Anda di halaman 1dari 4

Nama : Dyah Putri Fitrianingtyas

NIM : 223113914863
Kelas : PGSD-07

JURNAL REFLEKSI SEMINAR PENDIDIKAN PROFESI GURU – MATA KULIAH


FILOSOFI PENDIDIKAN INDONESIA
Nama Mata kuliah Filosofi Pendidikan Indonesia

Review pengalaman belajar. Pengetahuan baru yang saya dapatkan dari mata kuliah filosofi
yaitu dasar- dasar Pendidikan Ki Hajar Dewantara mulai dari
perjalanan pendidikannya hingga implementasi yang harus
dilakukan di sekolah. Pada mata kuliah ini terdapat beberapa
topik, antara lain :
1. Topik 1 (Perjalanan Pendidikan Nasional)
Materi yang saya dapatkan pada topik ini yaitu pada
perjalanan Pendidikan nasional dari pidato sambutan Ki Hajar
Dewantara yaitu adanya akulturasi budaya yang terjadi
secara terus menerus sebagai contohnya pakaian, bahasa,
karakter, dan lain- lain.
2. Topik 2 (Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara)
Topik kedua dalam mata kuliah Filosofi Pendidikan Indonesia
mengajarkan tentang dasar-dasar pendidikan Ki Hadjar
Dewantara, termasuk pandangannya tentang pendidikan itu
sendiri. Menurut Ki Hadjar Dewantara, pendidikan dan
pengajaran adalah dua hal yang berbeda. Pengajaran adalah
bagian dari pendidikan. Sedangkan, pendidikan merupakan
tempat benih-benih sosial budaya ditanamkan ke dalam
kehidupan peserta didik.
3. Topik 3 (Identitas Manusia Indonesia)
Pengalaman belajar pada topik identitas Manusia Indonesia,
yaitu kajian tentang identitas manusia yang mewujudkan
nilai-nilai kemanusiaan khas Indonesia. Kemanusiaan
Indonesia meliputi nilai-nilai, jiwa, hasrat, martabat,
sosialitas, relasionalitas, kedermawanan, dialog, dan
berbagai tradisi yang diwariskan dari waktu ke waktu dan
dari generasi ke generasi oleh bangsa Indonesia. Selain itu,
tiga unsur dasar yang menjadi ciri khas nilai kemanusiaan
Indonesia adalah nilai kebhinekaan, nilai pancasila, dan
keyakinan beragama.
4. Topik 4 (Pancasila Sebagai Fondasi Pendidikan
Indonesia)
Pengalaman belajar dari topik ini adalah mempelajari
Pancasila sebagai dasar pendidikan Indonesia Pancasila
adalah dasar negara Indonesia, seperti halnya sebuah rumah,
jika fondasi rumah tidak ada, maka rumah tersebut akan
segera runtuh. Begitu juga dengan negara, jika tidak ada
dasar negara, maka negara juga akan cepat runtuh, sehingga
Pancasila bisa disebut sebagai dasar negara. Bangsa
Indonesia memiliki keragaman ras, suku, agama dan budaya.
Profil pelajar Pancasila merupakan bentuk penjabaran dari
Tujuan Pendidikan Nasional. Profil Pelajar Pancasila
menjadi acuan utama untuk memandu kebijakan pendidikan,
termasuk sebagai acuan bagi pendidik untuk
mengembangkan karakter dan kemampuan peserta didik.
Profil pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi, yaitu: 1)
Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) Mandiri, 3) Bergotong-royong, 4)
Berkebinekaan global, 5) Bernalar kritis, dan 6) Kreatif.
5. Telaah Praktik Baik Pendidikan yang Memerdekakan
Pada topik ini, saya memperoleh materi tentang prinsip-
prinsip pendidikan yang memerdekakan. Pendidikan
berdasarkan pemikiran Ki Hadjar Dewantara adalah
pendidikan yang membebaskan jiwa dan raga anak.
Pendidikan yang memerdekakan adalah belajar sesuai dengan
keinginan dan tujuan masing-masing anak. Tantangan
terbesar adalah mengubah mental orang tua dan siswa untuk
memahami arti pendidikan itu sendiri. Pendidikan yang
memerdekakan peserta didik dapat diterapkan dalam bentuk
pembelajaran yang dinamis dan proporsional berdasarkan
minat dan bakat peserta didik. Pendidikan yang
memerdekakan adalah membiarkan anak-anak menjadi
makhluk ciptaan yang sempurna, membiarkan mereka
memiliki kesadaran untuk menentukan kehendak sendiri, dan
mengevaluasi bersama dengan siswa untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran.
