OLEH KELOMPOK ( II )
RAHMAYANI SAMMA
MUHAMMADIYAH KALABAHI
2022/2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Puji syukur penulis hanturkan kepada Allah SWT yang masih
memberikan nafas kehidupan,sehingga kami dapat mentelesaikan pembuatan
makalah dengan judul “Gerak dan energi gerak “ dengan tepat waktu.Tidak lupa
sholawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yanfg
merupakan inspirator terbesar dalam segala keteladananya.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi sala-satu tugas kelompok mata kuliah
strategi belajar dan pembelajaran Makalah ini dianjurkan untuk dibaca oleh semua
mahasiswa pada umumnya sebagai penambah pengetahuan dan pemahaman
tentang konsep belajaran dan pembelajaran.
Akhirnya penulis sampaikan terimakasih atas perhatiannya terhadap makalah
ini, dan kami berharap semoga makalah ini bermanfat bagi kami khususnya dan
pembaca yang budiman pada umumnya.Tak ada gading yang retak, begitulah
adanya makalah ini.Dengan segalah kerendahan hat,saran-saran dan kritik yang
konstruktif sangat kami harapkan dari para pembaca guna peningkatan pembuatan
makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.
penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KTA PENGANTAR
BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Belajar dan pembelajaran adalah dua hal yang saling berhubungan erat
dan tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan edukatif. Belajar dan pembelajaran
dikatakan sebuah bentuk edukasi yang menjadikan adanya suatu interaksi antara
guru dengan siswa. Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan dalam hal ini
diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum
pengajaran dilakukan. Guru secara sadar merencanakan kegiatan
pengajarannya secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya
untuk kepentingan dalam pengajaran.
Belajar dimaknai sebagai proses perubahan perilaku sebagai hasil
interaksi individu dengan lingkungannya. Perubahan perilaku terhadap
hasil belajar bersifat continiu, fungsional, positif, aktif, dan terarah. Proses
perubahan tingkah laku dapat terjadi dalam berbagai kondisi berdasarkan
penjelasan dari para ahli pendidikan dan psikologi. Adapun pembelajaran
adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik, dengan bahan
pelajaran, metode penyampaian, strategi pembelajaran, dan sumber belajar
dalam suatu lingkungan belajar. Kemudian, keberhasilan dalam proses
belajar dan pembelajaran dapat dilihat melalui tingkat keberhasilan dalam
mencapai tujuan pendidikan. Dengan tercapainya tujuan pembelajaran,
maka dapat dikatakan bahwa guru telah berhasil dalam mengajar. Dengan
demikian, efektivitas sebuah proses belajar dan pembelajaran ditentukan
oleh interaksi diantara komponen-komponen tersebut.
Oleh sebab itu dari pencapaian diatas maka di haruskan guru harus
mengambil alih dalam kepentingan pencapaian pembelajaran anak didik di
SD serta dapat memberikan pemahaman dan bimbingan kepada mereka
agar menguatkan 3 ranah yakni baik dari segi kognitif afektif dan
psikiomotorik.
dari hasil diatas maka penulis mengambil sala satu judul yaitu
KONSEP BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
Dalam tulisan ini, maka penulis akan membahas megenai
pemahaman tentang hakikat belajar dan pembelajaran yang merupakan
penjelasan tentang makna belajar dan makna pembelajaran, komponen-
komponen pembelajaran, faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran,
dan prinsip pembelajaran.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
1. Untuk dapat mengetahui hakikat belajar dan pembelajaran beserta
makna keduanya
2. Untuk dapat mengetahui komponen-komponen pembelajaran
3. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pembelajaran
4. Untuk mengetahui prinsip pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam kegiatan belajar dan mengajar, peserta didik adalah subjek dan
objek dari kegiatan pendidikan. Oleh karena itu, makna dari proses pengajaran
adalah kegiatan belajar peserta didik dalam mencapai suatu tujuan pengajaran.
Tujuan pengajaran akan dicapau apabila peserta didik berusaha secara aktif untuk
mencapainya. Keaktifan anak didik tidak hanya dituntut dari segi fisik, tetapi juga
dari segi kejiwaan. Apabila hanya dari segi fisik saja yang aktif dan mentalnya
tidak aktif, maka tujuan dari pembelajaran belum tercapai. Hal ini sama saja
dengan peserta didik tidak belajar, karena peserta didik tidak merasakan
perubahan dalam dirinya. Belajar pada hakikatnya adalah suatu “perubahan” yang
terjadi dalam diri seseorang setelah melakukan aktivitas belajar.
1 . Pengertian Belajar
Belajar menunjukkan aktivitas yang dilakukan oleh seseorang yang
disadari atau disengaja. Aktivitas ini menunjuk pada keaktifan seseorang dalam
melakukan aspek mental yang memungkinkan terjadinya perubahan pada dirinya.
Dengan demikian, dapat dipahami juga bahwa suatu kegiatan belajar dikatakan
baik apabila intensitas keaktifan jasmani maupun mental seseorang semakin
tinggi. Sebaliknya meskipun seseorang dikatakan belajar, namun jika keaktifan
jasmaniah dan mentalnya rendah berarti kegiatan belajar tersebut tidak secara
nyata memahami bahwa dirinya melakukan kegiatan belajar.
Kegiatan belajar juga dimaknai sebagai interaksi individu dengan
lingkungannya. Lingkungan dalam hal ini adalah obyek-obyek lain yang
memungkinkan individu memperoleh pengalaman-pengalaman atau pengetahuan,
baik pengalaman atau pengetahuan baru maupun sesuatu yang pernah diperoleh
atau ditemukan sebelumnya tetapi menimbulkan perhatian kembali bagi individu
tersebut sehingga memungkinkan terjadinya interaksi.
Tokoh psikologi belajar memiliki persepsi dan penekanan tersendiri
tentang hakikat belajar dan proses ke arah perubahan sebagai hasil belajar Berikut
ini adalah beberapa kelompok teori yang memberikan pandangan khusus tentang
belajar:
2. Pengertian Pembelajaran
pemilihan metode, alat, sumber dan alat evaluasi. Oleh Karena itu, maka seorang
pembelajaran.
guru dalam menjalankan fungsinya dan merupakan alat untuk mencapai tujuan
tahapan tertentu, sedangkan tekhnik adalah cara yang digunakan dan bersifat
implementatif. Dengan kata lain, metode dapat sama, akan tetapi tekhniknya
berbeda.
tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode sangat
yang bervariasi akan memberikan suasana belajar yang menarik, dan tidak
membosankan bagi peserta didik. Akan tetapi, bisa saja penggunaan metode
5 . Alat Pembelajaran
Alat pembelajaran adalah media yang berfungsi sebagai alat bantu untuk
memperlancar penyelengaraan pembelajaran aga lebih efisien dan efektif dalam
mencapai tujuan pembelajaran. Alat atau media pembelajaran dapat berupa orang,
makhluk hidup, benda-benda, dan segala sesuatu yang dapat digunakan guru
sebagai perantara untuk menyajikan bahan pelajaran.
Pada dasarnya, setiap alat pembelajaran memiliki kelebihan dan
kelemahan. Hal itu sejalan dengan fungsi dari alat tersebut dalam setiap
penggunaannya. Oleh karena itu, dalam menggunakan alat pembelajaran, perlu
mempertimbangkan beberapa hal berikut:
a. Alat pendidikan harus cocok atau sesuai dalam mencapai tujuan pembelajaran
tertentu.
b. Pendidik memahami dengan baik peranan alat pembelajaran yang digunakan
serta dapat memanfaatkannya secara baik sesuai dengan bahan/ materi pelajaran
serta tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
c. Peserta didik dapat menerima dengan baik penggunaan alat pembelajaran sesuai
dengan kondisi dan latar belakang usianya, dan bakat-bakatnya
d. Alat pembelajaran haruslah memberikan dampak atau hasil yang baik serta
tidak menimbulkan dampak negative terhadap perkembangan akhlak agamanya,
maupun terhadap perkembangan fisik dan psikologisnya.
6 . Evaluasi
Evaluasi merupakan komponen terakhir dalam sistem pembelajaran.
Evaluasi bukan saja berfungsi untuk melihat keberhasilan siswa dalam
pembelajaran, akan tetapi juga berfungsi sebagai umpan balik guru atas kinerja
yang telah dilakukannya dalam proses pembelajaran. Melalui evaluasi dapat
diketahui kekurangan dalam pemanfaatan berbagai komponen dalam
pembelajaran.
