Anda di halaman 1dari 13

PENDIDIKAN ISLAM BERBASIS MULTIKULTURAL

Disusun untuk Memenuhi Tugas Makalah Mata Kuliah


Kapita Selekta Pendidikan Islam

Dosen Pengampu:
Mu’arrif Ashori, M.Pd

Disusun Oleh:
Afdhal Husain

Jurusan: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL-IZZAH SAMARINDA


(STITAS)
SAMARINDA
2023

DAFTAR ISI

1
DAFTAR ISI..........................................................................................i
BAB I : PEMDAHHULUAN
A. Latar Belakang Masalah....................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................... 1
C. Tujuan Masalah...................................................................2
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan Islam.............................................3
B. Pendidikan Islam Di Indonesia..........................................4
C. Pedidikan Islam Dalam Sistem Pendidikan Nasional......5
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan..........................................................................10
B. Saran ....................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................11

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting demi
berlangsungnya perkembangan serta kehidupan bangsa yang maju.
Pendidikan menjadi tolak ukur kemajuan suatu bangsa sekaligus menjadi
cerminan kepribadian dari masyarakatnya. Sebab pendidikan yang maju
akan menghasilkan masyarakat yang maju pula serta modern sesuai
dengan tuntutan perkembangan zaman. Melalui pendidikan inilah
kemudian akan menghasilkan atau mencetak sumber daya manusia (SDM)
yang berkualitas dalam perannya sebagai penggerak roda pemerintahan.
Adapun keterkaitan antara pendidikan nasional dan pendidikan
Islam memiliki kaitan yang sangat erat. Sebab dalam mewujudkan tujuan
pendidikan nasional yang berupaya mewujudkan insan yang seimbang dan
harmonis dari segi intelektual, rohani dan iman yang berdasarkan kepada
kepercayaan dan kepatuhan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Adanya tujuan
dalam pendidikan nasional ini kemudian diterapkan atau diwujudkan
melalui pendidikan agama yakni pendidikan Islam.
Disinilah kemudiah antara pendidikan nasional dan pendidikan
Islam saling melengkapi satu sama lain. Pendidikan nasional tidak akan
bisa terwujud tanpa adanya pendidikan agama. Maka dari itu pendidikan
keagamaan merupakan bagian terpadu yang dimuat dalam kurikulum
pendidikan maupun yang melekat pada setiap mata pelajaran sebagai
bagian dari pendidikan nilai yang akan menghasilkan insan yang bertakwa
dan berakhlak mulia. Intinya nilai-nilai agama akan selalu memberikan
warna tersendiri bagi pendidikan nasional di Indonesia.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengertian dari pendidikan Islam?
2. Bagaiman Pendidikan Islam di Indonesia ?

1
3. Bagaimana Pendidikan Islam dalam sistem pendidikan nasional ?

C. TUJUAN MASALAH
1. Mengetahui bagaimana pengertian pendidikan islam.
2. Mengetahui pendidikan islam di ndonesia saat ini.
3. Mengetahui bagaimana pendidikan dalam sistem pendidikan islam.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Islam


