Anda di halaman 1dari 15

3.

MANAJEMEN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (PENGELOLAAN


SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN)
A. Definisi Manajemen Tenaga Pendidik Dan Kependidikan
Tenaga pendidik dan kependidikan dalam proses pendidikan memegang peranan
strategis terutama dalam upaya membentuk watak bangsa melalui pengembangan kepribadian
dan nilai-nilai yang diinginkan. Dipandang dari dimensi pendidikan, peranan pendidik dalam
masyarakat Indonesia tetap dominan meskipun teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam
proses pembelajaran berkembang amat cepat. Begitu pun dengan tenaga kependidikan
mereka bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan dan
pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.
Pendidik merupkan hal yang paling penting dalam sebuah lembaga pendidikan,
karena dialah yang menjadi motor penggerak dan perubahan, bahkan bukan hanya sebagai
agen perubahan (agent of change) tapi juga sebagai orang yang mendidik, mengarahkan,
membimbing, dan mengevaluasi para peserta didiknya sehingga ia mampu mencapai tujuan
yang diinginkannya.
Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen,
konselor, pamong belajar, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan
kehususannya, seperti berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan (Undang-undang
Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional). Dari pengertian ini jelas bahwa
guru merupakan seorang pendidik ditingkat sekolah dasar dan menengah yang berperan
langsung dalam menjalankan tugas dan kewajibannya di sekolah. Tugas guru yang paling
penting adalah mengajar dan mendidik murid. Sebagai pengajar guru menyampaikan ilmu
pengetahuan atau keterampilan kepada orang lain dengan menggunakan cara-cara tertentu
sehingga pengetahuan itu dapat menjadi milik orang tersebut. Adapaun sebagai pendidik
merupakan perantara aktif akan nilai-nilai dan norma-norma susila yang tinggi dan luhur
untuk bekal bermasyarakat.
Seperti yang telah dikemukakan di atas tentang definisi pendidik, maka bukan hanya
guru yang dimaksudkan dalam kategori pendidik ada juga yang kita kenal dengan sebutan
dosen yang bertugas mengajar di perguruan tinggi. Guru pamong yang bertugas membimbing
siswa secara aktif dan mandiri. Tutor adalah orang bertugas mendidik di lembaga-lembaga
non-formal. Fasilitator bisa dari kalangan guru atau masyarakat yang memiliki kualifikasi
atau kemampuan mendidik untuk membantu siswa mencapai tujuan. Instruktur adalah orang
yang memiliki kemampuan dibidang-bidang khusus seperti kesenian, olahraga, dan bela diri.
Sedangkan tenaga kependidikan yang berada di dalam satuan pendidikan tertentu apa
bila merujuk kepada Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang
penyelenggaraan pendidikanseorang tenaga kependidikan dalam satuan pendidikan diangkat
dan didaya gunakan untuk menjalani tugas-tugas yang sesuai dengan bidang dan keahlianya
masing-masing dan mendukung semua program-program yang disusun oleh kepala sekolah
demi tercapainya sebuah tujuan sekolah dengan efektif dan efisien.
Yang dapat dikategorikan sebagai tenaga kependidikan dalam satuan pendidikan
tertentu adalah pengawas sekolah, kepala sekolah, kepala tata usaha (administrasi), wakil
kepala sekolah yang membidangi hal kusus, pustakawan, laboran, penjaga dan anggota
kebersihan sekolah.
Pendidik akan berhadapan langsung dengan para peserta didik, namun ia tetap
memerlukan dukungan dari para tenaga kependidikan lainnya, sehingga ia dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik. Karena pendidik akan mengalami kesulitan dalam
melaksanakan tugasnya apabila berada dalam konteks yang hampa, tidak ada aturan yang
jelas, tidak didukung sarana prasarana yang memadai, tidak dilengkapi dengan pelayanan dan
sarana perpustakaan serta sumber belajar lain yang mendukung. Karena itulah pendidik dan
tenaga kependidikan memiliki peran dan posisi yang sama penting dalam konteks
penyelenggaraan pendidikan (pembelajaran). Karena itu pula, pada dasarnya baik pendidik
maupun tenaga kependidikan memiliki peran dan tugas yang sama yaitu melaksanakan
berbagai aktivitas yang berujung pada terciptanya kemudahan dan keberhasilan siswa dalam
belajar.





B. Pengertian Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah serangkaian kegiatan pengelolaan sumber
daya manusia yang memusatkan kepada praktik dan kebijakan praktik dan kebijakan serta
fungsi-fungsi manajemen untuk mencapai tujuan organisasi (Yuniarsih, 2008:3)
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah merupakan suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan kegiatan kegiatan pengadaan, pengembangan,
pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia
agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi dan masyarakat (Rachmawati, 2007:3)
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah sebuah fungsi khusus manajemen yang
lebih luas berkenaan dengan layanan yang harus dilakukan sekelompok individu dalam
sebuah lembaga yang memperkerjakan mereka dan semua kativas yang berhubungan dengan
mereka ditujukan untuk memfasilitasi sebuah keberhasilan organisasional (Jones, 2008:24)
Berdasarkan tiga pengertian MSDM diatas maka MSDM Pendidikan adalah
merupakan suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan,
pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya dalambidang pendidikan, untuk dapat
menunjang aktifitas bidang pendidikan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan.

C. Tujuan Manajemen Tenaga Pendidik Dan Kependidikan
Tujuan manajemen tenaga pendidik dan kependidikan secara umum adalah:
1. Memungkinkan organisasi mendapatkan dan mempertahankan tenaga kerja yang cakap,
dapat dipercaya, dan memiliki motivasi tinggi
2. Meningkatkan dan memperbaiki kapasitas yang dimiliki oleh karyawan
3. Mengembangkan sistem kerja dengan kinerja tinggi yang meliputi prosedur perekrutan dan
seleksi yang ketat, sistem kompensasi dan insentif yang disesuaikan dengan kinerja,
pengembangan manajemen serta aktivitas pelatihan yang terkait dengan kebutuhan organisasi
dan individu
4. Mengembangkan praktik manajemen dengan komitmen tinggi yang menyadari bahwa
tenaga pendidik dan kependidikan merupakan stakeholder internal yang berharga serta
membantu mengembangkan iklim kerjasama dan kepercyaan bersama
5. Menciptakan iklim kerja yang harmonis

D. Tugas dan Fungsi Tenaga Pendidik Dan Kependidikan
Berdasarkan Undang-Undang No 20 Tahun 2003 Pasal 39: (1) Tenaga kependidikan
bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan
pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. (2) Pendidik
merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta
melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada
perguruan tinggi.
Secara khusus tugas dan fungsi tenaga pendidik (guru dan dosen) didasarkan pada
Undang-Undang No 14 Tahun 2007, yaitu sebagai agen pembelajaran untuk meningkatkan
mutu pendidikan nasional, pengembang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta
pengabdi kepada masyarakat. Dalam pasal 6 disebutkan bahwa: Kedudukan guru dan dosen
sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional dan
mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara
yang demokratis dan bertanggung jawab.
E. Aktivitas Manajemen Tenaga Pendidik Dan Kependidikan
Perencanaan SDM merupakan awal dari pelaksanaan fungsi manajemen SDM.
Perencanaan ini seringkali tidak diperhatikan dengan seksama. Dengan melakukan
perencanaan ini, segala fungsi SDM dapat dilaksanakan dengan efektif efisien. Ada beberapa
metode yang dapat dipakai dalam merencanakan SDM, antara lain:

1. Metode Tradisional
Metode ini biasanya disebut sebagai perencanaan tenaga kerja, semata-mata
memperhatikan masalah jumlah tenaga kerja serta jenis dan tingkat keterampilan dalam
organisasi.

2. Metode Perencanaan Terintegrasi
Dalam perencanaan terintegrasi, segala aspek yang penting dalam pembuatan dan
pencapaian visi organisasi ataupun SDM turut diperhatikan. Dalam perencanaan terintegrasi
segala perencanaan berpusat pada visi strategik. Visi tersebut kemudian dijadikan standar
pencapaian.

3. Seleksi
Seleksi didefinisikan sebagai suatu proses pengambilan keputusan dimana individu
dipilih untuk mengisi suatu jabatan yang didasarkan pada penilaian terhadap seberapa besar
karakteristik individu yang bersangkutan, sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh jabatan
tersebut. Tujuan utama seleksi adalah untuk mengisi kekosongan jabatan dengan personil
yang memenuhi persyaratan yang ditentukan serta untuk membantu meminimalisasi
pemborosan waktu, usaha, dan biaya yang harus diinvestasikan bagi pengembangan
pendidikan para pegawai.
Dalam proses seleksi, kelompok pelamar harus melalui tiga tahapan proses, yaitu:
a. Pra Seleksi, yang melibatkan kebijakan dan penetapan prosedur seleksi. Tugas utama
pengujian dalam tahap pra seleksi adalah pengembangan kebijakan seleksi dan keputusan
prosedur pra seleksi.
b. Seleksi, yang merupakan pengajuan seleksi dan implementasi aturan yang ditetapkan pada
tahap pra seleksi. Dalam konteks ini ada dua aspek yang penting dicermati, yaitu penilaian
data dan pelamar serta implikasi tanggung jawab dari keputusan seleksi.
c. Pasca Seleksi, tahap dimana terjadi penolakan dan penerimaan pelamar yang melibatkan
daftar kemampuan pelamar, bagian personalia, pembuatan kontrak dan penempatan pegawai.

4. Manajemen Kinerja
Manajemen kinerja tenaga pendidik dan kependidikan meliputi:
a. Fungsi kerja esensial yang diharapkan oleh tenaga pendidik dan kependidikan
b. Seberapa besar kontribusi pekerjaan pendidik dan kependidikan bagi pencapaian tujuan
pendidikan
c. Apa arti konkrit mengerjakan pekerjaan yang baik
d. Bagaimana tenaga kependidikan dan dinas bekerja sama untuk mempertahankan,
memperbaiki maupun mengembangkan kinerja yang ada sekarang
e. Bagaimana prestasi kerja akan diukur
f. Mengenali berbagai hambatan kerja dan menyingkirkannya.
Sistem manajemen kinerja yang seperti apa yang akan kita gunakan tentunya akan sangat
tergantung pada kebutuhan dan tujuan masing-masing organisasi. Adapun langkah-langkah
manajemen kinerja adalah:
Persiapan pelaksanaan proses
Penyusunan Rencana Kerja
Pengkomunikasian kinerja yang berkesinambungan
Pengumpulan data, pengamatan dan dokumentasi
Mengevaluasi kinerja
Pengukuran dan penilaian kinerja.

5. Pemberian Kompensasi
Program kompensasi atau balas jasa umumnya bertujuan untuk kepentingan
perusahaan, karyawan dan pemerintah. Supaya tujuan tercapai dan memberikan kepuasan
bagi semua pihak hendaknya program pemberian didasarkan pada prinsip adil dan wajar.
Tujuan pemberian kompensasi antara lain adalah sebagai ikatan kerja sama, kepuasan kerja,
pengadaan efektifitas, motivasi, stabilitas serta disiplin karyawan.
Bagi tenaga pendidik dan kependidikan yang berstatus sebagai pegawai negeri sipil
pemerintah telah mengatur pemberian kompensasi ini dengan dikeluarkannya Undang-
Undang No. 43 tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian dan Peraturan Pemerintah
No. 1 tahun 2006 tentang Penyesuaian Gaji Pokok PNS, PP No. 3 tahun 2006 tentang
Tunjangan Struktural, PP No. 12 tahun 2006 tentang Tunjangan Umum Bagi Pegawai Negeri
Sipil, PP No. 25 tahun 2006 tentang Pemberian Gaji/Pensiun/Tunjangan Bulan Ketiga Belas
Kepada Pegawai Negeri, Pejabat Negara, dan Penerima Pensiun/Tunjangan.
Dari beberapa aturan tersebut, selain gaji pokok yang diterima oleh tenaga pendidik dan
kependidikan yang berstatus PNS ada beberapa tunjangan yang diberikan antara lain
tunjangan jabatan struktural dan tunjangan jabatan fungsional. Bagi tenaga pendidik dan
kependidikan yang berstatus non PNS kebijakan pemberian kompensasi ini didasarkan pada
kebijakan lembaga/ yayasan.

6. Pengembangan Karier
Betapapun baiknya suatu perencanaan karier yang telah dibuat oleh seorang pekerja,
rencana tersebut tidak akan terealisasi dengan baik tanpa adanya pengembangan karier yang
sistematik dan terprogram. Pengembangan karier adalah suatu kondisi yang menunjukkan
adanya peningkatan-peningkatan status seseorang dalam suatu organisasi dalam jalur karier
yang telah ditetapkan dalam organisasi yang bersangkutan.
Manajemen tenaga pendidik dan kependidikan adalah aktifitas yang harus di lakukan mulai
dari tenaga pendidik dan kependidikan itu masuk kedalam organisasi pendidikan sampai
akhirnya berhenti melalui proses perencanaan SDM, seleksi, penempatan, pemberian
kompensasi, penghargaan, pendidikan dan latihan/pengembangan dan pemberhentian.
Tujuan manajemen tenaga pendidik dan kependidikan berbeda dengan manajemen sumber
daya manusia pada konteks bisnis, di dunia pendidikan tujuan manajemen SDM lebih
mengarah pada pembangunan pendidikan yang bermutu, membentuk SDM yang handal,
produktif, kreati, dan berprestasi.
Secara garis besar aktivitas manajemen tenaga pendidik dan kependidikan adalah:
1. Merencanakan kebutuhan pegawai
2. Menyeleksi calon pegawai
3. Penempatan sesuai dengan formasi
4. Merangsang gairah kerja dengan menciptakan kondisi atau suasana kerja yang baik
5. Memelihara kesejahteraan pegawai atau pemberian kompensasi
6. Meningkatkan mutu pegawai baik melalui pembinaan
7. Mengadakan penilaian terhadap prestasi kerja pegawai untuk memperoleh data dalam
rangka peningkatan pangkat pegawai
8. Menata pemutusan hubungan kerja dengan pegawai.
F. Badan yang Mengatur Tenaga Pendidik dan Kependidikan
Di Indonesia badan yang memiliki wewenang untuk mengatur dan mengelola tenaga
pendidik dan kependidikan adalah Ditjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Kependidikan
(PMPTK).
Berdasarkan Permendiknas No. 8 Tahun 2005 tugas Ditjen PMPTK mempunyai tugas
merumuskan serta melaksanakan kebijakan standarisasi teknis di bidang peningkatan mutu
pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan
menengah dan pendidikan nonformal.
Fungsi Ditjen PMPTK:
1. Penyiapan perumusan kebijakan departemen di bidang peningkatan mutu pendidik dan
tenaga kependidikan
2. Pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan
3. Penyusunan standar, norma, pedoman, criteria dan prosedur di bidang peningkatan mutu
pendidik dan tenaga kependidikan
4. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang peningkatan mutu pendidik dan tenaga
kependidikan


G. Jenis-Jenis Tenaga Kependidikan
Tenaga kependidikan merupakan seluruh komponen yang terdapat dalam instansi atau
lembaga pendidikan yang tidak hanya mencakup guru saja melainkan keseluruhan yang
berpartisipasi dalam pendidikan. Dilihat dari jabatannya, tenaga kependidikan dibedakan
menjadi tiga, yaitu:
1. Tenaga struktural
Merupakan tenaga kependidikan yang menempati jabatan-jabatan eksekutif umum
(pimpinan) yang bertanggung jawab baik langsung maupun tidak langsung atas satuan
pendidikan.
2. Tenaga fungsional
Merupakan tenaga kependidikan yang menempati jabatan fungsional yaitu jabatan yang
dalam pelaksanaan pekerjaannya mengandalkan keahlian akademis kependidikan.
3. Tenaga teknis
Merupakan tenaga kependidikan yang dalam pelaksanaan pekerjaannya lebih dituntut
kecakapan teknis operasional atau teknis administratif.
Berikut ini disajikan penjabaran lengkap dari setiap pembagian jenis tenaga kependidikan
yang berlaku;
Status Ketenagaan Lingkungan kerja Sekolah
Lingkungan Kerja
Kementrian
Tenaga Struktural Kepala Sekolah
Wakil Kepala Sekolah
WAKA Bidang Kurikulum
WAKA Bidang Kesiswaan
WAKA BIdang Sarana dan
Prasarana
WAKA Bidang Pelayanan
Khusus
PUSAT
Menteri,
Sekjen,
Dirjen
Wilayah :
Ka.Kanwil ;
Kormin ;
Kepala Bidang
DAERAH
Kakandepdiknas
kasudin
Kab./Kec. : Kasi
Tenaga Fungsional Guru
Pembimbing/Penyuluh (Guru BP)
Pengembangan Kurikulum
dan Teknologi Kependidikan
Pengembang tes
Penilik* Pengawas*
Pelatih
Tutor & Fasilitator
Pengembangan
Pendidikan
Pustakawan
Tenaga Teknis Laboran* Teknisi Sumber Belajar*
Pelatih (Olahraga) ; Kesenian &
Keterampilan
Petugas TU
Teknisi Sumber
Belajar/Sanggar Belajar*
Petugas TU

H. Tugas Tenaga Kependidikan
Pasal 39 ayat (1) Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003
menjelaskan bahwa tugas tenaga kependidikan itu adalah melaksanakan administrasi,
pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses
pendidikan pada satuan pendidikan. Untuk lebih rinci di bawah ini disediakan tabel
penjelasan dari setiap tugas yang harus dijalani setiap tenaga kependidikan.
Jabatan Deskripsi Tugas
Kepala Sekolah Bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan
penyelenggaraan pendidikan di sekolahnya baik ke
dalam maupun ke luar yakni dengan melaksanakan
segala kebijaksanaan, peraturan dan ketentuan-ketentuan
yang ditetapkan oleh lembaga yang lebih tinggi.
Wakil Kepala Sekolah
(Urusan Kurikulum)
Bertanggung jawab membantu Kepala Sekolah dalam
penyelenggaraan kegiatan-kegiatan yang berkaitan
langsung dengan pelaksanaan kurikulum dan proses
belajar mengajar
Wakil Kepala Sekolah
(Urusan Kesiswaan)
Bertanggung jawab membantu Kepala Sekolah dalam
penyelenggaraan kegiatan kesiswaan dan ekstrakurikuler
Wakil Kepala Sekolah
(Urusan Sarana dan
Prasarana)
Bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan inventaris
pendayagunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
serta keuangan sekolah
Wakil Kepala Sekolah
(Urusan Pelayanan
Khusus)
Bertanggung jawab membantu Kepala Sekolah dalam
penyelenggaraan pelayanan-pelayanan khusus, seperti
hubungan masyarakat, bimbingan dan penyuluhan, usaha
kesehatan sekolah dan perpustakaan sekolah.
Pengembang
Kurikulum dan
Bertanggung jawab atas penyelenggaraan program
program-program pengembangan kurikulum dan
Teknologi Pendidikan pengembangan kurikulum dan pengembangan alat bantu
pengajaran
Pengembang Tes Bertanggung jawab atas penyelenggaraan program-
program pengembangan alat pengukuran dan evaluasi
kegiatan-kegiatan belajar dan kepribadian peserta didik
Pustakawan Bertanggung jawab atas penyelenggaraan program
kegiatan pengelolaan perpustakaan sekolah
Laboran Bertanggung jawab atas penyelenggaraan program
kegiatan pengelolaan laboratorium di sekolah
Teknisi Sumber
Belajar
Bertanggung jawab atas pengelolaan dan pemberian
bantuan teknis sumber-sember belajar bagi kepentingan
belajar peserta didik dan pengajaran guru
Pelatih Bertanggung jawab atas penyelenggaraan program-
program kegiatan latihan seperti olahraga, kesenian,
keterampilan yang diselenggarakan
Petugas Tata Usaha Bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan-
kegiatan dan pelayanan administratif atau teknis
operasional pendidikan di sekolah


I. Komponen/Aspek Pokok Dalam MSDM Pendidikan
Komonen atau aspek pokok dalam manajemen sumber daya pendidikan adalah
sebagai berikut:
1. Perencanaan pegawai.
Perencanan merupakan salah satu fungsi dari manajemen yang tidak boleh
ditinggalkan. Bisa dikatakan bahwa perencanaan dalam pendidikan merupakan praktik yang
terjadi sepanjang waktu.1[9] hal ini dimaksudkan untuk menentukan kebutuhan pegawai,
baik itu secara kuantitas atau secara kualitas yang akan ditempatkan pada posisi-posisi yang
dibutuhkan sekarang dan masa yang akan datang. Untuk merencanakan kebutuhan pegawai



seorang kepala sekolah harus mengidentifikasi atau menganalisis terlebih dahulu bentuk
pekerjaan, tugas, dan jabatan yang sangat urgent dibutuhkan agar tidak terjadi kesalahan
dalam recruitment dan penempatan posisi.
Salah satu metode dalam perencanaan pendidikan yang dapat digunakan adalah
metode proyeksi. Bukan berarti proyeksi itu dapat diartikan sama dengan perkiraan,
keduanya merupakan hal yang berbeda. Proyeksi adalah suatu aktivitas memperkirakan suatu
kondisi dimasa depan berdasarkan dat dan informasi dimasa lampau dan masa kini.2[10]
Sedangkan perkiraan biasa disebut forcasting yang tidak menggunakan atau membutuhkan
data atau informasi, baik itu dimasa yang akan datang, sekarang dan masa lampau.
2. Perolehan dan Penempatan Sumber Daya Manusia
Setelah merencanakan kebutuhan pegawai baik secara kuantitas dan kualitas barulah
kepala sekolah melakukan recruitment untuk mendapatkan calon-calon tenaga kependidikan
dengan cara mengumumkannya di media-media elektronik dan cetak. Setelah banyak
pelamar yang mendaftarkan diri mereka kepala sekolah harus melakukan penyaringan atau
seleksi calon-calon tenaga kependidikan melalui tes tertulis, lisan, dan praktek agar
mendapatkan tenaga-tenaga kependidikan yang handal sesuai dengan klasifikasi dan
kualifikasi yang dibutuhkan.
Pengadaan guru dan pegawai harus dilakukan kepala sekolah dengan cermat dan
pemillihan yang ketat demi mendapatkan personalia yang tepat dan memenuhi syarat. Jika
hal ini dilakukan sembarangan atau dalam kata lain terkesan sembarangan maka bisa jadi
dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya di sekolah tidak akan maksimal, yang pada
akhirnya akan berdampak kepada ketercapaian tujuan sekolah.
3. Pengembangan Tenaga Kerja
Kegiatan ini sangat perlu dilakukan bagi seorang kepala sekolah apa bila diperjalanan
karir dan masa tugas para tenaga pendidik dan kependidikan tersebut mengalami
kemunduran dan melemahnya kinerja mereka yang mengakibatkan pada buruknya kualitas
kerja mereka. Untuk dapat mengembalikan kualitas dan motivasi kerja mereka, seorang
kepala sekolah harus mampu melakukan pembinaan yang intensif dan evaluasi kerja secara
mendalam. Salah satu caranya adalah dengan mengadakan pelatihan-pelatihan dan seminar
tentang wawasan kerja dan keahlian.



Seorang kepala sekolah juga harus mengetahui penyebab dasar dari melemahnya
motivasi dan kinerja mereka, agar nantinya kepala sekolah mampu mengambil langkah
bentuk pembinaan atau pelatihan apa yang cocok diberikan kepada mereka agar motivasi dan
kinerja mereka dapat kembali optimal dan dapat melaksanakan semua tugas maupun
kewajiban mereka. Jangan sampai kepala sekolah menutup mata dalam kasus ini, apabila ini
terjadi dalam jangkan yang lama bukan hanya kondisi dan lingkungan kerja sekolah yang
tidak kondusif tapi bisa jadi proses belajar mengajar dikelas juga akan berdampak parah yang
pada akhirnya mutu dan kualitas sekolah menjadi harga yang harus dibayar mahal oleh
sekolah.
4. Penilaian Prestasi Kerja
Merupakan salah satu aspek penting dalam pengelolaan SDM, karena dapat mengetahui
karyawan yang mempunyai prestasi kerja yang baik maupunkurang akan berdampak pada
pemberian kompensasi.
Penilaian kerja merupakan alat terkendali agar apa-apa yang dikerjakan oleh SDM selaras
dengan apa-apa yang diinginkan oleh institusi. Proses perancangan system penilaian kinerja
secara umum tersendiri dari empat tahap, yakni:
a. Menentukan apa-apanyang akan dinilai.
b. Menentukan kapan menilainya
c. Menentukan siapa-siapa yang akan menilai.
d. Menentukan bagaimana menilainya (metode menilai).
5. Pemberian Kompensasi
Meliputi kegiatan pemberian balas jasa kepada karyawan, dapat berupa finansial maupun non
finansial. Kegiatannya meliputi penentuan system kompensasi yang mampu mendorong
prestasi karyawan.
6. Pemeliharaan Tenaga Kerja
Disini adanya unsur ekonomis dan non ekonomis yang diharapkan dapat memberikan
ketenagaan kerja dan konsentrasi penuh bagi pekerja guna menghasilkan prestasi kerja yang
diharapkan oleh organisasi

J. Pentingnya Mnajemen Tenaga Kependidikan
Mengapa manajemen tenaga pendidik dan kependidikan diperlukan? Pertanyaan ini
menarik untuk mengawali pembahasan kali ini. Sesungguhnya setiap manusi tidak akan
pernah lepas dari sebuah organisasi, baik organisasi dalam skala besar atau dalam skala kecil.
Manusia sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa kehadiran orang lain
(al-insan madaniyyun bitthob`i). begitu juga kehidupan lembaga pendidikan yang tidak akan
berjalan apabila hanya dikelola oleh satu atau dua orang saja. Maka mustahil akan mampu
meraih hasil maksimal dan mencapai tujuan. Berangkat dari hal di atas kita dapat simpulkan
bahwa lembaga pendidikan merupakan sekumpulan orang yang memiliki kegiatannya
masing-masing tapi mempunyai kesamaan dalam mencapai tujuan yang disepakati.3[12]
Untuk mengelola sumber daya pendidikan yang terlibat di dalamnya, dibutuhkan
pemimpin atau manager (kepsek) yang bertanggung jawab untuk membantu mewujudkan
hasil dan ketercapaian tujuan. Keberadaan kepala sekolah di dalam lembaga pendidikan
sangat penting, karena ia adalah penentu dari kebijakan yang diambil dan pengendali
jalannya kegiatan pendidikan.
Selain faktor human sebagi penggerak yang dapat mengatur sumber daya manusia,
ada faktor lain yang menjadi penentu yaitu, sistem dan manajemen. Tanpa ada manajemen,
sebuah lembaga pendidikan hanyalah sebuah perkumpulan murid, guru, dan tenaga
kependidikan yang tidak menghasilkan apa-apa, karena tidak melakukan apa-apa, mudah
mati bahkan ditinggalkan. Dengan adanya manajemen semua kegiatan, aktifitas, dan program
dapat dijalankan dengan mudah. Dari sini dapat disimpulkan inti dari lembaga pendidikan
adalah manajemen, dan inti manajemen adalah kepala sekolah, dan inti dari kepala sekolah
adalah pengambilan keputusan dan kebijakan.


http://elfalasy88.wordpress.com/2010/11/30/manajemen-tenaga-pendidik-dan-tenaga-
kependidikan/

http://ernisusiyawati.wordpress.com/2013/06/01/manajemen-tenaga-pendidik-dan-
kependidikan/






http://bigkuti.blogspot.com/2014/01/manajemen-tenaga-pendidik-dan.html

Anda mungkin juga menyukai