Anda di halaman 1dari 17

Konsep Belajar dan Konsep Pembelajaran

Dosen pengampu : Abdul Azim Wahbi,M.Pd.


Mata kuliah : Startegi Belajar dan Pembelajaran

Disusun oleh kelompok 3 :


Kelas : Y-4E

1. Lia Novita Putri 202014500485


2. Camelia Marsanda 202014500575
3. Muhammad Syahrial 202014500588
4. Euis Adelia Putri 202014500498

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI

2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kenikmatan dan rahmat nya , sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul Konsep pembelajar dan konsep Pembelajaran, ini tepat di waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
Bapak Abdul Azim Wahbi,M.Pd pada mata kuliah Startegi Belajar dan Pembelajaran.
Selain itu, makalah ini juga ditujukan kepada pembaca dan penulis untuk memberi
pengetahuan Startegi Belajar dan Pembelajaran mengenai pendidikan.

Dalam penyusunannya penulis mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak,


maka dari itu kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini sehingga selesai tepat pada waktunya.
Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman khususnya bagi
penulis dan umumnya bagi para pembaca.

Jakarta, 1 Juli 2022

Kelompok 3

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………….………..2
DAFTAR ISI……………………………………………………………….……….3
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………….……….4
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………..4
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………….4
1.3 Tujuan…………………………………………………………………………...4
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………..5
2.1 Konsep Dasar Belajar……………………………………………………….…..5
A. Pengertian Belajar………………………………………………………….…….5
B. Ciri - Ciri Perilaku Belajar………………………………………………….……5
C. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Belajar…………………………….………7
D. Motivasi Belajar………………………………………………………….………7
2.2 Konsep Dasar Pembelajaran…………………………………………….………8
A. Teori - Teori Pembelajaran…………………………………………….………...8
B. Metode Pembelajaran…………………………………………………….……..13
C. Contoh Belajar dan Pembelajaran………………………………………………14
BAB III PENUTUP……………………………………………………………….15
3.1 Kesimpulan………………………………………………………….………….15
3.2 Saran……………………………………………………………………………15
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..17

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Istilah belajar dan pembelajaran merupakan suatu istilah yang memiliki


keterkaitan yang sangat erat dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain dalam proses
Pendidikan. Pembelajaran yang sesungguhnya merupakan kegiatan yang dilakukan
untuk menciptakan suasana atau memberikan Pelayanan agar Peserta didik belajar,
Untuk itu harus diPahami jika bagaimana Peserta didik memperoleh Pengetahuan
dari Kegiatan belajarnya, Proses ini makan para pembimbing akan dapat menentukan
startegi Pembelajaran Yang tepat bagi peserta didik.

Perbedaan antara belajar dan pembelajaran terletak pada penekanannya.


Pembahasan masalah belajar lebih menekankan pada bahasan tentang peserta didik
dan proses yang menyertai dalam rangam perubahan tingkah lakunya. Sedangkan
pembelajaran mengacu pada dua konsep, yakni belajar dan mengajar.

1.2. Rumusan Masalah


A. Apakah konsep belajar untuk siswa?
B. Apakah konsep dasar pembelajaran?

1.3. Tujuan Penulisan


A. Menjelaskan tentang apa saja konsep belajar untuk siswa.
B. Menjelaskan konsep dasar pembelajaran

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar Belajar

A. Pengertian Belajar
Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil
interkasi individu dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Santrock dan Yussen Mendefinisikan Belajar sebagai Perubahan yang Relatif
Permanen karena adanya pengalaman. Reber Mendefinisikan Belajar dalam 3
pengertian Pertama Belajar sebagai proses memperoleh pengetahuan dan kedua
sebagai belajar sebagai perubahan kemampuan bereaksi yang relatif langgeng
sebagai Latihan yang di perkuat. Dapat di simpulkan bahwa belajar merupakan
suatu proses memperoleh pengentahuan dan pengalaman dalam wujud
perubahan tingkah laku dan kemampuan bereaksi dan relative permanen atau
menetap karena adanya interkasi individu dan lingkungannya.

B. Ciri-ciri Perilaku Belajar

1. Perubahan tingkah laku terjadi secara sadar


Suatu perilaku digolongkan sebagai aktivitas belajar apabila pelaku menyadari
terjadinya perubahan tersebut atau sekurang- kurangnya merasakan adanya suatu
perubahan dalam dirinya missalnya menyadari pengetahuan bertambah .

2. Perubahan bersifat kontinue dan fungsional


Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung
secara kesenambungan dan tidak statis, satu perubahan berikutnya dan
selanjutkan akan berguna bagi kehidupan atau bagi proses belajar berikutnya .

5
3. Perubahan bersifat positif dan aktif
Perubahan bersifat aktif berarti bahwa perubahan tidak terjadi dengan sendirinya,
melainkan karena usaha individu sendiri. Oleh karena itu perubahan tingkah
laku karena proses kematangan yang terjadi karena sendirinya karena dorongan
daridalam tidak termasuk perubahan dalam pengertin belajar.

4. Perubahan bersifat permanen


Perubahan yang terjadi karena belajar bersifat menetap.

5. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah


Adanya tujuan yang akan dicapai oleh perilaku belajar dan terarah kepada
perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari.

6. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku


Perubahan yang diperoleh seseorang setelah melalaui proses belajar sesuatu,
sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan keseluaruhan tingkah laku.

6
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Ada 2 faktor yang mempengaruhi belajar yaitu :

1. Faktor internal

adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar Contoh : faktor
jasmani (faktor kesehatan dan cacat tubuh ) dan faktor psikologi ( intelegensi,
erhatian, minat, bakat, motif dan lain - lain).

2. Faktor Eksternal
Faktor yang ada diluar individu Contoh : faktor keluarga (cara orang tua
mendidik,relasi antar anggota keluarga,suasana rumah dan lian-lain) ,faktor
sekolah(metode mengajar,relasi antar guru dan siswa, relasi antar siswa,disiplin
sekolah dan lain-lainnya) dan faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam
masyarakat,teman bergaul media masa dan lain-laninnya)

D. Motivasi Belajar
Menurut Biggs dan Telfer (dalam Dimyati dkk,1994) motivasi dibedakan
menjadi 4 golongan,yaitu:
1. Motivasi instrumental : Motivasi belajar karena adanya hadiah atau
menghindari hukuman.
2. Motivasi Sosial : Peserta didik belajar untuk penyelenggaraan tugas, dalam
hal ini keterlibatan siswadan tugas tersebut sangat menonjol.
3. Motivasi berprestasi : Peserta didik belajar karena ingin sukses meraih
prestasi atau keberhasilan.
4. Motivasi intrinsik : Peserta didik itu belajar karena keinginannya sendiri.

7
2.2. Konsep Dasar Pembelajaran

Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003


Tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa pembelajaran adalah proses
interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar yang berlangsung
dalam suatu lingkungan belajar.Pembelajaran dipandang secara nasional sebagai
suatu proses interaksi yang melibatkan komponen-komponen utama, yaitu
peserta didik, pendidik, dan sumber belajar yang berlangsung dalam suatu
lingkungan belajar. Dengan demikian, proses pembelajaran merupakan suatu
sistem, yaitu satu kesatuan komponen yang satu sama lain saling berkaitan dan
saling berinteraksi untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan secara optimal
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Pembelajaran pada pokoknya merupakan tahapan-tahapan kegiatan guru


dan siswa dalam menyelenggarakan program pembelajaran, yaitu rencana
kegiatan yang menjabarkan kemampuan dasar dan teori pokok yang secara rinci
memuat alokasi waktu, indikator pencapaian hasil belajar, dan langkah-langkah
kegiatan pembelajaran untuk setiap materi pokok mata pelajaran Aktivitas proses
pembelajaran ditandai dengan terjadinya interaksi edukatif, yaitu interaksi yang
sadar akan tujuan, berakar secara metodologis dari pihak pendidik (guru) dan
kegiatan belajar secara pedagogis pada diri peserta didik, berproses secara
sistematis melalui tahap rancangan, pelaksanaan, dan evaluasi.

Pembelajaran tidak terjadi seketika, melainkan berproses melalui


tahapan-tahapan yang dicirikan dengan karakteristik tertentu. Pertama,
melibatkan proses mental siswa secara maksimal dalam proses pembelajaran.
Kedua, membangun suasana dialogis dan proses tanya jawab secara terus
menerus yang diarahkan untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan
berpikir siswa yang pada gilirannya dapat membantu siswa untuk memperoleh
pengetahuan yang mereka konstruksi sendiri.

8
Pembelajaran merupakan usaha pendidik untuk mewujudkan terjadinya
proses pemerolehan pengetahuan, penguasaan kemahiran, dan pembentukan
sikap dan kepercayaan pada peserta didik.

A. Teori - Teori Pembelajaran


Pembelajaran adalah proses yang menfasilitasi peserta didik agar dapat
belajar dengan baik. Sehingga dengan demikian untuk dapat menghasilkan
proses pembelajaran yang efektif sebagaimana yang diharapkan, maka pendidik
perlu memahami teori-teori belajar yang dapat menjadi landasan pelaksanaan
pembelajaran. Di antara teori tersebut adalah:
1. Teori Ilmu Jiwa Daya
Ahli - ahli Ilmu Jiwa Daya mengemukakan suatu teori bahwa jiwa
manusia mempunyai daya-daya seperti daya mengenal, daya mengingat, daya
berpikir, daya fantasi, dan sebagainya. Daya-daya ini adalah kekuatan yang
tersedia. Manusia hanya memanfaatkan semua daya itu dengan cara melatih
sehingga ketajamannya dirasakan ketika dipergunakan untuk sesuatu
hal.Implikasi dari teori belajar menurut Ilmu Jiwa Daya ini adalah belajar
hanyalah sebatas melatih semua daya itu. Untuk melatih daya ingat seseorang
harus melakukan dengan cara menghafal kata-kata atau angka, istilah-istilah
asing, dan sebagainya, melatih ketajaman berpikir seseorang dengan cara
memecahkan masalah dari yang sederhana sampai yang kompleks, meningkatkan
daya fantasi seseorang dengan membiasakan diri merenungkan sesuatu. Dengan
usaha tersebut, maka dayadaya itu dapat tumbuh dan berkembang di dalam diri
seseorang. Oleh karena itu, menurut para ahli Ilmu Jiwa Daya, hasil belajar
diperoleh dengan cara melatih semua daya yang ada dalam diri. Efek teori belajar
menurut Ilmu Jiwa Daya terhadap ilmu pengetahuan yang didapat hanyalah
bersifat hafalan-hafalan belaka yang biasanya jauh dari pengertian dan

9
pemahaman. Walaupun demikian, teori belajar ini dapat digunakan untuk
menghafal rumus, dalil, peristiwa sejarah, dan sebagainya.
2. Teori Gestalt
Teori belajar Gestalt lahir di Jerman pada tahun 1912 yang dipelopori dan
dikembangkan oleh Max Wertheimer yang diikuti oleh Koffka dan Kohler yang
berpandangan bahwa keseluruhan lebih penting dari bagian-bagian, sebab
keberadaan bagian-bagian itu didahului oleh keseluruhan.Hal terpenting dalam
belajar adalah penyesuaian pertama, yaitu mendapatkan respons atau tanggapan
yang tepat, bukan mengulangi hal-hal yang harus dipelajari, tetapi mengerti atau
memperoleh insight. Teori belajar menurut Ilmu Jiwa Gestalt seringkali disebut
field theory atau insight full learning yang memandang manusia yang bukan
hanya sekedar makhluk reaksi yang hanya berbuat atau beraksi jika ada
perangsang yang memengaruhinya. Menurut para ahli Ilmu Jiwa Daya, manusia
adalah individu yang merupakan kebulatan jasmani dan rohani (psiko-fisik) yang
berinteraksi dengan dunia luar menurut kepribadiannya yang unik dan dengan
caranya yang unik pula. Tidak ada dua orang yang mempunyai pengalaman yang
benar-benar sama atau identik terhadap objek atau realita yang sama.Singkatnya,
belajar menurut Ilmu Jiwa Gestalt bahwa faktor pemahaman atau pengertian
(insight) merupakan faktor yang penting dalam menghubungkan antara
pengetahuan dan pengalaman. Pribadi atau organisme memegang peranan
penting dalam belajar karena belajar tidak hanya dilakukan secara reaktif-
mekanistis, tetapi dilakukan dengan sadar, bermotif, dan bertujuan.
3. Teori Asosiasi
Teori belajar menurut Ilmu Jiwa Asosiasi disebut juga teori Sarbond,
yaitu stimulus (rangsangan), respons (tanggapan), dan bond (dihubungkan).
Rangsangan diciptakan untuk memunculkan tanggapan kemudian dihubungkan
antara keduanya dan terjadilan asosiasi. Teori ini berprinsip bahwa keseluruhan
itu sebenarnya terdiri atas penjumlahan bagian-bagian atau unsur-unsurnya.

10
Terdapat dua teori yang sangat terkenal dari aliran Ilmu Jiwa Asosiasi, yaitu:
teori Connectionism dari Thorndike dan teori Conditioning dari Ivan P. Pavlov.
4. Teori Connectionism
Teori Connectionism ditemukan dan dikembangkan oleh Edward L.
Thorndike berdasarkan eksperimen yang ia lakukan dengan menggunakan hewan
terutama kucing untuk mengetahui fenomena belajar. Seekor kucing yang lapar
ditempatkan dalam sangkar berjeruji besi yang dilengkapi dengan pengungkit,
gerendel pintu, dan tali yang menghubungkan pengungkit dengan gerendel.
Peralatan tersebut ditata sedemikian rupa sehingga memungkinkan kucing
tersebut memperoleh makanan yang ada di depan pintu. Berdasarkan hasil
eksperimennya, Thorndike menyimpulkan bahwa belajar adalah hubungan antara
stimulus dan respons. Menurut Thorndike, belajar berproses melalui trial and
error (mencoba-coba dan mengalami kegagalan) dan law of effect yang berarti
bahwa segala tingkah laku yang berakibatkan suatu keadaan yang memuaskan
(cocok dengan tuntutan siatuasi) akan diingat dan dipelajari dengan sebaik-
baiknya.Teori Connectionism memandang bahwa organisme (juga manusia)
sebagai mekanismus yang hanya bergerak atau bertindak jika ada perangsang
yang memengaruhi dirinya. Terjadinya otomatisasi dalam belajar disebabkan
adanya law of effecttersebut. Karena adanya law of effect terjadilah hubungan
(connection) atau asosiasi antara tingkah laku atau reaksi yang dapat
mendatangnya sesuatu hasil (effect).

11
5. Teori Conditioning

Teori Conditioning ini dipelopori oleh Pavlov, seorang ahli psikologi-


refleksologi dari Rusia yang menggunakan anjing dalam melakukan eksperimen.
Seekor anjing dimasukkan ke dalam kamar gelap yang hanya tersedia satu
lubang yang terletak di depan moncongnya sebagai tempat menyodorkan
makanan atau menyorotkan cahaya pada saat diadakan percobaan. Dengan
demikian, dapat diketahui keluar tidaknya air liur dari moncong anjing itu pada
saat diadakan percobaan. Pada percobaan-percobaan yang dilakukan terhadap
anjing itu, Pavlov mendapatkan kesimpulan bahwa gerakan-gerakan refleks
dapat dipelajari dan dapat berubah karena mendapat latihan. Terdapat dua
macam refleks, yaitu refleks wajar (unconditioned reflex) sebagaimana air liur
anjing yang keluar ketika melihat makanan yang lezat, dan refleks bersyarat atau
refleks yang dipelajari (conditioned reflex) sebagaimana air liur anjing yang
keluar karena menerima atau bereaksi dengan warna sinar tertentu atau terhadap
suatu bunyi tertentu. Penganut teori Conditioning ini memandang bahwa segala
tingkah laku manusia tidak lain adalah hasil dari conditioning, yaitu hasil dari
latihan-latihan atau kebiasaan-kebiasaan mereaksi terhadap perangsang-
perangsang tertentu yang dialami di dalam kehidupannya. Setiap teori belajar
menurut pandangan Ilmu Jiwa merupakan hasil eksperimen para ahli yang dapat
dikembangkan dalam proses pembelajaran dengan memperhatikan kelebihan dan
kekurangan teori masing-masing. Teori belajar menurut Ilmu Jiwa Daya dapat
diterapkan dalam pembelajaran yang menuntut hafalan, sedangkan teori belajar
menurut Ilmu Jiwa Gestalt tepat diterapkan dalam pembelajaran yang
memerlukan pemahaman. Adapun teori belajar menurut Ilmu Jiwa Asosiasi tepat
digunakan dalam pembelajaran yang menuntut penerapan.

12
B. Metode Pembelajaran

• Metode Latihan
Metode ini merupakan metode penyampaian pembelajaran melalu
kebiasankebiasaan.Dalam metode pembelajaran ini pengajar memberikan
latihan-latihan kepada peserta didik untuk mengetahui proses tujuan, fungsi ,
manfaat dan kegunaan sesuatu
• Metode Tanya jawab
Metode tanya jawab merupakan cara penyajian materi pelajaran melalui bentuk
pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta didik. Metode ini dikembangkan
ketrampila n mengamati,menginterpretasi,mengklarifikasikan dan membuat
kesimpulan tentang pelajaran yang sedang di ajarkan dan membuat kesimpulan
tentang pelajaranyang sedang diajarkan.
• Metode Karyawisata
Metode mengajar dengan mengajak peserta didik mengunjungi suatu objek guna
memperluas pengetahuan dan selanjutnya peserta didik membuat laporan dan
mendiskusikan serta membukukan hasil kunjungan tersebut dengan damping
oleh Pendidikan.
• Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi merupakan metode pembelajaran yang sangat efektif untuk


menolong siswa mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan.

13
C. Contoh Belajar dan Pembelajaran

• Belajar
Contoh dari belajar yang lebih umum adalah seorang anak yang baru
masuk sekolah dasar kelas 1 yang masih belum pandai menulis dan
membaca.
Setelah melalui rangkaian proses pembelajran yang dialaminya di sekolah
bersama guru dan teman teman sekelasnya, maka satu semester kemudian
dia sudah pandai menulis dan membaca dengan cukup lancar.
• Pembelajaran
Environment Learning,Yaitu jenis pembelajaran secara nyata dengan
mengajak peserta didik secara langsung melihat bentuk realistis dari apa
yang dipelajari, seperti misalnya mempelajari hewan langsung ke kebun
binantang dan taman nasional.
Dengan belajar menggunakan metode pengajaran alam sekitar selain
menyenangkan karena bisa belajar sekaligus rekreasi.

14
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah tingkah
laku dan tindakan yang kompleks, maka belajar hanya dialami oleh siswaitu
sendiri.Salah satu tugas guru adalah mengajar, dalam kegiatan mengajar tentu ada
cara-caranya dan tidak asal mengajarkan.Proses belajar mengajar harus dijalankan
sesuai dengan prinsip . Konsep belajar dan pembelajaran telah dibahas menurut
tinjauan psikologi yang dihubungkan dengan teori-teori pokok tentang belajar
sehingga diperoleh simpulan sebagai berikut:

1. Belajar sebagai aktivitas psiko-fisik yang menghasilkan perubahan atas


pengetahuan, sikap dan keterampilan yang relatif konstan, dibedakan atas belajar
abstrak, belajar keterampilan, belajar sosial, belajar pemecahan masalah, belajar
rasional, belajar kebiasaan, belajar apresiasi, dan belajar pengetahuan. Hal ini
telah mendapat perhatian dari para ahli pendidikan dan psikologi yang pada
pokoknya memandang bahwa konsep belajar selalu menunjukkan kepada suatu
proses perubahan perilaku seseorang berdasarkan praktek atau pengelaman
tertentu.

2. Pembelajaran merupakan aktivitas yang berproses melalui tahapan perancangan,


pelaksanaan, dan evaluasi, dimaknai sebagai interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar. Oleh karena itu,
keberhasilan sebuah proses pembelajaran ditentukan oleh ketiga komponen
tersebut. Beberapa teori yang dapat dijadikan landasan konsep pembelajaran
antara lain teori Ilmu Jiwa Daya yang beranggapan bahwa jiwa manusia
mempunyai daya-daya seperti daya mengenal, daya mengingat, daya berpikir,
daya fantasi yang dapat dipertajam secara fungsional untuk sesuatu hal dengan

15
cara melatih semua daya yang tersedia. Teori belajar Ilmu Jiwa Gestalt
memandang bahwa keseluruhan lebih penting dari bagian-bagian, sebab
keberadaan bagian-bagian itu didahului oleh keseluruhan. Teori belajar Ilmu
Jiwa Asosiasi yang dibedakan atas teori belajar Connectionism memandang
bahwa belajar adalah hubungan antara stimulus dan respons, dan teori belajar
Conditioning yang memandang bahwa segala tingkah laku manusia tidak lain
adalah hasil dari latihan-latihan atau kebiasaan-kebiasaan mereaksi terhadap
perangsang-perangsang tertentu yang dialami di dalam kehidupannya

3.2. SARAN
Dalam proses mengajar kita sebagai calon pendidik harus memberikan
prinsip-prinsip belajar yang baik bagi peserta didik. Meningkatkan kualitas
mengajar agar dapat terbentuk kelasyang diinginkan calon pendidik ataupun
peserta didik

16
DAFTAR PUSTAKA

http://belajarpsikologi.com/macam-macam-metode-pembelajaran/
http://blogahmadmansur.blogspot.com/2012/04/makalah-belajar-dan-
pembelajaran.htmlhttp://majalahsiantar.blogspot.com/2012/05/berbagai-macam-
metode-guruhttp://majalahsiantar.blogspot.com/2012/05/berbagai-macam-metode-
guru-dalam.htmldalam.html
http://www.tokoblog.net/2010/10/macam-macam-metode-pembelajaran.html
Sugihartono, dkk.2007.Psikologi Pendidikan.Yogyakarta:UNY
Presshttp://www.sarjanaku.com/2012/11/pengertian-pembelajaran-menurut-para.html

17

Anda mungkin juga menyukai