Disusun Oleh:
Anisa Dwi Mulia 2210631120058
Arya Budiman 2210631120062
Audy Nur Fadillah 2210631120064
Azkavin Akmalifadin 2210631120066
Zahrania Ramadhani 2210631120042
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT. Karena atas rahmat dan karunia-Nya,
kita masih diberikan kesempatan untuk menuntut ilmu lebih dalam sehingga dapat menyusun
makalah ini dengan baik. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. H.
Abubakar Umar, Drs., M.Pd. sebagai dosen mata kuliah Etika Profesi Kependidikan karena
telah membimbing dalam kegiatan perkuliahan.
Makalah ini berisi tentang hasil pemahaman dan analisis penulis mengenai pentingnya
memahami Peran Tenaga Kependidikan Dalam Pengelolaan satuan pendidikan. Penulisan
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Penulis memohon maaf apabila terdapat
kesalahan dalam penulisan makalah ini. Penulis juga membuka pintu kritik dan saran dari
pembaca agar penyusunan makalah ke depannya menjadi lebih baik lagi.
Dengan ditulisnya makalah ini, penulis berharap dapat membantu pembaca dalam memahami
dengan cermat mengenai pentingnya memahami Peran Tenaga Kependidikan Dalam
Pengelolaan satuan pendidikan. Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih kepada seluruh
pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi para pembaca untuk keperluan pemahaman di masa yang
akan datang.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULAUN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa hakekat tenaga kependidikan dalam mengelola kegiatan di satuan pendidikan?
2. Bagaimana peran tenaga kependidikan dalam mengelola kegiatan di satuan
pendidikan?
3. Bagaimana Aspek-aspek Pengelolaan Tenaga Kependidikan ?
4. Bagaimana upaya meningkatkan peran tenaga kependidikan dalam mengelola satuan
pendidikan secara efektif?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui tenaga kependidikan dalam mengelola kegiatandi satuan
pendidikan
2. Untuk Mengetahui peran tenaga kependidikan dalam mengelola kegiatan di satuan
pendidikan
3. Untuk MengetahuiAspek-aspek Pengelolaan Tenaga Kependidikan
4. Untuk mengetahui upaya meningkatkan peran tenaga kependidikan dalam mengelola
satuan pendidikan secara efektif
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakekat tenaga kependidikan dalam mengelola kegiatan di satuan pendidikan
Tenaga kependidikan adalah individu dalam masyarakat yang secara resmi dipekerjakan
untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan, termasuk di antaranya pendidik. Pendidik
sendiri adalah tenaga kependidikan yang memiliki kualifikasi sebagai guru, dosen, konselor,
pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, atau dengan sebutan lain yang
sesuai dengan bidang keahliannya. Mereka aktif berperan dalam proses penyelenggaraan
pendidikan.
Tenaga kependidikan dapat diartikan orang yang bertugas dan bertanggung jawab
terhadap kegiatan proses pendidikan di sekolah. Di lingkungan lembaga pendidikan, tenaga
kependidikan dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu:
1. Tenaga guru, yaitu tenaga kependidikan yang bertanggung jawab dalam kegiatan
belajar mengajar dan kegiatan pendidikan lainnya.
2. Tenaga non guru, yaitu tenaga kependidikan yang tidak langsung bertugas
mewujudkan proses belajar mengajar, yang antara lain meliputi:
a) Tenaga tata usaha, yaitu tenaga kependidikan yang bertugas mengelola
administrasi umum sekolah.
b) Laboran, yaitu petugas teknisi laboratorium yang bertugas membantu guru praktek
dalam mengadministrasikan, mendokumentasikan, menyiapkan, memelihara
peralatan laboratorium sehingga siap dipakai.
c) Pustakawan, yaitu tenaga kependidikan yang diberi tanggung jawab mengelola
perpustakaan sekolah.
d) Teknisi sumber belajar, yaitu tenaga kependidikan yang diberi tanggung jawab
untuk menyiapkan, merawat, memperbaiki, dan membantu mendayagunakan
peralatan sebagai akibat perkembangan teknologi pendidikan.
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya secara professional tenaga pendidik dan
kependidikan harus memiliki kompetensi yang disyaratkan baik oleh peraturan pemerintah
maupun kebutuhan masyarakat. Mereka pun memiliki hak dan kewajiban dalam
melaksanakan tugas yaitu:
1. Guru sebagai sumber belajar Peran sebagai sumber belajar berkaitan erat dengan
penguasaan materi pelajaran. Kita bisa menilai baik atau tidaknya seorang guru hanya
dari penguasaan materi pengajaran.
2. Guru sebagai fasilitator Berperan dalam memberikan pelayanan untuk memudahkan
siswa dalam kegiatan proses pembelajaran.
3. Guru sebagai pengelola Guru berperan dalam menciptakan iklim belajar yang
memungkinkan siswa dapat belajar secara nyaman. Melalui pengelolaan kelas yang baik
guru dapat
4. Guru sebagai demonstrator Peran untuk mempertunjukkan kepada siswa segala segala
sesuatu yang dapat membuat siswa lebih mengerti dan memahami.
5. Guru sebagai pembimbing Guru berperan membimbing siswa agar dapat menemukan
berbagai potensi yang dimiliknya sebagai bekal hidup mereka.
6. Guru sebagai motivator Berperan untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar
dengan cara positif.
7. Guru sebagai evaluator Guru berperan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang
keberhasilan siswa selama proses pembelajaran (Sanjaya, 2008: 291).
Suatu pendidik dalam menjalankan kegiatanya tidak terlepas dari bidang administrasi,
sehingga sangat diperlukan bidang ketatausahaan. Pada dasarnya bidang ketatausahaan
memiliki tugas menghimpun, mengelolah, dan meyimpan data, mengarsipkan atau
mendokumentasikan data-data suatu organisasi yang diperlukan. Tugas tatausaha tidak hanya
dalam hal tulis-menulis tetapi juga dalam hal keungan, kepegawaian, dan bahkan
perlengkapan. Kegiatan ketatausahaan sekolah adalah tugas yang menyangkut pengurusan
surat dan penyusunan data/statistic sekolah. Pengurusan sekolah adalah tata kerja atau
prosedur surat menyurat yang mencakup kegiatan-kegiatan mencatat, mengarahkan, dan
mengendalikan surat-surat. Sedangkan penyusunan data/statistik sekolah dapat dikatakan
sebagai kegiatan membuat daftar, grafik, dan atau data dari tabel data terkumpul sehingga
tersajikan dalam gambaran atau bagan yang memperlihatkan nilai.
Fungsi tata usah sekolah adalah mengadakan pencatatan tentang suatu yang terjadi di
dalam suatu organisasi untuk dipergunakan sebagai bahan keterangan (data) bagi pimpinan
dalam mengambil keputusan. Adapun 19 menurut Nur Aedi tugas poko dan fungsi tenaga
adminitrasi sekolah dibagi menjadi Sembilan tugas pokok, antara lain:
Kesejahteraan bagi para guru dan tenaga pendidikan hingga kini masih terus
diperjuangkan. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Pendidikan Kemdikbud terus melakukan
upaya peningkatan mutu pendidikan di indonesia melalui peningkatan profesionalisme
pendidik dan tenaga kependidikan (PTK). Salah satu upaya peningkatan profesionalisme
PTK yang dilakukan adalah melakukan perubahan regulasi bagi pendidik dan tenaga
kependidikan. Perubahan regulasi pendidik dan tenaga kependidikan disini adalah perubahan
regulasi tentang guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah. Dalam meningkatkan mutu
pembelajaran, guru sebagai pendidik memiliki posisi yang sangat penting dan strategi dalam
pengembangan potensi yang dimiliki peserta didik. Pada diri guru lah kejayaan dan
keselamatan masa depan bangsa dengan penanaman nilai-nilai dasar yang leluhur sebagai
cita-cita Pendidikan Nasional dalam membentuk pribadi yang sejahtera lahir dan batin.
Menurut Ino Guru SMPIT Ibnu Khaldun mengatakan “guru harus mampu mendidik berbagai
hal agar ia menjadi seorang pendidik yang profesional, contohnya seorang guru matematika,
dia mengikuti system yang ada di sekolah seperti SOP, kemudian aturan-aturan sekolah
sebelum mengajar seperti mengajarkan anak muridnya untuk berdoa”.
AMIRUDIN, A. (2017). Kinerja Pegawai Tata Usaha dengan Mutu Layanan Administrasi di
Madrasah. Al-Idarah: Jurnal Kependidikan Islam, 7(1), 126-145.
Suarga, S. (2019). Tugas dan Fungsi Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
Idaarah, 3(1), 164-174.