Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

ADMINISTRASI KETENAGAAN (PERSONALIA)

Dosen Pengampu :

Hj. Wahyuli Lius Zen, SE, M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 6 :

Nadya Rahma (2214050118)

Senjuvariyah (2214050138)

Arifatul Assyifa (2214050117)

PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INGGRIS

FAKULTAS TARBIYAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG

2023

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar dan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas salah satu mata kuliah.

Oleh karena itu, kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen yang
bersangkutan yang telah memberikan tugas ini, sehingga memberikan wawasan dan
pengetahuan untuk kami. ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua
pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.

Keterbatasan kemampuan kami dalam membuat makalah ini menyebabkan


masih banyak kekurangan dari teknik penulisan maupun isi makalah. Oleh karena
itu kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk membangun
penulisan yang lebih baik kedepannya.

Padang, Maret 2023

Kelompok 6

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1


1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
1.3 Tujuan ........................................................................................................... 2

BAB II. PEMBAHASAN .................................................................................. 3


2.1 Pengertian dan Jenis Tenaga Kependidikan .................................................3
2.2 Inventarisasi Ketenagaan ..............................................................................6
2.3 Rekrutmen dan Sileks Personil Ketenagaan .................................................9
2.4 Orientasi Personil Ketenagaan .....................................................................10
2.5 Pengangkatan dan Penempatan Ketenagaan .................................................11
2.6 Pemanfaatan dan Pembinaan Ketenagaan ....................................................12
2.7 Kode Etik Tenaga Kependidikan .................................................................14
2.8 Pemberhentian Ketenagaan .........................................................................16

BAB III. PENUTUP ..........................................................................................18

3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 18


3.2 Saran .............................................................................................................. 18

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 19

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini, banyak terdengar berbagai persepsi dari beberapa kalangan


yang menilai berkaitan tentang pendidikan di Indonesia ini masih terlihat
memprihatinkan, ada banyak faktor yang bisa menjadi penyebab kenapa hal ini bisa
bisa terjadi, jika dilihat dari sudut mutu pendidikan yang perlu ditunjang dan juga
tidak lepas dari sosok tenaga pendidiknya.

Seorang pendidik yang profesional sudah semestinya memiliki kemampuan


dan kepribadian yang matang yang menjadi salah satu unsur pokok supaya bisa
melaksanakan tugasnya dengan baik. Kemampuan itu adalah bagaimana dapat
memahami peserta didik belajar dan bagaimana dia mampu mengorganisir proses
pembelajaran yang mampu mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter
yang baik bagi peserta didik.

Kemajuan suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh kualitas Sumber Daya


Manusia (SDM) masyarakat tersebut. Kualitas SDM bergantung pada bagaimana
tahap pendidikan masing-masing individu didapatkan sehingga terbentuk suatu
bangsa. Pendidikan yang memandang ke arah masa depan, akan memiliki misi yang
jelas dan mampu mengeluarkan SDM yang benar-benar berkualitas. Dari sanalah
pentingnya sebuah manajemen dalam pendidikan ditetapkan.

Manajemen pendidikan untuk saat ini merupakan hal yang mesti


diprioritaskan untuk keberlangsungan pendidikan yang mampu menghasilkan SDM
yang diharapkan. Kenyataan yang ada sekarang ini adalah masih banyak institusi
pendidikan belum memiliki manajemen yang bagus dalam pengelolaan
pendidikannya, manajemen yang digunakan masih konvensional, sehingga kurang
mampu menjawab tantangan zaman dan seakan tertinggal dari modernitas.

