Anda di halaman 1dari 5

Penilaian/Asesmen Formatif dan

Sumatif dalam Pembelajaran


Pengertian, tujuan, dan bentuk penilaian formatif dan
sumatif

Penilaian atau asesmen adalah sebuah rangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan
menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.
Kegiatan penilaian dalam pembelajaran harus dirancang sedemikian rupa supaya dapat
mengukur dan memberikan informasi mengenai pencapaian kompetensi siswa yang diperoleh
selama proses pembelajaran yang meliputi kegiatan belajar tatap muka, penugasan terstruktur,
dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.

Ada banyak macam teknik penilaian atau asesmen yang dapat dilakukan secara komplementer
(saling melengkapi) sesuai dengan kompetensi yang dinilai sehingga dapat memberikan
gambaran yang akurat tentang perkembangan belajar siswa. Tujuan dan fungsi kegiatan penilaian
dalam pembelajaran antara lain sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui tingkat ketercapaian indikator-indikator kompetensi dasar suatu mata


pelajaran.

2. Menilai kebutuhan siswa secara individual.

3. Mendiagnosis kebutuhan pembelajaran.

4. Meningkatkan motivasi belajar siswa.

5. Sebagai pedoman guru dalam menentukan strategi pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan dan karakteristik siswa sehingga guru dapat mengajar dengan lebih baik.

6. Upaya meningkatkan kualitas pendidikan.

Bentuk-bentuk penilaian atau asesmen ada banyak tergantung tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai. Contoh bentuk asesmen yang sudah umum dilakukan di sekolah adalah observasi,
penilaian diri, penilaian antar teman, ulangan harian, penugasan, tes praktik, proyek, dan
portofolio, yang semuanya disesuaikan dengan karakteristik kompetensi. Secara umum, penilaian
untuk melihat hasil belajar siswa  dilaksanakan untuk memenuhi fungsi formatif dan sumatif.
Itulah sebabnya istilah asesmen formatif dan sumatif sudah sering sekali didengar dalam dunia
pendidikan. Berikut ini akan dibahas lebih lanjut tentang asesmen formatif dan sumatif. Stay
tune, ya!
Asesmen Formatif

Foto oleh MART PRODUCTION dari Pexels

Asesmen formatif adalah proses mengumpulkan data mengenai sejauh mana kemajuan siswa
dalam menguasai kompetensi yang ditargetkan. Dengan data yang diperoleh akan
diinterpretasikan dengan teliti supaya guru dapat memutuskan kegiatan pembelajaran yang
efektif bagi siswa agar dapat menguasai materi/kompetensi secara optimal. Tujuan asesmen
formatif adalah untuk mengevaluasi proses pemahaman siswa terhadap pelajaran, kebutuhan
pembelajaran, dan kemajuan akademik selama proses pembelajaran.

Penilaian formatif membantu Guru Pintar memantau pembelajaran siswa dan memberikan
umpan balik yang berkala, dan berkelanjutan. Bagi sekolah, asesmen formatif berfungsi
memberikan informasi mengenai tantangan apa saja yang dihadapi siswa dalam proses
pembelajaran projek sehingga dukungan yang memadai dapat diberikan. Sedangkan bagi siswa,
asesmen formatif berfungsi untuk membantu mereka dalam mengidentifikasi kekuatan dan aspek
yang perlu dikembangkan.

Ada lima faktor penting yang dapat meningkatkan pembelajaran melalui penilaian formatif. Apa
saja?

1. Menyediakan umpan balik yang efektif untuk siswa.


2. Melibatkan siswa dalam pembelajaran secara aktif.

3. Mengatur pembelajaran yang memungkinkan siswa memperoleh nilai baik ketika dilakukan
penilaian.

4. Memperkenalkan pengaruh besar penilaian terhadap motivasi.

5. Mempertimbangkan kebutuhan siswa untuk menilai dirinya sendiri dan untuk memahami
bagaimana cara meningkatkan hasil belajarnya.

Asesmen Sumatif

Foto oleh Yan Krukov dari Pexels

Pengertian asesmen sumatif adalah penilaian yang dilakukan pada setiap akhir satu satuan waktu.
Penilaian sumatif mencakup lebih dari satu pokok bahasan yang dimaksudkan untuk mengetahui
sejauh mana siswa telah dapat berpindah dari suatu unit pembelajaran ke unit pembelajaran
berikutnya. Evaluasi sumatif sering dilakukan dengan menggunakan tes-tes pada akhir suatu
periode pengajaran tertentu, yang meliputi beberapa atau semua unit pelajaran yang diajarkan
dalam satu semester.
Penilaian sumatif di sekolah biasanya dilaksanakan setelah sekumpulan program pelajaran
selesai diberikan. Penilaian sumatif akan menghasilkan nilai atau angka yang kemudian
digunakan sebagai keputusan pada kinerja siswa. Hasil penilaian sumatif digunakan untuk
menentukan klasifikasi penghargaan pada akhir kursus atau program yang dituliskan di buku
raport. Penilaian ini dirancang untuk merekam pencapaian keseluruhan siswa secara sistematis.

Penilaian sumatif tidak terlalu memberikan dampak secara langsung pada pembelajaran,
meskipun seringkali mempengaruhi keputusan yang mungkin memiliki konsekuensi bagi siswa
dalam belajar. Tujuan asesmen sumatif adalah sebagai alat untuk mengukur kemampuan dan
pemahaman siswa dan sebagai sarana memberikan umpan balik kepada siswa. Evaluasi sumatif
juga memiliki fungsi untuk memberikan umpan balik kepada staf akademik sebagai ukuran
keberhasilan pembelajaran, akuntabilitas dan standar pemantauan staf akademik, serta sebagai
sarana untuk memotivasi siswa.

Bentuk-Bentuk Asesmen Formatif dan Sumatif


Evaluasi sumatif dan evaluasi formatif dapat dilakukan secara tidak tertulis maupun tertulis.
Contoh penilaian formatif dan contoh penilaian sumatif dalam bentuk asesmen tidak tertulis
antara lain:

1. Diskusi kelas

2. Drama

3. Penilaian Produk

4. Presentasi

5. Tes Lisan

Sedangkan contoh bentuk asesmen formatif dan sumatif yang tertulis antara lain:

1. Refleksi

2. Jurnal

3. Esai

4. Poster

5. Tes Tertulis

Demikianlah Guru Pintar, ulasan seputar asesmen formatif dan sumatif. Semoga bermanfaat!

Anda mungkin juga menyukai