegawaian (staffing)
Sebenarnya fungsi kepegawaian ini sudah dijalankan sejak penyusunan perencanaan
pengoorganisasian. dipikirkan dan di usahakan agar untuk persona-persona yang menduduki jabatan
jabatan tertentu di pilih dan diangkat orang-orang yang memiliki kecakapan dan kesanggupan sesuai
dengan jabatan yang di pegangnya.

Dalam kepegawaian yang menjadi titik penekanannya adalah persona itu sendiri. Aktivitas
yang dilakukan persona antara lain menentukan, memilih, menempatkan dan membimbing
pesonal. [4]

f.       Pembiayaan (budgeting)

Ibarat bensin bagi sebuah mobil atau minyak bagi suatu motor, demikian pentingnya biaya
atau pembiayaan bagi setiap organisasi. Tanpa biaya yang mencukupi, tidak mungkin terjamin
kelancaran jalannya suatu organisasi.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam fungsi pembiayaan itu ialah:

1.      Perencanaan tentang berapa biaya yang di perlukan.

2.      Dari mana dan bagaimana biaya itu dapat di peroleh/diusahakan.

3.      Bagaimana penggunaanya.

4.      Siapa yang melaksanakanya.

5.      Bagaimana pembukuan dan pertanggungjawabannya.

6.      Bagaimana pengawasannya

g.      Penilaian(evaluating)

Evaluasi sebagai fungsi administrasi pendidikan adalah aktivitas untuk meneliti dan


mengetahui sampai dimana pelaksanaan yang dilakukan dalam proses keseluruhan organisasi
mencapai hasil sesuai rencana atau program yang telah ditetapkan dalam rangka pencapaian tujuan
pendidikan setiap kegiatan baik yang dilakukan oleh unur pimpinan maupun oleh bawahan
memerlukan adanya evaluasi.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Administrasi pendidikan adalah suatu kegiatan kerja sama atau proses pengintegrasian segala
sesuatu baik personal maupun material yang tergabung dalam orgaisasi pendidikan untuk mencapai
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya agar efektif dan efisien.

Administrasi pendidikan juga memiliki sebuah fungsi,diantara fungsi administrasi pendidikan


adalah:

1. perencanaan (planning)

2. pengorganisasian (organizing)

3. pengkoordinasian (coordination)

4. komunikasi

5. supervisi
6. kepegawaian (staffing)

7. pembiayaan (budgeting)

8. penilaian (evaluating)

DAFTAR PUSTAKA

Purwanto, Ngalim. 2010. Administrasi Dan Supervisi Pendidikan. Bandung:PT Remaja


Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai