Disusun oleh:
Bahri Akbar
Arya Arinta Akbar
Jhordi Hasmin
2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Transfer dalam belajar yang lazim disebut Transfer belajar ( transfer of learning )
itu mengandung arti pemindahan keterampilan hasil belajar dari satu situasi kesituasi
lainnya.Sedangkan Lupa (forgetting) ialah hilangnya kemampuan untuk menyebut
atau memproduksi kembali apa-apa yang sebelumnya telah kita pelajari.
Transfer dan lupa sangat berkaitan yaitu lupa terajadi ketika materi-materi atau
pelajaran-pelajaran yang telah kita ketahui tidak tertransfer dengan baik didalam otak
kita,oleh karena itu kita perlu memahami cara-cara yang dapat kita gunakan untuk
meng hindari hal tersebut.
Didalam makalah ini akan dijelaskan cara-cara atau tindakan yang dapat kita
lakukan agar transfer yang kita lakukan dapat berhasil dengan baik serta faktor –
faktor apa saja yang mempengaruhi lupa tersebut selain karena adanya transfer yang
kurang baik.
B. Rmusan Masalah
1. Apakah yang disebut dengan transfer dan lupa dalam belajar ?
2. Faktor apasajakah yang mempengaruhi transfer dan lupa dalam belajar ?
3. Apa saja teori-teori dalam transfer dan lupa dalam belajar ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. TRANSFER
1. Pengertian
Transfer dalam belajar yang lazim disebut Transfer belajar ( transfer of
learning ) itu mengandung arti pemindahan keterampilan hasil belajar dari satu situasi
kesituasi lainnya. Kata “pemindahan keterampilan” tidak berkonotasi hilangnya
keterampilan melakukan sesuatu pada masa lalu karena diganti dengan keterampilan
baru pada masa sekarang. Oleh karena itu ,definisi diatas harus dipahami sebagai
pemindahan pengaruh atau pengaruh keterampilan melakukan sesuatu terhadap
tercapainya keterampilan melakukan sesuatu lainnya.[1]
2. Macam-macam transfer belajar
Peristiwa transfer tersebut pada umumnya selalu dampak positif maupun
negativ terhadap aktivitas dan hasil pembelajaran materi pelajaran atau keterampilan
lain .sehingga transfer dapat dibagi dua kategori yakni transfer positif dan trasfer
negatif. Sedangkan menurut Thorn dike dan Robert M.Gagne transfer dalam belajar
dapat digolongkan kedalam empat kategori[2] ,yaitu:
1) Transfer Positif
Yaitu transfer yang berefek baik terhadap kegiatan belajar selanjutnya.
Misalnya keterampilan mengendarai sepeda motor, akan mempermudah belajar
mengendarai kendaraan bermotor roda empat.
2) Transfer Negatif
Transfer atau pemindahan berefek buruk yaitu mempersukar dan mempersulit
dalam kegiatan belajar selanjutnya. Misalnya keterampilan mengemudikan kendaraan
bermotor dalam arus lalu lintas yang bergerak disebelah kiri jalan, yang diperoleh
seseorang selama tinggal di Indonesia, akan menimbulkan kesulitan bagi orang itu
bila ia pindah kesalah satu Negara Eropa Barat, yang arus lalu lintasnya bergerak
disebelah kanan jalan.
3) Transfer Vertikal (tegak lurus)
Dapat terjadi dalam diri seorang siswa apabila pelajaran yang telah dipelajari
dalam situasi tertentu mebantu siwa tersebut dalam menguasai pengetahuan atau
keterampilan yang lebih tinggi atau rumit. Misalnya seorang siswa SD yang telah
menguasai prinsip penjumlahan dan pengurangan pada waktu duduk dikelas II akan
mudah mempelajari perkalian pada waktu di duduk dikelas III.
4) Transfer Lateral (ke arah samping)
Dapat terjadi dalam diri seorang siswa apabila ia mampu menggunakan materi
yang telah dipelajarinya untuk mempelajari materi yang sama kerumitannya dalam
situasi-situasi yang lain. Misalnya seorang lulusan STM yang telah menguasai
teknologi “X” dari sekolahnya dapat menjalankan mesin tersebut ditempat kerjanya.
Disamping itu, ia juga mampu mengikuti pelatihan menggunakan teknologi kurang
lebih sama dengan mesin “X” tadi.
