Oleh :
Veronika
Angela Milanisti Pongmakamba
Raihanah Mardatillah
Sri Devikha Wahyuliana Az
i
DAFTAR ISI
HalamanJudul ..................................................................................................... i
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
1. Hal apapun yang dipelajari murid, maka ia harus mempelajarinya sendiri.
Tidak seorangpun yang dapat melakukan kegiatan belajar tersebut
untuknya.
Banyak teori dan prinsip-prinsip belajar yang dikemukakan oleh para ahli
yang satu dengan yang lain memiliki persamaan dan perbedaan. Dari berbagai
prinsip belajar tersebut terdapat beberapa prinsip yang relatif berlaku umum
yang dapat kita pakai sebagai dasar dalam upaya pembelajaran, baik bagi
peserta didik yang perlu meningkatkan upaya belajarnya maupun bagi guru
dalam apaya meningkatkan mengajarnya.
3
Secara umum prinsip-prinsip belajar berkaitan dengan :
Motivasi dapat bersifat internal dan eksternal. Beberapa penulis atau ahli
yang lain seperti pada paparan di atas menyebutnya motivasi intrinsik dan
ekstrinsik. Motivasi internal atau motivasi intrinsik adalah dorongan dari dalam
diri individu untuk melakukan suatu aktivitas. Motivasi eksternal adalah dorongan
yang berasal dari luar diri individu. Motivasi eksternal melalui proses belajar dan
interaksi individu dengan lingkungannya dapat berubah menjadi motivasi internal.
Proses perubahan dari motivasi ekstrinsik menjadi motivasi intrinsik pada
seseorang disebut “transformasi motif” (Dimyati dan Mudjiono, 1994:41).
4
a. Setiap individu tidak hanya didorong oleh pemenuhan aspek biologis, sosial
dan emosional, akan tetapi individu perlu juga dorongan untuk mencapai
sesuatu yang lebih dari yang ia miliki saat ini.
e. Motivasi bertambah bila para pelajar memiliki alasan untuk percaya bahwa
sebagian besar dari kebutuhannya dapat dipenuhi.
f. Kajian dan penguatan guru, orang tua dan teman seusia berpengaruh terdapat
motivasi dan perilaku.
i. Sikap yang baik untuk belajar dapat dicapai oleh kebanyakan individu dalam
suasana belajar yang memuaskan.
j. Proses belajar dan kegiatan yang dikaitkan kepada minat pelajar saat itu
dapat mempertinggi motivasi.
Agar motivasi belajar siswa dapat tumbuh dengan baik maka guru harus
berusaha:
5
2. Mengkondisikan proses belajar aktif.
3. Menggunakan metode dan teknik pembelajaran yang
menyenangkan.
4. Mengupayakan pemenuhan kebutuhan siswa di dalam belajar
(misalnya kebutuhan untuk dihargai, tidak merasa tertekan, dsb)
5. Meyakinkan siswa bahwa mereka mampu mencapai suatu prestasi.
6. Mengoreksi sesegera mungkin pekerjaan siswa dan sesegera
mungkin pula memberitahukan hasilnya kepada siswa.
7. Memberitahukan nilai dari pelajaran yang sedang dipelajari siswa
dan menghubungkannya dengan kehidupan nyata sehari-hari.
6
penguatan yang tidak menyenangkan, dengan kata lain penguatan positif dan
negatif dapat memperkuat belajar.
2) Penguatan gestural, yaitu penguatan berupa gerak tubuh atau mimik muka
yang memberi arti/kesan baik kepada peserta didik. Penguatan gestural
dapat berupa; tepuk tangan, acungan jempol, anggukan, tersenyum, dan
sebagainya.
7
mendekati ini dapat dilakukan ketika peserta didik menjawab pertanyaan,
bertanya, berdiskusi atau sedang melakukan aktivitas-aktivitas lainnya.
8
1. siswa akan lebih semangat dalam belajar bilamana setiap langkah selalu
diberi penguatan, hal ini karena adanya kesadaran akan kebutuhan untuk
memperoleh balikan.
3. Prinsip Keaktifan
Pengetahuan bukanlah suatu barang yang dapat ditransfer begitu saja dari
pikiran orang yang mempunyai pengetahuan ke pikiran orang yang belum
mempunyai pengetahuan. Bahkan bila seorang guru bermaksud mentransfer
konsep, ide dan pegertian kepada seorang murid, pemindahan itu harus
diinterpretasikan dan dikonstruksikan oleh si murid lewat pengalamannya
(Glasersferld dalam Battencourt, 1989).
Implikasi prinsip keaktifan atau aktivitas bagi guru di dalam proses pembelajaran
adalah :
9
a. Memberi kesempatan, peluang seluas-luasnya kepada siswa untuk
berkreativitas dalam prose pembelajarannya.
d. Memberikan pujian verbal dan non verbal terhadap siswa yang memberikan
respons terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
1. terwujud nya sikap yang aktif dalam segala hal, terutama keiginan untuk
terlibat langsung dalam proses pembelajaran.
4. Prinsip Tantangan
10
4) Mengembangkan bahan-bahan pembelajaran yang menarik.
5. Prinsip Pengulangan
11
pembiasaan tidak perlu selalu oleh stimulus yang sesungguhnya, tetapi
dapat juga oleh stimulus penyerta.
12
b. Orang-orang yang auditorial, yang sering ditandai suka berbicara sendiri,
lebih suka mendengarkan ceramah atau seminar daripada membaca buku,
lebih suka berbicara daripada menulis.
Peserta didik adalah individual yang memiliki keunikan, berbeda satu sama
lain dan tidak satupun yang memiliki ciri-ciri persis sama meskipun mereka itu
kembar. Setiap individu pasti memiliki karakteristik yang berbeda dengan
individu lainnya. Perbedaan individual ini merupakan kodrat manusia yang
bersifat alami.
1) Para siswa harus dapat dibantu untuk memahami kekuatan dan kelemahan
dirinya dan untuk selanjutnya mendapat perlakuan dan layanan kegiatan
belajar yang mereka butuhklan.
2) Para siswa harus terus didorong memahami potensi dirinya dan untuk
selanjutnya mampu merencanakan dan melaksanakan kegiatan.
13
3) Peserta didik membutuhkan variasi layanan, tugas, bahan dan metode yang
selaras dengan minat, tujuan, dan latar belakang mereka. Hal ini terutama
disebabkan para pesrta didik cenderung memilih kegiatan belajar yang sesuai
dengan pengalaman masa lampau yang mereka rasakan bermakna untuk
dirinya.
4) Para siswa harus dapat dibantu untuk memahami kekuatan dan kelemahan
dirinya serta pemenuhan kebutuhan belajar maupun bimbingan yang berbeda
dengan siswa-siswa yang lain.
14
a. Mengaktifan peran individual atau kelompok kecil di dalam penyelesaian
tugas.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Prinsip Belajar adalah landasan berpikir, landasan berpijak, dan sumber
motivasi agar Proses Belajar dan Pembelajaran dapat berjalan dengan baik
antara pendidik dengan peserta didik.
Agar aktivitas yang dilakukan pendidik dalam proses pembelajaran terarah
pada upaya peningkatan potensi peserta didik secara komprehensip, maka
pembelajaran harus dikembangkan sesuai dengan prinsip-prinsip yang benar,
yang bertolak dari kebutuhan internal peserta didik untuk belajar.
Secara umum, prinsip-prisip belajar yaitu :1) Perhatian dan Motivasi 2)
Balikan dan penguatan (law of effect) 3) Keaktifan 4) Tantangan 5) Pengulangan
6) Perbedaan individual. 7) Keterlibatan langsung.
16
DAFTAR PUSTAKA
17