Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“Prinsip-prinsip Dalam Belajar”

Oleh :

 EMELIA HASIBUAN 19150023


 IRA PRATIWI SIREGAR 19150033
 MAKHDALENA 19150040
 SISKA DEWI SIREGAR 19150072
 YULIA RAHMA INTAN HARAHAP 19150081

Dosen Pengampuh :
ARSYAD HARAHAP, S.Pd.I., M.Kom

PENDIDIKAN VOKASIONAL INFORMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PENDIDIKAN TAPANULIS SELATAN
2021/2022

i
DAFTAR ISI

Halaman Judul ........................................................................................................... i

Daftar Isi .................................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 1

1.3 Tujuan ................................................................................................................. 1

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Prinsip-prinsip Belajar ........................................................................................ 2

A. Pengertian Prinsip Belajar .................................................................................... 2

B. Prinsip-prinsip dan Implikasi Prinsip-prinsip Belajar dalam Pembelajaran ......... 3

1. Prinsip Perhatian dan Motivasi ........................................................................ 3

2. Prinsip Balikan dan Penguatan ......................................................................... 6

3. Prinsip Keaktifan .............................................................................................. 8

4. Prinsip Tantangan ............................................................................................. 9

5. Prinsip Pengulangan ......................................................................................... 10

6. Prinsip Perbedaan Individual ........................................................................... 11

7. Prinsip Keterlibatan Langsung ......................................................................... 13

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada bagian sebelumnya Anda telah diajak membahas tentang tujuan belajar
dan pembelajaran. Pencapaian tujuan belajar merupakan muara dari seluruh aktivitas
pembelajaran. Agar tujuan belajar dapat tercapai sebagaimana diharapkan, maka guru
hendaknya memperhatikan secara cermat berbagai faktor yang dapat didayakan secara
optimal untuk mendukung tercapainya tujuan tersebut.
Salah satu faktor penting yang harus diperhatikan guru adalah berkenaan
dengan prinsip-prinsip belajar. Pemahaman dan keterampilan menerapkan prinsip-
prinsip belajar akan membantu guru untuk mampu mengelola proses pembelajaran
secara tepat, sesuai dengan karakteristik siswa dan tujuan pembelajaran yang telah
dirumuskan. Mempertimbangkan pentingnya hal ini maka pada bagian Anda akan
diajar untuk membahas secara mendalam prinsip-prinsip belajar, dengan
menitikberatkan pembahasan pada pengertian prinsip-prinsip belajar, prinsip-prinsip
belajar, implikasi prinsip-prinsip belajar dalam pembelajaran.
1.2 Rumusan Masalah
1. Menjelaskan maksud prinsip-prinsip belajar.
2. Menjelaskan beberapa prinsip belajar yang terkait dengan proses belajar.
3. Menjelaskan implikasi prinsip-prinsip belajar dalam pembelajaran.
1.3 Tujuan
Sesuai dengan sub-sub topik yang dibahas pada bagian ini sebagaimana
disebutkan diatas, maka setelah mengkaji bagian ini, mengerjakan tugas-tugas latihan
dan berdiskusi dengan rekan-rekan, diharapkan Anda memiliki kompetensi :
1. Mengetahui pengertian dari prinsip-prinsip belajar.
2. Mengetahui prinsip-prinsip belajar dalam pembelajaran.
3. Mengetahui implikasi prinsip-prinsip belajar dalam pembelajaran

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PRINSIP-PRINSIP BELAJAR


A. Pengertian Prinsip Belajar
Prinsip Belajar Menurut Gestalt  Adalah suatu transfer belajar antara pendidik
dan peserta didik sehingga mengalami perkembangan dari proses interaksi belajar
mengajar yang dilakukan secara terus menerus dan diharapkan peserta didik akan
mampu menghadapi permasalahan dengan sendirinya melalui teori-teori dan
pengalaman-pengalaman yang sudah diterimanya.
Prinsip Belajar Menurut Robert H Davies adalah Suatu komunikasi terbuka antara
pendidik dengan peserta didik sehingga peserta didik termotivasi belajar yang
bermanfaat bagi dirinya melalui contoh-contoh dan kegiatan praktek yang diberikan
pendidik lewat metode yang menyenangkan peserta didik.
Berdasarkan Pendapat para Ahli, disimpulkan bahwa Prinsip Belajar adalah
landasan berpikir, landasan berpijak, dan sumber motivasi agar Proses Belajar dan
Pembelajaran dapat berjalan dengan baik antara pendidik dengan peserta didik.
Agar aktivitas yang dilakukan pendidik dalam proses pembelajaran terarah pada
upaya peningkatan potensi peserta didik secara komprehensip, maka pembelajaran
harus dikembangkan sesuai dengan prinsip-prinsip yang benar, yang bertolak dari
kebutuhan internal peserta didik untuk belajar. Davies (1991:32), mengingatkan
beberapa hal yang dapat menjadikan kerangka dasar bagi penerapan prinsip-prinsip
belajar dalam proses pembelajaran, yaitu :

1. Hal apapun yang dipelajari murid, maka ia harus mempelajarinya sendiri. Tidak
seorangpun yang dapat melakukan kegiatan belajar tersebut untuknya.

2. Setiap murid belajar menurut tempo (kecepatannya) sendiri dan untuk setiap kelompok
umur, terdapat variasi dalam kecepatan belajar.

3. Seorang murid belajar lebih banyak bilamana setiap langkah segera diberikan
penguatan (reinforcement).

2
4. Penguasaan secara penuh dari setiap langkah-langkah pembelajaran, memungkinkan
murid belajar secara lebih berarti.

5. Apabila murid diberikan tanggung jawab untuk mempelajari sendiri, maka ia lebih
termotivasi untuk belajar, dan ia akan belajar dan mengingat lebih baik.

Prinsip belajar menunjuk kepada hal-hal penting yang harus dilakukan guru
agar terjadi proses belajar terhadap siswa sehingga proses pembelajaran yang
dilakukan dapat mencapai hasil yang optimal. Prinsip-prinsip belajar juga memberikan
arah tentang apa saja yang sebaiknya dilakukan oleh guru agar para siswa dapat
berperan aktif di dalam proses pembelajaran, sehingga terbentuk kepribadian yang
aktif, mandiri dan cerdas.

B. PRINSIP - PRINSIP BELAJAR DAN IMPLIKASI PRINSIP-PRINSIP


BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN

Banyak teori dan prinsip-prinsip belajar yang dikemukakan oleh para ahli yang
satu dengan yang lain memiliki persamaan dan perbedaan. Dari berbagai prinsip
belajar tersebut terdapat beberapa prinsip yang relatif berlaku umum yang dapat kita
pakai sebagai dasar dalam upaya pembelajaran, baik bagi peserta didik yang perlu
meningkatkan upaya belajarnya maupun bagi guru dalam apaya meningkatkan
mengajarnya.
Secara umum prinsip-prinsip belajar berkaitan dengan :

1. Prinsip Perhatian dan Motivasi

Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar. Perhatian


terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai dengan
kebutuhannya.

Perhatian dan motivasi merupakan dua aktivitas yang memiliki keterkaitan yang
sangat erat. Untuk menumbuhkan perhatian diperlukan adanya motivasi. Sejumlah
hasil penelitian bahwa hasil belajar pada umumnya meningkat jika anak memiliki
motivasi yang kuat untuk belajar.

3
Motivasi terkait erat dengan kebutuhan. Semakin besar kebutuhan seseorang akan
sesuatu yang ingin ia capai, maka akan semakin kuat motivasi untuk mencapainya.
Kebutuhan yang kuat terhadap sesuatu akan mendorong seseorang untuk mencapainya
dengan sekuat tenaga. Hanya dengan motivasilah anak didik dapat tergerak hatinya
untuk belajar bersama teman-temannya yang lain (Djamarah, 2006:148).

Motivasi dapat bersifat internal dan eksternal. Beberapa penulis atau ahli yang
lain seperti pada paparan di atas menyebutnya motivasi intrinsik dan ekstrinsik.
Motivasi internal atau motivasi intrinsik adalah dorongan dari dalam diri individu
untuk melakukan suatu aktivitas. Motivasi eksternal adalah dorongan yang berasal dari
luar diri individu. Motivasi eksternal melalui proses belajar dan interaksi individu
dengan lingkungannya dapat berubah menjadi motivasi internal. Proses perubahan dari
motivasi ekstrinsik menjadi motivasi intrinsik pada seseorang disebut “transformasi
motif” (Dimyati dan Mudjiono, 1994:41).

Penerapan prinsip-prinsip motivasi dalam proses pembelajaran akan dapat


berlangsung dengan baik, bilamana guru memahami beberapa aspek yang berkenaan
dengan dorongan psikologis sebagai individu dalam diri siswa sebagai berikut :

a. Setiap individu tidak hanya didorong oleh pemenuhan aspek biologis, sosial dan
emosional, akan tetapi individu perlu juga dorongan untuk mencapai sesuatu yang
lebih dari yang ia miliki saat ini.

b. Pengetahuan tentang kemajuan yang dicapai dalam memenuhi tujuan mendorong


terjadinya peningkatan usaha.

c. Motivasi dipengaruhi oleh unsr-unsur kepribadian.

d. Rasa aman dan keberhasilan dalam mencapai tujuan cenderung meningkatkan


motivasi belajar.

e. Motivasi bertambah bila para pelajar memiliki alasan untuk percaya bahwa sebagian
besar dari kebutuhannya dapat dipenuhi.

f. Kajian dan penguatan guru, orang tua dan teman seusia berpengaruh terdapat
motivasi dan perilaku.

4
g. Insentif dan hadiah material kadang-kadang berguna dalam situasi kelas, memang
ada bahayanya bila anak bekerja karena ingin mendapat hadiah dan bukan karena
memang ingin belajar.

h. Kompetisi dan insentif dalam waktu tertentu dapat meningkatkan motivasi.

i. Sikap yang baik untuk belajar dapat dicapai oleh kebanyakan individu dalam
suasana belajar yang memuaskan.

j. Proses belajar dan kegiatan yang dikaitkan kepada minat pelajar saat itu dapat
mempertinggi motivasi.

Agar motivasi belajar siswa dapat tumbuh dengan baik maka guru harus berusaha:

1. Merancang atau menyiapkan bahan ajar yang menarik.


2. Mengkondisikan proses belajar aktif.
3. Menggunakan metode dan teknik pembelajaran yang menyenangkan.
4. Mengupayakan pemenuhan kebutuhan siswa di dalam belajar (misalnya
kebutuhan untuk dihargai, tidak merasa tertekan, dsb)
5. Meyakinkan siswa bahwa mereka mampu mencapai suatu prestasi.
6. Mengoreksi sesegera mungkin pekerjaan siswa dan sesegera mungkin pula
memberitahukan hasilnya kepada siswa.
7. Memberitahukan nilai dari pelajaran yang sedang dipelajari siswa dan
menghubungkannya dengan kehidupan nyata sehari-hari.

Implikasi prinsip-prinsip perhatian dan motivasi belajar bagi siswa adalah


1. Siswa harus membangkitkan perhatiannya kepada segala pesan yang dipelajari,
baik dalam bentuk rangsangan suara, warna, gerak.dll.
2. Siswa dapat melatih indranya untuk memperhatikan rangsangan yang muncul
dalam proses pembelajaran.
3. Disadarinya oleh siswa bahwa motivasi belajar harus dikembangkan terus
menerus.
4. Dapat menentukan target/sasaran penyelesaian tugas belajar dan perilaku
sejenisnya.

5
2. Prinsip Balikan dan Penguatan

Prinsip balikan dan penguatan pada dasarnya merupakan implementasi dari teori
belajar yang dikemukakan oleh Skiner melalui Teori Operant Conditioning dan salah
satu hukum belajar dari Thorndike yaitu “law of effect”. Menurut hukum belajar ini,
siswa akan belajar lebih bersemangat apabila mengetahui dan mendapatkan hasil yang
baik. Hasil belajar, apalagi hasil yang baik merupakan balikan yang menyenangkan
dan berpengaruh positif bagi upaya-upaya belajar berikutnya. Namun dorongan
belajar, menurut Skinner tidak hanya muncul karena penguatan yang menyenangkan,
akan tetapi juga terdorong oleh penguatan yang tidak menyenangkan, dengan kata lain
penguatan positif dan negatif dapat memperkuat belajar.

Memberi penguatan (reinforcement) merupakan tindakan atau respon terhadap suatu


bentuk perilaku yang dapat mendorong munculnya peningkatan kualitas tingkah laku
pada waktu yang lain.

Sumantri dan Permana (1999:274) mengemukakan secara khusus beberapa tujuan dari
pemberian penguatan, yaitu:

a. Membangkitkan motivasi belajar peserta didik.

b. Merangsang peserta didik berpikir lebih baik.

c. Menimbulkan perhatian peserta didik.

d. Menumbuhkan kemampuan berinisiatif secara pribadi.

e. Mengendalikan dan mengubah sikap negatif peserta didik dalam belajar ke arah
perilaku yang mendukung belajar.

Terdapat beberapa jenis penguatan yang dapat dilakukan guru:

1) Penguatan verbal, yaitu penguatan yang diberikan guru berupa kata- kata/kalimat
yang diucapkan, seperti: “bagus”, “baik”, “smart”, “tepat” dan sebagainya.

6
2) Penguatan gestural, yaitu penguatan berupa gerak tubuh atau mimik muka yang
memberi arti/kesan baik kepada peserta didik. Penguatan gestural dapat berupa;
tepuk tangan, acungan jempol, anggukan, tersenyum, dan sebagainya.

3) Penguatan dengan cara mendekati, yaitu perhatian guru terhadap perilaku peserta
didik dengan cara mendekatinya. Penguatan dengan cara mendekati ini dapat
dilakukan ketika peserta didik menjawab pertanyaan, bertanya, berdiskusi atau
sedang melakukan aktivitas-aktivitas lainnya.

4) Penguatan dengan cara sentuhan, yaitu penguatan yang dilakukan guru dengan cara
menyentuh peserta didik, seperti menepuk pundak, menjabat tangan, mengusap
kepala peserta didik, atau bentuk-bentuk lainnya.

5) Penguatan dengan cara memberikan kegiatan yang menyenangkan. Memberikan


penghargaan kepada kepada kemampuan peserta didik dalam suatu bidang tertentu,
seperti peserta didik yang pandai bernyanyi diberikan kesempatan untuk melatih
vokal pada temannya.

6) Penguatan berupa tanda atau benda, yaitu memberikan penguatan kepada peserta
didik berupa simbol-simbol atau benda-benda. Penguatan ini dapat berupa komentar
tetulis atas karya peserta didik, hadiah, piagam, lencana, dan sebagainya.

Implikasi prinsip-prinsip balikan dan penguatan bagi guru antara lain ;

1. Memberikan kepada siswa jawaban yang benar.


2. Mengoreksi dan membahas pekerjaan siswa.
3. Memberikan catatan pada hasil pekerjaan siswa baik berupa angka maupun
komentar-komentar tertentu.
4. Memberikan catatan pada hasil pekerjaan siswa baik berupa angka maupun
komentar-komentar tertentu.
5. Memberikan lembar jawaban atau kerja siswa.
6. Mengumumkan atau menginformasikan peringkat secara terbuka,
7. Memberikan penghargaan.

7
Implikasi prinsip- prinsip balikan dan penguatan bagi siswa :

1. siswa akan lebih semangat dalam belajar bilamana setiap langkah selalu diberi
penguatan, hal ini karena adanya kesadaran akan kebutuhan untuk memperoleh
balikan.
3. Prinsip Keaktifan

Keaktifan belajar ditandai oleh adanya keterlibatan secara optimal, baik


intelektual, emosional dan fisik jika dibutuhkan. Pandangan mendasar yang perlu
menjadi kerangka pikir setiap guru adalah bahwa pada prinsipnya anak-anak adalah
makhluk yang aktif. Individu merupakan manusia belajar yang aktif dan selalu ingin
tahu. Daya keaktifan yang dimiliki anak secara kodrati itu akan dapat berkembang ke
arah yang positif bilamana lingkungannya memberikan ruang yang baik untuk tumbuh
suburnya keaktifan itu.

Pengetahuan bukanlah suatu barang yang dapat ditransfer begitu saja dari pikiran
orang yang mempunyai pengetahuan ke pikiran orang yang belum mempunyai
pengetahuan. Bahkan bila seorang guru bermaksud mentransfer konsep, ide dan
pegertian kepada seorang murid, pemindahan itu harus diinterpretasikan dan
dikonstruksikan oleh si murid lewat pengalamannya (Glasersferld dalam Battencourt,
1989).

Dalam proses konstruksi itu menurut Glasersferld, diperlukan beberapa kemampuan;

● Kemampuan mengingat dan mengungkapkan kembali pengalaman,


● Kemampuan membandingkan, mengambil keputusan (justifikasi) mengenai
persamaan dan perbedaan, dan
● Kemampuan untuk lebih menyukai pengalaman yang satu daripada pengalaman
yang lain.

Implikasi prinsip keaktifan atau aktivitas bagi guru di dalam proses pembelajaran
adalah :

8
a. Memberi kesempatan, peluang seluas-luasnya kepada siswa untuk berkreativitas
dalam prose pembelajarannya.

b. Memberikan kesempatan melakukan pengamatan, penyelidikan atau inkuiri dan


eksperimen.

c. Memberikan tugas individual dan kelompok melalui kontrol guru.

d. Memberikan pujian verbal dan non verbal terhadap siswa yang memberikan respons
terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.

e. Menggunakan multi metode dan multi media di dalam pembelajaran.

Implikasi prinsip keaktifan bagi guru :

1. terwujud nya sikap yang aktif dalam segala hal, terutama keiginan untuk terlibat
langsung dalam proses pembelajaran.

4. Prinsip Tantangan

Deporter (2000:23) mengemukakan bahwa studi-studi menunjukkan bahwa siswa


lebih banyak belajar jika pelajarannya memuaskan, menantang serta ramah, dan
mereka memiliki peran di dalam pengambilan keputusan. Bilamana anak merasa
tertantang dalam suatu pelajaran, maka ia dapat mengabaikan aktivitas lain yang dapat
mengganggu kegiatan belajarnya. Beberapa bentuk kegiatan berikut dapat dijadikan
sebagai acuan bagi guru untuk menciptakan tantangan dalam kegiatan belajar, yaitu :

1) Merancang dan mengelola kegiatan inquiry dan eksperimen.

2) Memberikan tugas-tugas pemecahan masalah kepada siswa.

3) Mendorong siswa untuk membuat kesimpulan pada setiap sesi pembelajaran.

4) Mengembangkan bahan-bahan pembelajaran yang menarik.

5) Membimbing siswa menemukan fakta, konsep, prinsip, dan generalisasi.

9
6) Merancang dan mengelola kegiatan diskusi.

Implikasi prinsip tantangan bagi siswa :

1. siswa mampu lebih mandiri dan termotivasi dalam menyelesaikan segala tantangan
pembelajaran diantaranya melakukan eksperimen, melaksanakan tugas bimbingan
maupun mandiri, atau mencari tahu pemecahan suatu masalah.

5. Prinsip Pengulangan

Prinsip belajar yang menekankan perlunya pengulangan yang dikemukakan


oleh teori Psikologi Dava. Menurut teori ini belajar adalah melatih daya-daya yang ada
pada manusia yang terdiri atas daya mengamat, menanggap, mengingat. mengkhayal,
merasakan. berpikir. dan sebagainya. Dengan mengadakan pengulangan maka dasya-
daya tersebut akan berkembang. Seperti halnya pisau yang selalu diasah akan menjadi
tajam, maka daya-daya yang dilatih dengan pengadaan pengulangan-pengulangan
akan menjadi sempurna.
Banyak tingkah laku manusia yang terjadi karena kondisi, misalnya peserta
didik berbaris masuk ke kelas karena mendengar bunyi lonceng, kendaraan berhenti
ketika lampu Ialu lintas berwarna merah. Menurut teori ini perilaku individu dapat
dikondisikan, dan belajar merupakan upaya untuk mengkondisikan suatu perilaku atau
respons terhadap sesuatu. Mengajar adalah membentuk kebiasaan, mengulang-ulang
sesuatu perbuatan sehingga menjadi suatu kebiasaan dan pembiasaan tidak perlu selalu
oleh stimulus yang sesungguhnya, tetapi dapat juga oleh stimulus penyerta.

Implikasi prinsip-prinsip pengulangan bagi guru adalah:

a. Memilah pembelajaran yang berisi pesan yang membutuhkan pengulangan.

b. Merancang kegiatan pengulangan.

c. Mengembangkan soal-soal latihan.

d. Mengimplementasikan kegiatan-kegiatan pengulangan yang bervariasi.

Sedangkan implikasi prinsip belajar pengulangan pada siswa :

10
1. Sangat dituntut untuk memiliki kesadaran yang mendalam agar bersedia melakukan
pengulangan latihan-latihan baik yang ditugaskan oleh guru maupun atas inisiatif
dan dorongan diri sendiri demi kemajuan hasil dari proses pembelajaran yang ada..

6. Prinsip Perbedaan Individual

Hasil sejumlah riset menunjukkan bahwa keberagaman faktor, seperti sikap siswa,
kemampuan dan gaya belajar, pengetahuan serta memberikan dan konteks
pembelajaran merupakan komponen yang memberikan dampak sangat penting
terhadap apa yang sesungguhnya harus siswa-siswa pelajari (Killen, 1998:5).

Dalam pandangan DePorter & Hernacki (2001:117) terdapat tiga karakteristik


atau modalitas belajar siswa yang perlu diketahui oleh setiap pendidik dalam proses
pembelajaran, yaitu:

a. Orang-orang yang visual, yang sering kali ditandai suka mencoret-coret ketika
berbicara di telpon, berbicara dengan tepat, lebih suka melihat peta daripada
mendengar penjelasan.

b. Orang-orang yang auditorial, yang sering ditandai suka berbicara sendiri, lebih suka
mendengarkan ceramah atau seminar daripada membaca buku, lebih suka berbicara
daripada menulis.

c. Orang-orang yang kinestetik, yang sering ditandai berpikir lebih baik ketika
bergerak atau berjalan, banyak menggerakkan anggota tubuh ketika berbicara, sulit
untuk duduk dan diam.

Peserta didik adalah individual yang memiliki keunikan, berbeda satu sama lain
dan tidak satupun yang memiliki ciri-ciri persis sama meskipun mereka itu kembar.
Setiap individu pasti memiliki karakteristik yang berbeda dengan individu lainnya.
Perbedaan individual ini merupakan kodrat manusia yang bersifat alami.

Pembelajaran yang bersifat klasikan yang mengabaikan perbedaan-perbedaan


individual dapat diperbaiki dengan beberapa cara. Cara-cra yang dapat ditempuh oleh
guru antara lain penggunaan metode atau pendekatan secara bervariasi sehingga

11
semakin besar memberikan peluang tumbuhnya perhatian siswa di dalam latar
belakang perbedaan individual. Upaya lain yang dapat dilakukan guru adalah dengan
menambah waktu belajar bagi siswa-siswa yang memiliki kemampuan rendah, atau
memberikan pengayaan bagi siswa-siswa yang memiliki kemampuan lebih dari yang
lain.

Implikasi atau penerapan prinsip-prinsip perbedaan individual dalam proses


pembelajaran, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan guru sebagai berikut:

1) Para siswa harus dapat dibantu untuk memahami kekuatan dan kelemahan dirinya
dan untuk selanjutnya mendapat perlakuan dan layanan kegiatan belajar yang
mereka butuhklan.

2) Para siswa harus terus didorong memahami potensi dirinya dan untuk selanjutnya
mampu merencanakan dan melaksanakan kegiatan.

3) Peserta didik membutuhkan variasi layanan, tugas, bahan dan metode yang selaras
dengan minat, tujuan, dan latar belakang mereka. Hal ini terutama disebabkan para
pesrta didik cenderung memilih kegiatan belajar yang sesuai dengan pengalaman
masa lampau yang mereka rasakan bermakna untuk dirinya.

4) Para siswa harus dapat dibantu untuk memahami kekuatan dan kelemahan dirinya
serta pemenuhan kebutuhan belajar maupun bimbingan yang berbeda dengan
siswa-siswa yang lain.

5) Kesempatan-kesempatan yang tersedia untuk belajar dapat lebih diperkuat bilamana


para siswa tidak merasa terancam oleh proses yang ia ikuti serta lingkungannya
sehingga mereka memiliki keleluasan untuk berpartisipasi secara efektif dalam
kegiatan belajar.

Implikasinya bagi siswa :

12
1. Para siswa yang telah memahami kekuatan dirinya dibandingkan teman-teman
yang lain akan lebih cenderung memiliki dorongan dan minat untuk belajar secara
lebih sungguh-sungguh.

7. Prinsip Keterlibatan Langsung

Sejumlah hasil penelitian membuktikan lebih dari 60% sesuatu yang diperoleh
dari kegiatan belajar didapatkan dari keterlibatan langsung. Edgar Dale dalam
penggolongan pengalaman belajarnya yang dituangkan di dalam kerucut pengalaman
belajar mengemukakan bahwa belajar yang paling baik adalah belajar melalui
pengalaman langsung. Keterlibatan langsung siswa memberi banyak sekali manfaat
yang langsung dirasakan pada saat terjadinya proses pembelajaran tersebut.

Implikasi prinsip keterlibatan langsung bagi guru adalah:

a. Mengaktifan peran individual atau kelompok kecil di dalam penyelesaian tugas.

b. Menggunakan media secara langsung dan melibatkan siswa untuk melakukan


berbagai percobaan atau eksperimen.

c. Memberi keleluasaan kepada siswa untuk melakukan berbagai percobaan atau


eksperimen.

d. Memberikan tugas-tugas praktek.

Implikasi prinsip keterlibatan langsung bagi siswa adalah:

1. Siswa harus terdorong aktif untuk mengalami sendiri dalam melakukan aktivitas
pembelajaran.
2. Siswa dituntut untuk aktif mengerjakan tugas-tugas sendiri tanpa bantuan orang
lain, sehingga dalam hal praktek atau belajar di luar kelas siswa dapat terjun
langsung menyaksikan bagaimana proses sehingga mndapatkan pengalaman yang
tentu nya bermanfaan untuk siswa tersebut.

13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Prinsip Belajar adalah landasan berpikir, landasan berpijak, dan sumber motivasi
agar Proses Belajar dan Pembelajaran dapat berjalan dengan baik antara pendidik
dengan peserta didik.
Agar aktivitas yang dilakukan pendidik dalam proses pembelajaran terarah pada
upaya peningkatan potensi peserta didik secara komprehensip, maka pembelajaran
harus dikembangkan sesuai dengan prinsip-prinsip yang benar, yang bertolak dari
kebutuhan internal peserta didik untuk belajar.
Secara umum, prinsip-prisip belajar yaitu :1) Perhatian dan Motivasi 2)
Balikan dan penguatan (law of effect) 3) Keaktifan 4) Tantangan 5) Pengulangan 6)
Perbedaan individual. 7) Keterlibatan langsung.

14
DAFTAR PUSTAKA

Aunurrahman. 2009. Belajar Dan Pembelajaran. Alfabeta: Bandung.

Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar Dan Pembelajaran. Rieneka Cipta: Jakarta.

Atang Kusdinar dkk., 1989.Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar.


Bandung:Remaja Karya CV

Oemar Hamalik. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Bumi Aksara

15

Anda mungkin juga menyukai