Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KIASAN DASAR PRAMUKA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah

PRAMUKA

Disusun oleh

Kelompok 3 :

Eli sundari (1930201127)

Iin Komala (1930201126)

Ramadini Eka Fitri (1930201140)

Meshin Putri Utami (1930201135)

Puspa Milatul Nadiro (1930201156)

Dosen Pengampu : Diana Yulianty, S.pd. M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN RADEN FATAH PALEMBANG

2020
KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang maha Esa karena atas ridho dan
limpahan rahmat-Nya penulis mampu menyelesaikan makalah yang berjudul “Kiasan dasar
pramuka” ini dengan tepat waktu, terlepas dari segala ketidaksempurnaan yang terkandung
dalam makalah ini.

Untuk itu sangat penting bagi penulis untuk berterima kasih atas pihak-pihak yang telah
memberikan perannya dalam pembuatan makalah ini. Terutama dosen pembimbing mata kuliah
PRAMUKA yaitu Ibu Diana Yulianty, S.pd. M.Pd. Yang banyak memberikan masukan dan
bimbingannya dalam penulisan makalah ini sehingga tersusun dengan sistematis dan
komperhensif. Oleh karena itu besar harapan penulis tentang makalah ini, semoga dapat
bermanfaat dan memberikan pengaruh yang baik bagi pembaca.

Terlepas dari itu semua penulis sangat menyadari adanya kekurangan dalam penulisan
makalah ini sehingga penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya dan kritikan yang
membangun atas makalah ini.

Palembang, November 2020

Kelompok III

i
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR................................................................................

DAFTAR ISI............................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP

DAFTARPUSTAKA..........................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kiasan Dasar dapat diartikan sebagai alam pikiran yang mengandung kiasan
(gambaran) sesuatu yangan. Kiasan Dasar digunakan sebagai latar belakang kegiatan
Pendidikan Kepramukaan, sehingga peserta didik ikut terlibat dalam kegiatan yang
mengesankan tersebut. Kiasan Dasar dalam Gerakan Pramuka diambil dari romantika
sejarah perjuangan bangsa Indonesia dan juga budaya bangsa Indonesia.

Dengan demikian, Kiasan Dasar ini mengambil hal-hal yang terkait dengan sejarah
perjuangan bangsa Indonesia, baik pada masa lalu maupun perjuangan pembangunan di
masa sekarang. Kiasan Dasar digunakan sebagai salah satu unsur terpadu dalam
pendidikan kepramukaan. Penggunaannya dimaksudkan untuk mengembangkan
imajinasi, sesuai dengan usia dan perkembangan peserta didik. Kiasan dasar berfungsi
untuk mendorong kreatifitas dan keikutsertaan peserta didik dalam setiap kegiatan
Pendidikan Kepramukaan. Kiasan Dasar difungsikan untuk menumbuhkan rasa cinta
tanah air, karena dilaksanakan berdasarkan sejarah dan budaya bangsa Indonesia. Kiasan
Dasar hendaknya diciptakan sedemikian rupa agar menarik, menantang, sesuai dengan
kebutuhan, situasi, dan kondisi peserta didik.

Berdasarkan hal tersebut, maka penggunaan Kiasan Dasar pada peerta didik
hendaknya disesuaikan dengan usia dan perkembangan jiwanya. Pemberian nama
golongan Kepramukaan sesuai penggolongan usia peserta didik, mengadaptasi proses
panjang sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya meraih kemerdekaan.
Kepanduan Indonesia merupakan sejarah perjuangan bangsa dalam upaya meraih
kemerdekaan.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana kiasan dasar dalam gerakan kepramukaan
2. Bagaimana karakteristik dari gerakan kepramukaan

C. Tujuan penelitian
1. Memahami kiasan dasar dalam gerakan kepramukaan.
2. Memahami karateristik gerakan kepramukaan.
Memaham isandi-sandi yang terdapat dalam pramuka dan Memahami pelaksanaan
upacara pembukaan latihan siaga dan penggalang.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kiasan Dasar Pramuka Siaga

Pramuka yang berusia 7 sampai 10 tahun disebut Siaga. Nama “Siaga” diambil dari
Kiasan Dasar yang bersumber pada romantika perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih
kemerdekaan dari penjajahan Belanda, yaitu masa “mensiagakan” rakyat. Masa ini
merupakan awal dimulainya perjuangan baru yang ditandari dengan berdirinya Pergerakan
Nasional Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908.

Satuan terkecil dalam Pramuka golongan Siaga adalah Barung, Sebutan “Barung” yang
berarti “tempat penjaga ramuan bangunan”, mengkiaskan kelompok kecil Siaga
beranggotakan 6 sampai dengan 8 anak. Barung dipimpin oleh seorang “Pinrung” (Pimpinan
Barung) yang diwakili oleh seorang “Wapinrung” (Wakil Pimpinan Barung). Nama tiap-tiap
Barung diambilkan dari macam warna seperti Merah, Putih, Hijau, Biru dan lain sebagainya
yang dipilih sesuai dengan kesukaan anggota dan disesuaikan dengan makna warna yang
dapat mengkiaskan sifat karakter Pramuka Siaga.

Satuan terbesar Pramuka golongan Siaga disebut “Perindukan” yang berarti “tempat anak
cucu berkumpul”, mengkiaskan kelompok Siaga yang terdiri dari 3 sampai 4 barung.
Perindukan Siaga diketuai oleh seorang “Sulung” yang berarti “anak paling tua atau
pertama”.

Tingkatan golongan Pramuka Siaga terdiri atas Siaga Mula, Siaga Bantu, dan Siaga Tata.

1. Siaga Mula; mengkiaskan tingkatan kecakapan mula-mula (awal) yang dimiliki


Siaga.

2. Siaga Bantu; mengkiaskan tingkatan kecakapan siaga yang dapat membantu


pekerjaan-pekerjaan tertentu,

3. Siaga Tata; mengkiaskan tingkat kecakapan Siaga sudah diikutsertakan untuk menata
karya kesiagaan. Menata karya artinya menyusun dan mengatur pekerjaan dengan
rapih dan bersih.

B. Kiasan Dasar Pramuka Penggalang

Pramuka berusia 11 sampai 15 tahun disebut Penggalang. Nama Penggalang diambil


dari kiasan dasar Gerakan Pramuka yang bersumber pada romatika perjuangan bangsa dalam
meraih kemerdekaan dari penjajahan Belanda, yaitu “masa menggalang persatuan” yang
diwujudkan dalam ikrar sumpah pemuda tanggal 28 Oktober 1928.

2
Kelompok kecil Pasukan Penggalang beranggotakan 6 sampai dengan 8 orang disebut
“Regu” yang berarti “gardu tempat berjaga”. Regu dipimpin oleh seorang “Pinru” (Pimpinan
Regu) dan diwakili oleh seorang “Wapinru” (Wakil Pimpinan Regu). Nama tiap-tiap Regu
diambilkan dari macam-macam nama hewan untuk yang putra dan macam-macam nama
bunga untuk yang putriyang dipilih sesuai dengan kesukaan anggota. Kumpulan 3 sampai 4
regu disebut Pasukan, berasal dari kata “Pasukuan” yang berarti “tempat suku berkumpul
atau satu kelompok prajurit”. Kiasan kehidupan Pramuka Penggalang adalah menjelajah
wilayah baru dengan teman sebaya.Pasukan penggalang diketuai oleh seorang “Pratama”.

Sebutan tingkatan golongan Pramuka Penggalang terdiri atas Ramu, Rakit, dan Terap

1. Ramu; mengkiaskan sejarah perjuangan bangsa untuk mencari ramuan atau cara atau
bahan-bahan.

2. Rakit; mengkiaskan ramuan atau cara atau bahan kemudian yang sudah didapatkan
dirakitatau disusun.

3. Terap; mengkiaskan bahan yang telah dirakit atau cara yang telah disusun yang
kemudian akhirnya dapat diterapkan dalam pembangunan bangsa dan negara.

