2023
KATA PENGANTAR
Pertama-tama mari kita panjatkan puji syukur atas rahmat dan ridho Allah SWT,Karena telah
memberikan kesempatan kepada saya untuk dapat menyelsaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu.
Tidak lupa saya ucapkan terimkasih kepada Bapak Defri Mulyana S.Pd ,M.Pd selaku dosen
pengampu mata kuliah BELAJAR DAN PEMEBELAJARAN yang telah memberikan kesempatan
kepada kami untuk menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “TEORI BELAJAR KOGNITIF” ini dan
saya juga mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dan mendukung dalam
proses pembuatan makalah ini.
Semoga makalah ini bisa menjadi manfaat bagi teman teman dan para pembaca, mungkin dalam
makalah ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, maka dari itu mohon saran dan kritik dari para
pembaca demi tercapainya kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Kegiatan belajar harus berlandaskan pada teori-teori dan prinsip-prinsip belajar agar biasa
mencapai tujuan dari kegiatan belajar tersebut. Teori belajar membahas dan menjelaskan
bagaimana individu belajar dengan maksud memperoleh pengetahauan, keterampilan, sikap dan
nilai dari suatu proses pembelajaran. Teori-teori belajar dapat digunakan sebagai landasan untuk
menciptakan suatu proses atau kegiatan pembelajaran yang ingin dicapai oleh seorang guru
khususnya dan oleh masyarakat luas pada umumnya, salah satunya teori belajar kognitif yang
akan dibahas dalam makalah ini.
Menurut Wundt kognitif adalah suatu proses aktif dan kreatif yang bertujian membangun struktur
melalui pengalaman-pengalaman. Wundt percaya bahwa pikiran adalah hasil kreasi para siswa yang aktif
dan kreatif yang kemudian disimpan di dalam memori (Divesta, 1987).
Teori belajar kognitif menekankan bahwa perilaku seseorang ditentukan oleh persepsi serta
pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan belajarnya. Teori ini lebih
mementingkan proses belajar dari pada hasil belajar. Model belajar kognitif merupakan suatu bentuk teori
belajar yang sering disebut sebagai model perceptual. Belajar merupakan perubahan persepsi dan
pemahaman yang tidak selalu dapat terlihat sebagai tingkah laku yang tampak. Teori ini berpandangan
bahwa belajar merupakan suatu proses internal yang mencakup ingatan, retensi, pengolahan informasi,
emosi dan aspek kejiwaan lainnya. belajar merupakan aktifitas yang melibatkan proses berpikiryang
sangat kompleks (Budiningsih, 2005 : 34).
Menurut pendekatan kognitif, dalam kaitan teori pemrosesan informasi, unsur terpenting dalam
proses belajar adalah pengetahuan yang dimiliki setiap individu sesuai dengan situasi belajarnya. Apa
yang telah diketahui siswa akan menentukan apa yang akan diperhatikannya, dipersepsi olehnya,
dipelajari, diingat atau bahkan dilupakan. Perspktif kognitif membagi jenis pengetahuan menjadi tiga,
yaitu sebagai berikut.
1. Pengetahuan deklaratif, yaitu pengetahuan yang dapat dinyatakan dalam bentuk kata atau disebut
pula pengetahuan yang konseptual. Pengetahuan yang deklaratif rentangnya luas, dapat tentang
fakta, konsep, generalisasi, pengalaman pribadi atau tentang hukum dan aturan.
2. Pegetahuan procedural, yaitu pengetahuan tentang tahap-tahap atau proses-proses yang harus
dilakukan, atau pengetahuan tentang bagaimana melakukan (how to do). Pengetahuan ini
dicirikan oleh adanya praktik atau implementasi dari suatu konsep.
3. Pengetahuan kondisional, yaitu pengetahuan tentang kapan dan mengapa (when and why) suatu
pengetahuan deklaratif dan pengetahuan procedural digunakan. Pengetahuan ini terkait dengan
bagaimana mengimplementasikan baik pengetahuan deklaratif, maupun procedural. Pengetahuan
ini amat penting karena menentukan kapan penggunaan konsep dan prosedur yang tepat dalam
pemecahan masalah.
Dalam konteks kognivisme yang dianggap pengembanagan teori pemrosesan informasi yang
justru Robert M. Gagne, yang kemudian dikembangkan oleh Geoerge Miller. Menurut Gangne, dalam
pembelajaran terjadi proses peerimaan informasi yang selanjutnya diolah sehingga menghasilkan
keluaran berupa hasil belajar.
Dalam pengolahan informasi terjadi interaksi antara kondisi-kondisi internal dengan kondisi
eksternal individu. Kondisi internal adalah kondisi dalam diri individu yang diperlukan untuk mencapai
hasil pembelajaran yang optimal serta proses kognitif yang terjadi dalam diri individu. Sedangkan kondisi
eksternal adalah rangsanag dari luar yang mempengaruhi individu dalam proses pembelajaran.
Model pengolahan informasi merupakan model dalam teori belajar yang menjelaskan kerja
motorik manusia yang meliputi Tiga macam system penyimpanan ingatan, yaitu :