Pengertian Pendidikan Islam Pendidikan Islam merupakan suatu upaya yang
terstruktur dengan melibatkan lembaga pendidikan Islam dan materi pendidikan
Islam membangun tatanan akhlak mulia sehingga cita-cita masyarakat Islami dapat
terwujud dan berkarakter sesuai dengan konsekuensinya sebagai seorang muslim.
Ahmad D. Marimba menyatakan pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan
rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya
kepribadian utama menurut ukuran Islam atau memiliki kepribadian muslim. 1
Selanjutnya menurut Hasan Langgulung Pendidikan Islam adalah sebagai suatu
proses penyiapan generasi muda untuk mengisi peranan, memindahkan pengetahuan,
dan nilai-nilai Islam yang diselaraskan dengan fungsi manusia untuk beramal di dunia
dan memetik hasilnya diakhirat. 2 Pendidikan Islam adalah pendidikan manusia
seutuhnya, akal, dan hatinya, rohani dan jasmaninya, akhlak, dan keterampilannya. 3
Karena itu pendidikan Islam menyiapkan manusia untuk hidup baik dalam keadaan
damai maupun perang, dan menyiapkannya untuk menghadapi masyarakat dengan
segala kebaikan dan kesejahtraannya, manis dan pahitnya. Pendidikan Islam secara
konseptual adalah pendidikan yang memenuhi persyaratan yang dibutuhkan oleh
masyarakat maju dengan memiliki sifat demokratis, robbaniyah, seimbang, terbuka
dan fleksibel.4
Dari beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa
pendidikan Islam adalah segala upaya atau proses pendidikan yang dilakukan
untuk membimbing tingkah laku manusia, baik individu maupun sosial untuk
mengarahkan potensi, baik potensi dasar, maupun potensi ajar yang sesuai
dengan fitrahnya melalui proses intelektual dan spiritual berlandaskan nilai
Islam mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

1
Moh Roqib. Ilmu Pendidikan Islam. Yogyakarta: LkiS Pelangi Aksara, 2009. Hlm. 20
2
Hasan Langgulung.Beberapa Pemikiran Tentang Pendidikan Islam. Bandung: Al-Ma’rif, 1980. Hlm. 94
3
Azyumardi Azra.pendidikan islam tradisi dan modernisasi menuju millennium baru. Jakarta: logos wacana
ilmu, 1999. Hlm. 5.
4
Abuddin Nata. Pendidikan dalam Perspektif Alquran Edisi Pertama. Jakarta: Kharisma Putra Utama, 2016.
Hlm. 33-37.

3
Adapun pengertian pendidikan Islam tidak jauh berbeda dengan apa yang
dimaksud dan ditujukan oleh pendidikan nasional. Pendidikan Islam adalah
upaya yang dilakukan secara sadar untuk mengembangkan seluruh potensi
manusia sesuai dengan fitrahnya agar berkembang secara optimal menuju
kedewasaan sehingga mampu menjadikan manusia sebagai abdullah dan
khalifatullah fi al-ardh.5
Pendidikan islam diakui keberadaannya dalam sistem pendidikan nasional,
pendidikan islam (pelajaran agama) telah diajarkan di sekolah- sekolah negeri sejak
Indonesia merdeka tahun 1945. Beberapa pengakuan di indonesa dibagi tigal hal,
pertama, pendidikan islam sebagai lembaga; kedua, pendidikan islam sebagai mata
pelajaran; ketiga, pendidikan islam sebagai nilai (value).
Pendidikan islam sebagai lembaga diakuinya keberadaan lembaga pendidikan
islam secara eksplisit. Pendidikan islam sebagai mata pelajaran diakuinya pendidikan
agama sebagai salah satu pelajaran yang wajib diberikanpada tingkat dasar sampai
perguruan tinggi. Berikutnya pendidikan islam sebagai nilai, yakni ditemukannya
nilai-nilai islami dalam sistem pendidikan nasional.
B. Pendidikan Islam Di Indonesia
Pendidikan islam sudah berlangsung sejak masuknya islam ke indonesia.
Perjalanan Sejarah Perkembangan Pendidikan Islam di Indonesia seiring dengan
masuknya Islam ke bumi Nusantara yang ditransmisikan melalui jaringan ulama‟
Timur Tengah dan Nusantara pada abad ke-17 yang tercipta secara ekstensif melalui
tradisi keilmuan. Tradisi keilmuan di kalangan ulama sepanjang sejarah Islam
berkaitan erat dengan lembaga-lembaga sosial keagamaan dan pendidikan seperti
madrasah, ribath bahkan rumah guru. Dilandasi hal ini, maka lembaga pendidikan
Islam di Indonesia pada masa awal mensinergikan antara corak indigenous
keindonesiaan (dengan tradisi Hindu dan Budha) dengan nuansa Timur Tengah,
seperti berdirinya surau, langgar, musholla, masjid dan pesantren. yang kemudian
mengalami modernisasi seperti madrasah dan perguruan Tinggi. Meskipun sebagaian
ahli dan sejarawan Islam berasumsi bahwa masuknya Islam ke Indonesia pada abad
ke-7 Masehi.
Pertumbuhan dan perkembangan Islam di Indonesia sebenarnya sudah dapat
dilacak sejak masuknya Islam ke bumi Nusantara, meskipun belum terlembaga
5
Andi Prastowo, Pembelajaran Konstruktivistik-Scientificuntuk Pendidikan Agama Islam
di Sekolah/Madrasah, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), hlm. 36.

4
secara sistematis. Lembaga pendidikan islam tradisional di Nusantara antara lain
yaitu: Masjid, Langgar, Pesantren adalah lembaga pendidikan dan pengajaran
agama, umumnya dengan cara nonklasikal. Lembaga pendidkan islam modern
diantaranya yaitu Madrasah di Indonesia merupakan perkembangan lebih lanjut atau
pembaruan dari pesantren atau surau yang berlanjut pada Perguruan Tinggi Agama.
Sekolah Islam dan madrasah unggulan menambahkan penekanan pada religiusitas
dan kesalehan melalui berbagai matpel keislaman. Secara sederhana, proses
pendidikan yang dikembangkan di madrasah dan sekolah Islam bertujuan untuk
mencetak alumni yang “cerdas” dan “berakhlak mulia”. Faktor yang menumbuh
kembangkan keberadaan sekolah dan madrasah; kesadaran sebagian muslim untuk
mendesain system pendidikan unggul, menurunnya proses dan hasil pendidikan di
sekolah-sekolah umum, skeptisnya sebagian masyarakat terhadap proses dan hasil
pendidikan pada lembagalembaga pendidikan muslim yang ada.

C. Pendidikan Islam Dalam Sistem Pendidikan Nasional


Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya. Menurut Sunarya, Pendidikan nasional
adalah sistem pendidikan yang berdiri di atas landasan dan dijiwai oleh
falsafah hidup suatu bangsa dan tujuannya bersifat mengabdi kepada
kepentingan dan cita-cita nasional bangsa tersebut. Pendidikan Nasional
berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional dan
tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, keatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.6

6
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003, Pasal 3.

5
Mengacu pada fungsi dan tujuan pendidikan nasional tersebut jelas sekali
bahwa peran nilai-nilai agama menjadi sangat penting dalam setiap proses
pendidikan yang terjadi di sekolah. Pendidikan Islam diyakini mampu
menjawab isu perubahan zaman yang terjadi pada masyarakat di Indonesia.
Pendidikan Islam bertujuan untuk mencapai keseimbangan pertumbuhan
pribadi manusia secara menyeluruh melalui latihan-latihan kejiwaan, akal
pikiran, kecerdasan, perasaan serta panca indera yang dimilikinya.
Hubungan pendidikan Islam dan pendidikan Nasional tidak dapat
dipisahkan, keduanya mempunyai hubungan yang sangat erat. Dalam hal ini
dikaitkan dengan konsep penyusunan sistem pendidikan nasional tersebut.
Suatu sistem pendidikan nasional harus mementingkan masalah eksistensi
umat manusia pada umumnya dan eksistensi bangsa Indonesia khususnya
dalam hubungan masa lalu, masa kini dan kemungkinan perkembangan masa
depan.
Melihat dari perspektif budaya di Indonesia, pendidikan Islam adalah
sebagai warisan budaya, yaitu sebagai alat transmisi unsur-unsur pokok
budaya kepada para generasi, sehingga identitas umat tatap terpelihara dalam
tangangan zaman, bahkan dalam istilah sosio kultural yang plural dikatakan
pendidikan Islam tanpa daya sentuhan budaya akan kehilangan daya tarik
yang pada akhirnya hanya akan menjadi tontonan artifisial yang
membosankan ditengah percaturan arus globalisasi.7
Sistem pendidikan nasional sebenarnya tidak menominasi sistem
pendidikan Islam di Indonesia, dan makna manusia seutuhnya dalam tujuan
pendidikan nasional melalui beragam jenis, jenjang, sifat dan bentuk
pendidikan/pelatihan sebagai proses kemanusiaan yang bertindak dalam
logika berfikir sebagai makhluk yang berakal dan berbudi, juga sebagai
proses pemanusiaan yang mampu menjalankan tugas pokok dan fungsi secara
penuh pemegang mandat ilahiah yang merujuk pada hubungan dengan
Tuhannya.8
7
Fathul Jannah, Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional, (Samarinda:
Dinamika Ilmu Vol.13. No. 2, Desember 2013), hlm. 164
8
Ibid., hlm. 165-166.

6
Secara filosofis, pandangan hidup bangsa tidak bertentangan dengan
ajaran Islam, maka pendidikan Islam Indonesia seharusnya mampu menjadi
sub sistem pendidikan nasional. Terlebih sejak dikeluarkannya UUSPN
Nomor 2 Tahun 1989 dan RUU Sisdiknas 2003, yang berwawasan masa
depan dan diintrodusirkannya kebijakan link and match dalam pendidikan,
maka hal ini menjadi peluang dan sekaligus tantangan bagi sistem dan
lembaga pendidikan Islam, khususnya bagi sarjana dan cendekiawan muslim
untuk merumuskan rancangan sekaligus mempelopori bangunan pendidikan
Islam yang berwawasan masa depan, sesuai dengan misi dasar kata Al-Islam,
adalah mengislamkan yang berarti menjalankan pendidikan sesuai dengan
kebutuhan dan dinamika keislaman.9
Adanya peluang dan kesempatan untuk berkembangnya pendidikan
Islam secara terintegrasi dalam sistem pendidikan nasional tersebut dapat kita
lihat pada pasal-pasal, seperti berikut ini:10
1. Didalam pasal 1 ayat 2, desebutkan bahwa pendidikan nasional adalah
pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Kenyataannya tidak dapat
dipungkiri, bahwa pendidikan Islam baik secara sistem maupun
kelembagaannya, merupakan warisan budaya bangsa, yang berurat
akar pada masyarakat bangsa Indonesia. Dengan demikian jelaslah
bahwa pendidikan Islam akan merupakan bagian integral dari sistem
pendidikan nasional.
2. Pada pasal 4 diungkapkan tentang tujuan pendidikan nasional, yaitu
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia
Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti yang luhur,
memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan
rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung jawab
kemasyarakatan dankebangsaan. Apa yang dinyatakan dalam tujuan
9
Ibid., hlm. 166.
10
Hasbullah, Kapita Selekta Pendidikan (Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada, 1996), hlm :
30-33

7
pendidikan nasional tersebut terutama yang menyangkut nilai-nilai
dan aspek-aspeknya, sepenuhnya adalah nilai-nilai dasar ajaran Islam,
tidak ada yang bertentangan dengan tujuan pendidikan Islam. Oleh
karena itu, perkembangan pendidikan Islam akan mempunyai peran
strategis dan menentukan dalam keberhasilan pencapaian tujuan
pendidikan nasional tersebut.
3. Selanjutnya pada pasal 10 dinyatakan bahwa pendidikan keluarga
merupakan bagian dari jalur pendidikan luar sekolah yang
diselenggarakan dalam keluarga dan yang memberikan keyakinan
agama, nilai budaya, nilai moral dan keterampilan. Menurut ajaran
Islam, keluarga merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan
utama, yang berperan besar dalam upaya pembentukan kepribadian
anak. Dengan masuknya pendidikan keluarga menjadi bagian dasar
sistem pendidikan nasional, maka pendidikan keluarga muslim pun
menjadi bagian yang tak terpisahkan dari sistem pendidikan nasional
yang berlaku.
4. Pada pasal 11 ayat 1 disebutkan bahwa jenis pendidikan yang
termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas pendidikan umum,
pendidikan kejuruan, pendidikan luar biasa, pendidikan kedinasan,
pendidikan keagamaan, pendidikan akademik dan pendidikan
profesional. Yang dimaksud pendidikan agama sebagaimana yang
dijelaskan pada ayat tersebut adalah pendidikan yang mempersiapkan
peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut
penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang
bersangkutan. Kita mengetahui bahwa setiap orang Islam harus
mengetahui nilai-nilai tentang ajaran-ajaran Islam, terutama yang
berhubungan dengan nilai-nilai keagamaan, moral dan sosial
budayanya. Oleh karenanya, pendidikan Islam dengan lembaga-
lembaganya, tidak bisa dipisahkan dari sistem pendidikan nasional.
5. Sementara itu pada pasal 39 ayat 2 dinyatakan bahwa isi kurikulum
setiap jenis dan jalur serta jenjang pendidikan, wajib memuat

