Anda di halaman 1dari 23

AKSI Nyata Hasil Observasi Perkembangan Peserta Didik

Ilmu Pendidikan (Universitas Negeri Semarang)

Studocu is not sponsored or endorsed by any college or university


Downloaded by annissa rachmawati (annissarachmawati08@gmail.com)
HASIL OBSERVASI PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

DI SMP NEGERI 1 SEMARANG

MATA KULIAH
PEMAHAMAN TENTANG PESERTA DIDIK DAN
PEMBELAJARANNYA

Disusun oleh:

Ainur Rohmatul Lutfiatus Sholihah

NIM. 4001022032

PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PPG PRAJABATAN GELOMBANG I

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2022

Downloaded by annissa rachmawati (annissarachmawati08@gmail.com)


DAFTAR PUSTAKA

Downloaded by annissa rachmawati (annissarachmawati08@gmail.com)


BAB 1
PENDAHULUAN
A. Identitas Peserta Didik

Pada umumnya anak-anak di Indonesia diwajibkan menjalani pendidikan


formal wajib selama 9 tahun, dengan jenjang sekolah dasar selama 6 tahun dan
jenjang sekolah menengah pertama selama 3 tahun. Namun sebelum memasuki
tingkat SD dan SMP diawali dengan pendidikan tingkat TK dan bahkan sekarang ini
telah bermunculan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), kemudian setelah
menyelesaikan pendidikan tingkat SMP masih ada jenjang SMA dan Perguruan
tinggi.
Setiap jenjang sekolah, tentu terdapat bermacam-macam karakter anak atau
peserta didik sesuai dengan tingkatannya. Antara anak TK dengan anak SD pasti
mempunyai karakter dan tingkat kecerdasan yang berbeda-beda, begitu pula dengan
anak SMP, SMA, maupun Perguruan tinggi. Sebagai mahasiswa PPG Prajabatan yang
merupakan calon guru profesional diharapkan dapat menjadi guru atau pendidik yang
dapat menuntun peserta didik sesuai dengan kodrat alam dan zamannya sesuai dengan
filosofi yang dikatakan oleh Ki Hadjar Dewantara. Maka, untuk dapat menuntun
peserta didik, guru perlu mengetahui karakter anak atau peserta didik yang akan
diajarnya. Karakter peserta didik yang bisa diidentifikasi oleh guru dari segi identitas
peserta didik, modalitas belajar, pertumbuhan fisik, pertumbuhan kognitif,
pertumbuhan sosial- emosional dan kondiri moral pada diri peserta didik. Hasil dari
pengamatan dan observasi akan digunakan guru sebagai bahan untuk merancang
proses pembelajaran berdasarkan karakter dan kebutuhan belajar peserta didik,
sehingga peserta didik akan lebih nyaman dalam belajar dan dapat menyerap materi
yang diajarkan oleh guru sehingga pembelajaran yang disapaikan menjadi lebih
bermakna.
Observasi yang dilakukan saat Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) tahap 1
dengan kegiatan mengamati kegiatan proses pembelajaran dan karakter peserta didik baik
dalam proses pembelajaran maupun di luar pembelajaran. Peserta didik yang menjadi
sasaran observasi adalah siswa kelas VII B dan VII D di SMP Negeri 1 Semarang.
Observasi ini dilakukan bertujuan untuk mengamati seseorang anak yang mulai
beranjak remaja apakah sudah sesuai dengan tahapan perkembangan peserta didik di
rentang usia mereka berdasarkan tahapan-tahapan perkembangan, diantaranya
perkembangan fisiologi, perkembangan psikologis (kognitif, emosi, psikososial dan
moral), dan motivasi belajar.

Downloaded by annissa rachmawati (annissarachmawati08@gmail.com)


Harapan setelah dilakukan pengamatan ini, sebagai calon guru profesional
dapat mengetahui secara spesifik tentang permasalahan perkembangan remaja secara
lebih detail serta dapat menjadi bekal dalam menentukan strategi dalam pembelajaran
yang sesuai dengan tahapan perkembangan mereka.
B. Perencanaan Observasi
Kegiatan observasi karakteristik peserta didik dilaksanakan pada tanggal 2
November 2022 di kelas VII B dan VII D. Proses observasi dilakukan agar mendapat
data dan informasi secara detail dan dilakukan selama proses pelaksanaan
pembelajaran dengan tujuan agar dapat menentukan perencanaan pembelajaran yang
sesuai dengan kebutuhan/karakteristik peserta didik sesuai tahapan
perkembangannya dengan membuat panduan observasi.

Penyusunan panduan observasi perlu dilakukan agar observasi menjadi lebih


terarah dan mengetahui batasan-batasan dari proses observasi yang akan dilakukan
sehingga data/hasil yang didapatkan di dalam observasi lebih mudah diperoleh dan
juga relevan dan sesuai dengan fakta yang ada. Berikut ini merupakan detail
panduan observasi yang telah disusun:
Tabel 1. Tabel Panduan Observasi
No. Aspek Indikator
1. Perkembangan a. Menggunakan alat tulis dengan benar
Fisiologis b. Melakukan kegiatan kebersihan diri (kuku dan
rambut)
c. Kelengkapan dan kerapian dalam berpakaian seragam
sekolah
d. Mampu menulis dengan rapi
e. Tinggi badan yang sesuai dengan rata-rata umurnya
f. Memiliki proporsi tubuh (kesesuaian tinggi dan berat
badan) yang baik
g. Memiliki kemampuan pendengaran dan penglihatan
yang baik
2. Perkembangan a. Berani berpendapat, bertanya, atau menjawab
Kognitif pertanyaan

Downloaded by annissa rachmawati (annissarachmawati08@gmail.com)


b. Melaksanakan apa yang pernah dikatakan tanpa
disuruh/diminta
c. Berani tampil atau presentasi di depan kelas
d. Berani tampil atau presentasi di depan kelas
e. Mampu berpikir kritis
f. Mampu aktif mengemukakan pendapat bersama
kelompoknya
g. Mampu melakukan penalaran logis terhadap objek
yang konkret
h. Mampu mengingat sesuatu dan menghapalnya
dengan baik
i. Mampu berhitung dengan baik
j. Mampu memecahkan masalah
k. Mampu mengembangkan ide dan kreativitas
3. Perkembangan a. Tidak menyalahkan/menuduh orang lain tanpa bukti
Emosi yang akurat
b. Mengakui dan meminta maaf atas kesalahan yang
dilakukan
c. Menunjukkan wajah ramah, bersahabat, dan tidak
cemberut.
d. Dapat mengendalikan emosi dalam menghadapi
masalah, tidakmarah-marah.
e. Mampu mengikuti kegiatan pembelajaran dengan
tenang dan kondusif
f. Mampu menghargai diri sendiri dan orang sekitarnya
g. Mampu mengungkapkan apa yang dirasakannya
dengan baik
h. Mampu menunjukkan sikap bangga dan empati nya
terhadap sesuatu atau seseorang
i. Tidak mudah tersinggung dengan perkataan atau
pendapat orang lain tentang dirinya
4. Perkembangan a. Tidak melakukan aktivitas yang mengganggu dan
Psikososial merugikan orang lain

Downloaded by annissa rachmawati (annissarachmawati08@gmail.com)


b. Membuang sampah pada tempatnya
c. Membantu teman yang memerlukan
d. Mampu dan mau bekerjasama dengan siapa pun
yang memiliki keberagaman latar belakang,
pandangan, dan keyakinan.
e. Menunjukkan perhatian terhadap kebersihan kelas
dan lingkungan sekolah
f. Mampu berteman dan bergaul dengan teman sebaya
g. Mampu bersikap sesuai perannya sebagai laki-laki
atau perempuan
h. Mampu bersikap positif dan interaksi nya dengan
orang lain
5. Perkembangan a. Mengucapkan tolong dan terima kasih ketika
Moral meminta bantuan dan setelah menerima bantuan
orang lain
b. Meminta izin ketika akan memasuki ruangan orang
lain atau menggunakan barang milik orang lain
c. Tidak berkata-kata kotor, kasar, dan takabur
d. Menghormati orang yang lebih tua dan
mengucapkan salam ketika bertemu guru, teman,
dan orang-orang di sekolah.
e. Bersikap 55 (salam, senyum, sapa, sopan, santun)
f. Mampu membedakan benar-salah maupun baik-
buruk dalam kehidupan sehari-hari
g. Mampu mentaati peraturan yang ada di sekolah
dengan baik
h. Mampu bersikap sportif dalam menghadapi
kekalahan
i. Mampu bersikap jujur dimanapun berada
6. Motivasi a. Memiliki keingintahuan yang tinggi
Belajar b. Terlibat dalam proses pembelajaran
c. Tidak mudah putus asa dalam melakukan sesuatu

Downloaded by annissa rachmawati (annissarachmawati08@gmail.com)


d. Mengajukan diri untuk mengerjakan tugas atau soal
di papan tulis
e. Melakukan eksplorasi dengan berbagai media dan
kegiatan
f. Melakukan eksplorasi dengan berbagai media dan
kegiatan
g. Bersemangat dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran
h. Mengerjakan tugas yang diberikan dengan
tepat waktu
i. Mampu memanfaatkan waktu luangnya dengan aktif
membaca buku untuk memperoleh informasi
pembelajaran

Downloaded by annissa rachmawati (annissarachmawati08@gmail.com)


BAB II
HASIL ANALISIS DATA
A. Hasil Observasi
Berdasarkan observasi yang dilakukan pada peserta didik kelas VII B dan VII
D SMP N 1 Semarang, menunjukkan bahwa peserta didik telah tumbuh dan
berkembang sesuai dengan tahapan perkembangannya baik sesuai dengan indikator-
indikator observasi baik pada aspek fisiologis, psikologis dan motivasi belajar. Hasil
observasi sebagai berikut:
1. Perkembangan Fisiologis
Peserta didik kelas VII B dan VII F menunjukkan usia 12-13 tahun dengan
berat badan rata-rata 42 kg dan tinggi badan rata-rata 152 cm sudah menggunakan alat
tulis dengan benar dan menulis dengan rapi, melakukan kegiatan kebersihan diri
(kuku dan rambut), berpakaian seragam sekolah dengan lengkap dan rapi dan
memiliki kemampuan pendengaran dan penglihatan yang baik.
Perkembangan fisik adalah terjadinya perubahan fisik pada manusia.
Perubahan ini meliputi pertumbuhan dan perkembangan pada individu yang
kompleks, karena pada awal terbentuknya organ-organ tubuh dan tersusunnya
jaringan manusia. Adapun perkembangan fisik pada individu meliputi aspek: (1)
Sistem saraf yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi, (2)
Otot-otot yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik, dan
(3) Kelenjar endokrin yang menimbulkan munculnya pola perilaku baru.
Sedangkan menurut Yudrik (2011 :40) mengatakan bahwa perkembangan fisik
merupakan suatu perubahan yang terjadi pada fisik manusia, pada anak usia dasar
meliputi pertumbuhan tinggi dan berat badan, perubahan proporsi atau perbandingan
antar bagian tubuh yang membentuk postur tubuh, pertumbuhan tulang, gigi, otot, dan
lemak. Perkembangan fisik ini mencakup aspek-aspek sebagai berikut: (1)
Perkembangan anatomis. Perkembangan anatomis ditunjukkan dengan adanya
perubahan kuantitatif pada struktur tulang belulang, indeks tinggi dan berat badan,
proporsi tinggi kepala dengan tinggi garis keajekan badan secara keseluruhan. (2)
Perkembangan fisiologis. Perkembangan fisiologis ditandai dengan adanya
perubahan- perubahan secara kuantitatif, kualitatif, dan fungsional dari sistem-sistem
kerja hayati seperti kontraksi otot, peredaran darah dan pernafasan, persyarafan,
sekresi kelenjar dan pencernaan.

Downloaded by annissa rachmawati (annissarachmawati08@gmail.com)


Usia peserta didik menunjukkan rata-rata 12-13 tahun berada dalam
perkembangan fisik remaja, dimana pada tahap ini ditandai dengan matangnya hormon
sehingga terdapat perubahan secara sekunder dan primer dan pada masa remaja ini pula,
pertumbuhan tinggi badan dan berat badan. Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh
beberapa faktor, diantaranya (Silphy, 2020 :3-4):
1. Asupan makanan atau gisi yang dikonsumsi oleh anak. Apabila pola makan atau gizi
yang dikonsumsi tidak teratur dan tidak pas, maka anak akan mengalami kekurangan
gizi, yang akan menyebabkan pertumbuhan fisik yang tidak maksimal. Apabila pola
makan dan gizi yang dikonsumsi seimbang, maka akan menyebabkan pertumbuhan
fisik yang maksimal. Maka, perlu diteliti lebih lanjut apabila peserta didik memiliki
berat badan kurang dari
2. Faktor keturunan. Apabila dalam garis keturunan dari keluarga ibu atau dari bapaknya
memiliki gen tinggi, maka peserta didik juga akan mengalami pertumbuhan tinggi
yang pesat.
3. Faktor biologi yang mempengaruhi yakni perkembangan sekunder dan primer pada
anak. Perkembangan primer yang membuat organisme secara matang mampu
bereproduksi. Gejala primer ditandai oleh perubahan postur tubuh, serta percepatan
pertumbuhan tinggi badan yang diiringi dengan berat badan. Selain itu, terjadi
kematangan seksual yang ditandai oleh perubahan seks primer, yaitu dimulainya
perubahan pada organ reproduksi pada laki-laki yang ditandai oleh mimpi basah yang
terjadi pada laki-laki serta menstruasi pada anak perempuan. Perubahan seks sekunder
ditandai oleh perubahan suara, munculnya bulu-bulu halus pada area kemaluan
maupun pada wajah individu laki-laki, dada yang semakin bidang pada laki-laki, serta
pembesaran pada area payudara, pinggul dan bahu pada perempuan.
Faktor perkembangan kematangan seksual akan mempengaruhi cara berpikir dan
pola tingkah laku pada peserta didik. Maka, perlu adanya bimbingan dan tuntunan dari
guru dan orangtua agar tingkah laku peserta didik tidak melenceng dari perkembangan
yang diharapkan.
2. Perkembangan Kognitif
Peserta didik kelas VII B dan VII F menunjukkan perkembangan kognitif yang
sangat baik. Sebagian besar peserta didik berani berpendapat, bertanya, atau menjawab
pertanyaan, melaksanakan apa yang pernah dikatakan tanpa disuruh/diminta, berani
tampil atau presentasi di depan kelas, mampu berpikir kritis, mampu aktif
mengemukakan pendapat bersama kelompoknya, mampu melakukan penalaran logis
terhadap objek yang konkret, mampu mengingat sesuatu dan menghapalnya dengan

