BIDANG STUDI
PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN
Disusun Oleh:
ALDI RINATA/229014495051
A. Pengertian Asesmen
Secara umum, asesmen dapat diartikan sebagai proses untuk
mendapatkan informasi dalam bentuk apapun yang digunakan untuk dasar
pengambilan keputusan tentang siswa baik yang menyangkut kurikulumnya,
program pembelajarannya, iklim sekolah maupun kebijakan- kebijakan sekolah.
Keputusan tentang ini termasuk bagaimana guru mengelola pembelajaran di
kelas, bagaimana guru menempatkan siswa pada program-program
pembelajaran yang berbeda, tingkatan tugas-tugas untuk siswa yang sesuai
dengan kemampuan dan kebutuhan masing- masing, bimbingan dan
penyuluhan, dan saran untuk studi lanjut.
Asesmen secara sederhana dapat diartikan sebagai proses pengukuran
dan non pengukuran untuk memperoleh data karakteristik peserta didik dengan
aturan tertentu. Dalam pelaksanaan asesmen pembelajaran, guru akan
dihadapkan pada 3 (tiga) istilah yang sering dikacaukan pengertiannya, atau
bahkan sering pula digunakan secara bersama yaitu istilah pengukuran,
penilaian dan test. Dengan berlandasan pada uraian di atas, dapat di jelaskan
bahwa asesmen pembelajaran yaitu :
1. Asesmen merupakan bagian integral dari proses pembelajaran,
sehingga tujuan asesmen harus sejalan dengan tujuan pembelajaran;
sebagai upaya untuk mengumpulkan berbagai informasi dengan berbagai
informasi dengan berbagai teknik; sebagai bahan pertimbangan penentuan
tingkat keberhasilan proses dan hasil pembelajaran; oleh karenanya
asesmen hendaknya dilakukan dengan perencanaan yang cermat.
2. Asesmen harus didasarkan pada tujuan pembelajaran secara utuh dan
memiliki kepastian kriteria keberhasilan, baik kriteria dari keberhasilan
proses belajar yang dilakukan siswa, ataupun kriteria keberhasilan dari
kegiatan mengajar yang dilakukan oleh pendidik, serta keberhasilan
program pembelajaran secara keseluruhan.
3. Untuk memperoleh hasil asesmen yang maksimal yang dapat
menggambarkan proses dan hasil yang sesungguhnya, asesmen dilakukan
sepanjang kegiatan pengajaran ditujukan untuk memotivasi dan
mengembangkan kegiatan belajar anak, kemampuan mengajar guru
dan untuk kepentingan penyempurnaan program pengajaran.
B. Fungsi Asesmen
Fungsi assesment secara garis besar terdiri dari :
1. Fungsi formatif, merupakan assessment yang digunakan dalam memberikan
umpan balik atau feedback terhadap para guru untuk dijadikan dasar
pada saat memperbaiki serta membenarkan proses pembelajaran dan
juga mengadakan remedial bagi para peserta didik.
2. Fungsi sumatif, merupakan fungsi yang berguna dalam penentuan nilai
belajar siswa dalam satu mata pelajaran tertentu, sehingga selanjutnya
dapat dijadikan bahan memberikan laporan, untuk menentukan kenaikan
kelas serta menentukan lulus atau tidaknya peserta didik.
Fungsi dari penilaian kelas tersebut. Secara rinci fungsi dari penilaian
kelas dapat dijelaskan sebagai berikut (Diknas, 2006):
1. Kalau tujuan pembelajaran adalah pencapaian standar kompetensi maupun
kompetensi dasar, maka penilaian kelas ini dapat menggambarkan
sejauhmana seorang peserta didik telah menguasai suatu kompetensi.
2. Asesmen berbasis kelas dapat berfungsi pula sebagai landasan
pelaksanaan evaluasi hasil belajar peserta didik dalam rangka
membantu peserta didik memahami dirinya, membuat keputusan tentang
langkah berikutnya, baik untuk pemilihan program, pengembangan
kepribadian maupun untuk penjurusan, dalam hal ini terkait erat dengan
peran guru sebagai pendidik sekaligus pembimbing..
3. Sejalan dengan tujuan asesmen yang telah dikemukakan di atas maka
salah satu fungsi asesmen berbasis kelas ini adalah menemukan kesulitan
belajar dan kemungkinan prestasi yang bisa dikembangkan peserta didik
dan sebagai alat diagnosis yang membantu pendidik menentukan apakah
seorang siswa perlu mengikuti remedial atau justru memerlukan program
pengayaan.
4. Dengan demikian asesmen juga akan berfungsi sebagai upaya
pendidik untuk dapat menemukan kelemahan dan kekurangan proses
pembelajaran yang telah dilakukan ataupun yang sedang berlangsung.
Temuan ini selanjutnya dapat digunakan sebagai dasar penentuan langkah
perbaikan proses pembelajaran berikutnya, guna peningkatan capaian hasil
belajar siswa .
5. Kesemuanya dapat dipakai sebagai kontrol bagi guru sebagai pendidik
dan semua stake holder pendidikan dalam lingkup sekolah tentang
gambaran kemajuan perkembangan proses dan hasil belajar peserta didik.
C. Tujuan Asesmen
Menurut pendapat dari Chittenden (1994) ia menyatakan bahwa
tujuan dari penilaian “assessment purpose” merupakan “keeping
track”,checking up, finding out and summing up. Berikut adalah penjelasannya:
1. Keeping track yaitu berguna dalam menelusuri dan melacak proses belajar
dari peserta didik yang mana sesuai dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang telah diterapkan.
2. Checking Up yaitu berguna dalam mengecek suatu pencapaian dan
kemampuan dari peserta didik dalam proses belajar dan kekurangan-
kekurangan dari peserta didik pada saat mengikuti proses pembelajaran.
3. Finding Out merupakan suatu proses mencari, menemukan dan
mendeteksi kekurangan kesalahan atau kelemahan dari peserta didik dalam
proses belajar.
4. Summing Up merupakan suatu cara dalam menyimpulkan tingkat
penguasaan siswa terhadap kompetensi yang telah ditetapkan. Hasil dari
penyimpulan ini yang mana dapat digunakan oleh guru dalam menyusun
laporan kemajuan belajar ke berbagai pihak yang saling membutuhkan.
D. Jenis Asesmen
1. Performance Assesment
Performance Assesment merupakan salah satu jenis Asesment yang
meminta peserta didik agar dapat melakukan demonstasi bersamaan
mengaplikasikan pengetahuan diberbagai situasi yang dikehendaki.
2. Penilaian Portofolio dan Penilaian Proyek
Penilaian proyek ini merupakan suatu tugas dalam bentuk investigasi
yang diawali dengan pengumpulan selanjutnya pengorganisasian dan
evaluasi hingga dengan penyajian data.
3. Product Assesment dan Self Assesment
Product Assesment merupakan suatu proses penilaian keterampilan dengan
cara membuat suatu produk tertentu. Self Assesment dilaksanakan sendiri
oleh peserta didik maupun guru yang bersangkutan dalam kepentingan
pengelolaan Kegiatan Belajar Mengajar di tingkat kelas, terakhir, jenis
Asesment juga bisa dalam bentuk penilaian sikap dan penilaian dengan
basis kelas.
E. Contoh Asesmen
Contoh Assessment diantaranya yaitu
1. Assessment for Learning adalah asesmen yang dilakukan pada saat
pembelajaran sedang berlangsung dan asesmen ini dimaksudkan untuk
memperbaiki kualitas proses belajar dan mengajar. Melalui assessment
for learning guru dapat memberikan umpan balik terhadap proses belajar
peserta didik, memantau kemajuan belajar dan menentukan kemajuan
belajar peserta didik. Contohnya adalah kuis, presentasi, tugas,
dan sebagainya.
2. Assessment as Learning sebenarnya memiliki fungsi yang sama dengan
Assessment for Learning karena keduanya dilaksanakan pada saat
proses pembelajaran. Perbedaannya, Assessment as Learning melibatkan
peserta didik secara aktif dalam kegiatan penilaian tersebut. Contohnya
penilaian diri (self-assessment) dan penilaian oleh teman sejawat (peer-
assessment).
3. Assessment of Learning adalah asesmen yang dilaksanakan di akhir
proses pembelajaran dan dimaksudkan untuk mengukur capaian belajar
atau hasil peserta didi setelah mengikuti proses pembelajaran. Contohnya
yaitu ulangan harian, penilaian tengah semester penilaian akhir tahun
dan sebagainya. Assessment for Learning dan Assessment as
Learning merupakan asesmen formatif sedangkan Assessment as
Learning merupakan asesmen sumatif