8
pendidikan Pancasila, pendidikan agama, dan pendidikan
kewarganegaraan. Berkenaan dengan ini, dijelaskan bahwa pendidikan
agama (termasuk pendidikan agama Islam) merupakan bagian dari
dasar dan inti kurikulum pendidikan nasional, dan dengan demikian
pendidikan agama Islam pun terpadu dalam sistem pendidikan
nasional.
6. Kemudian pasal 47, terutama ayat 2 dinyatakan bahwa ciri khas
satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat tetap
diindahkan. Dengan pasal ini, satuan-satuan pendidikan Islam baik
yang berada pada jalur sekolah maupun pada jalur luar sekolah akan
tetap tumbuh dan berkembang secara terarah dan terpadu dalam
sistem pendidikan nasional. Dengan demikian madrasah baik
Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah
diakui sama dengan sekolah umum, dan merupakan satuan pendidikan
yang terintegrasi dalam sistem pendidikan nasional.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendidikan Islam adalah segala upaya atau proses pendidikan yang
dilakukan untuk membimbing tingkah laku manusia, baik individu
maupun sosial untuk mengarahkan potensi, baik potensi dasar, maupun
potensi ajar yang sesuai dengan fitrahnya melalui proses intelektual
dan spiritual berlandaskan nilai Islam mencapai kebahagiaan hidup di
dunia dan di akhirat. Dimana tujuan pendidikan pada dasarnya yaitu
untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan Islam merupakan bagian dari pendidikan nasional,
dimana pendidikan Islam hadir berdasarkan aspek sejarah dan sosio
kultur pada masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam,
maka dalam hal ini pendidikan Islam menjadi salah satu kebutuhan
masyarakat di Indonesia. Pendidikan Islam juga salah satu jawaban
dari problematika derasnya arus globalisasi di Indonesia.

B. Saran
Dari makalah yang singkat ini mudah-mudahan dapat bermanfaat
bagi kita semua, baik bagi pendidik, mahasiswa, masyarakat, maupun
pihak lainnya. Penulis sadar bahwa makalah ini jauh dari kata
sempurna, masih banyak kekurangan dan kesalahan dari berbagai sisi.
Penulis sangat mengharapkan saran dan kritiknya yang bersifat
membangun untuk perbaikan makalah-makalah selanjutnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Hasbullah. 1996. Kapita Selekta Pendidikan. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada


Jannah, Fathul. 2013. Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional.
Samarinda: Dinamika Ilmu Vol.13. No. 2, Desember 2013
Prastowo, Andi. 2014. Pembelajaran Konstruktivistik-Scientificuntuk Pendidikan
Agama Islam di Sekolah/Madrasah. Jakarta: Rajawali Pers
Salim, Moh. Haitami dan Syamsul Kurniawan. 2012. Studi Ilmu Pendidikan
Islam. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Soleha dan Rada. 2012. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: Alfabeta
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003.

11

Anda mungkin juga menyukai