Anda di halaman 1dari 5

KELOMPOK 4

Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif I di Sekolah Menengah

Nama - Nama Kelompok :

 Messeisrunmuni U.N. Ataupah


 Shinta Fenanda Putri
 Elshadai F.A. Temaluru
 Inang Sulastri Putri A. Sanu
 Anita Christin Bolle

1. Silakan Anda jelaskan strategi rancangan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran


intrakurikuler dan asesmen yang efektif.
2. Silakan Anda jelaskan penerapan asesmen formatif dan asesmen sumatif sebagai bagian
dari proses pembelajaran.
3. Berdasarkan pengalaman Anda, berikan contoh praktik baik asesmen formatif (as
dan for learning) dan sumatif (of learning).

Jawaban :

1. Strategi yang dapat digunakan adalah guru memaksimalkan kegiatan pembelajaran di


dalam kelas dan dapat memastikan seluruh proses pembelajaran dan assessmen dapat
berjalan efektif dan efesien melalui tahapan-tahapan dalam merancang perencanaan
pembelajaran yang efektif. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat berjalan efektif dan efesien
melalui analisis capaian, tujuan dan memetakan alur pembelajaran, mengidentifikasi TP
beserta dimensi profil PP, Perencanaan , pelaksanaan dan pengelolaan assessment
diagnostic, personalisasi pembelajaran , pengembangan modul ajar, perencanaan,
pelaksanaan , dan pengelolaan hasil assesmen formatif dan sumatif, pelaporan hasil
belajar dan evaluasi pembelajaran dan Assesmen.

2. Penerapan asesmen formatif dan asesmen sumatif sebagai bagian dari proses
pembelajaran :
a. Asesmen Formatif
Asesmen formatif merupakan penialaian yang dilakukan pada saat proses
pembelajaran berlangsung untuk untuk memantau kemajuan belajar siswa.
Asesmen ini memiliki tujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran,
memperoleh informasi mengenai kekuatan dan kelemahan pembelajaran yang
telah dilakukan dan menggunakan informasi tersebut untuk memperbaiki,
mengubah atau memodifikasi pembelajaran agar lebih efektif dan dapat
meningkatkan kompetensi siswa.
Terdapat strategi yang dapat dilakukan dalam asesmen formatif yaitu :
 Observasi
Guru dapat mengobservasi sejauh mana siswa memahami topik selama
pembelajaran berlangsung
 Diskusi Siswa
Dengan adanya diskusi siswa, guru dapat mengetahui apakah topik yang
di bahas sudah dipahami sehingga dapat didiskusikan bersama kelompok
 Umpan Balik
Umpan balik perlu dilakukan di dalam kelas oleh guru dan siswa secara
timbal balik. Pemberian umpan balik dapat memotivasi siswa untuk
belajar, mendorong siswa untuk tertarik pada pembelajaran, meningkatkan
hasil belajar, menimbulkan optimisme, self regulating learning, dan
mengembangkan potensi metakognisi
 Self Assessment atau Peer Assessment
Self assessment atau peer assessment proses dimana siswa atau rekan
mereka menilai tugas atau tes berdasarkan tolok ukur guru. Praktek ini
digunakan untuk menghemat waktu guru dan meningkatkan pemahaman
siswa tentang materi pelajaran serta meningkatkan keterampilan
metakognitif mereka. Assessment ini merupakan hal penting yang
dilakukan siswa dalam upaya menyadari adanya gap. Guru berperan untuk
mengkomunikasikan tujuan pembelajaran dan mendorong siswa untuk
melakukan self assessment dalam upaya mencapai tujuan.
b. Asesmen Sumatif

Asesmen sumatif merupakan penilaian yang dilakukan di akhir program


pembelajaran. Proses asesmen sumatif ini digunakan dalam menentukan kualitas
belajar siswa secara keseluruhan. Dengan asesmen ini, guru dapat mengetahui
gambaran hasil belajar peserta didik. Guru dapat mengetahui ketercapaian tujuan
pembelajaran, pemahaman materi, atau kompetensi yang telah dikuasai oleh
peserta didik. Asesmen sumatif ini digunakan sebagai bahan laporan hasil belajar
peserta didik. Asesmen inilah yang umumnya dijadikan pertimbangan dalam
menentukan kenaikan kelas atau kelulusan.

Pelaksanaan asesmen sumatif akan menghasilkan nilai atau angka yang digunakan
sebagai keputusan mengenai hasil belajar peserta didik. Hasil asesmen ini
meliputi beberapa mata pelajaran yang telah diajarkan guru.

Asesmen sumatif biasanya dilaksanakan setelah sekumpulan program pelajaran


selesai diberikan. Asesmen ini umumnya dilaksanakan dengan menggunakan
sejumlah tes pada akhir suatu periode pengajaran tertentu. Contoh-contoh tes itu
ialah ulangan harian, ujian tengah semester, ujian akhir semester, atau ujian
sekolah.

Hasil pelaksanaan asesmen sumatif memang tidak memberikan dampak secara


langsung pada kegiatan pembelajaran. Namun sering memengaruhi keputusan
yang mungkin memiliki konsekuensi bagi peserta didik dalam belajar. Hasil
asesmen sumatif pada peserta didik lebih diperhitungkan dalam pengolahan nilai
rapor. Selain itu, hasil penilaian sumatif juga dapat digunakan untuk merumuskan
tujuan dan kegiatan pembelajaran selanjutnya serta mempertimbangkan
kelanjutan belajar siswa ke jenjang yang lebih tinggi.