Downloaded by annissa rachmawati (annissarachmawati08@gmail.com)


baik, mampu berhitung dengan baik, mampu memecahkan masalah, dan mampu
mengembangkan ide dan kreativitas.
Perkembangan Kognitif Menurut Piaget ada beberapa tahapan perkembangan
kognitif yang terjadi selama masa kanak – kanak sampai remaja, yaitu sensori – motorik
(0-2 tahun), Praoperasional (2 – 7 tahun), Operasional (7 – 11 tahun), dan Operasional
Formal (11 thn – dewasa). Menurut Khiyarusoleh,Ujang (2016), Hakikat perkembangan
kognitif adalah perkembangan kemampuan berpikir operasional formal dengan ditandai
dengan kemampuan berpikir abstrak dan kemampuan berpikir deduktif-hipotetik,
perkembangan individu dalam kemampuan kognitif tidak bisa diukur secara umum,
karena masih ada faktor determinan yang menentukan kemampuan kognitif, seperti
kebudayaan dan lingkungan social.
3. Perkembangan Emosi
Peserta didik kelas VII B dan VII F menunjukkan perkembangan emosi yang baik
yang mana peserta didik tidak menyalahkan/menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat,
selalu mengakui dan meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan, senantiasa
menunjukkan wajah ramah, bersahabat, dan tidak cemberut, dapat mengendalikan emosi
dalam menghadapi masalah, tidak marah-marah. Kemampuan mengendalikan emosi
menjadikan kegiatan pembelajaran dengan tenang dan kondusif. Peserta didik mampu
menghargai diri sendiri dan orang sekitarnya, mampu mengungkapkan apa yang
dirasakannya dengan baik, mampu menunjukkan sikap bangga dan empati nya terhadap
sesuatu atau seseorang, tidak mudah tersinggung dengan perkataan atau pendapat orang
lain tentang dirinya.
Peserta didik rata-rata menunjukan kondisi emosi yang positif pada saat
berinteraksi. Perkembangan emosional pada peserta didik berjalan seiring dengan
perkembangan moral. Oleh karena itu, diperlukan dorongan dari orang tua atau guru
dengan mengajarkan moral yang baik pada anak melalui pemberian contoh atau teladan
yang baik. Moral itu berkembang karena hidup dalam masyarakat , dan moralpun dapat
berubah karena kondisi sosial. Kesadaran moral adalah kesadaran tentang diri kita sendiri,
dimana kita melihat diri kita sendiri sedang berhadapan dengan sesuatu yang baik dan
sesuatu yang buruk. Orang yang mempunyai kesadaran moral, berarti dia mempunyai
kemampuan untuk memilih atau mempertimbangkan dan membedakan antara sesuatu
yang baik dan sesuatu yang buruk, atau juga antara hal-hal yang halal dan haram.
Perkembangan Sosial Emosional meliputi; kompetensi sosial (menjalin hubungan
dengan kelompok sosial), kemampuan sosial (perilaku yang digunakan dalam situasi
sosial), kognisi sosial (pemahaman terhadap pemahaman, tujuan dan perilaku diri sendiri

Downloaded by annissa rachmawati (annissarachmawati08@gmail.com)


dan orang lain, perilaku prososial (kesediaan untuk berbagi, membantu, bekerjasama,
merasa nyaman dan aman, dan mendukung orang lain) serta penguasaan terhadap nilai-
nilai kemanusiaan dan moralitas dalam menentukan standar baik dan buruk. Strategi
membimbing perkembangan sosio-emosional anak sebagai berikut:
1. Menemukan situasi yang dapat membantu mereka dalam mengembangkan emosi
2. Sajikan model moral yang positif bagi anak-anak dan gunakan situasi emosional
untuk meningkatkan perkembangan moral.
3. Beri anak kesempatan untuk berinteraksi dengan teman sebaya.
4. Monitor kegiatan menonton televisi atau sosial media yang lain pada anak. Jaga agar
apapun kekerasan televisi dan sosial media lain tetap minimum.
5. Guru dan orang tua memberi contoh teladan yang baik dan berkarakter.
4. Perkembangan Psikososial
Hasil observasi di kelas VII B dan VII F menunjukkan hampir keseluruhan
peserta didik tidak melakukan aktivitas yang mengganggu dan merugikan orang lain,
membantu teman yang memerlukan, mampu dan mau bekerjasama dengan siapa pun
yang memiliki keberagaman latar belakang, pandangan, dan keyakinan, menunjukkan
perhatian terhadap kebersihan kelas dan lingkungan sekolah, mampu berteman dan
bergaul dengan teman sebaya, mampu bersikap sesuai perannya sebagai laki-laki atau
perempuan, mampu bersikap positif dan interaksi nya dengan orang lain. Hanya saja
beberapa siswa masih kurang memiliki kesadaran tentang kebersihan kelas karena masih
terlihat sampah yang berserakan di kelas.
Hal tersebut menunjukan bahwa perkembangan psikososial pada siswa SMP N 1
Semarang terus berubah seiring dengan interaksi sosialnya terhadap orang tua, dan teman
sebayanya. Daviq Chairilsyah dalam jurnalnya yang berjudul “Pembentukan Kepribadian
Positif Anak Sejak Usia Dini “menyatakan bahwa Dalam pertumbuhan dan
perkembangannya seringkali kepribadian itu menemukan suatu permasalahan dalam
proses pembentukannya. Terdapat faktor-faktor yang selalu mempengaruhi
perkembangan yang terjadi dalam pembentukan kepribadian seorang manusia antara lain
sebagai berikut:
1. Warisan Biologis (Heredity)
Warisan biologis memengaruhi kehidupan manusia dan setiap manusia
mempunyai warisan biologis yang unik, berbeda dari orang lain. Faktor keturunan
berpengaruh terhadap keramah-tamahan, perilaku kompulsif (terpaksa dilakukan), dan
kemudahan dalam membentuk kepemimpinan, pengendalian diri, dorongan hati, sikap,
dan minat.
2.Warisan Lingkungan Alam (Natural Environment)

Downloaded by annissa rachmawati (annissarachmawati08@gmail.com)


Perbedaan iklim, topografi, dan sumber daya alam menyebabkan manusia harus
menyesuaikan diri terhadap alam. Melalui penyesuaian diri itu, dengan sendirinya pola
perilaku masyarakat dan kebudayaannyapun dipengaruhi oleh alam.
3.Warisan Sosial (Social Heritage) atau Kebudayaan
Kita tahu bahwa antara manusia, alam, dan kebudayaan mempunyai hubungan
yang sangat erat dan saling memengaruhi. manusia berusaha untuk mengubah alam agar
sesuai dengan kebudayaannya guna memenuhi kebutuhan hidup.
4.Pengalaman Kelompok Manusia (Group Experiences)
Kehidupan manusia dipengaruhi oleh kelompoknya. Kelompok manusia, sadar
atau tidak telah memengaruhi anggota-anggotanya.
5.Pengalaman Unik (Unique Experience)
Setiap orang mempunyai kepribadian yang berbeda dengan orang lain, walaupun
orang itu berasal dari keluarga yang sama, dibesarkan dalam kebudayaan yang sama,
serta mempunyai lingkungan fisik yang sama pula. Mengapa demikian? Walaupun
mereka pernah mendapatkan pengalaman yang serupa dalam beberapa hal, namun
berbeda dalam beberapa hal lainnya. Mengingat pengalaman setiap orang adalah unik
dan tidak ada pengalaman siapapun yang secara sempurna menyamainya.
5. Perkembangan Moral
Hasil observasi di kelas VII B dan VII F serta pengamatan secara klasikal
peserta didik di SMP N 1 Semarang menunjukkan bahwa perkembangan moral
peserta didik sangat baik dilihat dari indikator yang diobservasi peserta didik
selalu mengucapkan tolong dan terima kasih ketika meminta bantuan dan setelah
menerima bantuan orang lain, meminta izin ketika akan memasuki ruangan orang
lain atau menggunakan barang milik orang lain, tidak berkata-kata kotor, kasar,
dan takabur, menghormati orang yang lebih tua dan mengucapkan salam ketika
bertemu guru, teman, dan orang-orang di sekolah., bersikap 55 (salam, senyum,
sapa, sopan, santun), mampu mentaati peraturan yang ada di sekolah dengan
baik, mampu bersikap sportif dalam menghadapi kekalahan dan mampu bersikap
jujur dimanapun berada.
Tahapan perkembangan moral siswa SMP terhadap permasalahan lingkungan
melalui penyelesaian masalah berada pada tahap 2 (orientasi relativis-
instrumental), tahap 3 (orientasi kesepakatan antara pribadi atau orientasi “anak
manis”), dan tahap 4 (orientasi hukum dan ketertiban). Karakteristik tahapan
perkembangan moral siswa SMP terhadap permasalahan lingkungan melalui

Downloaded by annissa rachmawati (annissarachmawati08@gmail.com)


penyelesaian masalah, yaitu dua individu yang menempati tahapan
perkembangan moral yang sama dapat memiliki kemampuan penyelesaian
masalah yang berbeda, sehingga didapatkan temuan berupa analisis dugaan
perkembangan moral siswa terhadap permasalahan lingkungan melalui
penyelesaian masalah dan indikator perkembangan moral siswa SMP berbasis
penyelesaian masalah.
6. Motivasi Belajar
Hasil observasi di kelas VII B dan VII F menunjukkan bahwa peserta didik
memiliki keingintahuan yang tinggi, terlibat dalam proses pembelajaran, tidak
mudah putus asa dalam melakukan sesuatu, mengajukan diri untuk mengerjakan
tugas atau soal di papan tulis, melakukan eksplorasi dengan berbagai media dan
kegiatan, melakukan eksplorasi dengan berbagai media dan kegiatan, bersemangat
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, mengerjakan tugas yang diberikan
dengan tepat waktu, mampu memanfaatkan waktu luangnya dengan aktif
membaca buku untuk memperoleh informasi pembelajaran.
Menurut Clayton Alderfer (dalam Nashar, 2004:42) Motivasi belajar adalah
kecenderungan siswa dalam melakukan kegiatan belajar yang didorong oleh hasrat
untuk mencapai prestasi atau hasil belajar sebaik mungkin. Motivasi belajar yang
dimiliki siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran sangat berperan untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran tertentu (Nashar,
2004:11). Siswa yang bermotivasi tinggi dalam belajar memungkinkan akan
memperoleh hasil belajar yang tinggi pula, artinya semakin tinggi motivasinya,
semakin intensitas usaha dan upaya yang dilakukan, maka semakin tinggi prestasi
belajar yang diperolehnya (Hamdu, 2011).

Downloaded by annissa rachmawati (annissarachmawati08@gmail.com)


BAB III
SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis angket perkembangan peserta didik yaitu identitas
peserta didik, gaya belajar, perkembangan fisik, perkembangan kognitif,
perkembangan psikososial, perkembangan moral emosional, dan motivasi belajar
dapat disimpulkan bahwa peserta didik kelas VII B dan VII F di SMP N 1
Semarang telah berkembang sesuai tahapan perkembangan peserta didik.
Perkembangan fisik pada peserta didik kelas VII B dan VII F berkembang
sesuai denga perkembangan usianya. Rata – rata berat badan mereka berkisar 43
kg dan rata-rata tinggi badan berkisar 153 cm. Perkembangan psiko sosial pada
peserta didik kelas VII B dan VII F berkembang sesuai dengan perkembangan
usianya. sebagian dari mereka mengalami perubahan psikologis yang disebabkan
semakin berkembangnya tingkat interaksi siswa dengan teman sebaya nya
sehingga memunculkan perubahan baru akan tetapi sebagian lagi masih stagnan
karena pengaruh dinamika rasa malu yang terjadi pada masa pubertas.
Perkembangan emosional pada peserta didik berjalan seiring dengan
perkembangan moral. Peserta didik rata-rata sudah mengekpresikan emosi yang
positif selaras dengan perkembangan moral dalam kategori indicator aspek
kegiatan positif. Perkembangan kognitif peserta didik di SMP N 1 Semarang,
sebagian besar menunjukkan peserta didik yang aktif dalam pembelajaran karena
memiliki motivasi belajar tergolong tinggi.

Downloaded by annissa rachmawati (annissarachmawati08@gmail.com)


DAFTAR PUSTAKA
Chairilsyah, Daviq. “Pembentukan Kepribadian Positif Anak Sejak Usia Dini”.
Jurnal Edukachild Pendidikan dan Sosial. Vol 1, No 1 (2012).
Cut Nya Dhin “Pembinaan Anak Pada Masa Pubertas Menurut Pendidikan Islam”
Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA 2013 VOL. XIV NO. 1, 102-127
Hamdu, dkk. (2011). Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar
IPA Di
Lux Mea (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen), 3(1), 17-24.
Mauliya, A. (2019). Perkembangan Kognitif pada Peserta Didik SMP (Sekolah
Menengah Pertama) Menurut Jean Piaget. ScienceEdu: Jurnal Pendidikan
IPA, 2(2), 86-91.
Nashar. (2004). Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan
Pembelajaran. Jakarta: Delia Press.
Papilaya, J. O., & Huliselan, N. (2016). Identifikasi gaya belajar mahasiswa.
Jurnal Psikologi Undip, 15(1), 56-63.
Rahman, Muzdalifah M. “Peran Orang Tua Dalam Membangun Kepercayaan Diri
Pada Anak Usia Dini”. Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (2013):375-
375
Silphy, A. Octavia. 2020. Motivasi Belajar Dalam Perkembangan Remaja.
Yogyakarta: Penerbit Deepublish.
Slavin, Robert. 2011. Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik. Jakarta: PT. Indeks.
Sumartani, Desak Made dkk “Dinamika Rasa malu Pada Remaja Pubertas”
NQUIRY Jurnal Ilmiah Psikologi, Vol. 7 No. 2, Desember 2016, hlm 50-61
Tandrianti, Al’aina Zilly “Perilaku Pacaran Pada Peserta Didik Sekolah Menengah
Pertama Di Kabupaten Tulungagung” Jurnal Penelitian Pendidikan
Indonesia (2018):89
Uno, Hamzah B. Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi
Aksara. 2006.
Widayanti, F. D. (2013). Pentingnya mengetahui gaya belajar siswa dalam kegiatan
pembelajaran di kelas. Erudio Journal of Educational Innovation, 2(1).
Yudrik Jahja. 2011. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana.
Zega, B. K., & Suprihati, W. (2021). Pengaruh Perkembangan Kognitif Pada Anak.
Veritas Lux Mea (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen), 3(1), 17-24.

Downloaded by annissa rachmawati (annissarachmawati08@gmail.com)


Zega, B. K., & Suprihati, W. (2021). Pengaruh Perkembangan Kognitif Pada Anak.
Veritas.

Downloaded by annissa rachmawati (annissarachmawati08@gmail.com)


DOKUMENTASI OBSERVASI

Downloaded by annissa rachmawati (annissarachmawati08@gmail.com)


LAMPIRAN
PANDUAN OBSERVASI
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

Sasaran Observasi :
Lembar observasi isu-isu perkembangan pada peserta didik, antara lain:
1. Perkembangan fisiologis peserta didik
2. Perkembangan psikologis: kognitif, emosi, psikososial, moral
3. Motivasi belajar
Aspek Penilaian
No. Indikator Ya Tidak Keterangan
Perkembangan
Perkembangan Fisiologis
Menggunakan alat tulis dengan
benar
Melakukan kegiatan
kebersihan diri (kuku dan
rambut)
Kelengkapan dan kerapian
dalam berpakaian
1. seragam
sekolah
Mampu menulis dengan rapi
Tinggi badan yang sesuai
dengan rata-rata umurnya
Memiliki proporsi tubuh
(kesesuaian tinggi dan berat
badan) yang baik
Memiliki kemampuan
pendengaran yang baik
Perkembangan Psikologis
Berani berpendapat, bertanya,
atau menjawab pertanyaan
Melaksanakan apa yang
pernah dikatakan tanpa
disuruh/diminta
Berani tampil atau presentasi di
depan kelas
Berani tampil atau presentasi di
depan kelas
2. Mampu berpikir kritis
Kognitif Mampu aktif mengemukakan
pendapat bersama
kelompoknya
Mampu melakukan penalaran
logis terhadap objek yang
konkret
Mampu mengingat sesuatu dan
menghapalnya dengan baik
Mampu berhitung dengan baik
Mampu memecahkan masalah

Downloaded by annissa rachmawati (annissarachmawati08@gmail.com)


Mampu mengembangkan ide
dan kreativitas
Tidak menyalahkan/menuduh
orang lain tanpa bukti yang
akurat
Mengakui dan meminta maaf
atas kesalahan yang dilakukan
Menunjukkan wajah ramah,
bersahabat, dan tidak cemberut.
Dapat mengendalikan emosi
dalam menghadapi masalah,
tidakmarah-marah.
Mampu mengikuti kegiatan
pembelajaran dengan tenang
3. Emosi dan kondusif
Mampu menghargai diri sendiri
dan orang sekitarnya
Mampu mengungkapkan apa
yang dirasakannya dengan baik
Mampu menunjukkan sikap
bangga dan empati nya
terhadap sesuatu atau
seseorang
Tidak mudah tersinggung
dengan perkataan atau
pendapat orang lain tentang
dirinya
Tidak melakukan aktivitas
yang mengganggu dan
merugikan orang lain
Membuang sampah pada
tempatnya
Membantu teman yang
memerlukan
Mampu dan mau bekerjasama
dengan siapa pun yang
memiliki keberagaman latar
belakang, pandangan, dan
4. Psikososial keyakinan.
Menunjukkan perhatian
terhadap kebersihan kelas dan
lingkungan sekolah
Mampu berteman dan bergaul
dengan teman sebaya
Mampu bersikap sesuai
perannya sebagai laki-laki atau
perempuan
Mampu bersikap positif dan
interaksi nya dengan orang lain

Downloaded by annissa rachmawati (annissarachmawati08@gmail.com)


Mengucapkan tolong dan
terima kasih ketika meminta
bantuan dan setelah menerima
bantuan orang lain
Meminta izin ketika akan
memasuki ruangan orang lain
atau menggunakan barang
milik orang lain
Tidak berkata-kata kotor,
kasar, dan takabur
Menghormati orang yang lebih
tua dan mengucapkan salam
ketika bertemu guru, teman,
5. Moral dan orang-orang di sekolah.
Bersikap 55 (salam, senyum,
sapa, sopan, santun)
Mampu membedakan benar-
salah maupun baik-buruk
dalam kehidupan sehari-hari
Mampu mentaati peraturan
yang ada di sekolah dengan
baik
Mampu bersikap sportif dalam
menghadapi kekalahan
Mampu bersikap jujur
dimanapun berada
Memiliki keingintahuan yang
tinggi
Terlibat dalam proses
pembelajaran
Tidak mudah putus asa dalam
melakukan sesuatu
Mengajukan diri untuk
mengerjakan tugas atau soal di
papan tulis
Melakukan eksplorasi dengan
Motivasi berbagai media dan kegiatan
6. Melakukan eksplorasi dengan
Belajar
berbagai media dan kegiatan
Bersemangat dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran
Mengerjakan tugas yang
diberikan dengan tepat waktu
Mampu memanfaatkan waktu
luangnya dengan aktif
membaca buku untuk
memperoleh informasi
pembelajaran

Menyadari adanya keragaman


etnik yang ada di kelas

Downloaded by annissa rachmawati (annissarachmawati08@gmail.com)


Mampu menghargai
keragaman etnik yang ada di
kelas
7. Etnik
Mampu bekerja sama di dalam
tim yang memiliki keragaman
etnik
Menyadari adanya keragaman
kultur yang ada di kelas
Mampu menghargai
keragaman kultur yang ada di
8. Kultur
kelas
Mampu bekerja sama di dalam
tim yang memiliki keragaman
kultur
Menyadari adanya keragaman
status sosial yang ada di kelas
Mampu menghargai
keragaman status sosial yang
ada di kelas
Tidak membeda-bedakan
teman yang berbeda status
9. Status Sosial sosial dengannya
Tidak mengejek teman yang
berbeda status sosial dengan
temannya
Mampu bekerja sama di dalam
tim yang memiliki keragaman
status sosial
Peserta didik mampu
menyadari minat belajar yang
ada di kelas
Minat
10. Peserta didik mampu
mengikuti kegiatan
pembelajaran sesuai minat
belajar
Peserta didik mampu membaca
dengan lancar dan jelas
Kemampuan Peserta didik mampu menulis
11. dengan rapi
awal
Peserta didik mampu berhitung
dengan baik
Peserta didik mampu
menyadari gaya belajar yang
Gaya belajar
12. dimilikinya
Peserta didik mampu
mengikuti kegiatan
pembelajaran sesuai gaya
belajarnya
Peserta didik memiliki
keterampilan gerak (berjalan,
berlari dan melompat)

Downloaded by annissa rachmawati (annissarachmawati08@gmail.com)


13. Perkembangan Peserta didik terampil
motorik menggunakan tangan kanan
dan tangan kirinya dengan baik
Mampu mengucapkan kata
sederhana
Mampu berkomunikasi secara
lisan dengan teman sebaya
Mampu mengemukakan
Bahasa pendapat dalam diskusi dengan
14. jelas
Mampu membaca dengan
lancar
Mampu berbicara dengan baik
Mampu memahami makna
pembicaraan orang lain

Downloaded by annissa rachmawati (annissarachmawati08@gmail.com)

Anda mungkin juga menyukai