PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Tentang:
Psikologi pembelajaran
Disusun oleh :
Fatimah Darma
2114010183
Dosen Pengampu:
Dr. Nursyamsi M.Pd
Puji serta syukur marilah kita panjatkan kepada kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan begitu banyak nikmat yang mana makhluk-Nya pun
tidak akan menyadari begitu banyak nikmat yang telah didapatkan dari
Allah SWT. Selain itu, penulis juga merasa sangat bersyukur karena telah
mendapatkan hidayah-Nya baik iman maupun islam.
Penulis
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang 1
B. Rumusan masalah 1
C. Tujuan penulisan 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian pembelajaran 1
B. Proses pembelajaran 1
C. Hasil pembelajaran 3
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 5
B. Saran 5
DAFTAR PUSTAKA
II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku.
Dan selanjutnya yaitu psikologi pembelajaran adalah sebagai ilmu
yang mengkaji mengapa, bilamana, dan bagaimana proses
pembelajaran berlangsung sebagai suatu organisme. Semua
organisme mempunyai kapasitas untuk belajar selagi organisme itu
mempunyai otak. Tumpuan perhatian ahli Psikologi Pembelajaran
adalah mengkaji mengapa. Bilamana, dan bagaimana proses
pembelajaran berlaku.
Oleh karena itu kami mengangkat makalah ini yang mana
disini akan dibahas tentang psikologi pembelajaran dan konsep dasar
belajar dan pembelajaran.
B. Rumusan masalah
1. Jelaskan apa pengertian pembelajaran?
2. Bagaimana proses pembelajaran?
3. Sebutkan hasil pembelajaran?
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian pembelajaran
2. Untuk mengetahui proses pembelajaran
3. Untuk mengetahui hasil pembelajara
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pembelajaran
Istilah “pembelajaran” berasal dari kata dalam bahasa inggris,
yaitu instruction yang kemudian menjadi kosakata bahasa indonesia,
yaitu “instruksional”. Istilah instruksional sering diterjemahkan
dengan “pengajaran”.
2
mengorganisasi lingkungan seseorang sehingga memungkinkan
terciptanya perbuatan atau kondisi belajar dari anak .1
B. Proses Pembelajaran
Pembelajaran merupakan proses kegiatan belajar mengajar
yang juga berperan dalam menentukan keberhasilan belajar siswa.
Dari proses pembelajaran itu akan terjadi sebuah kegiatan timbal
balik antara guru dengan siswa untuk menuju tujuan yang lebih baik.
Proses pembelajaran antara lain menurut Rooijakkers
(1991:114): “Proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan belajar
mengajar menyangkut kegiatan tenaga pendidik, kegiatan peserta
didik, pola dan proses interaksi tenaga pendidik dan peserta didik
dan sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar dalam kerangka
keterlaksanaan program pendidikan”.Pembelajaran merupakan salah
satu sub sistem dari sistem pendidikan, disamping kurikulum,
konseling, administrasi, dan evaluasi. (Yamin, Martinis.(2013)).2
Jadi belajar merupakan suatu kegiatan untuk memperoleh ilmu
atau kepandaian, sehingga dapat merubah tingkah laku pada peserta
didik karena adanya tindakan atau interaksi baik secara individual
maupun kelompok di dalam lingkungannya.
a. Belajar
Daryanto mengemukakan pendapatnya bahwa belajar adalah
proses yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan perubahan
tingkah laku dari hasil pengalamannya sendiri melalui interaksi
dengan lingkungannya.3 Sedangkan Gagne dalam Ratna W. D.
berpendapat bahwa belajar merupakan suatu proses di mana
seseorang dalam suatu kelompok atau lingkungannya dapat
merubah perilakunya sebagai hasil dari pengalaman.4
Witherington dalam M. Thobroni mengemukakan pendapatnya
bahwa belajar adalah suatu perubahan yang terjadi pada diri
seseorang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, maupun
pengetahuan.Belajar merupakan proses yang ditandai dengan
adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahannya dapat
dilihat seperti berubah pengetahuan,pemahaman, sikap, serta
keterampilannya.5
1
Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003), hal.
104
2
https://sugithewae.wordpress.com/2012/05/27/proses-pembelajaran/
3
Daryanto, Belajar dan Mengajar, (Bandung: Yrama Widya, 2010), hlm. 2.
4
Ratna Wilis Dahar, Teori-teori Belajar & Pembelajaran, (Jakarta: Penerbit
Erlangga, 2012), hlm. 2.
5
M.Thobroni, Belajar & Pembelajaran: Teori dan Praktik, (Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media, 2016), hlm.16
3
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa belajar merupakan suatu proses yang dilakukan seseorang
untuk mendapatkan perubahan tingkah laku yang lebih baik
berupa pengetahuan, sikap, maupun keterampilan yang
merupakan hasil dari pengalaman di lingkungan sekitarnya.
b. Mengajar
Sardiman mengemukakan pendapatnya bahwa mengajar adalah
proses memberikan pengetahuan kepada seseorang atau peserta
didik dengan harapan terjadi proses pemahaman. Al Gazali
dalam Daryanto juga mengemukakan pendapatnya bahwa
mengajar adalah memberikan pengetahuan kepada seseorang
dengan cara yang tepat.6
Menurut Mursel dan Nasution, mengajar dapat dipandang
sebagai menciptakan situasi di mana diharapkan peserta didik
akan belajar dengan efektif. Pada saat mengajar, ada kalanya
guru mengatakan apa yang harus dilakukan oleh peserta didik,
dan ada kalanya ia membimbing atau membantu peserta didik
dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.Mengajar
merupakan hal yang penting dalam mendukungnya proses
belajar pada peserta didik.
Mengajar merupakan terciptanya keseluruhan lingkungan yang
saling mempengaruhi yang memungkinkan terciptanya proses
belajar. Keseluruhan bagian yang saling mempengaruhi dari
mengajar yaitu materi yang diajarkan, guru dan peserta didik
saling berkomunikasi, terdapat kegiatan yang dilakukan, serta
memiliki sarana dan prasarana.
Sama halnya dengan belajar, mengajar juga merupakan suatu
proses, yaitu proses mengatur. Melakukan pengaturan
lingkungan yang ada di sekitar peserta didik, sehingga dapat
mendorong peserta didik melakukan proses belajar. Mengajar
juga merupakan proses memberikan bimbingan atau bantuan
kepada peserta didik dalam melakukan proses belajar. Seorang
guru juga berperan sebagai pemimpin belajar dan fasilitator
belajar. Mengajar bukan hanya Menyampaikan pelajaran,
melainkan suatu proses membelajarkan peserta didik.Proses
dalam hal ini ialah interaksi semua komponen yang terdapat pada
belajar mengajar yang satu sama lainnya saling berhubungan
untuk mencapai tujuan. Komponen pembelajaran antara lain
tujuan instruksional yang hendak dicapai, materi pelajaran,
metode mengajar, alat peraga pengajaran, dan evaluasi sebagai
alat ukur tercapai atau tidaknya tujuan.
6
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 2014)
4
C. Hasil Pembelajaran
1. Ranah Kognitif
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup Kegiatan mental
(otak). Pengajaran kognitif dimaksudkan disini ialah suatu
proses pembelajaran yang membentuk kemampuan kognitif
peserta didik. Teknik pengajaran yang dipertimbangkan
mampu membentuk kemampuan kognitif diantaranya adalah:
a. Eksperimentasi
b. Problem solving, diskusi, tanya jawab.
c. Belajar secara induktif (mahasiswa dihadapkan pada
contoh-contoh, kemudian Mereka menyimpulkan sendiri
konsep-konsep pengetahuan yang tersirat dalam Contoh-
contoh itu). Mengatur topik dari yang paling konkrit ke
yang abstrak, dari yang sederhana ke yang kompleks.
d. Pembelajaran dengan menggunakan “advance organizer”
paling tidak dengan cara
Membuat rangkuman terhadap materi yang diberikan,
dilengkapi dengan uraian singkat yang menunjukkan
relevansi materi yang sudah diberikan dengan materi baru.
Mengajarkan mahasiswa memahami konsep-konsep dan
prinsip-prinsip yang sudah ditentukan, dengan memberi
fokus pada hubungan yang terjalin antara konsep-konsep
yang ada.
2. Ranah Afektif
Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan
nilai, sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya
apabila ia telah memiliki penguasaan kognitif tingkat tinggi.
Teknik pengajaran untuk membentuk afektif peserta didik
dapat dilakukan melalui beberapa teknik sebagai berikut:
a. Eksperimentasi.
b. Roleplaying.
c. Memberikan penguatan/reinforcement (penguatan positif
ataupun negatif).
d. Memecahkan materi pelajaran menjadi bagian-bagian
kecil, sehingga mudah untuk dipahami.
e. Memberikan stimulus yang mungkin berupa pertanyaan
(lisan atau tertulis), tes, latihan, tugas-tugas.
f. Memberikan umpan balik
g. Memberikan simulasi
h. Problem solving; peserta didik dihadapkan pada
kecenderungan masalah yang dewasa ini dihadapi.
3. Ranah Psikomotoris
5
Ranah psikomotorik ini adalah ranah yang berkaitan dengan
keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah
seseorang menerima pengalaman belajar tertentu.Teknik
pengajaran untuk membentuk kemampuan psikomotorik
peserta didik dapat dipertimbangan melalui beberapa teknik
pemberian latihan dengan memperhatikan prinsip-prinsip
sebagai berikut:
a. Latihan akan efisien apabila disediakan lingkungan yang
sesuai dimana mereka kelak akan bekerja.
b. Latihan yang efektif hanya dapat diberikan jika tugas-
tugas yang diberikan memiliki kesamaan operasional,
dengan peralatan yang sama dan dengan mesin-mesin
yang sama dengan yang akan dipergunakan di dalam
kerjanya kelak.
c. Terbesar.
d. Latihan sudah dibiasakan dengan perilaku yang akan
ditunjukkan dalam pekerjaannya kelak.
e. Latihan hanya dapat diberikan kepada kelompok peserta
yang memang memerlukan,menginginkan dan sanggup
memanfaatkannya.
f. Latihan akan efektif apabila pemberian latihan berupa
pengalaman khusus terwujud dalam kebiasaan-kebiasaan
yang benar.
g. Latihan diarahkan pada pencapaian kompetensi
(persyaratan minimal) yang harus dimiliki individu dapat
melakukan/melaksanakan suatu jabatan/pekerjaan. 7
7
Nasutiontionn, S, 1982, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan
Mengajar, Bina Aksara: Jakarta.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Psikologi Pembelajaran didefinisikan sebagai ilmu yang
mengkaji mengapa, bilamana, dan bagaimana proses pembelajaran
berlangsung sebagai suatu organisme. Semua organisme
mempunyai kapasitas untuk belajar selagi organisme itu
mempunyai otak.
Belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh
tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil
pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan
proses kognitif.
Pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu proses penciptaan
kondisi atau upaya mengorganisasi lingkungan seseorang sehingga
memungkinkan terciptanya perbuatan atau kondisi belajar dari anak
didik.
B. Saran
Makalah ini membahas tentang psikologi pembelajaran dan
masih banyak lagi yang harus kita pelajari, untuk itu pembaca juga
bisa membaca dari sumber referensi lain, untuk menambah wawasan.
7
DAFTAR PUSTAKA