Anda di halaman 1dari 14

BAB II

Pembahasan

I.I Administrasi peserta didik(murid)

Administrasi peserta didik(murid) adalah seluruh proses kegiatan yang di


rencanakan dan di usahakan secara sengaja serta pembinaan secara kontinue terhadap
seluruh peserta didik (dalam lembaga pendidikan yang bersangkutan) agar dapat
mengikuti proses belajar mengajar secara efektif dan efisien, demi tercapainya tujuan
pendidikan yang telah di tetapkan1.

Kegiata administrasi murid dapat di daftar melalui gambaran bahwa lembaga


pendidikan di umpamakan sebagai sebiah transformasi, yang mengenal
masukan(input), pengolahan di dalam transformasi(proses) dan keluaran(output).
Dengan melihat pada proses memasuki sekolah sampai murid meninggalkanya,
terdapat tiga kelompok pengadministrasian, yaitu: (1) penerimaan murid, (2)
pencatatan bimbingan dan penyuluhan peserta (3) pencatatan prestasi belajar2.

1. Penerimaan murid baru

Penerimaan murid baru merupakan peristiwa penting bagi suatu sekolah,


termasuk sekolah kejuruan, kepala sekolah mempunyai tanggung jawab pokok
dalam penyesuaian permulaan murid-murid baru kepada situasi sekolah yang baru
bagi mereka. Orientasi ini diperlukan pada dua saat: (1) bila murid meninggalkan
sekolah dasar dan memasuki sekolah menengah tingkat pertama dan (2) bila
murid melanjutkan pelajaran dari sekolah menengah tingkat pertama ke sekolah
menengah tingkat atas. Pada kedua waktu ini kepala sekolah harus

1 Ary h gunawan,Administrasi sekolah(jakarta:PT Rineka Cipta 1996),hal 9

2 Suharsimi arikunto,organisasi dan


administrasi(jakarta:CV.Rajawali,1990)hal 52

3
4

memperhatikan penyesuaian murid kepada lingkunagn baru seperti fasilitas, guru,


program pendidikan dan tata tertib sekolahnya3.

Langkah langkah penerimaan murid baru pada pada umumnya berlangsung


sebagai berikut4:

a) Menentukan banyaknya murid yang akan di terima,


b) Menentukan syarat-syarat penerimaan
c) Mengadakn pengumuman, menyiapkan soal-soal tes untuk seleksi dan
menyiapkan tempat seleksi
d) Melaksanakan penyaringan melalui tes tertulis maupun lisan
e) Mengadakan pengumuman penerimaan
f) Mendaftarkan calon siswa yang di terima
g) Melaporkan hasil pekerjaan kepada pimpinan sekolah
2. pembinaan dan penyuluhan peserta didik
Pembinaan peserta didik adalah mengusahakan agar mereka dapat
tumbuh dan berkembang sebagai manusia seutuhnya sesuai dengan tujuan
pendidikan nasional berdasarkan pancasila. Tujuan pembinaan peserta dididk
adalah meningkatkan peran serta dan inisaiatif nya untuk menjaga dan
membina sekolah sebagai wiyatamandala, menumbuhkan daya tangkal
terhadap pengaruh nagatif yang datang dari lingkungan luar sekolah,
memantapakan kegiataan kurikuler dan ekstrak kurikuler dalam menunjang
tercapainya kurikulum, meningkatkan apresiasi dan penghayatan seni,
menumbuhkan siakap berbangsa dan bernegara, meneruskan dan
mengembangkan jiwa, semangat serta nilai-nilai 1945, serta meingkatkan
kesegaran jasmani dan rohani serta rekreasi, dalam wadah organisasi siswa
intra sekolah (OSIS)5.

3 Oteng sutisna,Administrasi pendidikan(Bandung:Angkasa,1989) hal 84

4 Suharsimi arikunto,organisasi dan


administrasi(jakarta:CV.Rajawali,1990)hal 53
5

Penyuluhan kepada peserta didik adalah inti dari program bimbingan.


Ia adalah pelayanan kunci yang bisa memenuhi kebutuhan unik dari murid
perseorangan, guru-guru dan personil khusus untuk bimbingan dapat
berpartisipasi di dalam nya.
Proses penyuluhan memiliki ciri-ciri tertentu yang menandai berbagai
aspek yang paling penting dariprogram bimbingan:
a. ia adalah suatu hubungan berhadaapan muka antara penyuluh dan murid
b. ia suatu wawancara yang bersifat pribadi antara penyuluh dan murid
c. ia adalah hubungan satu lawan satu,suatu hubungan yang di dasarkan atas
kepercayaan timbal-balik dari pihak-pihak yang bersangkutan serta timbul
dari pengakuan murid tentang adanya kebutuhan akan bantuan, dan
hadirnya di sekolah seorang dewasa yang bersedia untuk memberikan
bantuan yang di inginkan tanpa pamrih.

Personil penyuluhan di hadapkan untuk bekerja dengan murid di


bidang-bidang penyuluhan pendidikan, penyuluhan vokasioanldan
penyuluhan peribadi dan sosisal. Penyuluhan pendidikan menyangkut bantuan
kepada murid supaya membuat perencanaan pendidikan yang bijaksana.
Penyuluhan vokasional bertalian dengan bantuan kepada murid untuk
memahami kemungkinan-kemungkinan kejuruan baginya. Dan penyuluhan
pribadi dan sosial berhubungan dengan perkembangan pribadi dan sosial dari
murid6.

3. Pencatatan prestasi belajar


Kepala sokalah menduduki posisi utama dalam menentukan kebijaksanaan
dan prosedur mengenai pencatatan dan pelaporan prestasi murid. Nilai-nilai
sekolah di gunakan untuk memberi tahu murid, oang tua dan perguruan tinggi
tentang hasil belajar murid,untuk penaikan murid, untuk penyuluhan murid,

5 Ary h gunawan,Administrasi sekolah(jakarta:PT Rineka Cipta 1996),hal 12

6 Oteng sutisna,Administrasi pendidikan(Bandung:Angkasa,1989) hal 100


6

dan untuk menyediakan data vokasioanl yang dasar tentang murid. Berikut
akan di jelaskan beberapa cara pencatatan dan pelaporan prestasi murid:
Pencatatan prestasi belajar murid
a) Buku daftar nilai
Merupakan buku pertama yang di gunakan oleh guru untuk
mencatat nilai mentah yang di peroleh langsung dari ulangna
harian atau ulangan umum, serta nilai-nilai lain seperti nilai
tugas dan partisipasi.
b) Buku legger
Yaitu buku kumpulan nilai yang memuat semua nilai untuk
semua bidang pelajaran yang di ikuti di dalam periode tertentu.
Buku legger biasanya di isi oleh wali kelas yang menampung
nilai-nilai dari guru-guru yang memegang pelajaran di kelas
tersebut. Adakalanya sekolah mempunyai buku legger sekolah,
yang merupakan kumpulan nilai-nilai dari legger-legger kelas7.
Pelaporan prestasi murid
a. Pemberitahuan kepada orang tua murid
Terlalu sering guru menunggu periode laporan tertentu untuk
menyampaikan laporan loran kemajuan murid kepada orang
tua, bila seorang murid tidak berbuat dengan memuaskan,
suatu cara melaporkan yang lebih awal dari pada periode
pelaporan yang telah ditettapkan di perlukan.
b. Buku laporan
Ialah alat tradisional untuk melaporkan hasil belajar murid
kepada orang tua.walaupun maksudnya fundemental sama di
mana-mana, buku laporan terdapat berbagaia bentuk, jenis dari
yang sederhana sampai yang komplek
c. Catatan permanen
Selain buku atau laporan di atas kepala sekolah bertanggung
jawab tentang pemeliharaan sesuatu catatan permanen yang

7 Suharsimi arikunto,organisasi dan


administrasi(jakarta:CV.Rajawali,1990)hal 57
7

biasanya berbentuk kartu, catatan permanen ini berisi tentang


murid, yang di izinkan oleh sekolah untuk waktu yang tidak di
tentukan dan selalu tersedia jika ada permintaan akan
keterangan suatu murid tertentu.
Data yang nampak pada kartu pencatatan permanen itu berbeda
beda dari suatu sekolah ke sekolah dan bisanya bergantung
pada banyaknya keterampilan yang di simpan paa catatan lain
yang di sebut catatan kumulatif8.

I.2 Administrasi personil

Administrasi personal merupakan seluruh proses kegiatan yang di rencankan dan di


usahakan secara sengaja san bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinue
pegawai di sekolah, sehingga mereka dapat menunjang/membantu kegiatan-kegiatan
sekolah khususnya KBM secara efektif dan efesien demi tercapainya tujuan
pendidikan yang telah di tetapkan . para personel harus di aministrasikan ata di kelola
dengan baik agar mereka senantiasa aktif dan bergairah dalam menjalankan tugasnya
sehari-hari9.

Selain itu yang dimaksud dengan administrasi personal(kepegawaian) dapat di


artikan sebagai segenap proses penataan yang bersangkut paut dengan masalah
memperoleh dan menggunakan tenaga kerja untuk dan di sekolah dengan efesien
demi tercapainya tujuan sekolah yang telah di tentukan sebelumnya. Tujuan sekolah
yang di maksud adalah tujuan institusi lembaga.

8 Oteng sutisna,Administrasi pendidikan(Bandung:Angkasa,1989) hal 91

9 Ary h gunawan,Administrasi sekolah(jakarta:PT Rineka Cipta 1996), hal 21


8

Personel (Belanda:personeel) atau personel (inggris:personnel) atau


pegaawai/karyawan sekolah terdiri dari:

1. Tenaga edukatif/akademik, yaitu guru atau pengajar tetap dan tidak


tetap(honorer), guru bantuan tetap(seperti guru di departemen agamayang di
tugaskan kesekolah negeri atau swasta).
2. Tenaga non-edukatif atau administrasi atau pegawai tata usaha(TU)tetap dan
tidak tetap(honorer)10.

Dilihat dari aspek penataan pegawai secara kronologis maka aspek tersebut
meliputi:

1. Penyiapan/pengadaan pegawai

Seperti yang di lakukan pada administrasi peserta didik, maka rentangan


kegiatan ya di awali dari penyiapan/pengadaan/perekrutan pegawai sampai para
pegawai itu exit(mereka pensiun, meninggal atau pemberhentian). Kini cara dan
peneriaan sudah semakin di sempurnakan.

Pengadaaan pegawai negri sipil (PNS) adalah proses kegiatan untukmengisi


formasi pegawai yang lowong, yang biasanya di sebabkan oleh adanya pegawai
yangberhenti atau karna perluasan organisasi. Pengadaan pegawai baru ini harus
berdasarkan keperluan, baik dalam arti jumlah maupun mutu, setiap warga negara
indonesia yang memenuhi syarat-syarat yang yang di tentukan mempunyai
kesempatan yang sama untuk melamar dan di angkatmenjadi pegawai negri sipil,
semata-mata berdasarkan syarat objektifitas yang di tentukan, dan tidak boleh
berdasarkan golongan, agama ataupun daerah/suku.

10 Ary h gunawan,Administrasi sekolah(jakarta:PT Rineka Cipta 1996), hal 21


9

Recrutmen atau penarikan, mulai dari pengumuman di butuhkanya pegawai,


pendaftaran , pengtesan, pengumuman di terimanyasampai dengan pendaftaran
ulang.

2. Penataan dan penempatan pegawai/personil


Yaitu proses penanganan pegawai baru yang sudah melaksanakan
pendaftaran ulang untuk di beri tahu di bagian apa atau seksi mana mereka di
tempatkan, hari apa saja harus hadir dan lain sebagainya. Penugasan ini harus
sesuai dengan idang yang dimilikinya.
Dalam tahap ini penanganan bukan berenti sampai menempatkan dan
memberi tugas saja, tetapi juga menggunakan tenaga kerja sebaik-baiknya,
merangsang kegairahan kerja dengan menciptakan kondisi atau suasana kerja
yang baik. Di samping itu juga memelihara kesejahteraan pegaawai berupa
gaji, insentif, hari libur, cuti dan bentuk bentuk kesejahteraan lainya.
Uraian kepegawaian secara luas dapat di pelaajari di dalam Undang-
undang Nomor 8 Tahun 197411.
3. Kenaikan pangkat dan kenaikan jabatan fungsional guru
Kenaikan pangkat merupakan penghargaan pemerintahkepada PNS
atas prestasi kerjanya, yang di atur oleh PP No 3 Tahun 1980.
Ada berbagai jenis kenaikan pangkat, yaitu:
a. Kenaikan pangkat reguler,
yaitu kenaikan pangkat yang di berikan oleh PNS yang memenuhi
syarat-syarat yang di tentukan tanpa memperhatikan jabatan yang di
pikulnya.
b. Kenaikan pangkat pilihan,
Yaitu kenaikan yang di berikan kepada PNS yang memangku pilihan
jabatan struktural atau funsional tertentu.
c. Kenaikan pangkat istimewa.
Yaitu kenaikan pangkat yang di berikan kepada PNS setingkat lebih
tinggi dari pangkatnya semula, yang
1. Menunjukan prestasi kerja yang luar biasa baiknya

11 Suharsimi arikunto,organisasi dan


administrasi(jakarta:CV.Rajawali,1990)hal 80
10

2. Menemukan sesuatu penemuan baru yang bermanfaat bagi negara, di


samping melaksanakan tugasnya dengan baik pula.
d. Kenikan pangkat pengabdian.
Yaitu kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi sebagai penghargaan
sebagai PNS yang elah mencapai batas usia pensiun dan akan mengakhri
masa jabatanya sebaga PNS dengan hormat dan hak pensiun
e. Kenaikan pangkat anumerta.
Yaitu kenaikan pangkat setigkat lebih tinggi yang di berikan oleh
pemerintah kepada PNS yang tewas dalam menjalankan tugasnya, sebagai
penghargaan pemerintah atas jasa-jasanya kepada bangsa dan negara.
f. Kenaikan pangkat dalam tugas belajar
Yaitu kenaikan pangkat yang di berikan kepada PNS setelah
melakukan pendidikan atau pelatihan resmi berdasar pertimbangan bahwa
PNS yang di tugaskan mengikuti pendidikan atau latihan jabatan
merupakan tanaga-tenga terpilih yang di pandang cakap dan dapat di
kembangkan untuk memangku suatu jabatan di kemudian hari, berdasar
ketentuan-ketentuan yang berlaku.
g. Kenaikan pangkat selama menjadi pejabat negara sebagai seorang PNS
tetapi tidak di bebaskan dari jabatan organiknya, di dasarkan
pertimbnagan jabatan yang di pikulnya
h. Kenaikan pangkat di dasarkan atas atau selama menjalankan wajib militer
tidak di berikan kepada PNS, pemberian kenaikan pangkatnya dapat di
pertimbangkan pada saat pengangkatanya kembali pada instansi induknya
setelah ia selesai menjalankan dinas wajib militer dengan
mempertimbangkan penuh masa kerja selaam menjalankan tugas militer,
dan dengan memperhatikan pangkat yang di milikinya sebagai wajib
militer.
i. Kenaikan pangkat sebagai penyesuaian ijazah di berikan kepada PNS
yang meperoleh STTB, ijazah atau akta. Kenaikan pangkat sebagai
penyesuaian ijazah tersebut dapay di berikan, bila PNS yang bersangkutan
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
11

a. Di beri jabatan/tugas yang relevan dengan pengetahuan keahlian yang


di perolehnya dalam pendidikan itu,
b. Sekurang-kurang nya satu tahun dalam pangkat yang dimilikinya.
c. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan sekurang-kurangnya
bernilai baik dalam tahun terakhir.
j. Kenaikan pangkat lain-lain.
4. Pembinaan pegawan negeri sipil(PNS)

Dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang pokok-pokok


kepegawaian dengan tegas di gariskan bahwa pembinaan PNS di dasarkan
atas sistem karir dan sistem prestasi kerja.

a. Sistem karir

Maksud nya ialahsuatu sitem kepegawaian di mana untuk


pengangkatan pertama di dasarkan atas kecakapan yang bersangkutan , sedang
pengembangan nya lebih lanjut , pengalaman, kesetiaan , pengabdian dan
syarat-syarat objectif lainya juga turut menentukan.sistem karir di bagi
menjadi:

System karir terbuka


Sitem karir terbuka adalah bahwa untuk menduduki suatu jabatan
lowongan dalam suatu unit organisasi, terbuka bagi setiap warga
negara, asalkan mempunyai kecakapan dan pengalaman yang di
perlukan untuk jabatan lowongan itu.
System karir tertutup
Sitem karir tertutup adalah bahwa suatu jabatan yang lowong dalam
suatu organisasi hanya dapat di duduki oleh pegawai yang elah ada
dlam organisasi itu dan tidak boleh di duduki oleh orang lain.
b. Sistem prestasi kerja
Sistem prestasi kerja adalah suatu system kepegawaian di mana untuk
pengangkatan seseorang dalam jabatan di dasarka atas kecakapan dan
prestasi yang telah di capainya, kecakapan tersebut harus di buktikan
12

dengan suatu tanda lulus ujian jabatan dan prestasi nya terbukti secara
nyata dan sah12
5. Pengembangan personel
Pengembangan dimaksudkan juga untuk peningkatan mutu pegawai
baik dilakukan dengan melalui pendidikan-pendidikan ataupun melalui
keseempatan lain, misalnya inservice treining, penataran, diskusi ilmiah, loka-
karya, langganan surat kabar dan kegiatan-kegiatan sejenis lainya13.
Tindak lanjut dari pengembangan personel dapat di kaitkan dengan
pendaya gunaan pegawai dan optimalisasi kemampuan kerja yang perlu
dirintis dan bersifat memacu antara lain:
a. Pemerataan atau penyebaran tenaga
b. Promosi dan penempatan jabatan secara wajar dan objectif
c. Pemantapan tata aturan kerja
d. Pemilihan keteladanan
e. Pemberian piagam penghargaan
f. Pemberian hadiah, paket kesejahteraan fisik dan sebagainya
g. Imbalan-imnbalan prestasi yang setimpal

6. Penilaian pelaksanaan pekerjaan PNS


Dalam rangka usaha untuk mnjalin obyektifitas dalam pembinaan PNS
berdasarkan sistem karir dan sistem prestasi kerja, maka tela di keluarkan PP
Nomor 10 Tahun 1979 tentang penilaian pelaksanaan kerja PNS.
Hasil penilaian pelaksanaan pekerjaan tersebut di tuangkan dalam satu
daftar yang di sebut daftar penilaian pelaksanaan kegiatan(DP3). Dalam
peraturan pemerintah ini di tentkan bahwa yang berhak membuat DP3 PNS
yaitu pejabat penilai, yaitu atasan langsung dari PNS yang bersangkutan
dengan ketentuan seremdah-rendahnya kepala urusan atau pejabat lain yang
setingkat dengan itu.

12 Ary h gunawan,Administrasi sekolah(jakarta:PT Rineka Cipta 1996), hal 60

13 Suharsimi arikunto,organisasi dan


administrasi(jakarta:CV.Rajawali,1990)hal 80
13

Unsur-unsur yang dinilai dalam penelitian pelaksanaan pekerjaan


adalah:
a. Kesetiaan
Yang dimaksud dengan kesetiaan adalah kesetiaan, pengabdian
ketaatan kepada pancasila, Undang Undang Dasar1995, Negara dan
Pancasila.
Pada umumnya ketaatan, pengabdian dan kesetiaan timbul dari
pengetahuan dan pemahamanyang mendalam. Oleh sebab itu PNS wajib
mempeljari, memahami, melaksankan dan mengamalkan pancasila,
Undang Undang Dasar1995, haluan negara, politik dan rencana-rencana
pemerinta.
b. Prestasi kerja

Prestasi kerja adalah hasil kerja yang di capai oleh seseorang


dalam melaksankan tugas yang dibebankan kepadanya.pada umunya
prestasi kerja seorang PNS antara lain di pengaruhi oleh kecakapan,
pengalaman, keterampilan dan kesungguhanya.

c. Tanggung jawab
Tanggung jawab adalah kesanggupan seorang PNS untuk
menyelesaikan tugas yang diberika kepadanyadengan sebaik-baiknya dan
tepat pada waktunya.
d. Ketaatan
Ketaatan adalah kesanggupan seorang PNS untuk menaat segala
peraturan perundang-undangan dan peraturan kedianasan yang berlaku.
e. Kejujuran
Pada umumnya yang dimaksud dengan kejujuran adalah ketulusan hati
seorang PNS dalam melaksankan tugas dan kewajibanyauntuk idak
menyalahgunakan wewenang yang diberikan kepadanya.
f. Kerjasama
Kerjasama adlah kemampuan seorang PNS untuk bekerja bersama
dengan orang lain untuk menyelesaikan suatu tugas yang di tentukan
g. Prakarsa
14

Prakarsa adalah kemapuan seorang PNS untuk mengambil keputusan,


langkah-langkah atau melaksanakan suatu tindakan yang di perlukan
dalam menjalankan tugas pokok ataupun tugas dari atasanya.
h. Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah suatu seorang PNS untuk meyakinkan orang lain
sehingga dapat di kerahkan secara optimal untuk melaksankan tugas
pokonya. Penilaian unsur kepemimpinan hanya dikenakan bagi PNS
berpangkat pengatur muda golongan/ ruang II/a keatas yang memangku
suatu jabatan.
BAB III
Penutup

Kesimpulan

Administrasi peserta didik(murid) adalah seluruh proses kegiatan yang


di rencanakan agar peserta didik dapat mengikuti proses belajar mengajar
secara efektif dan efisien. Dengan melihat pada proses memasuki sekolah
sampai murid meninggalkanya, terdapat tiga kelompok pengadministrasian,
yaitu:
(1) penerimaan murid,
(2) pencatatan bimbingan dan penyuluhan peserta
(3) pencatatan prestasi belajar

Administrasi personal(kepegawaian) dapat di artikan sebagai segenap


proses penataan yang bersangkut paut dengan masalah memperoleh dan
menggunakan tenaga kerja untuk dan di sekolah dengan efesien demi
tercapainya tujuan sekolah yang telah di tentukan sebelumnya. Dilihat dari
aspek penataan pegawai secara kronologis maka aspek tersebut meliputi:

Penyiapan/pengadaan pegawai
Penataan dan penempatan pegawai/personil
Kenaikan pangkat dan kenaikan jabatan fungsional guru
Pembinaan pegawan negeri sipil(PNS)
Pengembangan personel
Penilaian pelaksanaan pekerjaan PNS

DAFTAR PUSTAKA

15
Ary h gunawan.1996.Administrasi sekolah administrasi pendidikan
makro.jakarta:PT Rineka Cipta

Oteng sutisna.1989.Administrasi pendidikandasar teoritis untuk praktek


profesional.Bandung:Angkasa

Suharsimi arikunto.1990.organisasi dan administrasi pendidikan tekhnologi dan


kejuruan.jakarta: CV.Rajawali

16

Anda mungkin juga menyukai