C. Kiasan Dasar Pramuka Penegak

Pramuka golongan Penegak adalah peserta didik yang berusia 16 sampai 20 tahun.
Nama Penegak diambil dari kiasan dasar Gerakan Pramuka yang bersumber pada romantika
perjuangan bangsa dalam menegakkan kemerdekaan yang ditandai dengan peristiwa
Proklamasi Kemerdekaan RI, pada tanggal 17 Agustus 1945. Satuan terkecil dalam
Golongan Pramuka Penegak disebut Sangga, terdiri dari 4 sampai dengan 8 orang.

Arti kata Sangga adalah “gubug” atau “rumah kecil tempat penggarap sawah”. Nama
Sangga disusun sesuai dengan Kiasan Dasar, yaitu Sangga Perintis, Sangga Penegas, Sangga
Pencoba, Sangga Pendobrak, Sangga Pelaksana.

1. Perintis; mengandung pengertian perintisan (menjadi pembuka/pelopor) dalam


kebajikan.

2. Penegas; mengandung pengertian kemampuan mengambil keputusan yang arif dan


bijaksana.

3. Pencoba; mengandung pengertian keberanian mencoba segala sesuatu yang positif.

4. Pendobrak; mengandung pengertian keberanian mengemukakan kebenaran dan


melawan kemungkaran.

5. Pelaksana; mengandung pengertian keberanian melaksanakan sesuatu tugas dengan


penuh tanggung jawab.
3
Nama Sangga dipilih dan diambil dari cerminan sifat-sifat baik yang menonjol yang
akan ditiru oleh anggota Sangga tersebut. Pemimpin Sangga (Pinsa) dan Wakil Pemimpin
Sangga (Wapinsa) dipilih berdasarkan musyawarah Sangga. Satuan Terbesar Pramuka
Golongan Penegak disebut Ambalan yang berasal dari bahasa Jawa “ambal-ambalan” yang
mempunyai arti “kegiatan yang dilakukan terus menerus”. Ambalan juga disebut sekumpulan
orang yang sedang melakukan suatu pekerjaan.

Nama Ambalan Penegak biasanya diambil dari nama-nama Pahlawan. Akan tetapi, tidak
menutup kemungkinan nama Ambalan juga diambil dari nama-nama Tokoh, Kerajaan dalam
Pewayangan atau Legenda. Di dalam pemilihan nama, diambil yang terbaik menurut anggota
Ambalan, sehingga memiliki makna dan kebanggaan bagi seluruh anggota Ambalan.
Ambalan Penegak idealnya terdiri atas 12 – 32 Pramuka Penegak yang dibagi menjadi 3
sampai 4 sangga. Ambalan dipimpin oleh seorang “Pradana”.

D. Tingkatan dalam Pramuka Pandega

Pramuka Pandega berusia antara 21 sampai dengan 25 tahun. Nama Pandega diambil
dari Kiasan Dasar Gerakan Pramuka yang bersumber pada romatika perjuangan bangsa
dalammengisi kemerdekaan dengan memandegani atau memelopori pembangunan bangsa.

Tingkatan dalam Pramuka Penegak hanya terdiri dari dua yang didasarkan pada bantara-
bantara atau kader pembangunan yang kuat, baik, terampil dan bermoral yang sanggup
melaksanakan pembangunan. Satuan terkecil dalam Golongan Pramuka Pandega disebut
“Reka” yang berarti “teman kerja” (rekan). Reka dipimpin oleh seorang Pinka dan diwakili
oleh Wapinka nama tiap-tiap reka diambilkan sesuai dengan minat dan aktivitas anggotanya.
Jumlah peserta didik dalam reka antara 4 sampai 6 anggota saja atau menyesuaikan dengan
kondisi yang ada. Satuan Terbesar dalam Golongan Pramuka Pandega disebut Racana yang
berarti “dasar penyangga tiang bangunan” (dalam bahasa jawa disebut umpak).

Nama Racana umumnya menggunakan nama pahlawan. Akan tetapi tidak menutup
kemungkinan penggunaan nama jenis senjata, nama kerajaan dalam pewayangan atau nama
ceritera mitos. Di dalam pemilihan nama tentunya diambil yang terbaik menurut anggota
Racana, sehingga memiliki makna dan kebanggaan bagi seluruh anggota Racana. Racana
dipimpin oleh seorang Pradanayang biasanya juga disebut KDR (Ketua Dewan Racana) yang
dipilih dari musyawarah anggota Racana.

kiasan dasar kepramukaan bersumber pada :

a. sejarah perjuangan Bangsa Indonesia

b. budaya Bangsa Indonesia

4
pelaksanaan kiasan dasar dalam Gerakan Parmuka, diantaranya :

SATUAN / GOLONGAN

NO. KEGIATAN NAMA KIASAN DARI

1. Kantor pusat kegiatan KWARTIR Markas

2. Pramuka usia    7 – 10 th SIAGA Perjuang Budi Uomo (1908) untuk men


– SIAGAKAN rakyat

Perjuangan para pemuda Indonesia dalam


3. Pramuka usia  11 – 15 th Penggalang men GALANG persatuan dan kesatuan
bangsa (1928)

17 – 8 – 1945 ditegakkan NKRI

4. Pramuka usia  16 – 20 th Penegak Setelah merdeka


kita pandegani pembangunan
5. Pramuka usia  21 – 25 th Pandega
Tempat penjaga rumah bangunan
6. Satuan pramuka siaga -          Barung

-          Perindukan
-          Gardu : pangkalan untuk meronda
7. Satuan pramuka-          Regu
pengalang -          Tempat suku berkelompok
-          Pasukan
-          Rumah kecil untuk penggarap sawah/
8. Sangga ladang
Satuan pramuka penegak
Pondasi, alas tianguntuk atap

9. Racana
Satuan pramuka pandega

pelaksanaan kiasan dasar, sebagai salah satu unsur terpadu dalam kepramukaan dimaksudkan
untuk mengembangkan :

a. imajinasi peserta didik

b. mendorong kreatifitas dan keikut sertaannya dalam kegiatan.

kiasan dasar hendaknya diciptakan sedemikian rupa hingga menarik, mennatang sesuai
dengan minat, kebutuhan, situasi dan kondisi peserta didik.
5
Oleh karena itu, penggunaan kiasan dasar pada peserta didik hendaknya disesuaikan dengan
tingkat perkembangan jiwa peserta didik, berikut contoh kiasan dasar untuk :

a. siaga                     : Hal – hal yang fantastis

b. penggalang           : Hal yang berlaku kepahlawanan, perjuangan

c. penegak                : Hal yang berkaitan denga kemasyarakatan

d. pandega               : simulasi tentang jabatan kepemimpinan.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam gerakan kepramukaan terdapat kiasan dasar dari setiap tingkatan pramuka mulai
dari siaga, penggalang, penegak hingga panggalang serta memiliki karakteristikmasing-
masing. Pramuka memiliki sandi-sandi yang digunakan pada setiap kegiatan kepramukaan.
6
Dalam melakukan upacara pembukaan pelantikan pramuka siaga dan penggalang, memiliki
tata upacaranya.

B. Saran
Sebaiknya dalam penyusunan makalah ini memerlukan referensi yang memadai agar
tercapainya makalah sesuai topik yang diingikan. Saya sebagai menulis menyadari masih
banyak kesalahan dan kekeliruan dalam menulis makalah ini, maka saya sangat
membutuhkan kritik dan saran untuk dapat memperbaiki peulisan makalah yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Abbas, M. Amin, dkk, Pedoman Lengkap Gerakan Pramuka, Surabaya: Halim Jaya, 2008

Basuki, Wishnu, Hukum Amerika: Sebuah Pengantar, terjemahan dari American Law: An
Introduction by Lawrence M. Friedmen, Jakarta: Tatanusa, 2001.
7
8

Anda mungkin juga menyukai