1
Dalam hal ini menyebabkan sasaran-sasaran ideal pendidikan yang
semestinya mampu dipenuhi pada kenyataannya belum bisa terwujud. Di sisi yang
lain yang menjadi keprihatinan adalah ketidaksadaran para pengelola pendidikan
yang tidak menyadari akan hal tersebut. Sudah semestinya manajemen pendidikan
haruslah dikuasai dengan baik dan benar serta dilaksanakan dengan lebih bijak
supaya pendidikan bisa dikembangkan dengan mudah.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun masalah yang dibahas pada makalah ini adalah :

1. Apakah Pengertian dan Jenis Tenaga Kependidikan ?


2. Bagaimanakah Inventarisasi Ketenagaan?
3. Bagaimanakah Rekrutmen dan Sileks Personil Ketenagaan?
4. Bagaimanakah Orientasi Personil Ketenagaan?
5. Bagaimanakah Pengangkatan dan Penempatan Ketenagaan?
6. Bagaimanakah Pemanfaatan dan Pembinaan Ketenagaan?
7. Bagaimanakah Kode Etik Tenaga Kependidikan?
8. Bagaimanakah Pemberhentian Ketenagaan?

1.3 Tujuan

Tujuan yang ingin diperoleh dari makalah ini adalah :

1. Mengetahui Pengertian dan Jenis Tenaga Kependidikan.


2. Mengetahui Inventarisasi Ketenagaan.
3. Mengetahui Rekrutmen dan Sileks Personil Ketenagaan.
4. Mengetahui Orientasi Personil Ketenagaan.
5. Mengetahui Pengangkatan dan Penempatan Ketenagaan.
6. Mengetahui Pemanfaatan dan Pembinaan Ketenagaan.
7. Mengetahui Kode Etik Tenaga Kependidikan.
8. Mengetahui Pemberhentian Ketenagaan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Jenis Tenaga Kependidikan

A. Pengertian Tenaga Kependidikan

Dalam Undang-undang No. 20 thn 2003 BAB XI Pendidik dan Tenaga


Kependidikan bertugas melaksanakan administrasi pengelolaan, pengembangan,
pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan
pendidikan.

Tenaga kependidikan meliputi kepala sekolah/madrasah, pengawas satuan


pendidik, tenaga administrasi, tenaga kepustakaan, tenaga laboratorium, teknisi,
pengelola kelompok belajar, dan tenaga kebersihan. Tenaga kependidikan lainnya,
orang yang berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan disatuan pendidikan,
walaupun secara tidak langsung terlibat dalam proses pendidikan diantaranya,
wakil-wakil/kepala urusan, tata usaha, laboran, pustakawan, pelatihan
ekstrakulikuler dan petugas keamanan atau penjaga.

Menurut Heryati dan Muhsin dalam Aliyah (2018: 4) Tenaga atau


Personalia Pendidik adalah orang yang yang terlibat dalam tugas pendidikan, yaitu
para guru/dosen sebagai pemegang peran utama, manajer/administrator, para
supervisor, dan para pegawai. Para personalia perlu dibina agar bekerja sama secara
lebih baik dengan masyarakat. (Aliyyah, 2018)

Berdasarkan uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Administrasi


Pendidik dan Tenaga Kependidikan adalah proses keseluruhan kegiatan pendidik
yang meliputi perencanaan, pengorganisasiian, pengarahan, pelaporan,
pengkoordinasian, pengawasan dan pembiayaan, dengan menggunakan atau
memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik personal, materiil, maupun spiritual
untuk mencapai tujuaan pendidikan secara efektif dan efisien.

3
B. Jenis Tenaga Kependidikan

Pasal 39 ayat (1) Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional no. 20 Tahun 2003
menjelaskan bahwa tugas tenaga kependidikan itu adalah melaksanakan
administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasaan, dan pelayanan pada
satuan Pendidikan.

Jabatan Deskripsi Tugas


Bertanggung jawab atas keseluruhan
kegiatan penyelenggaraan pendidikan di
sekolahnya baik ke dalam maupun ke
Kepala Sekolah luar yakni dengan melaksanakan segala
kebijaksanaan, peraturan dan ketentuan-
ketentuan yang ditetapkan oleh lembaga
yang lebih tinggi.
Bertanggung jawab membantu Kepala
Wakil Kepala Sekolah Sekolah dalam penyelenggaraan
(Urusan Kurikulum) kegiatan-kegiatan yang berkaitan
langsung dengan pelaksanaan kurikulum
dan proses belajar mengajar.
Bertanggung jawab membantu Kepala
Wakil Kepala Sekolah Sekolah dalam penyelenggaraan
(Urusan Kesiswaan) kegiatan kesiswaan dan ekstrakurikuler.
Wakil Kepala Sekolah Bertanggung jawab atas kegiatan-
(Urusan Sarana dan kegiatan inventaris pendayagunaan dan
Prasarana) pemeliharaan sarana dan prasarana serta
keuangan sekolah.
Bertanggung jawab membantu Kepala
Wakil Kepala Sekolah Sekolah dalam penyelenggaraan
(Urusan Pelayanan pelayanan-pelayanan khusus, seperti
Khusus) hubungan masyarakat, bimbingan dan
penyuluhan, usaha kesehatan sekolah
dan perpustakaan sekolah.

4
Bertanggung jawab atas
Pengembang penyelenggaraan program program-
Kurikulum dan program pengembangan kurikulum dan
Teknologi Pendidikan pengembangan kurikulum dan
pengembangan alat bantu pengajaran.
Bertanggung jawab atas
Pengembang Tes penyelenggaraan program-program
pengembangan alat pengukuran dan
evaluasi kegiatan-kegiatan belajar dan
kepribadian peserta didik.
Bertanggung jawab atas
Pustakawan penyelenggaraan program kegiatan
pengelolaan perpustakaan sekolah.
Bertanggung jawab atas
Laboran penyelenggaraan program kegiatan
pengelolaan laboratorium di sekolah.
Bertanggung jawab atas pengelolaan dan
pemberian bantuan teknis sumber-
Teknisi Sumber Belajar sember belajar bagi kepentingan belajar
peserta didik dan pengajaran guru.
Bertanggung jawab atas
penyelenggaraan program-program
Pelatih kegiatan latihan seperti olahraga,
kesenian, keterampilan yang
diselenggarakan.
Bertanggung jawab atas
Petugas Tata Usaha penyelenggaraan kegiatan-kegiatan dan
pelayanan administratif atau teknis
operasional pendidikan di sekolah.

5
2.2 Inventarisasi Ketenagaan

Administrasi dalam pengertian secara harfiah, kata “adminitstrasi” berasal


dari bahasa latin yang terdiri dari kata ad dan ministrare. Kata ad mempunyai arti
sama dengan kata to dalam bahasa inggris yang berarti “ke” atau “kepada”. Dan
kata ministrare sama dengan kata to serve atau to conduct yang berarti melayani,
membantu dan mengarahkan. Dalam bahasa inggris to administer berarti pula “
mengatur, memelihara dan mengarahkan”. Administrasi dalam pengertian yang
sempit yaitu kegiatan yang intinya adalah kegiatan rutin catat mencatat,
mendokumentasikan kegiatan, menyelenggarakan surat menyurat dengan segala
aspek serta mempersiapkan laporan.

Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) administrasi


memiliki pengertian, 1. Usaha dan kegiatan yang meliputi penetapan tujuan serta
penetapan cara-cara penyelenggaraan pembinaan organisasi. 2. Usaha dan kegiatan
yang berkaitan dengan penyelenggaraan kebijakan untuk mencapai tujuan. 3.
Kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan. 4. Kegiatan kantor
dan usaha. 5. Pemerintah atau lembaga pemerintah.

Jadi kita bisa sedikit menyimpulkan bahwa administrasi adalah keseluruhan


proses yang mempergunakan semua-sumber potensi yang tersedia dan sesuai, baik
personal maupun material, dalam usaha untuk mencapai bersama suatu tujuan,
secara efektif dan efisien. Administrasi adalah peyelenggaraannya, dan manajemen
adalah orang-orang yang menyelenggarakan kerja. Maka kombinasi dari keduanya
adalah penyelenggaraan kerja yang dilakukan oleh orang-orang secara bersama-
sama (kerjasama) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

1. Pengertian pendidik

Kata pendidik berasal dari kata didik yang artinya orang yang mendidik.
Kedudukan pendidik dalam pendidikan adalah merupakan salah satu tiang utama
untuk bisa terlaksananya pendidikan. Sehingga, tidak bisa dipungkiri lagi bahwa
sebuah proses pendidikan tidak akan bisa berjalan tanpa ada yang mendidik atau
tanpa seorang pendidik. Dalam Undang-undang RI No. 14 Tahun 2005 tentang

6
guru dan dosen ditetapkan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas
utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevalusi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur formal, Pendidikan.

Nomor Jenis Perangkat Administrasi


1 Silabus
2 Kalender Pendidikan
3 Program Tahunan
4 Program Semester
5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
6 Rencana Pelaksanaan Harian
7 Buku Pelaksanaan Harian
8 Presensi Siswa
9 Catatan Hambatan Belajar Siswa
10 Daftar Buku Pegangan Guru
Kegiatan Penilaian
11 Analisis KKM
12 Kisi-kisi Soal
13 Soal-soal Ulangan
14 Buku Informasi Penilaian
15 Analisi Butir Soal
16 Analisis Hasil Ulangan
17 Program/pelaksanaan Perbaikan
18 Program/Pelaksanaan Pengayaan
19 Daftar Pengembalian Hasil Ulangan
20 Buku Ulangan Bergilir
21 Daftar Nilai
22 Laporan Penilaian Akhlak Mulia dan Kepribadian
23 Buku Tugas Terstuktur
24 Buku Tugas Mandiri

7
Perangkat Tambahan
1 SK Pembagian Tugas
2 Mengisi Buku Kemajuan Kelas
3 Jadwal Mengajar

Sedangkan dalam UU No. 20 tahan 2003 BAB XI Pendidik dan Tenaga


Kependidikan pasal 39 mengatakan bahwa pendidik merupakan tenaga profesional
yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.
Namun, secara umum pendidik di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan pengajar,
adalah yang tenaga kependidikan yang berpartisipasi dalam menyelenggarakan
pendidikan dengan tugas khusus sebagai profesi pendidik. Di dalam Rancangan
Peraturan Pemerintah (RPP) BAB XII Tahun 2005 pasal 139 pasal 1 dinyatakan
bahwa pendidik mencakup: Guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara,
tutor, instruktur, fasilitator dan sebutan lain dari profesi yang berfungsi sebagai
agen pembelajaran peserta didik.

Dari pengertian-pengertian tentang pendidik di atas dapat kita disimpulkan


bahwa pendidik adalah tenaga profesional yang mempunyai tugas dan tanggung
jawab untuk menumbuhkan, membina, mengembangkan bakat, minat, kecerdasan,
akhlak moral, pengalaman, wawasan dan keterampilan peserta didik dan seorang
pendidik adalah orang yang memiliki ilmu pengetahuan dan mempunyai wawasan
yang luas, memiliki keterampilan, pengalaman, kepribadian mulia, memahami
yang tersurat dan tersirat, dan menjadi contoh atau teladan bagi peserta didiknya.

8
2.3 Rekrutmen dan Sileks Personil Ketenagaan

Pengadaan pegawai terjadi bukan saja pada saat pendirian suatu lembaga atau
instansi, tetapi juga terjadi pada lembaga atau instansi yang sudah lama berdiri.
Pengadaan pegawai terjadi jika:

1. Ada perluasan pekarjaan yang arus dicapai yang disebabkan oleh kerena tujuan
instansi atau karena tambahan besarnya beban tugas sehingga tidsk terpikul oleh
tenaga-tenaga yang sudah ada.

2. Ada salah satu atau lebih pegawai yangkeluar atau mutasi ke kantor lain, atau
karena meninggal sehingga ada lowongan formasi baru.

Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pengadaan tenaga kependidikan


adalah:

a. Formasi (benar-benar diperlukan tambahan tenaga edukatif.

b. Mengacu pada analisa jabatan yang telah disusun agar sesuai dengan kualifikasi
maupun syarat yang ditentukan.

c. Objektif, artinya dalam pelaksanaan tenaga kependidikan tidak menganut


nepotisme dan kolusi ( pemberian sesuatu).

d. The right man on the right place, kesesuaian tugas dengan kemampuan yang
dimiliki pegawai.

Jika ditanyakan bahwa ada lowongan dan membutuhkan pegawai baru, maka
lembaga tersebut mencari tenaga baru dengan cara :

1. Sumber dari dalam lembaga

Upaya penarikan pegawai dapat dilakukan melalui proses memutasikan


pegawai berdasarkan hasil evaluasi terhadap penilaian prestasi kerja . Ada tiga
bentuk mutasi pegawai yaitu :

9
1) Promosi jabatan yaitu pemindahan pegawai dari suatu jabatan tingkat jabatan
yang lebih tinggi daripada jabatan sebelumnya.

2) Rotasi pekerjaan adalah pemindahan bidang pekerjaan pegawai kepada bidang


pekerjaan lainnya tanpa mengubah tingkat jabatan.

3) Demosi jabataan adalah penurunan jabatan pegawai dari suatu jabatan tingkat
jabatan yang lebih rendah atas dasar prestasi kerja atau terjadi penyederhanaan
struktur organisasi.

2. Sumber dari luar lembaga

1) Iklan media masa

Dalam hal ini lembaga dapat memanfaatkan media masa sebagai sumber
penawaran formasi kerja kepada masyarakat luas

2) Lembaga pendidikan

Dengan melalui lembaga pendidikan dapat memanfaatkan referensi atau


rekomendasi dari pemimpin lembaga pendidikan mengenai calon yang memenuhi
kualifikasiyang tepat untuk mengisi formasi yang ada.

3) Lamaran kerja yang sudah masuk di lembaga

Melalui lamaran kerja yang sudah masuk di lembaga dapat langsung menyeleksi
lamaran yang memenuhi kebutuhan untuk mengisi formasi yang ada di lembaga
tersebut.

2.4 Orientasi Personil Ketenagaan

Orientasi merupakan upaya memperkenalkan seorang tenaga kependidikan


yang baru terhadap situasi dan kondisi pekerjaan atau jabatannya. Ada juga yang
berpendapat orientasi adalah suatu proses pemberian pemahaman kepada peserta,

10
tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan latihan yang sedang diadakan. Tujuan
agar seseorang itu secepatnya dapat menyesuaikan diri terhadap orang-orang
(tenaga kependidikan lainnya) atau para peserta didik, falsafah, maksud-maksud
dan tujuan-tujuan yang mendasari pelaksanaan pekerjaan, kebiasaan-kebiasaan,
usaha-usaha pembaharuan yang berlangsung, dan kesempatan-kesempatan untuk
tumbuh dan berkembang dalam profesi atau karir di masa yang akan datang.

Orientasi bertujuan untuk mempercepat masa adaptasi sehingga tenaga


kependidikan baru dapat bekerja lebih cepat dan lebih baik. Namun, tidak semua
orientasi menjamin hasil yang baik. Pemberian informasi yang tidak tepat dapat
menimbulkan situasi yang buruk bagi tenaga kependidikan baru maupun organisasi
atau perusahaan. Program orientasi sering juga disebut dengan induksi, yakni
memperkenalkan para pegawai dengan peranan atau kedudukan mereka, dengan
organisasi dan pegawai lain.

2.5 Pengangkatan dan Penempatan Ketenagaan

Penempatan dan penugasan berkaitan erat dengan pengangkatan seseorang


dalam suatu kedudukan dan jabatan tertentu. Prinsip dasar pengangkatan dan
penempatan tenaga kependidikan harus adalah kesesuaian tugas dengan
kemampuan yang dimilki pegawai tersebut. Menurut Hadari Nawawi, langkah
pengorganisasian dalam kegiatan penempatan harus dilakukan dengan
mempertimbangkan minat, bakat, kemampuan dan berat ringannya tugas yang akan
dipikul bagi setiap personil.

Menurut Undang-undang Republik Indonesia UU no. 43 tahun 1999 pokok-pokok


kepegawaian terdapat klasifikasi :

1. Pegawai negeri yaitu mereka yang telah memenuhi syarat yang ditentukan,
diangkat dengan gaji menurut peraturan pemerintah yang berlaku dan diperkerjakan
dalam suatu jabatan negeri oleh pejabat negara

11
2. Pegawai negara yaitu pegawai yang diangkat untuk menduduki jabatan negara
untuk satu periode tertentu

Peraturan dalam pengangkatan pegawai negeri sipil adalah PP no.3 tahun 1980,
pangkat-pangkat yang diberikan untuk pengangkatan pertama adalah :

1. Juru muda ( gol. I/a ) bagi mereka yang memiliki STTB SD

2. Juru muda tingkat I ( gol. I/b ) untuk yang memiliki STTB SMU/SMK 3 th

3. Juru ( gol.I/c ) untuk yang memiliki STTB SMK 4 th

4. Pengatur muda ( gol. II/a ) untuk yang memiliki STTB SMU tingkat atas,
SMK tingkat atas

5. Pengatur muda tingkat I ( gol.II/b ) untuk sarjana muda, Diploma III,


politeknik

6. Pengatur ( gol II/c ) untuk ijazah akta III

7. Penata muda untuk ijazah sarjana, Dokter, Apoteker, pasca sarjana, spesialis
I dan akta IV

8. Penata muda tingkat I ( gol III/b ) untuk ijazah doktor, spesialis II, akta V.

2.6 Pemanfaatan dan Pembinaan Ketenagaan

Yang dimaksud dengan pembinaan pegawai adalah saha yang dijalankan


memajukan dan meningkatkan mutu kerja personalia yang berada dalam
lingkungan sekolah baik tenaga edukatif maupun administratif. Cara-caranya :

1. Melalui usaha sendiri

2. Melalui kelompok profesi

3. In service training

12
4. Loka karya

5. Promosi jabatan

6. Pemindahan jabatan

Pembinaan pegawai didasarkan pada dua jenis :

1. Sistem karier

Adalah sistem kepegawaian dimana untuk pengangkatan pertama didasarkan pada


kecakapan yang bersangkutan sedangkan dalam pengembangannya lebih lanjut,
masa kerja, pengalaman, kesetiaan, pengabdian, dan lain lain

Sistem karir dibagi menjadi dua :

1) Sistem karir terbuka

2) Sistem karir terutup

2. Sistem prestasi kerja

Adalah suatu sistem kepegawaian dimana untuk pengangkatan seseorang dalam


suatu jabatan didasarkan pada kecakapan dan prestasi yang dicapainya.

Kenaikan pengkat bagi seorang pegawai merupakan suatu penghargaan yang


merupakan salah satu bentuk dari promosi. Kenaikan pangkat ditetapkan pada
tanggal 1 april dan 1 oktober.

Jenis-jenis kenaikan pangkat:

1. Kenaikan pangkat reguler

2. Kenaikan pangkat pilihan

13
3. Kenaikan pangkat istimewa

4. Kenaikan pangkat anumerta

5. Kenaikan pangkat dalam tugas belajar

6. Kenaikan pangkat menjadi pejabat negara

7. Kenaikan pangkat karena tugas ke luar negeri

8. Kenaikan pangkat dalam wajib militer

9. Kenaikan pangkat penyesuaian ijazah

2.7 Kode Etik Tenaga Kependidikan

Pasal 3

Kode Etik Pribadi Tenaga Kependidikan, Tenaga Kependidikan ITI wajib:

1. beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi hukum

berdasarkan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945;

2. menjunjung tinggi nilai kebenaran, kejujuran, kemanusiaan, dan keadilan;

3. melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab sesuai dengan rincian


pekerjaan (job description) yang diembannya.

4. menjaga kerahasiaan informasi yang diketahuinya yang bersifat rahasia;

5. memberikan keteladanan etos kerja kepada mahasiswa dalam menjalankan tugas;


dan

6. Menjaga kehormatan diri dengan berkata dan bertindak tidak melanggar norma
susila,

kesopanan dan kepatutan dalam masyarakat dan dalam berorganisasi.

14
Pasal 4

Kode Etik Hubungan Tenaga Kependidikan dengan Institut

Tenaga Kependidikan ITI wajib:

1. menjaga martabat dan nama baik institut; dan

2. melaksanakan semua tugas yang diberikan oleh institut.

Pasal 5

Kode Etik Hubungan Tenaga Kependidikan dengan Sesama Tenaga Kependidikan

Tenaga Kependidikan ITI wajib:

1. membina hubungan yang harmonis dalam melaksanakan tugas dengan


memperlakukan sesama tenaga kependidikan secara adil, tidak diskriminatif sesuai
hak dan kewajibannya masing masing;

2. memberi kesempatan kepada sesama tenaga kependidikan untuk


mengembangkan pengalaman, ketrampilan dan keahlian dalam tugasnya;

3. saling menghormati dan menghargai sesama tenaga kependidikan dengan prinsip


asah asih dan asuh; dan

4. membina hubungan sesuai dengan norma kesusilaan yang baik dan norma
kepatutan dengan sesama Tenaga Kependidikan.

15
2.8 Pemberhentian Ketenagaan

Adalah pemberhentian pegawai yang mengakibatkan yang bersangkutan


kehilangan statusnya sebagai PNS, pemberhentian yang bersangkutan tidak bekerja
lagi tetapi tetap berstatus sebagai PNS dan lain-lain.

Jenis-jenisnya adalah :

1. Pemberhentian karena mencapai batas pensiun

2. Pemberhentian atas permintaan sendiri

3. Pemberhentian karena melakukan pelanggaran

4. Pemberhentian karena tidak cakap jasmani dan rohani

5. Pemberhentian karena peninggalan tugas

6. Pemberhentian karena meninggal dunia

7. Pemberhentian karena hal-hal lain

Pensiun diartikan sebagai jaminan atau kompensasi hari tua dan sebagai
balas jasa terhadap PNS yang telah bertahun-tahun mengabdikan dirinya kepada
negara, pensiun diberikan pada PNS sendiri, janda atau duda, anak atau ortu PNS
yang bersangkutan.

Pemberhentian dengan hormat tenaga kependidikan atas dasar:

1) Permohonan sendiri.

2) Meninggal dunia.

3) Mencapai batas usia pensiun, dilakukan oleh penyelenggara satuan


pendidikan yang bersangkutan.

16
Sedangkan pemberhentian tidak dengan hormat tenaga kependidikan dilakukan atas
dasar :

1) Hukuman jabatan

2) Akibat pidana penjara berdasarkan keputusan pengadilan yang telah


mempunyai kekuatan hukum tetap, dilakukan oleh penyelenggara satuan
pendidikan yang bersangkutan.

17
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Jadi pengertian administrasi dari segi terminologi adalah keseluruhan proses


yang mempergunakan semua sumber potensi yang tersedia dan sesuai, baik
personal maupun material, dalam usaha untuk mencapai bersama suatu tujuan,
secara efektif dan efisien. Dalam Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang guru
dan dosen ditetapkan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevalusi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur formal, pendidikan
dasar, dan pendidikan menengah.

Dalam Undang-undang No. 20 thn 2003 BAB XI Pendidik dan Tenaga


Kependidikan pasal 39 mengatakan bahwa pendidik merupakan tenaga profesional
yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.
Namun, secara umum pendidik di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan pengajar,
adalah yang tenaga kependidikan yang berpartisipasi dalam menyelenggarakan
pendidikan dengan tugas khusus sebagai profesi pendidik.

3.2 SARAN
Pembaca diharapkan dapat memahami bagaimana konsep ketenagaan
kependidikan.

18
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta : Aditya


Media. 2009

Daryanto, H.M. Administrasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. 2005

Pidarta, Made. Manajemen Pendidikan Indonesia . Jakarta:Rineka Cipta.


2004

Rivai, Moh. Administrasi Pendidikan Dan Supervisi Pendidikan .


Bandung: Jenmars, 1982

Sukirman, Hartati Manajemen Tenaga Pendidikan. Yogyakarta: FIP


UNY. 2000

Sutopo, Hendyat. Manajemen Dan Organisasi Sekolah. Malang: IKIP


Malang. 1999

19

Anda mungkin juga menyukai