Dja’far Siddik mengungkapkan bahwa fungsi evaluasi adalah:
a. Intensif untuk meningkatkan peserta didik belajar
b. Umpan balik bagi peserta didik
c. Umpan balik bagi pendidik
d. Informasi bagi orangtua/ wali
e. Informasi untuk lembaga.35
Dengan adanya evaluasi dalam pembelajaran, sehingga guru akan
mengetahui sejauh mana siswa dapat memahami materi yang disampaikan.
Apabila dalam proses pembelajaran tidak ada evaluasi, maka guru, siswa,
orangtua/ wali siswa, serta lembaga tidak akan mengetahui hasil yang diperoleh
dari pembelajaran. Oleh karena itu, evaluasi sangatlah penting dalam proses
belajar mengajar.
D . PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN
Berbagai teori tentang prinsip-prinsip pembelajaran yang telah
dikemukakan para ahli yang memiliki persamaan dan perbedaan. Dari prinsip
tersebut terdapat beberapa prinsip yang relatif berlaku umum yang dapat
digunakan sebagai dasar dalam proses pembelajaran, baik pendidik maupun
peserta didik dalam upaya meningkatkan pelaksanaan pembelajaran. Prinsip-
prinsip yang dimaksud adalah: perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan
langsung, pengulangan, tantangan serta perbedaan individu. Lebih jelasnya
diuraikan sebagai berikut:
1.Perhatian dan motivasi
Perhatian mempunyai peranan penting dalam kegiatan pembelajaran, tanpa
adanya perhatian maka pelajaran yang diterima dari pendidik adalah sia-sia.
Bahkan dalam kajian teori belajar terungkap bahwa tanpa adanya perhatian tak
mungkin terjadi belajar. Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada peserta
didik apabila bahan pelajaran itu sesuai kebutuhannya, sehingga termotivasi untuk
mempelajari secara serius.
Selain dari perhatian, motivasi juga mempunyai peranan yang urgen dalam
kegiatan belajar. Gage dan Berliner mendefinisikan motivasi adalah tenaga yang
menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang. Motivasi dapat
dibandingkan dengan mesin dan kemudi pada mobil. Jadi motivasi merupakan
suatu tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang.
2. Keaktifan
Belajarmerupakan tindakan dan perilaku peserta didik yang kompleks.
Kompleksitas belajar tersebut dapat dipandang dari dua subyek, yaitu dari peserta
didik dan pendidik. Dari segi pesera didik,belajar dialami sebagai suatu proses,
mereka mengalami proses mental dalam menghadapi bahan ajar. Dari segi
pendidik proses pembelajaran tersebut tampak sebagai perilaku belajar tentang
sesuatu hal. Kecenderungan psikologi dewasa ini menganggap bahwa anak adalah
mahluk yang aktif. Anak mempunyai dorongan untuk berbuat sesuatu,mempunyai
kemauan dan aspirasinya sendiri.
3. Keterlibatan Langsung/Berpengalaman
Dalam diri peserta didik terdapat banyak kemungkinan dan potensi yang
akan berkembang. Potensi yang dimiliki peserta didik berkembang ke arah tujuan
yang baik dan optimal, jika diarahkan dan punya kesempatan untuk
mengalaminya sendiri. Edgar Dale dalam Oemar Hamalik mengemukakan bahwa
belajar yang paling baik adalah belajar melalui pengalaman langsung.
Dalam proses pembelajaran membutuhkan keterlibatan langsung peserta
didik. Namun demikian, keterlibatan langsung secara fisik tidak menjamin
keaktifan belajar. Untuk dapat melibatkan peserta didik secara fisik, mental,
emosional dan intelektual, maka pendidik hendaknya merancang pembelajarannya
secara sistimatis, melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan
mempertimbangkan karakteristik peserta didik dan karakteristik mata pelajaran.
4. Pengulangan
Pengulangan dalam kaitannya dengan pembelajaran adalah suatu tindakan
atau perbuatan berupa latihan berulangkali yang dilakukan peserta didik yang
bertujuan untuk lebih memantapkan hasil pembelajarannya. Pemantapan diartikan
sebagai usaha perbaikan dan sebagai usaha perluasan yang dilakukan melalui
pengulangan–pengulangan.
Pembelajaran yang efektif dilakukan dengan berulang kali sehingga peserta didik
menjadi mengerti. Bahan ajar bagaimanapun sulitnya yang diberikan oleh
pendidik kepada peserta didik, jika mereka sering mengulangi bahan tersebut
niscaya akan mudah dikuasai dan dihafalnya.
Salah satu teori pembelajaran yang menekankan perlunya
pengulangan adalah teori psikologi asosiasi atau koneksionisme dengan tokohnya
yang terkenal Thorndike mengemukakan ada tiga prinsip atau hukum dalam
belajar yaitu:
a. Law of readines, belajar akan berhasil apabila individu memiliki
kesiapan untuk melakukan perbuatan tersebut.
b. Law of exercise, belajar akan berhasil apabila banyak latihan dan
ulangan.
5. Tantangan
Apabila pendidik menginginkan peserta didiknya berkembang dan selalu
berusaha mencapai tujuan, maka pendidik harus memberikan tantangan dalam
kegiatan pembelajaran. Tantangan dalam kegiatan pembelajaran dapat
diwujudkan melalui bentuk kegiatan, bahan, dan alat pembelajaran yang dipilih
untuk kegiatan tersebut. Kurt Lewin dengan teori Medan (Field Theory),
mengemukakan bahwa peserta didik dalam situasi belajar berada dalam suatu
medan atau lapangan Psikologis. Dalam situasi belajar peserta didik menghadapi
suatu tujuan yang ingin dicapai, tetapi selalu mendapat hambatan yaitu
mempelajari bahan ajar, maka timbullah motif untuk mengatasi hambatan itu
dengan mempelajari bahan ajar tersebut. Jika hambatanitu telah diatasi, artinya
tujuan belajar telah tercapai maka peserta didik masuk dalam medan baru dan
tujuan baru, demikian seterusnya.
6. Perbedaan Individual
Pada dasarnya tiap individu merupakan satu kesatuan, yang berbeda antara
satu dengan yang lainnya. Tidak ada yang sama baik dari aspek fisik maupun
psikis. Dimiyati dan Mudiyono berpendapat bahwa “peserta didik merupakan
individu yang unik, artinya tidak ada dua orang peserta didik yang sama persis,
tiap peserta didik memiliki perbedaan satu sama lain.
Perbedaan individual ini berpengaruh pada cara dan hasil belajar peserta didik.
Oleh karena itu perbedaan individu ini perlu menjadi perhatian pendidik dalam
aktivitas pembelajaran dengan memperhatikan tipe-tipe belajar setiap individu.
Para ahli didik mengklasifikasi tipe belajar peserta didik atas 4 macam yaitu:
a. Tipe auditif, yaitu peserta didik yang mudah menerima pelajaran
melalui pendengaran.
b. Tipe visual, yaitu yang mudah menerima pelajaran melalui
penglihatan.
c. Tipe motorik, yaitu yang mudah menerima pelajaran melalui
gerakan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari materi diatas dapat disimpulkan bahwa Belajar dan
pembelajaran adalah dua hal yang saling berhubungan erat dan tidak dapat
dipisahkan dalam kegiatan edukatif. Belajar dan pembelajaran dikatakan sebuah
bentuk edukasi yang menjadikan adanya suatu interaksi antara guru dengan
siswa. Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan dalam hal ini diarahkan untuk
mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan.
Belajar juga merupakan unsure penting yang termuat dalam proses
pembelajaran yang terdiri dari berbagai komponen yang saling berinteraksi
satu sama lain terdiri dari : guru, siswa, tujuan, materi, media, metode, dan
evaluasi.
Terkait dengan hasil belajar dan pembelajaran juga terdapat faktor-faktor
yang menghambat terjadinya kesulitan belajar dan mengajar baik dari
siswa maupun tenaga pendidik, yaitu pada faktor internal dan eksternal
serta langka/cara pendidik dalam menjalankan proses belajar di lihat dari
gaya belajar, metode\model pembelajaran yang digunakan oleh
pendidik.dan prinsip-prinsip pembelajaran juga sangat dibutuhkan dalam
mengkondusifkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
B. SARAN
Diharapkan agar mahasiswa dapat mengetahui proses belajar
mengajar pada matakuliah strategi pembelajaran terutama pada judul
KONSEP BELAJAR DAN PEMBELAJARAN dan untuk lebih
memahami dan mampu menjelaskan\mengaplikasikan dalam dunia
pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA