Anda di halaman 1dari 3

5 Kesalahan Guru Saat Mengajar yang

Harus Dihindari
Permasalahan guru dalam mengajar dan solusinya
Menjadi guru adalah profesi yang mulia. Bahkan ketika Jepang luluh lantak karena bom atom yang
dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki pada 1945, hal pertama yang ditanyakan oleh kaisar Jepang
adalah berapa jumlah guru yang selamat. Guru menjadi penentu bangkit dan berkembangnya suatu
bangsa. Tidak heran guru dikenal dengan sosok pahlawan tanpa tanda jasa.

Meskipun demikian, guru juga seorang manusia biasa. Kegiatan pembelajaran terkadang tidak mencapai
tujuannya karena adanya permasalahan atau kesalahan yang terjadi saat proses belajar mengajar. Oleh
sebab itu, Guru Pintar harus mengetahui kekeliruan yang kerap terjadi saat mengajar sehingga bisa
diantisipasi dan dicarikan solusi jika terlanjur terjadi.

Berikut ini kesalahan guru saat mengajar yang sering terjadi sehingga target pembelajaran tidak tercapai
dengan optimal:

1. Kurang persiapan

Kesalahan guru dalam mengajar yang pertama adalah kurangnya persiapan guru sebelum mengajar.
Meskipun Guru Pintar sudah menguasai semua materi yang akan diajarkan di luar kepala, bukan berarti
boleh melenggang begitu saja ke kelas tanpa persiapan yang matang. Banyak sekali hal yang harus
disiapkan sebelum mengajar misalnya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), media pembelajaran,
alat evaluasi, dan lain-lain.

Solusi untuk hal ini hanya satu yaitu menyiapkan pembelajaran dengan matang. Jika kesulitan membuat
setiap sebelum pelajaran dimulai, Guru Pintar dapat membuat secara mingguan atau bulanan. Akan
lebih baik lagi jika dapat disiapkan di awal semester sebelum awal pembelajaran karena Guru Pintar
dapat memiliki waktu yang cukup untuk merancang pembelajaran sebaik-baiknya.

2. Jarang melakukan refleksi

Masalah yang dihadapi guru dalam mengajar yang kedua adalah memaksakan semua siswa memahami
materi dengan metode yang sama dan di saat yang sama pula. Jika ada siswa yang tidak memenuhi
target, guru akan langsung menyalahkan siswa kenapa tidak belajar atau kenapa tidak menyimak. Hal ini
sebenarnya dapat menyakiti siswa lho, Guru Pintar. Apalagi jika dikatakan di depan teman-teman
sekelasnya.

Jika hal ini terjadi di kelas Guru Pintar, hal pertama yang harus dilakukan adalah berefleksi. Kenapa ada
siswa yang belum paham materi sehingga target pembelajaran yang diajarkan tidak tercapai. Cari tahu
permasalahan yang dihadapi siswa dan bantu mencari solusi tanpa membuat siswa malu atau merasa
rendah diri. Jika permasalahan karena metode pembelajaran yang digunakan, Guru Pintar
harus legowo mengakui kesalahan dan segera mencari strategi yang cocok dengan karakter semua siswa
sehingga mereka dapat memahami materi yang diajarkan.

3. Berhenti belajar

Kelemahan guru dalam mengajar diantaranya terjadi karena malas belajar lagi. Merasa sudah
mengenyam pendidikan yang cukup sehingga tidak meluangkan waktu untuk mempelajari hal-hal baru
atau sekedar merefresh pengetahuan. Lelah, tidak punya waktu, dan sibuk menjadi alasan banyak guru
tidka berusaha mengupgrade dirinya. Yang terjadi adalah Guru Pintar akan menjadi ketinggalan zaman.
Dunia pendidikan bergerak sangat dinamis. Perubahan banyak terjadi di sana-sini. Jika tidak diimbangi
dengan selalu belajar dan mengembangkan diri, maka pembelajaran yang disajikan di kelas akan
menjadi bosan dan siswa tidak bersemangat untuk belajar.

Untuk mengatasi hal ini, Guru Pintar harus meluangkan diri untuk selalu belajar. Belajar tidak harus
dengan mengenyam pendidikan formal yang memakan biaya sangat mahal. Guru Pintar dapat belajar di
mana saja dan kapan saja. Baik itu dengan membaca buku, saling berbagi praktik baik dengan guru-guru
lain, bergabung dengan komunitas-komunitas guru, atau mengikuti berbagai
pelatihan/workshop/seminar.

4. Tidak memahami karakter siswa

Mengapa guru harus memahami karakteristik peserta didik atau siswa? Karena Setiap siswa memiliki
keunikannya masing-masing. Setiap siswa mempunyai kekuatan, kelemahan, minat, dan perhatian yang
berbeda-beda. Latar belakang keluarga, latar belakang sosial ekonomi, dan lingkungan juga sangat
berpengaruh dengan gaya belajarnya. Jika Guru Pintar tidak memperhatikan hal ini dan menyama
ratakan semua siswa, maka tidak heran akan ada siswa yang tidak mencapai tujuannya dalam belajar.

Hal yang dapat Guru Pintar lakukan untuk mencegah hal ini terjadi adalah dengan melakukan asesmen
diagnostik di awal pembelajaran, baik itu secara non kognitif maupun secara kognitif. Dengan demikian
Guru dapat mengetahui karakter siswa, kemampuan pemahaman siswa, dan juga kendala yang siswa
hadapi. Setelah itu Guru Pintar dapat merancang pembelajaran yang bervariasi dan dapat menyesuaikan
dengan kebutuhan setiap siswa. Semua siswa dapat terpenuhi haknya dan yang lebih penting no one left
behind.

5. Membuat sekali dan menggunakannya seribu kali

Guru dalam pembelajaran diwajibkan untuk membuat perangkat-perangkat pengajaran yang dapat
menjadi pedoman saat mengajar. Yang sering terjadi adalah perangkat-perangkat mengajar seperti RPP,
media, alat evaluasi, dan lain sebagainya hanya satu kali. Di tahun-tahun berikutnya hanya menyalin dan
mengubah tanggal serta tahunnya saja. Padahal setiap tahun, setiap kelas memiliki kebutuhan yang
berbeda. Sebenarnya tidak masalah menggunakan perangkat yang sama. Yang harus dilakukan adalah
melakukan penyesuaian-penyesuaian sesuai dengan kebutuhan dan karakter siswa.
Hal ini yang sering disebut siswa milenial diajarkan oleh guru kolonial. Maksudnya adalah guru tidak mau
berubah maunya mengajar dengan cara yang sama, media yang sama, dan perangkat pembelajaran
hanya menjadi dokumen administratif saja. Jangan sampai terjadi ya Guru Pintar. Supaya tidak terjebak
dengan masalah seperti ini, Guru Pintar harus rajin melakukan evaluasi pada perangkat yang telah
dibuat. Kemudian dengan berbekal pengetahuan tentang karakter siswa, kebutuhan siswa, dan target
apa yang harus dicapai, Guru Pintar dapat mengupdate semua perangkat dari waktu ke waktu.

Menjadi guru memang tidak mudah. Tetapi jika melakukannya dengan penuh tulus dan profesional,
maka Guru Pintar akan dapat menikmati setiap prosesnya

Anda mungkin juga menyukai