B. LUPA
1. Pengertian
Lupa (forgetting) ialah hilangnya kemampuan untuk menyebut atau
memproduksi kembali apa-apa yang sebelumnya telah kita pelajari. Peristiwa lupa ini
dapat terjadi secara sengaja maupun tidak sengaja. Secara sengaja yaitu, ketika
seseorang sengaja untuk melupakan pengalaman-pengalaman yang telah terjadi
terutama mengenai peristiwa yang tidak menyenangkan. Sedangkan lupa yang terjadi
secara tidak sengaja adalah lupa yang sering di jumpai. [5]
2. Teori-teori lupa
Teori-teori tersebut yaitu [6]:
a) Teori atropi
Sering disebut juga teori disense atau disused yaitu teori yang menitik beratkan pada
lama interval. Berdasarkan teori ini kelupaan terjadi karena ingatan tersebut telah
lama tidak ditimbulkan kembali maka makin lama makin mengendap hingga akhirnya
orang mengalami kelupaan.
b) Teori interfensi
Teori ini menitik beratkan pada isi interval. Menurut teori ini kelupaan terjadi karena
adanya ingatan yang saling bercampursatu dengan yang lainnya sehingga saling
mengganggu.
3. Faktor-faktor yang menyebabkan kelupaan[7]
a) Tidak pernah digunakan (disused) dan perubahan-perubahan metabolisme di
dalam sistem urat saraf sehingga menyebabkan bekas-bekas ingatan di dalam otak
lambat laun menjadi kabur dan kemudin terhapus.
b) Inhibis interaktif yaitu saling pengaruh mempengaruhi antara bekas ingatan yang
lama dan yang baru dan yang bersifat menghambat.
c) Represi yaitu merupakan situasi psikologis yang menekan mmisalnya peristiwa
yang bersifat menakutkan yang akan dilupakan dengan sengaja. Dalam hal yang
ekstrim represi akan mengakibatkan amnesia.
Sedangkan faktor lupa yang terjadi pada siswa yaitu karena adanya[8]:
a) Gangguan konflik antara item-item informasi atau materi yang ada dalam sistem
memori siswa.
b) Tekanan terhadap item yang telah ada baik sengaja ataupun tidak.
c) Perubahan situasi lingkungan antara waktu belajar dengan waktu mengingat
kembali.
d) Perubahan sikap dan minat siswa terhadap proses dan situasi belajar tertentu.
e) Pelajaran yang telah dikuasai tidak pernah digunakan atau dihafalkan siswa.
4. Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk dapat mengurangi kelupaan
Adapun usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk dapat mengurangi lupa yaitu:
a) Siswa harus memiliki motivasi belajar yang kuat terutama motivasi intrinsik.
b) Siswa harus memusatkan perhatiannya pada unsur-unsur bahan belajarnya.
c) Berusaha memperparui bekas-bekas ingatan yang tersimpan untuk menghindari
lupa.
d) Untuk dapat memproduksi dan memunculkan kembali ingatan tersebut
hendaknya siswa menggunakan cara-cara yang tepat untuk memudahkannya.
KESIMPULAN
Transfer dalam belajar yang lazim disebut Transfer belajar ( transfer of learning )
itu mengandung arti pemindahan keterampilan hasil belajar dari satu situasi kesituasi
lainnya. Kata “pemindahan keterampilan” tidak berkonotasi hilangnya keterampilan
melakukan sesuatu pada masa lalu karena diganti dengan keterampilan baru pada
masa sekarang. Oleh karena itu ,definisi diatas harus dipahami sebagai pemindahan
pengaruh atau pengaruh keterampilan melakukan sesuatu terhadap tercapainya
keterampilan melakukan sesuatu lainnya
Macam-macam transfer ada 4 kategori, yaitu : Transfer positif, Transfer
negatif,Transfer vertikal dan transfer lateral.
Lupa (forgetting) ialah hilangnya kemampuan untuk menyebut atau memproduksi
kembali apa-apa yang sebelumnya telah kita pelajari. Peristiwa lupa ini dapat terjadi
secara sengaja maupun tidak sengaja. Secara sengaja yaitu, ketika seseorang sengaja
untuk melupakan pengalaman-pengalaman yang telah terjadi terutama mengenai
peristiwa yang tidak menyenangkan. Sedangkan lupa yang terjadi secara tidak
sengaja adalah lupa yang sering di jumpai
Faktor-faktor nya yaitu:
1. Tidak pernah digunakan (disused)
2. Inhibis Interaktif
3. Represi
DAFTAR PUSTAKA
Abror, Abd Racman. 1993. Psikologi Pendidikan. Yogja : Tiara Wacana
Purwanto, M. Ngalim. 1997. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya
Syah, Muhibin. 2011. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Walgito, Bimo. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : CV. Andi Offset