Wahyu Sering Dijelaskan Secara Sederhana Sebagai P
Wahyu Sering Dijelaskan Secara Sederhana Sebagai P
Di antara dalil yang menunjukkan bahwa mimpi yang benar bagi para Nabi
adalah wahyu yang wajib diikuti, ialah mimpi Nabi Ibrahim ‘alaihis salam agar
menyembelih anaknya, Ismail (Lihat: QS. As-Saffat ayat 101-112).
”Dan tidak mungkin bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan dia
kecuali dengan perantaraan wahyu atau dibelakang tabir atau dengan mengutus
seorang utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang
Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana.” (QS. As-
Syuraa, 42: 51 ).
ْ س ٰى لِ ِميقَاتِنَا َو َكلَّ َمهُ َر ُّبهُ قَا َل َر ِّب َأ ِرنِي َأ ْنظُ ْر ِإلَيْكَ ۚ قَا َل لَنْ تَ َرانِي َو ٰلَ ِك ِن ا ْنظُ ْر ِإلَى ا ْل َجبَ ِل فَِإ ِن ا
ستَقَ َّر َ َولَ َّما َجا َء ُمو
َأ
س ْب َحانَ َك تُبْتُ ِإلَيْكَ َو نَا ُ ق قا َلَ َ َأ َ
َ ص ِعقًا ۚ فلَ َّما فا َ س ٰى ً َ
َ س ْوفَ تَ َرانِي ۚ فلَ َّما ت ََجلَّ ٰى َربُّهُ لِ ْل َجبَ ِل َج َعلَهُ َد ّكا َو َخ َّر ُموَ ََم َكانَهُ ف
ََأ َّو ُل ا ْل ُمْؤ ِمنِين
“Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami
tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya, berkatalah Musa: ‘Ya
Tuhanku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada
Engkau’. Tuhan berfirman: ‘Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku, tapi lihatlah
ke bukit itu, maka jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya kamu dapat
melihat-Ku’. Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung itu, dijadikannya
gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar
kembali, dia berkata: ‘Maha Suci Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku
orang yang pertama-tama beriman’”. (QS. Al-A’raf, 7: 143).
ص ُد َع َرقًا
َّ َص ُم َع ْنهُ َوِإنَّ َجبِينَهُ لَيَتَف َّ َولَقَ ْد َرَأ ْيتُهُ يَ ْن ِز ُل َعلَ ْي ِه ا ْل َو ْح ُى فِى ا ْليَ ْو ِم ال
ِ فَيَ ْف، ش ِدي ِد ا ْلبَ ْر ِد
“Aku pernah melihatnya tatkala wahyu sedang turun kepadanya pada suatu hari yang
amat dingin, lalu malaikat itu pergi. Sedangkan keringat mengucur dari dahi
Rasulullah”. (HR. Bukhari)