Anda di halaman 1dari 15

BIMBINGAN DAN KONSELING BELAJAR

“Wawasan Tentang Belajar dan Pembelajaran”

OLEH :
SITI NUR RANA A1Q120090
WULANDARI A1Q120092
PEBRIANA A1Q120046
MERY FIA ANDINI A1Q120012
MUHAMMAD RAYYAN A1Q120040
LINTANG RANGGI PUTRA A1Q120036
LA ODE SANDIWARA A1Q120078

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tak lupa juga kami ucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kami sebagai penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
banyak terdapat kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Kendari, 5 Desember 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................


BAB I ..................................................................................................................................
PENDAHULUAN .............................................................................................................
A. Latar Belakang ........................................................................................................
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................
C. Tujuan ....................................................................................................................

BAB II ................................................................................................................................
PEMBAHASAN ................................................................................................................
A. Hakikat Belajar Dan Pembelajaran .........................................................................
B. Prinsip Belajar Dan Asas Pembelajaran .................................................................
C. Motifasi Belajar ......................................................................................................
D. Pembelajaaran dan Pengembangan Kurikulum ......................................................
BAB III...............................................................................................................................
PENUTUP ..........................................................................................................................
A. Kesimpulan .............................................................................................................
B. Saran .......................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Belajar adalah suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil / tujuan. Belajar
bukan hanya mengingat akan tetapi belajar lebih luas dari pada itu, yakni mengalami, hasil
belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan perubahan kelakuan, kegiatan belajar
dapat dihayati (dialami) oleh orang yang sedang belajar dan juga dapat diamati oleh orang
lain. Kegiatan belajar yang berupa perilaku kompleks tersebut menimbulkan berbagai teori
belajar. Seorang pelajar (siswa) harus menghayati apa yang dipelajarinya karena erat
hubungannya dengan usaha pembelajaran, yang dilakukan oleh pembelajar ( guru ).
Pendidikan itu adalah suatu kebutuhan yang akan menjamin kelangsungan hidup bagi
setiap manusia. Hal ini telah terbukti dengan adanya proses dari pendidikan itu sendiri
dimana pada masa sekarang ini, seseorang yang berpendidikan akan memegang peranan
penting dalam setiap aspek kehidupan dalam masyarakat. Untuk mendukung hal tersebut
tentunya diperlukan metode-metode ataupun cara-cara yang akan membuat peserta didik
mampu menyerap dan memahami materi apa yang akan kita sampaikan yang nantinya
kapasitas kita tentu saja akan menjadi seorang pendidik. Selain dengan metode atau cara-cara
yang efektif kita juga harus mampu memahami peserta didik secara personal maupun secara
kelompok.
Dalam makalah yang akan kami paparkan kali ini yaitu menganai Prinsip Belajar dan
Pembelajaran yang nantinya akan membantu seorang pendidik untuk lebih memahami dan
lebih mengenal peserta didiknya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Hakikat Belajar Dan Pembelajaran
2. Apa Saja Prinsip Belajar Dan Asas Pembelajaran
3. Bagaimana Motifasi Belajar
4. Bagaimana Pembelajaaran dan Pengembangan Kurikulum
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Bagaimana Hakikat Belajar Dan Pembelajaran
2. Untuk Mengetahui Apa Saja Prinsip Belajar Dan Asas Pembelajaran
3. Untuk Mengetahui Bagaimana Motifasi Belajar
4. Untuk Mengetahui Bagaimana Pembelajaaran dan Pengembangan Kurikulum
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hakikat Belajar Dan Pembelajaran

Belajar adalah suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil / tujuan. Belajar
bukan hanya mengingat akan tetapi belajar lebih luas dari pada itu, yakni mengalami, hasil
belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan perubahan kelakuan, kegiatan belajar
dapat dihayati (dialami ) oleh orang yang sedang belajar dan juga dapat diamati oleh orang
lain. Kegiatan belajar yang berupa perilaku kompleks tersebut menimbulkan berbagai teori
belajar. Seorang pebelajar (siswa) harus menghayati apa yang dipelajarinya karena erat
hubungannya dengan usaha pembelajaran, yang dilakukan oleh pembelajar (guru).
1. Masalah-masalah belajar

a. Masalah-masalah intern belajar


Dalam interaksi belajar mengajar ditemukan bahwa proses belajar yang dilakukan
oleh siswa merupakan kunci keberhasilan belajar. Proses belajar merupakan aktivitas
psikis berkenaan dengan bahan belajar.
b. Faktor-faktor yang ada dalam masalah belajar, terdiri dari : Sikap terhadap belajar dan
Motivasi belajar
c. Konsentrasi belajar
d. Mengolah bahan belajar
e. Menyimpan perolehan hasil belajar
f. Menggali hasil belajar yang tersimpan
g. Kemampuan berprestasi atau unjuk hasil belajar.
h. Cara menentukan masalah-masalah belajar ( Pengamatan perilaku belajar, Analisa
hasil belajar danTes hasil belajar
2. Prinsip-prinsip belajar dan implikasinya
Prinsip belajar adalah landasan berfikir, landasan berpijak dan sumber motivasi agar
dapat berjalan dengan baik antara pendidik dengan peserta didik. Adapun prinsip-prinsip
belajar, terdiri dari :
a. Prinsip-prinsip Belajar
Prinsip-prinsip belajar yang relatif berlaku umum berkaitan dengan perhatian dan
motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung/berpengalaman, pengulangan, tantangan, balikan
dan penguatan, serta perbedaan individual.
 Perhatian dan motivasi
Perhatian mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar. Perhatian terhadap
pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran itu dirasakan sebagai
sesuatu yang dibutuhkan, diperlukan untuk belajar lebih lanjut atau diperlukan dalam
kehidupan sehari-hari, akan membangkitkan motivasi untuk mempelajarinya.
 Keaktifan
Belajar tidak dapat dipaksakan oleh orang lain dan juga tidak dapat dilimpahkan
kepada orang lain. Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak aktif mengalaminya
sendiri.
 Keterlibatan langsung/berpengalaman
Belajar yang paling baik adalah belajar dari pengalaman langsung. Belajar secara
langsung dalam hal ini tidak sekedar mengamati secara langsung melainkan harus
menghayati, terlibat langsung dalam perbuatan, dan bertanggung jawab terhadap
hasilnya. Belajar harus dilakukan siswa secara aktif, baik individual maupun
kelompok dengan cara memecahkan masalah (problem solving).
 Pengulangan
Menurut teori psikologi daya, belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada
manusia yang terdiri atas mengamat, menanggap, mengingat, mengkhayal,
merasakan, berpikir, dan sebagainya. Dengan mengadakan pengulangan maka daya-
daya tersebut akan berkembang.
 Tantangan
Dalam situasi siswa menghadapi suatu tujuan yang ingin dicapai, tetapi selalu terdapat
hambatan yaitu mempelajari bahan belajar, maka timbullah motif untuk mengatasi
hambatan itu yaitu dengan mempelajari bahan belajar tersebut.
Tantangan yang dihadapi dalam bahan belajar membuat siswa bergairah untuk
mengatasinya
 Balikan dan penguatan
Prinsip belajar yang berkaitan dengan balikan dan penguatan terutama ditekankan
oleh teori belajar Operant Conditioning dari B.F. Skinner.
b. Implikasi Prinsip-Prinsip Belajar bagi Guru
Guru sebagai orang kedua dalam kegiatan pembelajaran tidak terlepas dari adanya
prinsip-prinsip belajar. Guru sebagai penyelenggara dan pengelola kegiatan pembelajaran
terimplikasi oleh adanya prinsip-prinsip belajar ini.
1) Perhatian dan motivasi
2) Keaktifan
3) Keterlibatan langsung/berpengalaman
4) Pengulangan
5) Tantangan
6) Balikan dan penguatan
7) Perbedaan individual

B. Prinsip-Prinsip Belajar Dan Asas Pembelajaran

Dalam kegiatan belajar mengajar, seorang guru harus menggunakan teori teori dan
prinsip-prinsip belajar tertentu agar dapat membimbing aktifitas guru dalam merencanakan
dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Prinsip-prinsip belajar dapat digunakan untuk
mengungkapkan batas-batas kemungkinan dalam pembelajaran sehingga guru dapat
melakukan tindakan yang tepat. Selain itu dengan teori dan prinsip-prinsip belajar guru juga
dapat memiliki dan mengembangkan sikap yang diperlukan untuk menunjang peningkatan
belajar siswa.
Prinsip-prinsip belajar yang relatif berlaku umum berkaitan dengan perhatian dan
motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung/berpengalaman, pengulangan, tantangan, balikan
dan penguatan, serta perbedaan individual.
a. Perhatian dan motivasi
Perhatian mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar. Perhatian terhadap
pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran itu dirasakan sebagai sesuatu yang
dibutuhkan, diperlukan untuk belajar lebih lanjut atau diperlukan dalam kehidupan sehari-
hari, akan membangkitkan motivasi untuk mempelajarinya.
Motivasi adalah tenaga yang digunakan untuk menggerakkan dan mengarahkan
aktivitas seseorang. Motivasi data merupakan tujuan pembelajaran. Sebagai alat, motivasi
merupakan salah satu faktor seperti halnya intelegensi dan hasil belajar sebelumnya yang
dapat menentukan keberhasilan belajar siswa dalam bidang pengetahuan, nilai-nilai dan
keterampilan.
b. Keaktifan
Belajar tidak dapat dipaksakan oleh orang lain dan juga tidak dapat dilimpahkan
kepada orang lain. Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak aktif mengalaminya sendiri.
Menurut teori ini anak memiliki sifat aktif, konstruktif dan mampu merencanakan sesuatu.
Dalam proses belajar mengajar anak mampu mengidentifikasi, merumuskan masalah,
mencari dan menemukan fakta, menganalisis, menafsirkan dan menarik kesimpulan.
c. Keterlibatan langsung/berpengalaman
Belajar yang paling baik adalah belajar dari pengalaman langsung. Belajar secara
langsung dalam hal ini tidak sekedar mengamati secara langsung melainkan harus
menghayati, terlibat langsung dalam perbuatan, dan bertanggung jawab terhadap hasilnya.
Belajar harus dilakukan siswa secara aktif, baik individual maupun kelompok dengan cara
memecahkan masalah (problem solving).
d. Pengulangan
Menurut teori psikologi daya, belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada
manusia yang terdiri atas mengamat, menanggap, mengingat, mengkhayal, merasakan,
berpikir, dan sebagainya. Dengan mengadakan pengulangan maka daya-daya tersebut akan
berkembang.
e. Tantangan
Dalam situasi siswa menghadapi suatu tujuan yang ingin dicapai, tetapi selalu
terdapat hambatan yaitu mempelajari bahan belajar, maka timbullah motif untuk mengatasi
hambatan itu yaitu dengan mempelajari bahan belajar tersebut. Tantangan yang dihadapi
dalam bahan belajar membuat siswa bergairah untuk mengatasinya.

C. Motivasi Belajar

1. Definisi Motivasi Belajar


Secara etimologi motifasi artinya dorongan, kehendak, alas an atau kemauan. Motifasi
adalah tenaga-tenaga (forcer) yang membangkitkan dan mengarahkan kelakuan
individu. Motivasi tidak dapat diamati secara langsung akan tetapi dapat
diinteprestasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan, dorongan atau
pembangkit tenaga munculnya suatu tingkahlaku yang tertentu.
2. Jenis motivasi
Dari dasar pembentukannya : Bawaan dan yang dipelajari, menurut pembagiannya :
karena kebutuhan organis, darurat, obyektif, jasmani, rohani, intrinsic dan ekstrinsik.
Unsur-unsur dalam lingkungan motivasi : 1. Kebutuhan 2. Dorongan 3. Tujuan.
3. Fungsi Motifasi
Mendorong manusia untuk berbuat, menetukan arah perbuatanmenyeleksi perbuatan
dan pendorong usaha dan pencapaian prestasi.
4. Sifat motivasi
Motifasi instrinsik yaitu yang berasal dari diri sendiri, motivasi ekstrinsik yaitu dapat
berfungsi karena di rangsang dari luar, motivasi diperkaya yaitu yang digunakan oleh
guru dalam proses pembelajaran dengan harapan agar sisiwa-siswi lebih giat belajar.
5. Proses motivasi
Motivasi dalam pembelajaran. Proses motivasi adalah suatu proses dimana tenaga
sebagai tenaga atau kebutuhan dari murid di arahkan kepada obyek-obyek dalam
lingkungan sekitarnya. Peran penting motivasi dalam belajar : (a) Menentukan hal-hal
yang dijadikan penguat belajar, (b) Memperjelas tujuan yang hendak dicapai (c)
Menentukan ketekunan belajar.

D. Pembelajaran Dan Pengembangan Kurikulum

Pembelajaran berbasis siswa sebenarnya bukanlah suatu hal yang baru dalam proses
pendidikan dan pengajaran. Kita pahami bahwa suatu kegiatan belajar dengan sendirinya
melibatkan keaktifan peserta didik, meskipun keaktifan mereka berada dalam kadar atau
derajat yang berbeda-beda.
Peningkatan mutu pendidikan senantiasa harus dilakukan, diperbaharui dan
disempurnakan. Hal ini terjadi karena pendidikan pada dasarnya menyiapkan peserta didik
untuk mandiri terjun ke masyarakat. Pencapaian tujuan peningkatan mutu tersebut sejalan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menunjukkan gejala semakin
menuntut kualitas lulusan yang lebih cakap, terampil dibanding lulusan terdahulu.
Salah satu upaya peningkatan mutu pendidikan adalah pembaharuan pendekatan
pembelajaran. Dimana telah kita maklumi bersama pendidikan masa lalu menganut
pendekatan Teacher Center, yaitu pendekatan yang otorita, aktivitas berada di tangan guru
sehingga mengakibatkan proses belajar mengajar menjadi ajang pementasan guru dan sering
mengabaikan potensi anak, keadaan anak, dan kemauan/kehendak anak, serta kebutuhan anak
dan masyarakat.
1. Pengembangan Pembelajaran Siswa Aktif
Kegiatan pendidikan pada hakikatnya telah berjalan sejak manusia ada. Upaya-upaya
pendidikan dilakukan dalam rangka memberikan kemampuan pada peserta didik untuk dapat
hidup secara mandiri dan hidup bersama masyarakat.
a. PAKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan.
b. PAIKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan.
c. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana
yang memotivasi siswa agar aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan
gagasan
d. Inovatif bisa mengadaptasi dari model pembelajaran yang menyenangkan. Learning is
fun merupakan kunci yang diterapkan dalam pembelajaran inovatif. Jika siswa sudah
menanamkan hal ini di pikirannya tidak akan ada lagi siswa yang pasif di kelas,
perasaan tertekan dengan tenggat waktu tugas, kemungkinan kegagalan, keterbatasan
pilihan, dan tentu saja rasa bosan.
e. Kreatif dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga
memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa.
f. Menyenangkan adalah suasana belajar-mengajar yang menyenangkan sehingga siswa
memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah
perhatiannya (“time on task”) tinggi.
2. Konsep Keaktifan Siswa
Pendidikan bukan sekedar memberi, tetapi menumbuhkan keberanian pada siswa
untuk berbuat atau melakukan sesuatu. Setiap siswa berkesempatan untuk belajar sesuai
dengan minat dan kebutuhannya masing – masing. Namun sistem pembelajaran tersebut
cenderung tidak tampak jelas, melainkan masih berupa rencana belajar yang disusun bersama
antara peserta didik dan guru. Dengan menekankan pada minat dan kebutuhan siswa secara
perorangan, maka siswa dengan bantuan gurunya dapat menyusun rencana belajar sesuai
dengan minat dan kebutuhan masing – masing.
Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat merangsang dan mengembangkan
bakat yang dimilikinya, berfikir kritis, dan dapat memecahkan permasalahan dalam
kehidupan sehari – hari. Disamping itu pengajar dapat merekayasa sistem pembelajaran
secara sistematis, sehingga dapat merangsang keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
3. Arah, Tujuan, dan Prinsip Keaktifan Siswa
Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya untuk mengarahkan anak didik ke
dalam proses belajar sehingga mereka dapat memperoleh tujuan belajar sesuai dengan apa
yang diharapkan. Pembelajaran hendaknya memperhatikan kondisi individu anak karena
merekalah yang akan belajar. Anak didik merupakan individu yang berbeda satu sama lain,
memiliki keunikan masing-masing yang tidak sama dengan orang lain. Pembelajaran yang
kurang memperhatikan perbedaan individual anak dan didasarkan pada keinginan guru, akan
sulit untuk dapat mengantarkan anak didik ke arah pencapaian tujuan pembelajaran. Kondisi
seperti inilah yang pada umumnya terjadi pada pembelajaran konvensional.
Secara umum tujuan pendidikan membentuk manusia yang mampu berpartisipasi bagi
penyempurnaan pembangunan bangsa. Dengan demikian aktif learning diarahkan tujuan
tersebut. Sedangkan aktif learning bertujuan untuk mengembangkan kemampuan murid agar
mampu belajar mandiri, sehingga ia memperoleh pengetahuan, ketrampilan, sikap yang
menunjang pembentukkan kepribadian yang mandiri.
4. Kemampuan Anak yang diharapkan Melalui CBSA
Pembelajaran berbasis siswa memberi makna bahwa proses pendidikan harus mampu
mengantarkan peserta didik untuk menguasai kemampuan yang sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan. Siswa belajar dengan caranya masing-masing untuk mencapai standar itu.
Pembelajaran dilakukan dengan menekankan pada interaksi individu dengan lingkungannya
sehingga siswa dapat memperoleh pengetahuannya sendiri. Pembelajaran yang dilaksanakan
di kelas harus dapat membantu siswa untuk memahami makna pengetahuan melalui metode
yang memberikan kreasi untuk menemukan siswa di didik untuk mampu memiliki daya saing
yang tinggi dengan sejumlah kompetitor.
Keaktifan siswa (aktif learning) atau lebih sering disebut CBSA merupakan konsep
dalam mengembangkan keaktifan proses belajar mengajar baik keaktifan mengenai kegiatan
guru maupun siswa. Peserta didik dipandang sebagai komponen yang paling penting dalam
system dan proses pengajaran. Pendekatan CBSA memusatkan pada peranan, inisiatif, dan
keterlibatan anak didik dalam menetapkan masalah, mencari informasi, dan memecahkan
masalah. CBSA bertujuan untuk mengembangkan kemampuan murid agar mampu belajar
mandiri, sehingga ia memperoleh pengetahuan, ketrampilan, sikap yang menunjang
pembentukkan kepribadian yang mandiri.
Cara pengembangan CBSA adalah dengan penggunaan lingkungan sebagai sarana
dan bahan belajar, guru pun harus mampu berinovasi dalam menciptakan dan
mengoperasionalkan media pengajaran, guru harus dapat menghargai siswa sebagai pribadi
yang unik yang memiliki sifat-sifat yang khas, guru sebagai pendorong dan partisipatif serta
bukan pemberi informasi.Pengajaran dapat diorganisasikan secara individual, kelompok,
berpasangan. Pengelompokkan perlu diperhatikan besar kelompok, organisasi kelompok,
sifat kelompok, tujuan kelompok.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku ataupun potensi
perilaku sebagai dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Ciri-ciri belajar yaitu yang
memenuhi 9 unsur-unsur pokok yaitu ; Perilaku (Siswa yang bertindak belajar), Tujuan
(Memperoleh hasil belajar dan pengalaman hidup), Proses (Internal pada diri pembelajar),
Tempat (Sembarang tempat), Lama waktu (Sepanjang hayat), Syarat terjadi (Motivasi belajar
kuat), ukuran keberhasilan (Dapat memecahkan masalah), Faedah (Mempertinggi martabat
pribadi) hasil. ( Hasil belajar sebagai dampak pengajaran dan pengiring).
Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses
pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan, kemahiran dan tabiat, serta Pembelajaran
adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik agar dapat belajar
dengan baik.

B. SARAN

Untuk membuat pendidikan ini berjalan lebih baik lagi, para siswa harus
meningkatkan belajarnya dan aktif ketika pelajaran berlangsung. Dan bagi seorang guru harus
menggunakan metode pengajaran yang lebih baik lagi, ketika pembelajaran berlangsung.
Yang membuat siswa merasa senang di kelas dan menggugah selera siswa untuk lebih rajin
dalam belajar baik dalam kelas maupun nanti ketika di rumah. Untuk itu cara pengajarannya
pun harus yang menarik agar tidak membuat jenuh.
DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2012. www.wordpress.com. Konsep Pembelajaran Islami. Diakses


tanggal 28 Desember 2011
Anonymous. 2012. www.muslimheritage.com. Islam dan Belajar.Diakses tanggal
28 Desember 2011.
Hidayati, dkk.2008.Pembelajaran Pendidikan SD.Jakarta: Departemen Nasional.
Wasty Soemanto. 1987. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Bina Aksara.
http://citrasulistiawan.blogspot.com/2012/01/makalah-belajar-dan-
pembelajaran.html

Anda mungkin juga menyukai