Anda di halaman 1dari 24

HASIL OBSERVASI PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

DI SMA PLUS AL FATIMAH

MATA KULIAH
PEMAHAMAN TENTANG PESERTA DIDIK DAN
PEMBELAJARANNYA

Disusun oleh:

1. Abadi Jauhar
2. Hawin Rahma Maulidia
3. Risa Amalia Kurniawati
4. Roy Agatha
5. Vandya Prillasari
6. Yogi Sutan Setyo Pambudi

PENDIDIKAN GEOGRAFI

PPG PRAJABATAN GELOMBANG 2 UNIVERSITAS

NEGERI SURABAYA

2022
A. Latar Belakang

Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan tingkah laku


siswa sehingga siswa mampu mengimplementasikan potensi-potensi yang ada pada dirinya dalam
kehidupan masyarakat. Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003 bab 1 pasal 1 mengartikan
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya,masyarakat, bangsa dan negara. Stevani dan Gumanti (2018) mengatakan “dalam
kehidupan sehari-hari pendidikan dapat diperoleh dari keluarga, sekolah dan masyarakat. Dari ketiga
sumber pendidikan diatas, sekolah yang menjadi sebagai lembaga formal yang bertujuan untuk
mendidik peserta didik agar memiliki kemampuan kognitif, efektif, dan psikomotor yang dapat
berkembang secara seimbang”.
Dalam dunia pendidikan sangat dibutuhkan suatu disiplin ilmu yaitu psikologi, baik diinstitusi
pendidikan formal maupun non formal. Pengetahuan tentang psikologi sangat diperlukan oleh pihak
guru sebagai pendidik, pengajar, pelatih, pembimbing, dan pengasuh dalam memahami karakteristik
kognitif, afektif, dan psikomotorik peserta didik secara integral. Pemahaman aspek psikologis peserta
didik oleh pihak guru atau instruktur di institusi pendidikan memiliki kontribusi yang sangat berarti
dalam membelajarkan peserta didik sesuai dengan sikap, minat, motivasi, aspirasi, dan kebutuhan
peserta didik, sehingga proses pembelajaran di kelas dapat berlangsung secara optimal dan maksimal.

Pembelajaran paradigma baru memastikan praktik pembelajaran yang berpusat pada murid,
yang mana setiap murid belajar sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya. Perkembangan
peserta didik memiliki cara yang berbeda dan dipengaruhi oleh factor-faktor lain yang semuanya tidak
dapat di sebutkan. Terdapat beberapa bentuk perkembangan yang perlu diperhatikan oleh pendidik
diantaranya perkembangan fisiologis, perkembangan psikologis, perkembangan kognitif,
perkembangan psikologis, moral dan motivasi belajar. Hal tersebut yang nantinya mempengaruhi hasil
belajar peserta didik selain factor lain yang tidak dapat disebutkan. Maka dari itu, pendidik perlu
memperhatikan Capaian Pembelajaran untuk merusmukan Tujuan Pembelajaran dan Alur Tujuan
Pembelajaran sesuai dengan fase perkembangan peserta didik.
B. Identifikaasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, dapat diidentifikasi beberapa masalah
diantaranya :
1. Pembelajaran berdiferensiasi untuk meningkatkan hasil belajar
2. Perbedaan gaya belajar dan perkembangan sehingga pendidik menerapkan pembelajaran berdiferensiasi untuk
mengakomodir masing-masing karakteristik siswa

C. Batasan Masalah
Batasan masalah pada penelitian ini diantranya :
1. Waktu dan Tempat : SMA PLUS AL FATIMAH kelas 11
2. Jumlah Responden : satu kelas 30 siswa
3. Fokus pada pencarian perkembangan Fisiologi, kognitif, emosi, psikososial, moral dan motivasi belajar peserta didik

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, terdapat beberapa rumusan masalah diantaranya :
1. Apakah ada pengaruh perkembangan fisiologis, psikologis, kognitif, emosi, psikososial, moral dan motivasi belajar
terhadap kemampuan belajar peserta didik?
2. Bagaimana perkembangan fisiologis Peserta didik?
3. Bagaimana perkembangan psikologis, kognitif, emosi, psikososial, dan moral peserta didik?
4. Bagaimana motivasi belajar peserta didik mempengaruhi cara belajar mereka?

E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Mengetahui ada atau tidaknya pengaruh perkembangan fisiologis, psikologis, kognitif, emosi, psikososial, moral dan
motivasi belajar terhadap kemampuan belajar peserta didik.
2. Mengetahui perkembangan fisiologis Peserta didik.
3. Mengetahui perkembangan psikologis, kognitif, emosi, psikososial, dan moral peserta didik.
4. Mengetahui motivasi belajar peserta didik mempengaruhi cara belajar mereka.

F. Perencanaan Observasi

Kegiatan observasi karakteristik peserta didik dilaksanakan di SMA PLUS AL FATIMAH


kelas 11. Proses observasi dilakukan agar mendapatdata dan informasi secara detail dan dilakukan
selama proses pelaksanaan pembelajaran dengan tujuan agar dapat menentukan perencanaan
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan/karakteristik peserta didik sesuai tahapan
perkembangannyadengan membuat panduan observasi.

Penyusunan panduan observasi perlu dilakukan agar observasi menjadi lebih terarah dan
mengetahui batasan-batasan dari proses observasi yang akan dilakukan sehingga data/hasil yang
didapatkan di dalam observasi lebih mudah diperoleh dan juga relevan dan sesuai dengan fakta yang
ada. Berikut ini merupakan detail panduanobservasi yang telah disusun:

Tabel 1. Tabel Panduan Observasi


No. Aspek Indikator
1. Perkembangan a. Menggunakan alat tulis dengan benar
Fisiologis b. Melakukan kegiatan kebersihan diri (kuku dan
rambut)
c. Kelengkapan dan kerapian dalam berpakaian seragam
sekolah
d. Mampu menulis dengan rapi
e. Tinggi badan yang sesuai dengan rata-rata umurnya
f. Memiliki proporsi tubuh (kesesuaian tinggi dan berat
badan) yang baik
g. Memiliki kemampuan pendengaran dan penglihatan
yang baik
2. Perkembangan a. Berani berpendapat, bertanya, atau menjawab
Kognitif pertanyaan
b. Melaksanakan apa yang pernah dikatakan tanpa
disuruh/diminta
c. Berani tampil atau presentasi di depan kelas
d. Berani tampil atau presentasi di depan kelas
e. Mampu berpikir kritis
f. Mampu aktif mengemukakan pendapat bersama
kelompoknya
g. Mampu melakukan penalaran logis terhadap objek
yang konkret
h. Mampu mengingat sesuatu dan menghapalnya
dengan baik
i. Mampu berhitung dengan baik
j. Mampu memecahkan masalah
k. Mampu mengembangkan ide dan kreativitas
3. Perkembangan a. Tidak menyalahkan/menuduh orang lain tanpa bukti
Emosi yang akurat
b. Mengakui dan meminta maaf atas kesalahan yang
dilakukan
c. Menunjukkan wajah ramah, bersahabat, dan tidak
cemberut.
d. Dapat mengendalikan emosi dalam menghadapi
masalah, tidakmarah-marah.
e. Mampu mengikuti kegiatan pembelajaran dengan
tenang dan kondusif
f. Mampu menghargai diri sendiri dan orang sekitarnya
g. Mampu mengungkapkan apa yang dirasakannya
dengan baik
h. Mampu menunjukkan sikap bangga dan empati nya
terhadap sesuatu atau seseorang
i. Tidak mudah tersinggung dengan perkataan atau
pendapat orang lain tentang dirinya
4. Perkembangan a. Tidak melakukan aktivitas yang mengganggu dan
Psikososial merugikan orang lain
b. Membuang sampah pada tempatnya
c. Membantu teman yang memerlukan
d. Mampu dan mau bekerjasama dengan siapa pun yang
memiliki keberagaman latar belakang, pandangan,
dan keyakinan.
e. Menunjukkan perhatian terhadap kebersihan kelas
dan lingkungan sekolah
f. Mampu berteman dan bergaul dengan teman sebaya
g. Mampu bersikap sesuai perannya sebagai laki-laki
atau perempuan
h. Mampu bersikap positif dan interaksi nya dengan
orang lain
5. Perkembangan a. Mengucapkan tolong dan terima kasih ketika
Moral meminta bantuan dan setelah menerima bantuan
orang lain
b. Meminta izin ketika akan memasuki ruangan orang
lain atau menggunakan barang milik orang lain
c. Tidak berkata-kata kotor, kasar, dan takabur
d. Menghormati orang yang lebih tua dan mengucapkan
salam ketika bertemu guru, teman, dan orang-orang
di sekolah.
e. Bersikap 55 (salam, senyum, sapa, sopan, santun)
f. Mampu membedakan benar-salah maupun baik-
buruk dalam kehidupan sehari-hari
g. Mampu mentaati peraturan yang ada di sekolah
dengan baik
h. Mampu bersikap sportif dalam menghadapi
kekalahan
i. Mampu bersikap jujur dimanapun berada
6. Motivasi a. Memiliki keingintahuan yang tinggi
Belajar b. Terlibat dalam proses pembelajaran
c. Tidak mudah putus asa dalam melakukan sesuatu
No Aspek Indikator

1 Kesesuaian Tingkat
Capaian
a) Kemampuan mendeskripsikan gagasan
b) Kedalaman penguasaan materi
c) Kemampuan dalam menjabarkan jawaban

2 Minat peserta didik a) Fokus dalam proses pembelajaran


b) Mengikuti setiap proses pembelajaran
c) Antusiasme dalam proses pembelajaran

3 Karakteristik peserta a) Mendengarkan guru


didik
b) mencatat materi yang disampaiakan baik di papan tulis
maupun melalui digital proyektor
c) Menyukai pembelajaran dengan gambar
d) Aktif dengan media
e) Menyukai aktifitas praktikum
f) Melakukan eksplorasi dengan indera peraba
BAB II
HASIL ANALISIS DATA
Berdasarkan observasi yang dilakukan pada peserta didik kelas 11 SMP AL
FATIMAH , menunjukkan bahwa peserta didik telah tumbuh dan berkembang sesuai
dengan tahapan perkembangannya baik sesuai dengan indikator- indikator observasi
baik pada aspek fisiologis, psikologis dan motivasi belajar. Hasil observasi sebagai
berikut:
1. Perkembangan Fisiologis
Peserta didik kelas 11 menunjukkan usia 15-16 tahun dengan beratbadan rata-
rata 42 kg dan tinggi badan rata-rata 152 cm sudah menggunakan alat tulis dengan benar
dan menulis dengan rapi, melakukan kegiatan kebersihan diri (kuku dan rambut),
berpakaian seragam sekolah dengan lengkap dan rapi dan memiliki kemampuan
pendengaran dan penglihatan yang baik.
Perkembangan fisik adalah terjadinya perubahan fisik pada manusia. Perubahan
ini meliputi pertumbuhan dan perkembangan pada individu yang kompleks, karena
pada awal terbentuknya organ-organ tubuh dan tersusunnya jaringan manusia. Adapun
perkembangan fisik pada individu meliputi aspek: (1) Sistem saraf yang sangat
mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi, (2) Otot-otot yang
mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik, dan (3) Kelenjar
endokrin yang menimbulkan munculnya pola perilaku baru.
Sedangkan menurut Yudrik (2011 :40) mengatakan bahwa perkembangan fisik
merupakan suatu perubahan yang terjadi pada fisik manusia, pada anak usia dasar
meliputi pertumbuhan tinggi dan berat badan, perubahan proporsi atau perbandingan
antar bagian tubuh yang membentuk postur tubuh, pertumbuhan tulang, gigi, otot, dan
lemak. Perkembangan fisik ini mencakup aspek-aspek sebagai berikut: (1)
Perkembangan anatomis. Perkembangan anatomis ditunjukkan dengan adanya
perubahan kuantitatif pada struktur tulang belulang, indeks tinggi dan berat badan,
proporsi tinggi kepala dengan tinggi garis keajekan badan secara keseluruhan. (2)
Perkembangan fisiologis. Perkembangan fisiologis ditandai dengan adanya perubahan-
perubahan secara kuantitatif, kualitatif, dan fungsional dari sistem-sistem kerja hayati
seperti kontraksi otot, peredaran darah dan pernafasan, persyarafan, sekresi kelenjar dan
pencernaan.
Usia peserta didik menunjukkan rata-rata 15-16 tahun berada dalam
perkembangan fisik remaja, dimana pada tahap ini ditandai dengan matangnya hormon
sehingga terdapat perubahan secara sekunder dan primer dan pada masa remaja ini pula,
pertumbuhan tinggi badan dan berat badan. Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh
beberapa faktor, diantaranya (Silphy, 2020 :3-4):
1. Asupan makanan atau gisi yang dikonsumsi oleh anak. Apabila pola makan atau gizi
yang dikonsumsi tidak teratur dan tidak pas, maka anak akan mengalami kekurangan
gizi, yang akan menyebabkan pertumbuhan fisik yang tidak maksimal. Apabila pola
makan dan gizi yang dikonsumsi seimbang, maka akan menyebabkan pertumbuhan fisik
yang maksimal. Maka, perlu diteliti lebih lanjut apabila peserta didik memiliki berat
badan kurang dari
2. Faktor keturunan. Apabila dalam garis keturunan dari keluarga ibu atau dari bapaknya
memiliki gen tinggi, maka peserta didik juga akan mengalami pertumbuhan tinggi yang
pesat.
3. Faktor biologi yang mempengaruhi yakni perkembangan sekunder dan primer pada
anak. Perkembangan primer yang membuat organisme secara matang mampu
bereproduksi. Gejala primer ditandai oleh perubahan postur tubuh, serta percepatan
pertumbuhan tinggi badan yang diiringi dengan berat badan. Selain itu, terjadi
kematangan seksual yang ditandai oleh perubahan seks primer, yaitu dimulainya
perubahan pada organ reproduksi pada laki-laki yang ditandai oleh mimpi basah yang
terjadi pada laki-laki serta menstruasi pada anak perempuan. Perubahan seks sekunder
ditandai oleh perubahan suara, munculnya bulu-bulu halus pada area kemaluan
maupunpada wajah individu laki-laki, dada yang semakin bidang pada laki-laki, serta
pembesaran pada area payudara, pinggul dan bahu pada perempuan.
Faktor perkembangan kematangan seksual akan mempengaruhi cara berpikir dan
pola tingkah laku pada peserta didik. Maka, perlu adanya bimbingan dan tuntunan dari guru
dan orangtua agar tingkah laku peserta didik tidak melenceng dari perkembangan yang
diharapkan.
2. Perkembangan Kognitif
Peserta didik kelas 11 menunjukkan perkembangan kognitif yang sangat baik.
Sebagian besar peserta didik berani berpendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan,
melaksanakan apa yang pernah dikatakan tanpa disuruh/diminta, berani tampil atau
presentasi di depan kelas, mampu berpikir kritis, mampu aktifmengemukakan pendapat
bersama kelompoknya, mampu melakukan penalaran logis terhadap objek yang
konkret, mampu mengingat sesuatu dan menghapalnya dengan
baik, mampu berhitung dengan baik, mampu memecahkan masalah, dan mampu
mengembangkan ide dan kreativitas.
Perkembangan Kognitif Menurut Piaget ada beberapa tahapan perkembangan
kognitif yang terjadi selama masa kanak – kanak sampai remaja, yaitu sensori – motorik
(0-2 tahun), Praoperasional (2 – 7 tahun), Operasional (7 – 11 tahun), dan Operasional
Formal (11 thn – dewasa). Menurut Khiyarusoleh,Ujang (2016), Hakikat perkembangan
kognitif adalah perkembangan kemampuan berpikir operasional formal dengan ditandai
dengan kemampuan berpikir abstrak dan kemampuan berpikir deduktif-hipotetik,
perkembangan individu dalam kemampuan kognitif tidak bisa diukur secara umum, karena
masih ada faktor determinan yang menentukan kemampuan kognitif, seperti kebudayaan
dan lingkungan social.
3. Perkembangan Emosi
Peserta didik kelas 11 menunjukkan perkembangan emosi yang baik yang mana
peserta didik tidak menyalahkan/menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat, selalu
mengakui dan meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan, senantiasa menunjukkan
wajah ramah, bersahabat, dan tidak cemberut, dapat mengendalikan emosi dalam
menghadapi masalah, tidak marah-marah. Kemampuan mengendalikan emosi menjadikan
kegiatan pembelajaran dengan tenang dan kondusif. Peserta didik mampu menghargai diri
sendiri dan orang sekitarnya, mampu mengungkapkan apa yang dirasakannya dengan baik,
mampu menunjukkan sikap bangga dan empati nya terhadap sesuatu atau seseorang, tidak
mudah tersinggung dengan perkataan atau pendapat orang lain tentang dirinya.
Peserta didik rata-rata menunjukan kondisi emosi yang positif pada saat
berinteraksi. Perkembangan emosional pada peserta didik berjalan seiring dengan
perkembangan moral. Oleh karena itu, diperlukan dorongan dari orang tua atau guru dengan
mengajarkan moral yang baik pada anak melalui pemberian contoh atau teladan yang baik.
Moral itu berkembang karena hidup dalam masyarakat , dan moralpun dapat berubah
karena kondisi sosial. Kesadaran moral adalah kesadaran tentang diri kita sendiri, dimana
kita melihat diri kita sendiri sedang berhadapan dengan sesuatu yang baik dan sesuatu yang
buruk. Orang yang mempunyai kesadaran moral, berarti dia mempunyai kemampuan untuk
memilih atau mempertimbangkan dan membedakan antara sesuatu yangbaik dan sesuatu
yang buruk, atau juga antara hal-hal yang halal dan haram.
Perkembangan Sosial Emosional meliputi; kompetensi sosial (menjalin hubungan
dengan kelompok sosial), kemampuan sosial (perilaku yang digunakan dalam situasi
sosial), kognisi sosial (pemahaman terhadap pemahaman, tujuan dan perilaku diri sendiri
dan orang lain, perilaku prososial (kesediaan untuk berbagi, membantu, bekerjasama,
merasa nyaman dan aman, dan mendukung orang lain) serta penguasaan terhadap nilai-
nilai kemanusiaan dan moralitas dalam menentukan standar baik dan buruk. Strategi
membimbing perkembangan sosio-emosional anak sebagai berikut:
1. Menemukan situasi yang dapat membantu mereka dalam mengembangkan emosi
2. Sajikan model moral yang positif bagi anak-anak dan gunakan situasi emosional untuk
meningkatkan perkembangan moral.
3. Beri anak kesempatan untuk berinteraksi dengan teman sebaya.
4. Monitor kegiatan menonton televisi atau sosial media yang lain pada anak. Jaga
agarapapun kekerasan televisi dan sosial media lain tetap minimum.
5. Guru dan orang tua memberi contoh teladan yang baik dan berkarakter.
4. Perkembangan Psikososial
Hasil observasi di kelas 11 menunjukkan hampir keseluruhan peserta didik tidak
melakukan aktivitas yang mengganggu dan merugikan orang lain, membantu teman yang
memerlukan, mampu dan mau bekerjasama dengan siapa pun yang memiliki keberagaman
latar belakang, pandangan, dan keyakinan, menunjukkan perhatian terhadap kebersihan
kelas dan lingkungan sekolah, mampu berteman dan bergaul dengan teman sebaya, mampu
bersikap sesuai perannya sebagai laki-laki atau perempuan, mampu bersikap positif dan
interaksi nya dengan orang lain. Hanya saja beberapa siswa masih kurang memiliki
kesadaran tentang kebersihan kelas karena masih terlihat sampah yang berserakan di kelas.
Hal tersebut menunjukan bahwa perkembangan psikososial pada siswa SMP PLUS
AL FATIMAH terus berubah seiring dengan interaksi sosialnya terhadap orang tua, dan
teman sebayanya. Daviq Chairilsyah dalam jurnalnya yang berjudul “Pembentukan
Kepribadian Positif Anak Sejak Usia Dini “menyatakan bahwa Dalam pertumbuhan dan
perkembangannya seringkali kepribadian itu menemukan suatu permasalahan dalam proses
pembentukannya. Terdapat faktor-faktor yang selalu mempengaruhi perkembangan yang
terjadi dalam pembentukan kepribadian seorang manusia antara lain sebagai berikut:
1. Warisan Biologis (Heredity)
Warisan biologis memengaruhi kehidupan manusia dan setiap manusia mempunyai
warisan biologis yang unik, berbeda dari orang lain. Faktor keturunan berpengaruh
terhadap keramah-tamahan, perilaku kompulsif (terpaksa dilakukan), dan kemudahan
dalam membentuk kepemimpinan, pengendalian diri, dorongan hati, sikap, dan minat.

2. Warisan Lingkungan Alam (Natural Environment)


Perbedaan iklim, topografi, dan sumber daya alam menyebabkan manusia harus
menyesuaikan diri terhadap alam. Melalui penyesuaian diri itu, dengan sendirinya pola
perilaku masyarakat dan kebudayaannyapun dipengaruhi oleh alam.
3. Warisan Sosial (Social Heritage) atau Kebudayaan
Kita tahu bahwa antara manusia, alam, dan kebudayaan mempunyai hubungan yang
sangat erat dan saling memengaruhi. manusia berusaha untuk mengubah alam agar sesuai
dengan kebudayaannya guna memenuhi kebutuhan hidup.
4. Pengalaman Kelompok Manusia (Group Experiences)
Kehidupan manusia dipengaruhi oleh kelompoknya. Kelompok manusia, sadar
atau tidak telah memengaruhi anggota-anggotanya.
5. Pengalaman Unik (Unique Experience)
Setiap orang mempunyai kepribadian yang berbeda dengan orang lain, walaupun
orang itu berasal dari keluarga yang sama, dibesarkan dalam kebudayaan yang sama, serta
mempunyai lingkungan fisik yang sama pula. Mengapa demikian? Walaupun mereka
pernah mendapatkan pengalaman yang serupa dalam beberapa hal, namun berbeda dalam
beberapa hal lainnya. Mengingat pengalaman setiap orang adalah unik dan tidak ada
pengalaman siapapun yang secara sempurna menyamainya.
5. Perkembangan Moral
Hasil observasi di kelas 11 serta pengamatan secara klasikal peserta didik di
SMP PLUS AL FATIMAH menunjukkan bahwa perkembangan moral peserta
didik sangat baik dilihat dari indikator yang diobservasi peserta didik selalu
mengucapkan tolong dan terima kasih ketika meminta bantuan dan setelah
menerima bantuan orang lain, meminta izin ketika akan memasuki ruangan orang
lain atau menggunakan barang milik orang lain, tidak berkata-kata kotor, kasar,
dan takabur, menghormati orang yang lebih tua dan mengucapkan salam ketika
bertemu guru, teman, dan orang-orang di sekolah., bersikap 55 (salam, senyum,
sapa, sopan, santun), mampu mentaati peraturan yang ada di sekolah dengan baik,
mampu bersikap sportif dalam menghadapi kekalahan dan mampu bersikap jujur
dimanapun berada.
Tahapan perkembangan moral siswa SMP terhadap permasalahan lingkungan
melalui penyelesaian masalah berada pada tahap 2 (orientasi relativis-
instrumental), tahap 3 (orientasi kesepakatan antara pribadi atau orientasi “anak
manis”), dan tahap 4 (orientasi hukum dan ketertiban). Karakteristik tahapan
perkembangan moral siswa SMP terhadap permasalahan lingkungan melalui
penyelesaian masalah, yaitu dua individu yang menempati tahapan perkembangan
moral yang sama dapat memiliki kemampuan penyelesaian masalah yang berbeda,
sehingga didapatkan temuan berupa analisis dugaan perkembangan moral siswa
terhadap permasalahan lingkungan melalui penyelesaian masalah dan indikator
perkembangan moral siswa SMP berbasis penyelesaian masalah.
6. Motivasi Belajar
Hasil observasi di kelas 11 menunjukkan bahwa peserta didik memiliki
keingintahuan yang tinggi, terlibat dalam proses pembelajaran, tidak mudah putus
asa dalam melakukan sesuatu, mengajukan diri untuk mengerjakan tugas atau soal
di papan tulis, melakukan eksplorasi dengan berbagai media dan kegiatan,
melakukan eksplorasi dengan berbagai media dan kegiatan, bersemangat dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran, mengerjakan tugas yang diberikan dengan tepat
waktu, mampu memanfaatkan waktu luangnya dengan aktif membaca buku untuk
memperoleh informasi pembelajaran.
Menurut Clayton Alderfer (dalam Nashar, 2004:42) Motivasi belajar adalah
kecenderungan siswa dalam melakukan kegiatan belajar yang didorong oleh hasrat
untuk mencapai prestasi atau hasil belajar sebaik mungkin. Motivasi belajar yang
dimiliki siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran sangat berperan untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran tertentu (Nashar,
2004:11). Siswa yang bermotivasi tinggi dalam belajar memungkinkan akan
memperoleh hasil belajar yang tinggi pula, artinya semakin tinggi motivasinya,
semakin intensitas usaha dan upaya yang dilakukan, maka semakin tinggi prestasi
belajar yang diperolehnya (Hamdu, 2011).

7. Karakter peserta didik berdasarkan capaian, minat dan gaya belajar

Hasil observasi di kelas 11 menunjukkan bahwa peserta didik memiliki capaian yang baik
hal ini ditunjukkan dalam tabel hasil observasi bahwa peserta didik dapat mendeskripsikan
gagasan dengan baik, peserta didik mampu mendalami materi dengan baik, peserta didika
mampu menjabarkan jawaban dengan baik.
Hasil observasi di kelas 11 menunjukkan bahwa peserta didika memiliki minat yang baik
hal itu ditunjukkan dalam tabel hasil observasi yaitu peserta didik berfokus pada saat proses
pembelajaran, Mengikuti setiap proses pembelajaran dan antusiasme yang baik dalam
proses pembelajaran.
Pada karakteristik gaya belajar peserta didik di kelas 11 menunjukkan bahwa adanya
kecenderungan yang nampak terhadap gaya belajar. Tabel observasi menunjukkan bahwa
40% dari siswa di kelas 11 menunjukkan gaya belajar auditory, 30% menunjukkan gaya
belajar visual, dan 30% menunjukkan gaya belajar kinestetik.

Menurut Bobbi DePorter dan Mike Hernacki (2000: 110-111), gaya belajar merupakan
suatu kombinasi dari bagaimana seseorang menyerap, dan kemudian mengatur serta
mengolah informasi. Gaya belajar bukan hanya berupa aspek ketika menghadapi informasi,
melihat, mendengar, menulis dan berkata tetapi juga aspek pemrosesan informasi sekunsial,
analitik, global atau otak kiri-otak kanan, aspek lain adalah ketika merespon sesuatu atas
lingkungan belajar (diserap secara abstrak dan konkret).

Menurut Bobbi De Poter & Mike Hernacki yang dikutip oleh Sukadi, berdasarkan arti
katanya, Gaya belajar visual adalah gaya belajar dengan cara melihat, mengamati,
memandang, dan sejenisnya. Kekuatan gaya belajar ini terletak pada indera penglihatan.
Bagi orang yang memiliki gaya ini, mata adalah alat yang paling peka untuk menangkap
setiap gejala atau stimulus (rangsangan) belajar. Gaya belajar auditorial adalah gaya belajar
dengan cara mendengar. Orang dengan gaya belajar ini, lebih dominan dalam menggunakan
indera pendengaran untuk melakukan aktivitas belajar. Gaya belajar kinestetik adalah gaya
belajar dengan cara bergerak, bekerja, dan menyentuh. Maksudnya ialah belajar dengan
mengutamakan indera perasa dan gerakan-gerakan fisik. Orang dengan gaya belajar ini lebih
mudah menangkap pelajaran apabila ia bergerak, meraba, atau mengambil tindakan.
BAB III
SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis angket perkembangan peserta didik yaitu identitas
peserta didik, gaya belajar, perkembangan fisik, perkembangan kognitif,
perkembangan psikososial, perkembangan moral emosional, dan motivasi belajar
dapat disimpulkan bahwa peserta didik kelas 11 SMP PLUS AL FATIMAHtelah
berkembang sesuai tahapan perkembangan peserta didik.
Perkembangan fisik pada peserta didik kelas 11 berkembang sesuai denga
perkembangan usianya. Rata – rata berat badan mereka berkisar 43 kgdan rata-rata
tinggi badan berkisar 153 cm. Perkembangan psiko sosial pada pesertadidik kelas 11
berkembang sesuai dengan perkembangan usianya. sebagian dari mereka
mengalami perubahan psikologis yang disebabkan semakin berkembangnya tingkat
interaksi siswa dengan teman sebaya nya sehingga memunculkan perubahan baru
akan tetapi sebagian lagi masih stagnan karena pengaruh dinamika rasa malu yang
terjadi pada masa pubertas.
Perkembangan emosional pada peserta didik berjalan seiring dengan
perkembangan moral. Peserta didik rata-rata sudah mengekpresikan emosi yang
positif selaras dengan perkembangan moral dalam kategori indicator aspek kegiatan
positif. Perkembangan kognitif peserta didik di SMP PLUS AL FATIMAH,
sebagian besarmenunjukkan peserta didik yang aktif dalam pembelajaran karena
memiliki motivasi belajar tergolong tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Chairilsyah, Daviq. “Pembentukan Kepribadian Positif Anak Sejak Usia Dini”.
Jurnal Edukachild Pendidikan dan Sosial. Vol 1, No 1 (2012).
Cut Nya Dhin “Pembinaan Anak Pada Masa Pubertas Menurut Pendidikan Islam”
Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA 2013 VOL. XIV NO. 1, 102-127
Hamdu, dkk. (2011). Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar
IPA Di
Lux Mea (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen), 3(1), 17-24.
Mauliya, A. (2019). Perkembangan Kognitif pada Peserta Didik SMP (Sekolah
Menengah Pertama) Menurut Jean Piaget. ScienceEdu: Jurnal Pendidikan
IPA, 2(2), 86-91.
Nashar. (2004). Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan
Pembelajaran. Jakarta: Delia Press.
Papilaya, J. O., & Huliselan, N. (2016). Identifikasi gaya belajar mahasiswa. Jurnal
Psikologi Undip, 15(1), 56-63.
Rahman, Muzdalifah M. “Peran Orang Tua Dalam Membangun Kepercayaan Diri
Pada Anak Usia Dini”. Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (2013):375-
375
Silphy, A. Octavia. 2020. Motivasi Belajar Dalam Perkembangan Remaja.
Yogyakarta: Penerbit Deepublish.
Slavin, Robert. 2011. Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik. Jakarta: PT. Indeks.
Sumartani, Desak Made dkk “Dinamika Rasa malu Pada Remaja Pubertas”
NQUIRY Jurnal Ilmiah Psikologi, Vol. 7 No. 2, Desember 2016, hlm 50-61
Tandrianti, Al’aina Zilly “Perilaku Pacaran Pada Peserta Didik Sekolah Menengah
Pertama Di Kabupaten Tulungagung” Jurnal Penelitian Pendidikan
Indonesia (2018):89
Uno, Hamzah B. Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi
Aksara. 2006.
Widayanti, F. D. (2013). Pentingnya mengetahui gaya belajar siswa dalam kegiatan
pembelajaran di kelas. Erudio Journal of Educational Innovation, 2(1).
Yudrik Jahja. 2011. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana.
Zega, B. K., & Suprihati, W. (2021). Pengaruh Perkembangan Kognitif Pada Anak.
Veritas Lux Mea (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen), 3(1), 17-24.
Zega, B. K., & Suprihati, W. (2021). Pengaruh Perkembangan Kognitif Pada Anak.
Veritas.
LAMPIRAN
PANDUAN OBSERVASI
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

Sasaran Observasi :
Lembar observasi isu-isu perkembangan pada peserta didik, antara lain:
1. Perkembangan fisiologis peserta didik
2. Perkembangan psikologis: kognitif, emosi, psikososial, moral
3. Motivasi belajar
Aspek Penilaian
No. Indikator Keterangan
Perkembangan Ya Tidak
Perkembangan Fisiologis
Menggunakan alat tulis dengan
benar
Melakukan kegiatan
kebersihan diri (kuku dan
rambut)
Kelengkapan dan kerapian
dalam berpakaian seragam
1. sekolah
Mampu menulis dengan rapi
Tinggi badan yang sesuai
dengan rata-rata umurnya
Memiliki proporsi tubuh
(kesesuaian tinggi dan berat
badan) yang baik
Memiliki kemampuan
pendengaran yang baik
Perkembangan Psikologis
Berani berpendapat, bertanya,
atau menjawab pertanyaan
Melaksanakan apa yang pernah
dikatakan tanpa
disuruh/diminta
Berani tampil atau presentasi di
depan kelas
Berani tampil atau presentasi di
depan kelas
2. Mampu berpikir kritis
Kognitif
Mampu aktif mengemukakan
pendapat bersama
kelompoknya
Mampu melakukan penalaran
logis terhadap objek yang
konkret
Mampu mengingat sesuatu dan
menghapalnya dengan baik
Mampu berhitung dengan baik
Mampu memecahkan masalah
Mampu mengembangkan ide
dan kreativitas
Tidak menyalahkan/menuduh
orang lain tanpa bukti yang
akurat
Mengakui dan meminta maaf
atas kesalahan yang dilakukan
Menunjukkan wajah ramah,
bersahabat, dan tidak cemberut.
Dapat mengendalikan emosi
dalam menghadapi masalah,
tidakmarah-marah.
Mampu mengikuti kegiatan
pembelajaran dengan tenang
3. Emosi dan kondusif
Mampu menghargai diri sendiri
dan orang sekitarnya
Mampu mengungkapkan apa
yang dirasakannya dengan baik
Mampu menunjukkan sikap
bangga dan empati nya
terhadap sesuatu atau
seseorang
Tidak mudah tersinggung
dengan perkataan atau
pendapat orang lain tentang
dirinya
Tidak melakukan aktivitas
yang mengganggu dan
merugikan orang lain
Membuang sampah pada
tempatnya
Membantu teman yang
memerlukan
Mampu dan mau bekerjasama
dengan siapa pun yang
memiliki keberagaman latar
belakang, pandangan, dan
4. Psikososial
keyakinan.
Menunjukkan perhatian
terhadap kebersihan kelas dan
lingkungan sekolah
Mampu berteman dan bergaul
dengan teman sebaya
Mampu bersikap sesuai
perannya sebagai laki-laki atau
perempuan
Mampu bersikap positif dan
interaksi nya dengan orang lain
Mengucapkan tolong dan
terima kasih ketika meminta
bantuan dan setelah menerima
bantuan orang lain
Meminta izin ketika akan
memasuki ruangan orang lain
atau menggunakan barang
milik orang lain
Tidak berkata-kata kotor,
kasar, dan takabur
Menghormati orang yang lebih
tua dan mengucapkan salam
ketika bertemu guru, teman,
5. Moral
dan orang-orang di sekolah.
Bersikap 55 (salam, senyum,
sapa, sopan, santun)
Mampu membedakan benar-
salah maupun baik-buruk
dalam kehidupan sehari-hari
Mampu mentaati peraturan
yang ada di sekolah dengan
baik
Mampu bersikap sportif dalam
menghadapi kekalahan
Mampu bersikap jujur
dimanapun berada
Memiliki keingintahuan yang
tinggi
Terlibat dalam proses
pembelajaran
Tidak mudah putus asa dalam
melakukan sesuatu
Mengajukan diri untuk
mengerjakan tugas atau soal di
papan tulis
Melakukan eksplorasi dengan
Motivasi berbagai media dan kegiatan
6.
Belajar Melakukan eksplorasi dengan
berbagai media dan kegiatan
Bersemangat dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran
Mengerjakan tugas yang
diberikan dengan tepat waktu
Mampu memanfaatkan waktu
luangnya dengan aktif
membaca buku untuk
memperoleh informasi
pembelajaran
Menyadari adanya keragaman
etnik yang ada di kelas
Mampu menghargai
keragaman etnik yang ada di
7. Etnik
kelas
Mampu bekerja sama di dalam
tim yang memiliki keragaman
etnik
Menyadari adanya keragaman
kultur yang ada di kelas
Mampu menghargai
keragaman kultur yang ada di
8. Kultur
kelas
Mampu bekerja sama di dalam
tim yang memiliki keragaman
kultur
Menyadari adanya keragaman
status sosial yang ada di kelas
Mampu menghargai
keragaman status sosial yang
ada di kelas
Tidak membeda-bedakan
teman yang berbeda status
9. Status Sosial
sosial dengannya
Tidak mengejek teman yang
berbeda status sosial dengan
temannya
Mampu bekerja sama di dalam
tim yang memiliki keragaman
status sosial
Peserta didik mampu
menyadari minat belajar yang
ada di kelas
Minat
10. Peserta didik mampu
mengikuti kegiatan
pembelajaran sesuai minat
belajar
Peserta didik mampu membaca
dengan lancar dan jelas
Kemampuan Peserta didik mampu menulis
11.
awal dengan rapi
Peserta didik mampu berhitung
dengan baik
Peserta didik mampu
menyadari gaya belajar yang
Gaya belajar
12. dimilikinya
Peserta didik mampu
mengikuti kegiatan
pembelajaran sesuai gaya
belajarnya
Peserta didik memiliki
keterampilan gerak (berjalan,
Perkembangan berlari dan melompat)
13.
motorik Peserta didik terampil
menggunakan tangan kanan
dan tangan kirinya dengan baik
Mampu mengucapkan kata
sederhana
Mampu berkomunikasi secara
lisan dengan teman sebaya
Mampu mengemukakan
Bahasa pendapat dalam diskusi dengan
14.
jelas
Mampu membaca dengan
lancar
Mampu berbicara dengan baik
Mampu memahami makna
pembicaraan orang lain

Anda mungkin juga menyukai