Anda di halaman 1dari 2

NAMA: RAHMAWANTI

NIM: 850758325

KELAS/SEMESTER :
C/7 RANGKUMAN
MODUL 6
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN
KELAS (PTK) KB. 1
HAKIKAT LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

1. Laporan PTK adalah laporan yang ditulis secara sistematis berdasarkan penelitian tindakan
kelas yang dilakukan oleh guru di kelasnya. Laporan ini peneliti, karena merupakan dokumen
yang dapat dijadikan acuan, harus diserahkan kepada pihak sponsor, serta dapat diketahui
oleh umum, terutama oleh para guru yang barang kali mengalami masalah yang sama
dengan yang .
2. Manfaat laporan PTK Dalam penelitian formal, Andaikan laporan ini tidak ada, maka orang
lain tidak akan pernah tahu tentang hasil penelitian tersebut. Oleh karena itu, laporan
penelitian merupakan media yang sangat penting untuk mendiseminasikan hasil-hasil yang
diperoleh dari penelitian, sehingga masyarakat luas dapat mengetahuinya dan jika perlu
menindaklanjuti hasil penelitian tersebut. Dalam kaitan ini, barangkali Anda pernah
membaca satu hasil penelitian, yang begitu bermanfaat bagi Anda. Misalnya hasil penelitian
yang menunjukkan bahwa kegiatan akan menentukan kapasitas kerja otak yang berujung
pada ungkapa: begitu kita berhenti berpikir/belajar, kita memasuki ambang kematian,
sebagaimana yang dimuat dalam kreativita, No.2, 1994, halaman 2.
3. Sistematika laporan PTK pada umumnya tidak jauh berbeda dari laporan penelitian formal.
Sesuai dengan format laporan PTK yang terdapat dalam panduan direktorat jenderal
pendidikan, maka sistematika laporan PTK.
SUBSTANSI KOMPONEN LAPORAN PTK
• JUDUL
• ABSTRAK
• PENDAHULUAN
• KAJIAN PUSTAKA
• PELAKSANAAN PENELITIAN
• HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
• KESIMPULAN DAN SARAN
• DAFTAR PUSTAKA

KB 2
MENULIS DAN MENDISEMINASIKAN LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

1. Dalam menulis laporan PTK, perlu diperhatikan berbagai ketentuan, seperti: (1) etika
penulisan, (2) penggunaan bahasa Indonesia ragam tulis, serta (3) berbagai ketentuan
teknis.
2. Etika penulisan mencakup: (1) kejujuran, (2) keobjektifan, dan (3) pengutipan. Ketiga
aspek ini sangat berkaitan erat. Kejujuran menuntut penulis jujur terhadap diri sendiri
dan orang lain dengan cara mengungkapkan dan menafsirkan data/informasi apa
adanya tanpa dicampuri oleh kepentingan pribadi. Keobjektifan menuntut penulis
menyajikan informasi sebagaimana adanya, tanpa manipulasi, sehingga apa yang dibaca
oleh pembaca memang benar adanya. Pengutipan berkaitan dengan mengutip atau
pendapat orang lain dalam tulisan. Dalam hal ini, penulis harus mencantumkan sumber
kutipan dengan mengikuti aturan yang berlaku.
3. Penggunaan bahasa Indonesia ragam tulis, menuntut penulis memperhatikan kaidah-
kaidah bahasa tulis, sehingga tingkat keterbacaan Laporan menjadi tinggi. Kaidha bahasa
tulis paling tidak mencakup: (1) pilihan kata, (2) struktur kalimat, (3) paragraf, dan (4)
ejaan. Kata/istilah yang digunakan dalam laporan seyogianya merupakan kata/istilah baku
yang diketahui oleh umum, kalimat cukup lugas dan memenuhi unsur-unsur kalimat
sempurna, paragraf merupakan paparan buah pikiran yang utuh, serta cara penulisan
harus mengikuti aturan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
4. Ketentuan teknis berkaitan dengan penampilan laporan yang mudah dibaca. Ketentuan
ini mencakup, sistem penomoran, cara mengutip, serta huruf, spasi, dan margin. Sistem
penomoran dapat menggunakan sistem digit atau campuran angka dan huruf, asal
digunakan secara konsisten. Cara mengutip mengikuti aturan American Psychology
Association (APA); sedngkan huruf yang digunakan adalah Times New Roman atau Arial
dengan font size 12, spasi 1,5; serta margin 4 cm dari pinggir kiri dan atas, dan 3 cm dari
pinggir kanan dan bawah.
5. Laporan PTK dapat didiseminasikan melalui berbagai pertemuan tatap muka seperti
seminar, rapat kerja, kelompok kerja guru (MGMP dan PGK); di samping melalui
berbagai media, seperti majalah, jurnal, atau buletin

Anda mungkin juga menyukai