Fungsi dari asesmen sumatif, yaitu pengukuran kemampuan dan pemahaman


dalam pembelajaran, sebagai sarana memberikan umpan balik kepada peserta
didik. Tidak hanya itu, hasil asesmen sumatif juga dapat dijadikan umpan balik
kepada staf akademik sebagai ukuran keberhasilan pembelajaran, akuntabilitas
dan standar pemantauan staf akademik, dan sarana untuk memotivasi peserta
didik.

Dalam menjalankan asesmen sesuai fungsinya, cara yang dapat dilakukan ialah
dengan tes tertulis dan atau tidak tertulis. Melakukan asesmen secara tes tertulis
dapat dilakukan guru dengan mengajak peserta didik merefleksikan pembelajaran,
membuat produk (jurnal, esai, poster), atau melakukan ujian tertulis. Di sisi lain,
asesmen sumatif tidak tertulis pada peserta didik bisa melalui kegiatan diskusi
kelompok di kelas, membuat pertunjukan drama, penilaian pada produk yang
dibuat, presentasi materi atau hasil tugas, hingga tes lisan.

Asesmen sumatif juga dapat dilakukan dengan cara nontes. Jika guru ingin
mendapatkan hasil di ranah afektif, ia dapat melakukan asesmen nontes melalui
observasi (pengamatan), proyek, daftar periksa, skala sikap, atau angket.
Kemudian, hasil perkembangan kognitif dan psikomotor dapat dikumpulkan
melalui portofolio.

Tes yang dilakukan secara tertulis maupun tidak tertulis biasa dikenal guru dalam
kegiatan pembelajaran secara umum

c. Perbedaan Asesmen Formatif dan Sumatif


Setelah mengetahui asesmen formatif dan sumatif, kita juga perlu mengetahui
perbedaan kedua asesmen ini:
 Pelaksanaannya
Pelaksanaan asesmen formatif dan sumatif cukup berbeda, jika asesmen
formatif dilakukan ketika proses pembelajaran bab atau kompetensi
tertentu berlangsung, sedangkan asesmen sumatif dilakukan saat akhir
pembelajaran bab atau kompetensi tertentu.
 Tujuannya
Meskipun sama-sama untuk mengukur kemampuan siswa, namun tujuan
utama asesmen formatif dan sumatif berbeda. Asesmen formatif bertujuan
hanya untuk mengetahui peningkatan atau perkembangan siswa terhadap
bab atau kompetensi materi pelajaran yang sedang dipelajari, penilaian ini
tidak mempengaruhi prestasi, kenaikan kelas atau kelulusan siswa.
Sedangkan asesmen sumatif bertujuan untuk mengetahui pencapaian siswa
dari pembelajaran yang sudah berakhir dalam kurun waktu tertentu, dan
bertujuan untuk mengambil keputusan atas kinerja siswa, mempengaruhi
prestasi, kenaikan kelas atau kelulusan.
 Fungsi
Asesmen formatif ditujukan untuk memperbaiki proses pembelajaran bab
atau kompetensi yang sedang dipelajari agar siswa bisa mencapai
penguasaan yang optimal. Sedangkan, penilaian sumatif hasilnya bisa
dijadikan sebagai bukti apa yang dikuasai oleh siswa.
d. Persamaan Asesmen Formatif dan Sumatif
Diantara perbedaan yang ada, asesmen formatif dan asesmen sumatif memiliki
persamaan yaitu:
 Keduanya merupakan cara untuk memberikan penilaian terhadap
pembelajaran siswa
 Keduanya merupakan kesempatan bagi instumen pendidikan untuk
menerima dan memberikan umpan balik
 Keduanya merupakan cara untuk mengevaluasi sistem pengajaran dan
pembelajaran yang dijalankan.

3. Contoh praktik baik asesmen formatif (as dan for learning) dan sumatif (of learning).
Berdasarkan pengalaman saya terhadap penilaian formatif (as and for learning) dan
sumatif (for learning).
 Untuk penilaian formatif biasanya saya melakukan penilaian sikap seperti
mengerjakan tugas dengan lengkap dan tepat waktu, mampu bekerja sama dan
aktif dalam kelompok, berpendapat dan bertaanya dalam kelompok.
 Untuk penilaian sumatif saya memberikan penilaian pada hasil dari pengetahuan
kempetensi siswa, contohnya pada materi perkenalan diri maka siswa harus
memiliki kosakata, pengucapan, dan intonasi yang baik.
Selain itu saya juga memberikan umpan balik terhadap peserta didik yang
memiliki hasil yang baik contohnya; kerja yang bagus! jangan berpuas diri dan
teruslah belajar sehingga berkembang menjadi lebih baik. Untuk umpan balik
terhadap orang yang memiliki hasil kurang baik adalah terima kasih atas kerjamu
tetapi dilain waktu tolong lebih lengkap dalam pengerjaan dan di kumpulkan tepat
waktu, saya juga sering mengucapkan umpan balik seperti jangan bersedih atas
nilaimu yang jelek teruslah belajar dan menggali informasi sebanyak mungkin
sehingga dapat memperoleh nilai yang bagus berikutnya

Anda mungkin juga menyukai