Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM

Analisis filosofis tentang pendidikan islam

Dosen pengampu: Rapiko M.Pd.I

Disusun oleh ;
Slamet ryanto
IVb

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
IAIN SULTAN THAHA SYAIFUDIN JAMBI
2015/2016

KATA PENGANTAR

puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberi rahmat, taufik, dan hidayahmya sehingga makalah
yang berjudul ANALISIS FILOSOFIS TENTANG PENDIDIKAN
ISLAM ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Dalam hal ini kami menyadari banyak kekurangan dalam
penulisan maupun penyusunan, itu dikarenakan masih kurangnya keahlian
serta kemampuan yang terbatas.
Kami berharap dengan penulisan makalah ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penulis sendiri dan bagi para pembaca umumnya dan
semoga dapat menjadi bahan pertimbangan untuk mengembangan dan
meningkatkan prestasi di masa yang akan datang.

Jambi, maret 2016

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................i


DAFTAR ISI .................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN ..........................................................................1
A. Latar belakang ..........................................................................................1
B. Rumusan masalah .....................................................................................2
C. Tujuan penulisan .......................................................................................2
BAB II : PEMBAHASAN ...........................................................................3
A.
B.
C.
D.
E.
F.

Analisis filosofis tentang pendidikan islam ...........................................3


Prinsip Filsafat Pendidikan Islam ..........................................................5
Konsep Dasar Filsafat Pendidikan Islam ..............................................7
System pendidikan islam di Indonesia ..................................................8
Tujuan pendidikan slam ......................................................................10
Kepribadian muslim dan cara pembentukan nya ................................12

BAB III : PENUTUP ....................................................................................14


A. Kesimpulan ..............................................................................................14
B. Saran ........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA

15

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dasar Filosofis Pendidikan Islam pada hakikatnya identik dengan
konsep Filsafat Pendidikan Islam itu sendiri, yang berasal dari sumber
yang sama yakni al-Quran dan al-Hadits (al-Sunnah). Dari Kedua sumber

itu kemudian timbul pemikiran-pemikiran tentang persoalan ke-Islaman


dalam berbagai aspek, termasuk landasan dasar Pendidikan Islam. Dengan
demikian hasil pemikiran para Ulama seperti qiyash dan ijma sebagai
hasil olah fikir sumber pokok tadi yakni al-Quran dan al-Hadits (alSunnah).
Ajaran yang termuat dalam wahyu merupakan dasar dari landasan
Pendidikan Islam yang berisi teori umum tentang Pendidikan Islam,
dibina atas dasar konsep ajaran Islam terutama dalam al-Quran dan alHadits (al-Sunnah). Oleh karena itu, di zaman modern seperti ini sudah
banyak orang bahkan umat muslim sendiri sudah mulai meninggalkan
konsep dasar dalam Pendidikan Islam yang berasas pada dua sumber
primer yaitu, al-Quran dan al-Hadits (al-Sunnah) dan mulai mengiblat ke
arah barat atau Eropa yang jelas-jelas di sana bukan Islam yang benar
dipelajari justru mempelajari bagaimana menghancurkan Islam. Dan
hadirnya makalah ini mudah-mudah sedikit banyaknya dapat merubah
paradigma tersebut demi tercapainya Pendidikan Islam yang sebagaimana
telah diaplikasikan dan diaktualisasikan oleh Nabi Muhammad SAW
kepada para sahabatnya.

B. Rumusan masalah
1. Apa yang menjadi arti, prinsip, dan dasar dalam filosofis
pendidikan islam?
2. Bagaimana system pendidikan islam di Indonesia?
3. Apa yang menjadi tujuan pendidikan islam
4. Apakah yang di maksud dengan kepribadian muslim dan bagaimana
cara membentuk kepribadian tersebut?
C. Tujuan
1. Mengetahui arti, prinsip dan dasar filosofis pendidikan islam!
2. Mengetahui bagaimana system pendidikan islam di Indonesia!
3. Mengetahu itujuan dari pendidikan islam!

4.

Mengetahui apakah yang di maksud dengan kepribadian serta

cara-

cara membentuk kepribadian itu sendiri!


BAB II
PEMBAHASAN
A. Analisi filosofis tentang arti pendidikan islam
Dapat dijelaskan, bahwa Filsafat Pendidikan Islam mengacu pada
landasan pendidikan Islam. Perkataan Filsafat berasal dari bahasa Yunani,
yaitu philos dan Sophia. Secara etimologis, philos berarti cinta,
sedangkan shhopia berarti kebijaksanaan atau kepahaman mendalam.
Jadi secara etimologi Filsafat adalah cinta terhadap kebijaksanaan.
Sedangkan secara istilah Filsafat adalah system berfikir secara
mendalam, sistematis, radikal tentang manusia, alam , dan sekitarnya
untuk mendapatkan hakikat sesuatu yang di fikirkan.
Pendidikan adalah suatu aktivitas untuk mengembangkan seluruh
aspek kepribadian manusia seumur hidup. Dengan kata lain pendidikan
tidak hanya berlangsung di dalam kelas, tetapi juga di luar kelas artinya
pendidikan tidak hanya bersifat formal tetapi juga bersifat non formal.
Secara umum pendidikan dapat diartikan sebagai usaha manusia untuk
membina kepribadiannya dan pola fikirnya sesuai dengan nilai-nilai di
dalam masyarakat dan kebudayaannya. Selain itu pendidikan merupakan
perkembangan yang terorganisasi dan kelengkapan dari semua potensipotensi manusia, moral, intelektual, dan jasmani (fisik), oleh dan untuk
kepribadian individunya dan kegunaan masyarakatnya yang diharapkan
demi menghimpun semua aktivitas tersebut bagi tujuan hidupnya (tujuan
akhir). Pendidikan merupakan sarana utama untuk mengembangkan
kepribadian setiap manusia.
Istilah pendidikan dalam konteks Islam pada umumnya mengacu
kepada term al-tarbiyah, dan al-tadib, dan al-talim
a.

IstilahAl-Tarbiyah

Istilah al-tarbiyah berasal dari kata rabb. Walaupun kata ini


memiliki banyak arti, akan tetapi pengertian dasarnya menunjukkan
makna tumbuh, berkembang, memelihara, merawat, mengatur, dan
menjaga kelestarian dan eksistensinya.
b. Istilahal-Talim
Istilah telah digunakan sejak periode awal pelaksanaan pendidikan
Islam. Menurut para ahli, kata ini lebih bersifat universal di banding
dengan al-tarbiyah meupun al-Tadib. Rasyid Ridha, misalnya mengartikan
al-talim sebagai proses transmisi berbagai ilmu pengetahuan pada jiwa
individu tanpa adanya batasan dan ketentuan tertentu.
c.

Istilah Al-Tadib
Menurut al- Attas. Istilah yang paling tepat untuk menunjukkan

pendidikan Islam adalah al-tadib. Konsep ini didasarkan pada hadits nabi
Artinya: Tuhan telah mendidikku, maka Ia sempurnakan pendidikanku.
(HR.al-Askary)
Kata addaba dalam hadits di atas dimaknai al-Attas sebagai
mendidik. Selanjutnya ia mengemukakan, bahwa hadits tersebut bias
dimaknai kepada Tuhan telah membuatku mengenali dan mengakui
adanya adab yang dilakukan secara berangsurangsur ditanamkan-Nya
kedalam diriku, tempat-tempat yang tepat bagi segala sesuatu didalam
penciptaan, sehingga hal itu membingungkanku kea rah pengenalan dan
pengakuan tempat-Nya yang tepat didalam tatanan wujud kepribadian,
serta sebagai akibatnya- ia telah membuat pendidikanku yang paling
baik
Agama Islam adalah agama yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW
melalui malaikat Jibril untuk disampaikan oleh umat manisia dengan
tujuan mendapatkan kebahagiaan di dinia dan akhirat. Bagi umat islam,
agama merupakan dasar utama untuk mendidik anak-anak melalui sarana
pendidikan. Pendidikan secara Islami adalah pendidikan yang mempunyai
karakter dan sifat keislaman, yakni pendidikan yang didirikan dan
dikembangkan atas dasar ajaran islam.
4

Hal ini memberi arti, bahwa seluruh pemikiran dan aktivitas


pendidikan Islam tidak mungkin lepas dari ketentuan bahwa semua
perkembangan, pemikiran, aktivitas kependidikan Islam haruslah benarbenar merupakan pengembangan dari ajaran agama itu sendiri.
Dari uraian di atas, kita dapat menyimpulkan apa sebenarnya yang
dimaksud dengan Filsafat Pendidikan Islam itudan dapat dikemukakan
sebagai berikut:
1. Pemikiran yang dijadikan landasan atau asas pendidikan, berdasarkan
norma-norma Islam menuju terbentuknya kepribadian yan Islami.
2. Pemikiran yang diperlukan untuk memberikan penjelasan untuk
memecahkan berbagai masalah dalam pendidikan Islam.
3. Perenungan mengenai apa sesungguhnya pendidikan Islam itu,
bagaimana usaha-usaha pendidikan itu dilaksanakan agar berhasil sesuai
dengan norma-norma Islam.
Intinya Filsafat Pendidikan Islam itu adalah system berfikir secara
mendalam, sistematis, radikal tentang pendidikan Islam untuk
mendapatkan hakikat sesuatu yang difkirkan.
B.

Prinsip Filsafat Pendidikan Islam


Prinsip dan pedoman Filsafat Pendidikan Islam yang utama adalah AlQuran yang didalamnya terdapat hukum dasar dari segala macam hukum,
serta terdapat pentunjuk kehidupan masa lalu, masa sekarang, serta masa
yang akan datang.
Pandangan Islam yang bersifat filosofi terhadap alam jagat, manusia,
masyarakat, pengetahuan dan akhlak, secara jelas tercermin dalam
prinsip-prinsip pendidikan Islam. Adapun prinsip-prinsip yang dimaksud
adalah :
1. Prinsip Pendidikan Islam merupakan implikasi dari karakteristik (cirriciri) manusia.

Ajaran Islam mengemukakan empat macam cirri-ciri manusia yang


membedakannya dengan makhluk lain yaitu : fitrah, kesatuan roh dan
jasad (wandah al ruh wa al jism), dan kebebasan berkendak (hurriyah aliradah
2. Prinsip Pendidikan Islam Adalah Pendidikan Integral.
Pendidikan Islam tidak mengenal adanya pemisahan antara sains
dan agama. Dalam dokrin ajaran Islam, Allah adalah pencipta alam
semesta termasuk manusia. Dia pula yang menurunkan hokum-hukum
untuk mengelola dan kelestariannya.
3. Prinsip pendidikan Islam adalah Pendidikan yang seimbang.
Pandangan Islam yang menyeluruh terhadap semua aspek
kehidupan mewujudkan adanya keseimbangan. Ada beberapa prinsip
keseimbangan yang mendasari pendidikan Islam yaitu :
a. Keseimbangan antara kehidupan duniawi dan ukhrawi
b. Keseimbangan antara badan dan roh
c. Keseimbangan antara individu dan masyarakat.
4. Prinsip Pendidikan Islam adalah Pendidikan Universal.
Prinsip pendidikan universal adalah pandangan yang menyeluruh
pada agama, manusia, masyarakat, suku, dan kehidupan. Agama Islam
yang menjadi dasar pendidikan Islam bersifat menyeluruh dalam
pandangan, penumpuan, dan tafsirannya terhadap wujud, alam jagad, dan
hidup.
5. Prinsip Pendidikan Islam adalah Dinamis
Pendidikan Islam menganut prinsip dinamis yang tidak beku dalam
tujuan-tujuan, kurikulum dan metode-metodenya, tetapi berupaya untuk
selalu membaharui diri dan berkembang sesuai dengan perkembangan
zaman. Pendidikan Islam seyogyanya mampu memberikan respon
terhadap kebutuhan-kebutuhan zaman dan tempat dan tuntutan
perkembangan dan prubahan sosial. Hal ini sesuai dengan prinsip-prinsip
ajaran Islam yang memotivasi untuk hidup dinamis.

C.

Konsep Dasar Filsafat Pendidikan Islam


Sebagai aktivitas yang ada dalam pendidikan Islam dan pembinaan
kepribadian tentunya pendidikan Islam memerlukan pijakan kerja untuk
memberi arah bagi programnya. Karena dengan adanya dasar juga
berfungsi sebagai sumber semua peraturan yang akan diciptakan sebagai
pegangang langkah pelaksanaan dan menentukan arah usaha tersebut.
Dasar filsafat pendidikan Islam diperlukan untuk memperoleh
kepentingan sekaligus menuju tercapainya tujuan-tujuan yang islami.
Dasar pelaksanaan pendidikan Islam adalah Al-Quran dan hadits.
Kedua dasar tersebut dikembangkan dalam pemahaman para ulama dalam
bentuk, baik ijtihad dan qiyas.
bagi umat Islam maka dasar agama Islam merupakan fondasi utama dari
keharusan berlangsungnya pendidikan.
Filsafat pendidikan Islam berbeda dengan paham pendidikan pada
umumnya yang bersifat materialis atau hanya mementingkan aspek dunia.
Urutan prioritas pendidikan Islam dalam upaya pembentukan
kepribadian muslim, sebagaiman diilustrasikan dalam Al-Quran surat
luqman, mulai ayat 3 dan seterusnya adalah:
(1) Pendidikan keimanan kepada Allah SWT
Pendidikan yang pertama dan utama untuk mendidik seorang anak
dapat dilakukan membentuk keyakinan kepada Allah. Serta diharapkan
dapat membentuk sikap dan kepribadian yang mempunyai keyaakinan
kepada Allah SWT.
(2) Pendidikan Akhlakul Karimah
Akhlak merupakan hal yang terpenting dalam hidup ini. Akhlak
pertama sekali berkaitan dengan muamalah manusia dengan orang lain.
Melebihi itu akhlak juga mengatur hubungan manusia dengan segala yang
terdapat wujud kehidupan ini serta mengatur hubungan antara hamba
dengan Tuhannya. Mengamalkan akhlakqul karimah merupakan salah

satu bagian dari ibadah kepada Allah secara horizontal kepada sesama
manusia.
(3) Pendidikan Ibadah
Ibadah merupakan merendahkan diri dihadapan Allah SWT serta
patuh dan tunduk kepada semua perintahNya. Upaya untuk ini Islam
memberikan aturan-aturan peribadatan, sebagai manifestasi rasa syukur
bagi mahluk terhadap Allah SWT. Kewajiban-kewajiban spiritual bukan
tidak mempunyai kepentingan dan nilai-nilai spiritualnya, semua
tergantung kepada tujuan dan motif yang mengatur perbuatab seseorang
pada kewajiban-kewajiban itu. Sebagai puncak dalam kehidupan
beribadah dan yang menunjukan sekali harkat dan martabat kehidupan
manusia dunia maupun akhirat.

D. . Sistem pendidikan islam di indonesia


1. System pendidikan non-formal
Agama islam masuk ke Indonesia dibawa oleh para pedagang
muslim. Mereka menyebarkan agama islam melalui perdagangan.
Pendidikan dan penyebaran ajaran agama islam dengan melalui perbuatan
serta suri tauladan yang baik. Mereka menunjukkan perilaku yang sopan
santun ramah tamah jujur adil dan menghormati adat istiadat ditempat
tersebut. Sehingga orang-orang tertarik dan kemudian memeluk islam.
Para pendakwah mensyiarkan agama islam kapan saja dan dimana
saja serta kepada siapapun yang ditemuinya. Sehingga lambat laun islam
mulai tersebar di Indonesia. Tempat-tempat pendididkan dilakukan di
surau, masjid, langgar, serambi rumah guru atau Kyai, dengan cara
berkumpul nya para murid baik yang besar maupun kecil duduk dilantai
dan menghadap guru untuk belajar mengaji.
Dari sanalah, pondok pesantren mulai didirikan untuk
mengintensifkan pendidikan agama pondok pesantren tumbuh sebagai
strategi umat islam dalam mempertahankan eksistensinya terhadap

pengaruh penjajahan barat. Lembaga ini murid atau santri belajar hidup
sendiri, mandiri, serta menyelesaikan masalahnya sendiri. Sistem
pendidikan di pesantren masih sama dengan sistem pendidikan di surau
langgar dan masjid. Hanya saja intensitas belajar santri lebih banyak dan
lebih lama. Di pondok pesantren kurikulum pendidikan tidak didasarkan
pada umur, lama belajar atau tingkat pengetahuan. Murid diberi kebebasan
dalam memilih bidang pengetahuan yang ingin dipelajari dan pada
tingkatan keberapa mereka akan memulai.

System pendidikan dan pengajaran dipesantren


Pondok psantren memiliki model-model pengajaran yang

bersifat nonklasikal, yaitu model system pendidikan dengan menggunakan


metode pengajaran sorogan dan wetonan atau bendungan(menurut istilah
dari jawa barat).
Sorogan disebut juga sebagai cara mengajar per kepala yaitu setiap santri
mendapat kesempatan tersendiriuntuk memperoleh pelajaran secara
langsung dari kiaidengan cara sorogan ini,pelajaran diberikan oleh
pembantu kiai yag disebut badal.
Dengan metode bandungan atau halaqoh dan sering juga disebut
wetonan para santri dudukdisekitar kiaidengan membentuk lingkaran.kiai
maupun santri dalam halaqah tersebutmemegang kitabnya amsing-masing.
Kiai membacakan teks kitab, kemudian menterjemahkannya kata
demikata,dan menerangkan maksudnya. Santri menyimak masing-masing
dan mendengarkan dengan seksama terjemahan dan penjelasan-penjelasan
kiai.kemudian santri mengulang dan mempelajari kembali secara sendirisendiri.
Meskipun pesantren tidak mengenal evaluasi secara formal,dengan
pengajaran secara halaqah ini, kemampuan parasantri dapat diketahui.
Secara garis besar, pesantren sekarang ini dibedakan atas dua macam,
yaitu:
a. Pesantren tradisional; pesantren yang masih tetap mempertahankansistem
pengajaran tradisonal dengan materi pengajaran kiab-kitab klasik yang
sering disebut kitab kuning.

b. Pesantren modern; pesantren yang berusaha mengintegrasikan secara


penuh system klasikal dan sekolah kedalam pondok pesantren. Semua santri
yang masuk pondok terbagi dalam tingkatan kelas. Penagjian kitab-kitab
klasik tidak lagi menonjol, bahkan ada yang cuma sekedar pelengkap, dan
berubah menjadi mata pelajaran atau bidang studi. Begitu juga dengan
system yang diterapkan seperti cara sorogan danbendungan mulai berubah
memnjadi individual dalam hal belajar dan kuliah secara umum, atau
stadium general.
2. System Pendidikan Formal Di Indonesia
Sistem pendidikan islam mulai mengalami perubahan sejalan
dengan perubahan zaman dan pergeseran kekuasaaan di Indonesia.
Kejayaan islam yang mengalami kemunduran sejak jatuhnya Andalusia kini
mulai bangkit dengan gerakan pembaharuan islam, disamping itu
pemerintahan belanda mulai mengenalkan system pendidikan formal yang
lebih sistematis dan teratur untuk menarik kaum muslimin masuk pada
pendidikan formal. Hal ini karena sistem pendidikan islam di masjid surau
atau langgar sudah dipandang tidak memadai lagi dan perlu adanya
pembaharuan dan disempurnakan.
Selain itu, keinginan untuk membenahi, memperbaharui dan
menyempurnakan sistem pendidikan islam disebabkan oleh hal- hal yaitu,
Semakin banyaknya kaum muslimin yang bisa menunaikan ibadah haji ke
makkah dan belajar disana, maka setelah pulang kembali ke tanah air
indonesia timbullah keinginan untuk mempraktekkan cara-cara
pnyelenggaraan pendidikan pengajaran islam seperti di Makkah , yang pada
saat itu islam mulai bangkit kembali dipelopori oleh Syekh Moh.Abdul,
Syekh Moh Rasyid Rida, dan lain-lain.
Pengaruh sistem pendidikan barat mempunyai pogram yang lebih
terkoordinir dan sistematis ternyata telah berhasil mencetak manusia
terampil dan terdidik yang semakin jauh dari ajaran islam.
Dengan adanya pikiran-pikiran baru di indonesia dan keinginan untuk
mengejar ketertinggalan di bidang pendidikan dan pengajaran, orientasi
pendidikan dan pengajaran pendidikan islam mulai mengalami perubahan.
10

Tujuan pendidikkan islam mulai berkembang pada upaya pemahaman ilmu


alat disamping ilmu agama. Sejak saat itulah, sistem pendidikan klasikal
mulai diterapkan. Pelaksanaan pendidikan dilaksanakan dengan
menggunakan bangku, meja, dan papan tulis.
Dalam perkembangannya, system madrasah ini dibedakan menjadi
dua macam, yaitu madrasah yang khusus memberi pendidikan dan
pengajaran agama yang dikenal dengan madrasah diniyah. Dan madrasah
yang memberikan pendidikan dan pengjaran agama juga memberi pelajaran
umum. Untuk tingkat dasar disebut madrasah ibtidaiyah, untuk tingkat
menengah pertama disebut madarasah tsanawiyah. Dan untuk tingkat
menengah atas disebut madrasah aliyah.
E. Tujuan pendidikan islam
Tujuan pendidikan Islam tidak terlepas dari tujuan hidup manusia dalam
Islam, yaitu untuk menciptakan pribadi-pribadi hamba Allah yang selalu
bertakwa kepadaNya, dan dapat mencapai kehidupan yang berbahagia di
dunia dan akhirat (lihat S. Al-Dzariat:56; S. ali Imran: 102). Dalam konteks
sosiologi pribadi yang bertakwa menjadi rahmatan lil alamin, baik dalam
skala kecil maupun besar. Tujuan hidup manusia dalam Islam inilah yang
dapat disebut juga sebagai tujuan akhir pendidikan Islam.
Tujuan khusus yang lebih spesifik menjelaskan apa yang ingin
dicapai melalui pendidikan Islam. Sifatnya lebih praxis, sehingga konsep
pendidikan Islam jadinya tidak sekedar idealisasi ajaran-ajaran Islam dalam
bidang pendidikan. Dengan kerangka tujuan ini dirumuskan harapanharapan yang ingin dicapai di dalam tahap-tahap tertentu proses pendidikan,
sekaligus dapat pula dinilai hasil-hasil yang telah dicapai. Menurut Abdul
Fatah Jalal, tujuan umum pendidikan Islam ialah terwujudnya manusia
sebagai hamba Allah. Jadi menurut Islam, pendidikan haruslah menjadikan
seluruh manusia yang menghambakan kepada Allah. Yang dimaksud
menghambakan diri ialah beribadah kepada Allah.

11

Islam menghendaki agar manusia dididik supaya ia mampu merealisasikan


tujuan hidupnya sebagaimana yang telah digariskan oleh Allah. Tujuan
hidup menusia itu menurut Allah ialah beribadah kepada Allah. Seperti
dalam surat a Dzariyat ayat 56 :
Dan Aku menciptakan Jin dan Manusia kecuali supaya mereka beribadah
kepada-Ku.
Jalal menyatakan bahwa sebagian orang mengira ibadah itu terbatas pada
menunaikan shalat, shaum pada bulan Ramadhan, mengeluarkan zakat,
ibadah Haji, serta mengucapkan syahadat. Tetapi sebenarnya ibadah itu
mencakup semua amal, pikiran, dan perasaan yang dihadapkan (atau
disandarkan) kepada Allah. Aspek ibadah merupakan kewajiban orang islam
untuk mempelajarinya agar ia dapat mengamalkannya dengan cara yang
benar. Ibadah ialah jalan hidup yang mencakup seluruh aspek kehidupan
serta segala yang dilakukan manusia berupa perkataan, perbuatan, perasaan,
pemikiran yang disangkutkan dengan Allah.
F. Keprbadian muslim dan cara pembentukanya
Kepribadian muslim adalah merupakan tujuan akhir dari setiap
usaha pendidikan Islam. Tujuan ini telah dirumuskan dalam filsafat
pendidikan Islam. Untuk memperoleh kejelasan tentang konsep kepribadian
muslim yang dimaksud, akan kita tinjau dahulu mengenai teori-teori tentnag
kepribadian.
Kepribadian adalah hasil dari suatu proses sepanjang hidup.
Kepribadian bukan terjadi dengan serta merta, akan tetapi terbentuk
melalui proses kehidupan yang panjang.Oleh karena itu banyak faktor
yang ikut ambil bagian dalam pembentukan kepribadian manusia
tersebut. Dengan demikian apakah kepribadian seseorang itu baik atau
buruk, kuat atau lemah, beradab atau biadab sepenuhnya ditentukan
oleh faktor-faktor yang memengaruhi dalam perjalanan hidup seseorang

12

tersebut. Dalam hal ini pendidikan sangat besar peranannya dalam


pembentukan kepribadian manusia itu
Pembentukan kepribadian muslim secara menyeluruh adalah
pembentukan yang meliputi pembentukan yang meliputi berbagai aspek:
a) Aspek idiil (dasar): dari landasan pemikiran bersumber dari ajaran
wahyu.
b) Aspek materiil (bahan): berupa pedoman dan materi ajaran (pembentukan
akhlak al-karimah).
c) Aspek duratif (waktu): pembentukan kepribadian muslim dilakukan sejak
lahir hingga meninggal dunia.
d) Aspek fitrah manusia: bimbingan terhadap peningkatan dan
pengembangan kemampuan jasmani dan rohani.
Pertanggungjawaban pribadi ini bukan hanya di dunia terhadap
sesama manusia, akan tetapi di hari kiamat, menusia pun dimintai
tanggung jawab secara pribadi di hadapan Allah

13

BAB III
PENUTUP
A.

KESIMPULAN
Pendidikan adalah suatu aktivitas untuk mengembangkan seluruh
aspek kepribadian yang berjalan seumur hidup. Yang mempunyai fungsi
dan peran yang lebih besar dari pada pendidikan, pada umumnya yang
hanya menitik beratkan pada aspek kognitif semata. Relefensinya atau
dasar pendidikann agama, bahwa Al-Quran diturunkan kepad umat
manisia untuk member petunjuk kea rah kehidupan yang lurus. Bagi umat
islam dasar agama Islam merupakan fondasi utama dari keharusan
berlangsunggya pendidikan. Dan tujuan akhirnya yaitu terbentuknya
kepribadian muslim dan kematangan dan integritas kesempurnaan pribadi.
Kepribadian adalah hasil dari suatu proses sepanjang hidup.
Kepribadian bukan terjadi dengan serta merta, akan tetapi terbentuk
melalui proses kehidupan yang panjang. Oleh karena itu banyak faktor
yang ikut ambil bagian dalam pembentukan kepribadian manusia tersebut.
Dalam hal ini pendidikan sangat besar peranannya dalam pembentukan
kepribadian manusia itu.
Manusia dilahirkan ke dunia dalam kondisi yang lemah tak
berdaya. Dia tak mungkin bisa melangsungkan hidupnya tanpa bantuan
orang lain. Potensi-potensi yang ia bawa sejak lahir justru baru bisa
berkembang dalam pergaulan hidup sesama manusia, maka anak manusia
yang baru dilahirkan itu tak akan dapat menjadi manusia yang sebenarnya
tanpa pergaulan terhadap masyarakat terlebih dahulu.

B.

SARAN
Kami sangat menyadari bahwasan nya makalah ini sangat jauh dari kata
sempurna,karnanya saran dan masukan sangat kami harapkan dan juga
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan baik pembuat maupun
pembaca.

14

DAFTAR PUSTAKA

Dra. Zuhairini, dkk.2008. Filsafat Pendidikan Islam, cet IV, PT Bumi Aksara, Jakarta,
Daradjat, Zakiyah,1991 Ilmu Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta.
http://www.dakwatuna.com/2007/12/327/kepribadian-muslim/#ixzz22BJTbyYl
http://dakwahkampus.com/pemikiran/pendidikan/1444-pendidikan-islam-membentukkepribadian-islam.html.

15

Anda mungkin juga menyukai