Anda di halaman 1dari 21

HAKIKAT BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

Nama Kelompok :
1. Ulfa Nurfia (188000024)
2. Ainul Nur Fitria (188000025)
3. Devia Savitri (188000026)
4. Risa Istikasari (188000028)

Kelas 2018 E

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA
2018/2019

i
Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas izin, rahmat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah dengan
judul “Hakikat Belajar dan Pembelajaran” ini disusun dengan tujuan untuk melengkapi
tugas pertama semester kedua untuk mata kuliah Teori Belajar dan Pembelajaran. Melalui
makalah ini, kami berharap agar kami dan pembaca mampu mengenal lebih jauh
mengenai pembelajaran di SD.

Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
proses penyusunan makalah ini khususnya kepada dosen Teori Belajar dan Pembelajaran,
yang bersedia membimbing dan mengarahkan kelompok kami dalam penyusunan
makalah ini.

Saya berharap agar makalah yang telah kami susun ini dapat memberikan inspirasi bagi
pembaca dan penulis yang lain. Kami juga berharap agar makalah ini menjadi acuan yang
baik dan berkualitas.

2
DAFTAR ISI

JUDUL…………………………………………………………………………………………………………………i

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………………..2

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………………3

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG…………………………………………………………………………………….4
B. RUMUSAN MASALAH……………………………………………………………………………….5
C. TUJUAN……………………………………………………………………………………………………5

BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian Belajar………………………………………………………………………………………..6
B. Pengertian Hasil Belajar……………………………………………………………………………….9
C. Macam-macam Hasil Belajar……………………………………………………………………….10
D. Faktor-faktor yang Memengaruhi Hasil Belajar…………………………………………….12
E. Pengertian Pembelajaran…………………………………………………………………………….14
F. Tujuan Pembelajaran…………………………………………………………………………………..15
G. Macam-macam Pembelajaran…………………………………………………………………….16
H. Factor-faktor Pembelajaran………………………………………………………………………..19

BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………………………………………………..21
B. Saran………………………………………………………………………………………………………….21

Daftar Pustaka

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia(SDM) dalam menjamin keberlangsungan pembangunan suatu bangsa.
Peningkatan kualitas SDM jauh lebih mendesak untuk segera direalisikan terutama dalam
menghadapi era pesaingan global.
Jika pendidikan merupakan salah satu instrument utama pengembangan SDM,
tenaga pendidik dalam hal ini guru berbagai salah satuy unsur yang berperan penting di
dalamnya, memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan tugas dan mengatasi segala
permasalahan yang muncul. Guru merupakan komponen yang sangat menentukan dalam
implementasi proses pembelajaran I dalam kelas sebagai unsur mikro dari suatu
keberhasilan pendidikan.
Melalui tulisan ini, penulis berusaha menyajikan berbagai teori dan praktik belajar
dan pembelajaran yang mungkin dapat dijadikan rujukan dalam mencari trobosan baru
untuk meningkatkan kemampuan guru dalam melakukan proses pembelajaran kepada
siswa.
Akhirnya, penulis berharap tulisan sederhana ini menjadi sumbangan pemikiran
dan menambah khazanah keilmuwan dalam memajukan bidang pendidikan I negeri kita
tercinta ini yang saat ini berada pada ujung kehancuran akibat dari multi krisis yang
berkepanjangan.

4
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud belajar?
2. Apa yang dimaksud hasil belajar?
3. Apa macam-macam hasil belajar?
4. Apa factor yang memengaruhi hasil belajar?
5. Apa yang dimaksud pembelajaran?
6. Apa tujuan pembelajaran?
7. Apa macam-macam metode pembelajaran?
8. Apa factor-faktor pembelajaran?

C. Tujuan

Agar para pendidik mampu dimengerti akan tugasnya sebagai seorang pendidik yang
baik dalam menyampaikan materi materi ataupun bahan bahan yang akan
ditransformasikan kepada siswanya dengan memperhatikan beberapa prinsip yang akan
membantu dalam proses belajar mengajar.

5
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Belajar

Kata atau istilah belajar bukanlah sesuatu yang baru, sudah sangat dikenal secara luas,
namun dalam pembahasan belajar ini masing-masing ahli memiliki pemahaman dan definisi
yang berbeda-beda.

Menurut R. Gagne (1998), belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu
organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Belajar dan mengajar merupakan
dua konsep yang tidak dapat dipisahkan. Konsep ini menjadi terpadu dalam satu kegiatan di
mana terjadi interaksi antara guru dan siswa. Bagi Gagne, belajar dimaknai sebagai suatu
proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan dan tingkah
laku. Gagne juga menekankan bahwa belajar sebagai suatu upaya memperoleh pengetahuan
atau keterampilan melalui instruksi. Instruksi yang dimaksud adalah perintah atau arahan dan
bimbingan dari seorang pendidik atau guru. Gagne dalam teorinya yang disebut The domains
of learning, dapat dibagi menjadi lima kategori :

a. Keterampilan motoris (motor skill), adalah keterampilan yang diperlihatkan dari


berbagai gerakan badan. Misalnya menulis, menendang, berlari, dll.
b. Informasi verval, informasi ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan otak atau
intelegensi seseorang. Misalnya seseorang dapat memahami sesuatu dengan
berbicara, menulis dan menggambar.
c. Kemampuan intelektual, selain menggunakan verbal, manusia juga mampu
melakukan interaksi dengan dunia luar melalui kemampuan intelektualnya. Misalnya
mampu membedakan warna, bentuk, dan ukuran.
d. Strategi kognitif, Gagne menyebutnya sebagai organisasi keterampilan yang internal.
Kemampuan kognitif ini lebih ditujukan ke dunia luar, dan tidak dapat dipelajari
dengan sekali saja memerlukan latihan terus-menerus yang serius.

6
e. Sikap (attitude), sikap merupakan factor penting dalam belajar, karena tanpa
kemampuan ini belajar tak akan berhasil dengan baik. Sikap akan tergantung pada
pendirian, kepribadian, dan keyakinan.

Menurut Burtoon dalam Usman dan Setiawati(1993:4), belajar dapat diartikan


sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu
dengan individu lain dan individu engan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu
berinteraksi dengan lingkungannya.

Menurut E.R. Hilgard (1962), belajar adalah suatu perubahan kegiatan reaksi
terhadap lingkungan. Perubahan kegiatan yang dimaksud mencakup pengetahuan,
kecakapan, dan tingkah laku. Hilgard menegaskan bahwa belajar merupakan prooses
mencari ilmu yang terjadi dalam diri seseorang.

Menurut Kingsley, hasil belajar ada tiga macam yaitu : (1) keterampilan dan
kebiasaan, (2) pengetahuan dan pengertian, (3) sikap dan cita-cita.

Menurut Djamarah dan Zain (2002:120) menetapkan bahwa hasil belajar telah
tercapai apabila telah terpenuhi dua indicator berikut, yaitu:

a. Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik
secara individual maupun kelompok.
b. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran/instruktusional khusus telah dicapai
oleh siswa baik secara individu maupun kelompok.

Menurut Hamalik (2003), menjelaskan bahwa belajar adalah memodifikasi atau


memperteguh perilaku melalui pengalaman. Hamalik juga menegaskan bahwa belajar adalah
suatu proses perubahan tingkah laku individu atau seseorang melalui interaksi dengan
lingkungannya.

Menurut W.S. Winkel (2002), adalah suatu aktivitas mental yang berlangsung dalam
interaksi aktif anatara seseorang dengan lingkungan, dan menghasilkan perubahan-perubahan
dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap yang bersifat relative kostan dan
berbekas.

7
Dari bebrapa pengertian belajar di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar adalah suatu
aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh
suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya
perubahan perilau yang relatif tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun dalam bertindak.

8
2. Pengertian Hasil Belajar

Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah kemampuan
yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri
merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoileh suatu bentuk
perubahan perilaku yang relative menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan
instruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar anak. Anak yang berhasil dalam
belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan-tujuan
instruksional.

Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai dengan tujuan
yang dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi. Selain itu, dengan dilakukannya
evaluasi atau penilaian dapat dijadikan feedback atau tindak lanjut, atau bahkan cara
untuk mengukur tingkat penguasaan siswa. Kemajuan prestasi belajar siswa tidak saja
diukur dari tingkat penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga sikap dan keterampilan.

Dengan demikian, penilaian hasil belajar siswa mencakup segala hal yang
dipelajari di sekolah, baik itu menyangkut pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang
berkaitan dengan mata pelajaran yang diberikan kepada siswa .

9
3. Macam-macam Hasil Belajar

a. Pemahaman Konsep
Pemahaman menurut Bloom (1979:89) diartikan sebagai kemampuan utnuk
menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari . pemahaman menurut Bloom ini
adalah seberapa besar mampu menerima, menyerap, dan memahami pelajaran yang
diberikan oleh guru kepada siswa .
Dari definisi yang dijelaskan diatas dapat dipahami bahwa pemahaman dapat
dikategorikan kepada beberapa aspek, antara lain :
 Pemahaman merupakan kemampuan untuk menerangkan dan
menginterprestasikan sesuatu . ini berarti bahwa seseorang yang telah
memahami atau telah memperoleh pemahaman akan mampu menerangkan
atau menjelaskan kembali apa yang telah ia terima.
 Pemahaman bukan sekedar mengetahui, yang biasanya hanya sebatas
mengingat kembali pengalaman dan memproduksi apa yang pernah dipelajari.
 Pemahaman lebih dari sekedar mengetahui, karena pemahaman melibatkan
proses mental yang dinamis, dengan memahami ia akan mampu memberikan
uraian dan penjelasan yang lebih kretif.
 Pemahaman merupakan suatu proses bertahap yang masing-masing tahap
mempunyai kemampuan tersendiri. Seperti, menerjemahkan,
menginterprestasikan, ekstrapolasi, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.

b. Keterampilan Proses
Usman dan setiawati (1993:77) mengemukakan bahwa keterampilan proses
merupakan keterampilan yang mengarah kepada pembangungan kemampuan mental,
fisik, dan sosial yang mendasar sebaagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam
diri individu siswa.

10
Indrawati (1993:3) merumuskan bahwa keterampilan proses merupakan
keseluruhan keterampilan ilmiah yang terarah (baik kognitif maupun psikomotorik) yang
dapat digunakan untuk menemukan suatu konsep yang telah ada sebelumnya, atau untuk
melakukan penyangkalan terhadap suatu penemuan (falsifikasi)

c. Sikap
Azwar mengungkapkan tentang struktur sikap terdiri atas tiga komponen yang
saling menunjang, yaitu: komponen kognitif, afektif, dan konatif.
 komponen kognitif merupakan representasi yang apa yang dipercayai oleh
individu pemilik sikap.
 Komponen afektif yaitu perasaan yang menyangkut emosional , dan
 Komponen afektif yaitu aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai
dengan sikap yan dimiliki seseorang.

Banyak dan Jonhson dalam Yousda dan Arifn (1993: 68) mengungkapkan berbagai model
yang dapat mencakup ketiga aspek tersebut , yaitu :

 Teknik pelaporan diri sendiri (self report technique). Pelaporan diri sendiri
berbentuk respon seseoran terhadap sejumlah pertanyaan.respon ini
merupakan berupa ya tau tidak.
 Observasi terhadap perilaku yang tampak (observation of behavior). Dengan
model seperti ini, sikap ditafsirkan dari perilaku seseorang yang tampak,
dengan memerhatikan tiga dimensi, yaitu arah perilaku (positif atau negatif),
kadar atau derajat tersebut yang memperlihatkan kontinuitas dari lemah,
sedang,kuat, dan kuat sekali,dan intensitas atau kekuatan sikap.
 Sikap yang disimpulkan dari peilaku orang yang bersangkutan, dalam hal ini
berdasarkan tafsiran terhadap perkataan, tindakan, dan tanda tanda nonverbal,
seperti gerak muka atau badan seseorang.

Menurut Sardiman (1996:27) sikap merupakan kecenderungan untuk melakukan sesuatu


dengan cara, metode,pola, dan teknik tertentu terhadap dunia sekitar baik berupa individu-
individu maupun objek-objek tertentu.

11
Dalam hubungannya dengan hasil belajar murid. Sikap lebih diarahkan pada pengertian
pemahaman konsep. Dalam pemahaman konsep, maka domain yang sangat berperan adalah
domain kognitif.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruh Hasil Belajar

Wasliman (2007:158),hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil
interaksi antara berbagai factor yang memengaruhi ,baik factor internal maupun eksternal.

a. Faktor internal : faktor internal merupakan factor yang bersumber di dalam diri peserta
didik ,yang memengaruhi kemampuan belajarnya. Meliputi : kecerdasan, minat dan
perhatian, motivasi belajar, ketekunan , sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan
kesehatan.
b. Factor eksternal: faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang memengaruhi hasil
belajar yaitu keluarga,sekolah dan masyarakat.keadaan keluarga berpengaruh terhadap
hasil belajar siswa.

Wasliman (2007:159) bahwa sekolah merupakan salah satu faktor yang ikut
menentukan hasil belajar siswa . semakin tinggi kemampuan belajar siswa dan kualitas
pengajaran di sekolah, maka semakin tinggi pula hasil belajar siswa.

Wina Sanjaya (2006:50), bahwa guru adalah komponen yang sangat menentukan
dalam implementasi suatu strategis pembelajaran. Guru dalam proses pembelajaran
memegang peranan yang sangat penting. Peran guru, apalagi untuk siswa pada usia
sekolah dasar, tak mungkin dapat digantikan oleh perangkat lain, seperti, televisi, radio,
dan komputer.

Dunkin dalam Wina sanjaya (2006:51), terdapat sejumlah aspek yang dapat
memengaruhi kualitas proses pembelajaran dilihat dari faktor guru, yaitu :

1. Teacher Formative Experience , meliputi jenis kelamin serta semua pengalaman


hidup guru yang menjadi latar belakang social mereka. Yang termasuk dalam aspek
ioni di antarannya tempat asal kelahiran guru termasuk suku, latar belakang budaya,
dan adat istiadat.

12
2. Teacher Training Experience, meliputi pengalaman-pengalaman yang berhubungan
dengan aktivitas dan latar belakang pendidikan guru.
3. Teacher Properties, adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan sifat yang
dimiliki guru, misalnya sikap guru terhadap profesinya, sikap guru terhadap siswa,
kemampuan dan intelegensi guru.

Dari beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan siswa belajar, terdapat
faktor yang dikatakan hamper sepenuhnya tergantung pada siswa. Faktor-faktor itu
adalah kecerdasan anak, kesiapan anak, dan bakat anak. Faktor yang sebagian
penyebabnya hamper sepenuhnya tergantung pada guru, yaitu : kemampuan
(kompetensi), suasana belajar, dan kepribadian guru.

13
5. Pengertian Pembelajaran

Kata pembelajaran merupakan perpaduan dari dua aktivitas belajar dan


mengajar. Konsep pembelajaran menurut Corey (1986:195) adalah suatu proses dimana
lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam
tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respon terhadap
situasi tertentu, pembelajaran merupakan subset khusus dari pendidikan. Mengajar
menurut William H. Burton adalah upaya memberikan stimulus, bimbingan pengarahan,
dan dorongan kepada siswa agar terjadi proses belajar.

Menurut Undang Undang Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003.


Pembelajaran diartikan sebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Namun dalam implementasinya, seringkali
kata pembelajaran ini didefinisikan dengan kata mengajar.

Jadi, istilah pembelajaran adalah lintasan dari kata belajar dan mengajar. Dengan
kata lain,pembelajaran adalah penyederhanaan dari kata belajar dan mengajar (BM),
proses belajar mengajar (PBM), atau kegiatan belajar mengajar (KBM).

14
6. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran ada dua yaitu :

1. Tujuan Pembelajaran Kognitif


Berkaitan dengan aspek-aspek intelektual atau berfikir / nalar seperti
pengetahuan, pengertian,dan keterampilan berfikir.

2. Tujuan Pembelajaran Pisikomotor


Berkaitan dengan aspek-aspek keterampilan yang melibatkan fungsi system saraf
dan otot dan fungsi psikis.

15
7. Macam-macam Metode Pembelajaran

A Metode Pembelajaran Konvensional.

Metode pengajaran dengan cara berceramah atau menyampaikan informasi secara


lisan kepada siswa. Metode ini merupakan metode yang paling praktis dan ekonomis, tidak
membutuhkan banyak alat bantu. Namun metode ini juga memiliki beberapa kelemahan dan
kelebihan.

Kekurangan metode konvesional


 Siswa menjadi pasif.
 Proses belajar membosankan dan siswa mengantuk.
 Terdapat unsur paksaan untuk mendengarkan.
 Siswa dengan gaya belajar visual akan membosankan dan tidak dapat
menerima informasi atau pengtahuan, pada anak dengan gaya belajar
auditori hal ini mungkin menarik.
Kelebihan metode konvensional
 Mendorong siswa untuk menjadi lebih fokus.
 Guru dapat mengendalikan kelas secara penuh.
 Guru dapat menyampaikan pelajaran yang luas.
 Dapat diikuti oleh jumlah anak didik yang banyak.
 Mudah dilaksanakan.

B. Metode Diskusi
Metode diskusi merupakan metode pengejaran yang erat hubungannya dengan
metode dengan bejaran pemecahan masalah. Metode ini juga bisa dilakukan secara
berkelompok atau diskusi kelompok.
Kelebihan metode diskusi

16
 Memberikan pemahaman pada anak didik bahwa setiap permasalahan
pasti ada penyelesaiannya.
 Siswa mampu berpikir kritis .
 Mendorong siswa untuk dapat menyampaikan pendapatnya.
 Mengambil satu atau lebih alternatif pemecahan masalah.
Kekurangan metode diskusi
 Cocok digunakan untuk kelompok kecil.
 Tema diskusi terbatas.
 Dikusai oleh orang yang paling suka berbicara.
 Dibutuhkan penyampaian secara formal dalam berpendapat.

C. Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi digunakan pada pengajaran dengan proses yaitu


menggunakan benda atau bahan ajar pada saat pengajaran. Bahan ajar akan memberikan
pandangan secara nyata terhadap apa yang akan dipelajari, bisa juga melalui praktikum.

Kelebihan metode demonstrasi


 Siswa bisa memahami secara lebih jelas tentang suatu proses atau cara kerja.
 Penjelasan menjadi lebih mudah dimengerti.
 Meminimalisir kesalahan dlam menyampaikan metari lisan, karena bukti
konkret bisa dilihat.
Kekurangan metode demonstrasi
 Apabila benda yang didemonstrasikan terlalu kecil, siswa kesulitan dalam
mengerti.
 Jumlah siswa yang terlalu banyak dapat menghalangi pandangan siswa secara
merata.
 Tidak semua materi dapat didemonstrasikan.
 Memerlukan guru yang bena benar paham, agar bisa mendemonstrasikan
dengan baik.
D. Metode Cerama plus

17
Metode cerama plus yaitu system pengajaran dengan menggunakan cerama lisan dan disertai
metode lainnya. Metode mengajar ini menggunakan lebih dar satu metode misalnya:
 Metode cerama plus tanya jawab: metode ini ideal disertai dengan penyampaian
materi dari guru, pmberian peluang pada siswa untuk bertanya apa yang tidak
dimengerti dan pemberian tugas diakhir pengajaran.
 Metode cerama plus diskusi dan tugas: metode ini dilakukan dengan memberikan
materi secara lisan kemudian disertai dengan diskusi dan tugas di akhir sesi.
 Metode cerama plus demonstrasi dan latihan: metode ini mrupakan gabungan dari
penyampaian materi dengan memperagakan atau latihan atau percoban.
E. Metode Resitasi
Metode resitasi merupakan metode mengajar dengan siswa diharuskan membuat resume
tentang materi yang sudah disampaikan oleh guru.

Kelebihan metode resitasi


 Siswa menajdi lebih ingat dengan materi, karena telah menuliskannya dengan
resume.
 Menurut Sayiful Bahri, 2000 siswa lebih berasi dalam mengambil inisiatif dan
mampu brtanggung jawab.
Kekurangan metode resitasi
 Hasil resume yang dilakukan terkadang hanya menyotek pda teman dan bukan
hasil pikirannya sendiri.
 Tugas juga bisa dikerjakan oleh orang lain.
 Susah mengevaluasi apakah siswa benar benar memahami hasil tulisan
resumnya sendiri.

18
8. Faktor Faktor Dalam Pembelajaran
A. Faktor Guru

Guru adalah faktor utama dalam proses pembelajaran. Berhasil atau tidaknya sebuah
pembelajaran bergantung pada bagimana caranya seorang guru membelajrakan sebuah
materi terhadap siswa-siswanya.

B. Faktor Siswa
 kondisi fisik: siswa yang sakit tidak mungkin mengikuti pelajaran sebaik ia
mengikuti pelajaran ketika ia sdang keadaan sehat.
 Kondisi psikis: sanak terlahir dengan kemampuan yang berbeda beda. Maka dari
itu,tugas guru adalah membantu siswa mengembangkan kemampuan mereka.

C. Faktor tujuan
Kejelasan
 Apa visi-misi sekolah tersebut?
 Apa saja tujuan pembelajaran disekolah tersebut ?
Urgensi
Apa jadinya jika anak tidak suka pelajaran IPA(mis: biologi,fisik, dan
kimia) tetap diajarkan materi materi IPA? Berhasilkah pembelajaran itu?
Tingkat kesulitan
Bukan hanya kelas yang berjenjang. Pembelajaran materi pun harus
diperlihatkan dari yang termuda ke yang sulit,dariyang konkret menuju abstrak.
Kesesuain Materi
meliputi : kejelasan materi, kemenarikan (media, strategi,dll ), sistematika
pembelajaran pembelajaran materi, jenis materi ( menjelaskan sesuai konteks).

19
D. Faktor lingkungan
Lingkungan fisik
sekolah yang baik seharusnya dijauhkan dari kebisingan dan polusi.
Lingkungan social
Tata letak sekolah juga harus diperhatikan. Sebaiknya tidak didepan pasar,
mall, tempat karaoke, atau tempat hiburan lain.

20
KESIMPULAN

1. Belajar adalah proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga menyebabkan
munculnya perubahan perilaku mental karena adanya interaksi individu dengan
lingkungan yang disadari.

2. Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungan, sehingga
terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik.
3. Tujuan belajar dan pembelajaran mencakup tujuan intruksional, tujuan pembelajaran, dan
tujuan belajar.

SARAN

Sehubungan dengan hasil penulisan makalah ini, penulis menyarankan kepada


para pembaca agar diadakan pengkajian lanjutan yang berjudul sama dengan makalah
ini, agar ditemukan pengertian dari hakekat belajar dan pembelajaran yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Susanto, Ahmad. (1996). Teori Belajar dan Pembelajaran, Karawang: Kencana

21

Anda mungkin juga menyukai