Refleksi pengalaman belajar Pengalaman belajar yang sangat penting bagi saya, dikarenakan
yang dipilih dalam pembelajaran mata kuliah ini membuat pandangan
pendidik sesuai dengan perjalanan Ki Hajar Dewantara. Pada
topik implementasi pendidikan yang memerdekakan kita akan
mempelajari serta menghayati perjuangan pendidikan Indonesia
dari zaman penjajahan hingga kemerdekaan. Pendidikan pada
zaman ini masih terpaku pada ideologi bangsa Belanda yang
bertujuan untuk menciptakan sumber daya manusia masyarakat
Indonesia yang siap bekerja bagi pemerintahan Belanda. Dari
ringkasan perjalanan pendidikan nasional muncullah dasar-dasar
pemikiran dari Ki Hajar Dewantara. Pemikiran-pemikiran beliau
menjadi acuan para guru, pemangku kebijakan, orang tua dan
pejuang pendidikan untuk menyelenggarakan pendidikan yang
mencerminkan “Merdeka Belajar”. Dalam pandangannya
pendidikan dan pengajaran digunakan untuk memahami
tujuan pendidikan. Menurutnya onderwij pengajaran adalah
bagian dari pendidikan. Pengajaran yang dimaksud adalah proses
pendidikan yang bertujuan untuk memberikan ilmu atau faedah
untuk bekal sesorang dalam menjalani kehidupan baik secara
lahir maupun batin. Semboyan Ki Hajar Dewantara yang menjadi
acuan pada dunia pendidikan yaitu Ing ngarso sung tulodo, Ing
madya mangun karsa, tut wuri handayani. Makna dari semboyan
tersebut yaitu di depan memberikan contoh, Di tengah
membangkitkan peserta didik, dan di belakang memberikan
dorongan moral dan semangat. Pemahaman dasar-dasar
pendidikan menurut KHD harus diterapkan dalam pendidikan
pada zaman sekarang.
Analisis artefak pembelajaran Mata kuliah Filosofi Pendidikan Indonesia memiliki beberapa
topik yang telah meninggalkan beberapa artefak pembelajaran
yang akan saya lampirkan pada link Notion berikut
https://www.notion.so/dyahputrifitrianingtyas-223113914863-
pgsd/Filosofi-Pendidikan-Indonesia-
074285682da347b088e319d89cc9dce0?pvs=4
Link tersebut berisikan seluruh artefak filosofi Pendidikan
Indonesia yang sesuai dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara
mulai dari teori yang diberikan hingga contoh implementasi yang
telah dilakukan di kelas maupun di lingkup sekolah dan juga
terdapat solusi yang diberikan mengenai proses pembelajaran
yang telah atau akan dilakukan .
Pembelajaran bermakna Pengalaman yang saya dapatkan dari mata kuliah filosofi
(good practices) Pendidikan Indonesia yaitu sebagai calon guru professional saya
harus memahami perjalanan Pendidikan Ki Hajar Dewantara
mulai dari perjalanan pendidikan nasional, dasar-dasar
pendidikan Ki Hajar Dewantara, identitas manusia indonesia,
pancasila sebagai fondasi pendidikan indonesia, hingga telaah
praktik baik pendidikan yang memerdekakan. Hal tersebut
sangat diperlukan untuk pengembangan pendidikan pada saat ini
dengan tetap menganut teori - teori Ki Hajar Dewantara. Setiap
peserta didik memiliki kebutuhan dan karakteristik yang
bervariasi sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zamannya. Guru
menjadi fasilitator yang dapat menuntun peserta didik sesuai
dengan perkembangan dan kemampuannya untuk mencapai
tujuan hidupnya. Guru juga sebaiknya bisa mencontohkan hal-
hal yang baik, agar secara tidak langsung peserta didik dapat
mencontohnya pada kehidupan sehari- hari. Pondasi yang guru
tanamkan juga tetap berpegang teguh pada Pancasila yang telah
ditetapkan juga di kurikulum merdeka. Guru juga harus
mengikuti perkembangan IPTEK saat ini agar kesenjangan
dengan peserta didik tidak terlalu jauh dan pembelajaran akan
berjalan dengan menyenangkan. Pembelajaran yang
memanfaatkan media pembelajaran interaktif juga akan
memberikan motivasi kepada peserta didik untuk lebih aktif
dalam proses pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai