KELOMPOK 3(TIGA)
PGSD 3-A
Disusun Oleh :
Dilla Febriana Eka Putri : 03
Novia Herma Savitri : 23
Irna Gita UtamiRangkuti : 34
Nadia : 36
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Pencipta alam semesta ini, yang telah
memberikan nikmatNya sehingga kami bisa menysusun makalah ini dengan tepat waktu.
Solawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda kita Nabi Muhammad yang telah
membawa kita dari alam jahiliyah menuju alam yang terang benderang seperti yang kita rasakan
saat ini.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kurikulum Dan
Pembelajaran dengan judul "kurikulum dan pembelajaran". Kami mengucapkan terimakasih
kepada Ibu Dra Hj. Nur Asyah Harahap yang telah memberikan kami kesempatan dalam
penulisan makalah ini, dan terimakasih juga buat rekan-rekan yang ikut berpartisipasi dalam
penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari makalah yang kami susun, jauh dari kata sempurna, oleh karena itu,
kami memohon kepada ibu dosen dan para pembaca untuk memberikan kritik dan saran guna
untuk menyempurnakan isi makalah dan semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu'alaikumwr.wb
B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi pokok permasalahan dalam penulisaan makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Jelaskan pengertian dari belajar dan pembelajaran?
2. Jelaskan jenis dan prinsip dalam belajar dan pembelajaran?
3. Jelaskan peran guru dan siswa dalam pembelajaran?
4. Jelaskan perbedaan dan hubungan kurikulum dalam pembelajaran?
5. Jelaskan daya-daya jiwa yang berperan dalam pembelajaranpembelajaran?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian dari belajar dan pembelajaran
2. Untuk mengetahui jenis dan prinsip dalam belajar dan pembelajaran
3. Untuk mengetahui peran guru dan siswa dalam pembelajaran
4. Untuk mengetahui perbedaan dan hubungan kurikulum dalam pembelajaran
5. Untuk mengetahui daya-daya jiwa yang berperan dalam pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Belajar
A. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan
keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap dan mengokohkan kepribadian. Dan menurut definisi
umum dalam pembelajaran sains secara konvensional, memperoleh pengetahuan datang dari
sebuah pengalaman, bagaimna pengalaman tersebut terjadi berulang kali melahirkan
pengetahuan.
Dengan begitu, tidak heran bahwa konsep belajar dan pembelajaran sering dikaitkan dengan
istilah mengajar dan pengajaran yang selalu berubah dan berkembang.Hal ini terlihat dalam
redaksi Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan pasal 20 (tentang Standar Proses) dinyatakan: "Perencanaan proses
pembelajaran meliputi silabus dan rencana peaksanaan pembelajaran materi ajar, metode
pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar". Paradigma pengajaran (teaching),
merupakan intruksi yang berfokus pada aktivitas guru (teacher-centered). Paraadigma ini sesuai
dengan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Ditjen Mandikdasmen Depdiknas (2008),
pembelajaran diidentikan dengan intuctionNamun, paradigm ini bergeser menjadi intruksi yang
berfokus pada aktivitas siswa (student- centered), dengan istilah pengajaran yang berubah makna
menjadi belajar (learning) yang dalam buku dengan sumber sama mastery learning
diterjemahkan menjadi pembelajaran tuntasDengan kata lain istilah learning indentik dengan
pembelajaran.
Dari berbagai hal tersebut terdapat benang merah yang dapat ditarik, bahwa belajar merujuk pada
suatu proses perubahan perilaku atau perubahan struktur kognitif seseorang seseorang
berdasarkan praktik atau pengalaman tertentu.
Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran yang diidentikkan dengan kata “mengajar” berasal dari kata dasar “ajar” yang
berarti petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui (diturut) ditambah dengan awalan
“pe” dan akhiran “an menjadi “pembelajaran”, yang berarti proses, perbuatan, cara mengajar
atau mengajarkan sehingga anak didik mau belajar.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat
terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta
pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah
proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.Proses pembelajaran
dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku di manapun dan kapanpun.
Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, walaupun mempunyai
konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar supaya peserta didik dapat
belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek
kognitif), juga dapat memengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek
psikomotor) seseorang peserta didik. Pengajaran memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu
pihak, yaitu pekerjaan guru saja. Sedangkan pembelajaran juga menyiratkan adanya interaksi
antara guru dengan peserta didik. Pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk
membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun
sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang
bersifat internal.
pembelajaran menurut 10 ahli, antara lain:
1. Menurut Arifin (2010), pembelajaran merupakan suatu proses ataukegiatan yang
sistematis dan sistemik yang bersifat interaktif dankomunikatif antara pendidik "guru"
dengan siswasumber belajar, danlingkungan untuk menciptakan suatu kondisi yang
memungkinkan terjadinya tindakan belajar siswa.
2. Menurut Syah (2010), pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan seseorang agar
orang lain belajar.
3. Menurut G.A Kimbleg, pembelajaran merupakan perubahan kekal secara relatif dalam
keupayaan kelakukan akibat latihan yang diperkukuh.
4. Menurut Corey, pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara
disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam
kondisi-kondisi khusus.
5. Menurut Woolfolk, pembelajaran berlaku apabila sesuatu pengalaman secara relatifnya
menghasilkan perubahan kekal dalam pengetahuan dan tingkah laku.
6. Syaiful Sagala (2009) menyatakan bahwa pembelajaran adalah membelajarkan siswa
menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar yang merupakan penentu utama
keberhasilan pendidikan.
7. Oemar Hamalik (2006) mengartikan pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun
meliputi unsur-unsur manusiawi, material fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang
saling mempengaruhi tercapainya tujuan pembelajaran.
8. Menurut Knowles, pembelajaran merupakan cara pengorganisasian peserta didik untuk
bisa mencapai tujuan pendidikan.
9. Briggs menjelaskan bahwa pembelajaran merupakan seperangkat peristiwayang dapat
mempengaruhi si pelajar sedemikian rupa sehingga si pelajar itu memperoleh kemudahan
dalam berinteraksi berikutnya dengan lingkungan.
10. Rahil Mahyuddin menjelaskan bahwa pembelajaran merupakan proses perubahan tingkah
laku yang di dalamnya melibatkan keterampilan keognitif yakni penguasaan terhadap
ilmu keterampilan serta perkembangan keterampilan yang intelek.
Jadi, hakikat dari pembelajaran adalah suatu usaha yang dilakukan oleh pendidik dalam
membelajarkan peserta didik sehingga terjadi perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik.
Jenis-Jenis Belajar
Setidaknya ada delapan jenis belajar yang dilakukan oleh manusia. Adapun beberapa jenis
belajar adalah sebagai berikut:
1. Belajar rasional, yaitu proses belajar menggunakan kemampuIYan berpikir sesuai dengan akal
sehat (logis dan rasional) untuk memecahkan masalah.
2. Belajar abstrak, yaitu proses belajar menggunakan berbagai cara berpikir abstrak untuk
memecahkan masalah yang tidak nyata.
3. Belajar keterampilan, yaitu proses belajar menggunakan kemampuan gerak motorik dengan
otot dan urat syaraf untuk menguasai keterampilan jasmaniah tertentu.
4. Belajar sosial, yaitu proses belajar memahami berbagai masalah dan cara penyelesaian
masalah tersebut. Misalnya masalah keluarga, persahabatan, organisasi, dan lainnya yang
berhubungan dengan masyarakat.
5. Belajar kebiasaan, yaitu proses pembentukan atau perbaikan kebiasaan ke arah yang lebih baik
agar individu memiliki sikap dan kebiasaan yang lebih positif sesuai dengan kebutuhan
(kontekstual).
6. Belajar pemecahan masalah, yaitu belajar berpikir sistematis, teratur, dan teliti atau
menggunakan berbagai metode ilmiah dalam menyelesaikan suatu masalah.
7. Belajar apresiasi, yaitu belajar kemampuan dalam mempertimbangkan arti atau nilai suatu
objek sehingga individu dapat menghargai berbagai objek tertentu.
8. Belajar pengetahuan, yaitu proses belajar berbagai pengetahuan baru secara terencana untuk
menguasai materi pelajaran melalui kegiatan eksperimen dan investigasi.
Prinsip-Prinsip belajar
Banyak teori dan prinsip-prinsip belajar yang dikemukakan oleh para ahli yang
satu dengan yang lain memiliki persamaan dan juga perbedaan. Dari berbagai
prinsip belajar tersebut terdapat beberapa prinsip yang relatif berlaku umum yang
dapat kita pakai sebagai dasar dalam upaya pembelajaran, baik bagi siswa yang
perlu meningkatkan upaya belajarnya maupun bagi guru dalam upaya
meningkatkan mengajarnya. Prinsip-prinsip itu berkaitan dengan perhatian dan
motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung/berpengalaman, pengulangan, tantangan,
balikan dan penguatan, serta perbedaan individual.
4. Pengulangan
Prinsip belajar yang menekankan perlunya pengulangan barangkali yang paling tua
adalah yang dikemukakan oleh teori Psikologi Daya. Menurut teori ini belajar
adalah melatih daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri atas daya mengamat,
menanggap, mengingat, mengkhayal, merasakan, berpikir, dan sebagainya. Dengan
mengadakan pengulangan maka daya-daya tersebut akan berkembang. Seperti
halnya pisau yang selalu diasah akan menjadi tajam, maka daya-daya yang dilatih
dengan pengadaan pengulangan-pengulangan akan menjadi sempurna.
Teori lain yang menekankan prinsip pengulangan adalah teon Psikologi Asosiasi
atau Koneksionisme dengan tokohnya yang terkenal Thorndike. Berangkat dari
salah satu hukum belajarnya "law of exercise", ia mengemukakan bahwa belajar
ialah pembentukan hubungan antara stimulus dan respons, dan pengulangan
terhadap pengalaman- pengalaman itu memperbesar peluang timbulnya respons
benar. Seperti kata pepatah latihan menjadikan sempuma (Thomike, 19316:20 dan
Gredler, Margaret E Bell, terjemahan Monastir, 1901 513 Psikologi Conditioning
yang merupakan perkembangan lebih lanjat dari Koneksionisme joga menekankan
pentingnya pengulangan dalam belajar. Kalau pada Koneksionisme, belajar adalah
pembentukan hubungan stimulus dan respons maka pada psikologi conditioning
respons akan timbul bukan karena saja oleh stimulus, tetapi juga oleh stimulus
yang dikondisikan. Banyak tingkah laku manusia yang terjadi karena kondisi,
misalnya siswa berbaris masuk ke kelas karena mendengar bunyi lonceng,
kendaraan berhenti ketika lampu lalu lintas berwarna merah. Menurut teori ini
perilaku individu dapat dikondisikan. dan belajar merupakan upaya untuk
mengkondisikan suatu perilaku atau respons terhadap sesuatu. Mengajar adalah
membentuk kebiasaan. mengulang-ulang sesuatu perbuatan sehingga menjadi
suatu kebiasaan dan pembiasaan tidak perlu selalu oleh stimulus yang
sesungguhnya. tetapi dapat juga oleh stimulus penyerta.
5. Tantangan
Teori Medan (Field Theory) dari Kurt Lewin mengemukakan bahwa siswa dalam
situasi belajar berada dalam suatu medan atau lapangan psikologis. Dalam situasi
belajar siswa menghadapi suatu tujuan yang ingin dicapai, tetapi selalu terdapat
hambatan yaitu mempelajari bahan belajar, maka timbullah motif untuk mengatasi
hamianat itu yaitu dengan mempelajari bahan belajar tersebut. Apabila hambatan
inu telah diatasi, artinya tujuan belajar telah tercapai, maka ia akan masuk dalam
mertian baru dan tujuan haru, demikian seterusnya, Agar pada anak timbul motif
yang kaat untuk mengatasi hambatan dengan baik maka bahan belajar haruslah
menantang. Tantangan yang diftadagi dalam bahan belajar membuat siswa
bergairah untuk mengatasinya. Bahan belajar yang baru, yang hanyak mengandung
masalah yang perlu dipecahkan membuat siswa tertantang untuk mempelajarinya.
Pelajaran yang memberi kesempatan pada siswa untuk menemukan konsep-
konsep, prinsip-prinsip, dan generalisasi akan menyebabkan sirwa berusaha
mencari dan menemukan konsep-konsep. prinsip-prinsip, dan generalisasi tersebut.
Bahan belajar yang telah dinkan secara tuntas oleh guru sehingga siswa tinggal
menelan saja karang menarik bagi siswa.
7. Perbedaan Individual
Siswa merupakan individual yang unik artinya tidak ada dua orang siswa yang
sama persis, tiap siswa memiliki perbedaan satu dengan yang lain. Perbedaan itu
terdapat pada karakteristik psikis, kepribadian, dan sifat-sifatnya.
Perbedaan individual ini berpengaruh pada cara dan hasil belajar siswa.
Karenanya, perbedaan individu perlu diperhatikan oleh guru dalam upaya
pembelajaran. Sistem pendidikan klasikal yang dilakukan di sekolah kita kurang
memperhatikan masalah perbedaan individual. umumnya pelaksanaan
pembelajaran di kelas dengan melihat siswa sebagai individu dengan kemampuan
rata-rata, kebiasaan yang kurang lebih sama, demikian pula dengan
pengetahuannya.
Implikasi prinsip-prinsip belajar bagi siswa dan guru, tampak dalam setiap
kegiatan perilaku mereka selama proses pembelajaran berlangsung. Namun
demikian, perlu disadari bahwa implementasi prinsip-prinsip belajar sebagai
implikasi prinsip-prinsip belajar bagi siswa dan guru, tidak semuanya terwujud
dalam setiap proses pembelajaran. Agar Anda mendapat kejelasan tentang
implikasi prinsip- prinsip belajar bagi siswa dan guru, uraian berikut ini dapat
membantu anda memperolehnya.
https://id.scribd.com/document/371504463/Makalah-Belajar-Dan-Pembelajaran
https://id.scribd.com/document/510707583/Makalah-Prinsip-Belajar-Dan-Pembelajaran
http://repository.iainpare.ac.id/1639/1/Belajar%20Dan%20Pembelajaran.pdf
MAKALAH HUBUNGGAN KURIKULUM DENGEN PEMBELAJARAN : DIAKSES PADA
September 2023-09-25 PUKUL 13,50
https://id.scribd.com/document/389763502/Hubungan-Kurikulum-Dengan-Pembelajaran
TEORI BELAJAR MENURUT ILMU JIWA DAYA DIAKSES PADA SEPTEMBER 2023-
09-25 PUKUL 13,45
https://www.academia.edu/36721572/Teori_Belajar_Menurut_Ilmu_Jiwa_Daya
JURNAL PERAN GURU DAN PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN
DIAKSES PADA 25 SEPTEMBER 2023 PUKUL12,52
https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/pai/article/download/893/762/