MAKALAH
Ditulis untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Filsafat Ilmu
Oleh:
AHMAD FIKRI JAUHARI
NIM: 213206030037
A. LATAR BELAKANG
Manusia diberi anugerah berupa otak yang mampu menyimpan jutaan
bahkan milyaran informasi yang masuk ke dalamnya. Bahkan device
penyimpanan yang paling canggih sekalipun tidak mampu menandingi
kapasitas daya tampungnya. Namun, manusia belum mampu mengoptimalkan
fungsi otak secara maksimal, sehingga memori atau ingatan yang masuk ke otak
tidak mampu terus menerus disimpan secara sempurna. Seiring dengan
berjalannya waktu, sedikit-sedikit informasi ini menghilang.
Ketika manusia berupaya untuk menggali lagi informasi tersebut dengan
berusaha mengingatnya, bagian yang hilang dari informasi tersebut biasanya
diisi dengan informasi baru yang berasal dari hasil kreasi manusia terhadap
informasi tersebut. Peristiwa yang dialami oleh manusia terekam dalam ingatan.
Namun suatu saat ketika ia mengingat kembali kejadian yang dulu dialaminya,
ada detail peristiwa yang ia lupa dan ia buat detail itu sesuai dengan kreasi dan
imajinasinya. Sehingga perubahan alur cerita banyak terjadi seiring dengan
banyaknya detail peristiwa yang ia lupakan.
Proses ta’lim, atau transfer ilmu dari pendidik kepada peserta didik dapat
dilakukan dengan berbagai macam cara. Dari beragam cara yang ada, semuanya
bermuara pada satu tujuan yang sama, yakni memberikan pemahaman serta
ingatan kepada peserta didik atas materi yang disampaikan. Namun setiap
peserta didik pasti pernah lupa terhadap sesuatu yang telah diingatnya, termasuk
materi pembelajaran yang telah disampaikan pendidik / gurunya. Selain itu,
baik pendidik atau peserta didik pasti pernah mengalami kejenuhan atau
kesulitan dalam belajar, sehingga proses kegiatan belajar mengajar tidak bisa
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Hal ini tentu harus segera diatasi karena
apabila dibiarkan terus menerus, akan menimbulkan berbagai permasalahan
yang baru, antara lain: proses belajar-mengajar tidak bisa dilaksanakan dengan
maksimal, standar ketuntasan belajar tidak terpenuhi, peserta didik kehilangan
minat belajar, dan lain sebagainya.
B. RUMUSAN MASALAH
Pembahasan materi kali ini akan kami rumuskan ke dalam dua pokok
permasalahan, yaitu:
1. Apakah pengertian dari transfer, ingatan dan lupa dalam belajar dan
pembelajaran?
2. Faktor apa saja yang berperan dalam transfer, ingatan, dan lupa dalam
belajar dan pembelajaran?
C. TUJUAN
Sebagaimana rumusan masalah di atas, makalah ini dibuat selain
bertujuan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Psikologi Pendidikan Islam, juga
bertujuan untuk:
1. Mengetahui pengertian dari transfer, ingatan dan lupa dalam belajar dan
pembelajaran
2. Mengetahui faktor-faktor yang berperan dalam transfer, ingatan, dan lupa
dalam belajar dan pembelajaran.
PEMBAHASAN
I. TRANSFER
A. Pengertian
Menurut L.D. Crow dan A. Crow dalam Suryabrata (2004), transfer
belajar adalah pemindahan-pemindahan kebiasaan berfikir, perasaan, atau
pekerjaan, ilmu pengetahuan, atau keterampilan dari sautu kedanaan ke
keadaan belajar yang lain. Transfer belajar (transfer of learning)
mengandung arti pemindagan keterampilan hasil belajar dari satu situasi ke
situasi berikutnya (Santrock, 2008). Pemindahan ini bukan berarti
keterampilan yang lama hilang kemudian diganti dengan keterampilan
yang baru diperoleh saat pembelajaran. Oleh karena itu definisi di atas
harus dimaknai sebagai pengaruh keterampilan yang baru untuk melakukan
sesuatu terhadap tercapainya keterampilan yang lama melakukan sesuatu
yang lain, sehingga hal tersebut memberikan dampak baik positif maupun
negatif dalam aktifitas dan hasil pembelajaran.
Hasil pembelajaran peserta didik di masa lalu sangat
mempengaruhi proses belajar yang sedang dialami pada masa sekarang.
Transfer belajar akan mudah terjadi apabila situasi belajar peserta didik
dibuat sama atau mirip dengan situasi sehari-hari yang akan ditempati
peserta didik kelak dalam mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan
yang dia pelajari di sekolah. Transfer positif seperti ini merupakan tujuan
dari pelaksanaan transfer belajar yakni terciptanya sumber daya manusia
berkualitas yang edukatif.
B. Faktor Penyebab Transfer dalam Belajar dan Pembelajaran
Dalam pelaksanaan proses belajar, peserta didik mempunyai
kemudahan dan kesulitan yang berbeda-beda dalam memahami dan
menerima informasi yang disampaikan oleh pendidik. Tingkatan
kemampuan dalam menerima informasi dalam belajar, secara umum
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
1. Intelegensi / Kecerdasan
Peserta didik yang lancar dan pandai biasanya mampu menganalisa dan
melihat hubungan yang logis dengan cepat. Ia segera mengetahui unsur-
unsur, pola dasar, atau kaidah hukum, sehingga proses transfer menjadi
mudah.
2. Sikap
Sikap positif / bersiap menerima transfer akan sangat mempengaruhi
keberhasilan dari proses transfer belajar. Kecenderungan peserta didik
untuk menolak akan menjadikan proses transfer gagal meskipun ia
mengerti dan memahami sesuatu.
3. Materi Pelajaran
Mata pelajaran yang mempunyai daerah yang berdekatan akan mudah
terjadi transfer. Contohnya: matematika dengan statistika, ilmu jiwa
daya dengan sosiologi, nahwu dengan shorof, dan sebagainya.
4. Sistem Penyampaian Pendidik / Guru
Seorang pendidik yang mampu menunjukkan hubungan antara pelajaran
yang sedang dipelajari dengan pelajaran yang lain, atau
menggambarkan materoi pelajaran dengan kehidupan nyata yang
dialami peserta didik, akan mudah diterima oleh peserta didik sehingga
proses transfer dapat dilakukan dengan mudah.
Bandung.
Santrock, J.W. 2008. Psikologi Pendidikan: Edisi kedua. Jakarta: Kencana Pranada
Media Group
Remaja Rosdakarya
Winkel. W.S. 1983. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia