Anda di halaman 1dari 26

LEUKOSIT

Rahmanita Kamila Zahra


1810211082

1
Definisi
• Leukosit adalah sel darah yang mengandung inti, disebut juga sel
darah putih.
• Leukosit merupakan sel darah putih yang diproduksi oleh jaringan
hemopoetik untuk jenis bergranula (polimorfonuklear) dan
jaringan limpatik untuk jenis tak bergranula (mononuklear),
berfungsi dalam sistem pertahanan tubuh terhadap infeksi
(Sutedjo, 2006).

2
Fungsi
• Fungsi utama leukosit secara umum adalah immune system,
namun terdapat mekanisme berbeda pada setiap fraksi leukosit.
• Kondisi yang berubah setiap saat akan mengakibatkan
perubahan fisiologis yang akan berakibat juga pada perubahan
nilai hematologi.
• Respon leukosit muncul pada keadaan isiologis normal dan
patologis. Manifestasi respon leukosit berupa penurunan atau
peningkatan salah satu atau beberapa jenis sel leukosit.

3
Jenis Leukosit
Berdasarkan fungsinya :
FAGOSIT :
• Granulosit :
- netrofil
- eosinofil
- basofil
• Monosit
IMUNOSIT :
• Limfosit
Sel plasma
4
Leukopoiesis

5
KINETIK NETROFIL (Granulosit)

Promielosit Mielosit MetaMielosit

Sel Blast SUMSUM TULANG Batang

Promonosit

Monosit DARAH Segment

Makrofag JARINGAN Segment

6
STEM MITOTIC POST CIRCULATING
CELL POOL MITOTIC
POOL POOL
Mieloblast MATURATION
Promielosit STORAGE
MARGINATING JARIN-
POOL
Mielosit POOL GAN
Metamielosit
Batang
Segment

Sum-sum tulang Darah Jaringan


7 – 11 hari 6-10 jam 3-5 jam

7
Neutrofil
• Neutrofil disebut juga sebagai polimorfonuklear (PMN), karena inti
memiliki berbagai jenis bentuk dan bersegmen (Tizard, 2000).
• Neutrofil berukuran sekitar 9–15 μm
• Neutrofil matang / dewasa yang berada dalam peredaran perifer
memiliki bentuk inti yang terdiri dari dua sampai lima segmen,
sedangkan neutrofil yang belum matang (neutrofil band) akan
memiliki bentuk inti seperti ladam kuda (Colville & Bassert, 2008).
• Granulanya berbentuk butiran halus tipis dengan sifat netral
sehingga terjadi percampuran warna asam (eosin) dan warna
basa (metilen biru), sedang pada granula menghasilkan warna
ungu atau merah muda yang samar (Nugraha 2015). 8
• Neutrophils bersirkulasi di darah selama lebih dari 10 jam. Pada
Respons sebagai chemotactic agents mereka migrasi ke jaringan
dan bertahan selama 1-3 hari.
• Menurut Junqueira dan Caneiro (2005), neutrofil dikenal sebagai
garis pertahanan pertama (first line of defense).
• Neutrofil memiliki kemampuan untuk menghancurkan organisme
patogen dan sel debris dengan memfagositnya dan mengeluarkan
hydrolytic enzyme

9
10
Basofil
• Basofil adalah jenis leukosit yang paling sedikit jumlahnya yaitu
kira-kira kurang dari 2% dari jumlah keseluruhan leukosit.
• Basofil berdiameter 10-12 µm, dengan inti dua gelambir atau
bentuk inti tidak beraturan.Granul basofil mengandung heparin,
histamin, asam hialuron, kondroitin sulfat, seroton, dan beberapa
faktor kemotaktik. (Junqueira dan Caneiro, 2005)
• Basofil menjalani pematangan di dalam sumsum tulang selama 2-
7 hari. Mereka ditemukan dalam darah tepi, dan bertahan hingga
2 minggu.

11
• Basofil secara fungsional sangat mirip dengan sel mast,
meskipun mereka memiliki dua garis keturunan yang berbeda.
Tidak seperti basofil, sel mast terletak di jaringan.
• Melalui interaksi dengan imunoglobulin E (IgE) basofil
menyebabkan respons inflamasi lokal.
• Basofil masih belum dipahami dengan baik juga dari sejauh
mana mereka berpartisipasi dalam reaksi kekebalan in vivo.
• Mereka dianggap memediasi reaksi hipersensitivitas langsung
(tipe I) seperti asma dan anafilaksis , bersama dengan sel
mast.
12
13
Eosinofil
• Eosinofil diidentifikasi sebagai bagian dari leukosit pertama kali
oleh Paul Ehrlich. Dinamakan demikian dimana pada saat itu sel
ini memiliki kemampuan untuk menyerap pewarna asam eosin.
• Eosinofil berperan aktif dalam mengatur alergi akut dan proses
perbarahan, investasi parasit, memfagosit bakteri, memfagosit
antigen-antibodi kompleks, memfagosit mikoplasma dan
memfagosit ragi. (Junqueira dan Caneiro 2005)

14
• Eosinofil mirip dengan neutrofil tetapi lebih besar dan
berukuran diameter 12-17 mm. Inti mereka berbentuk sosis dan
biasanya memiliki dua lobus.
• Eosinofil mengandung butiran besar, bulat telur, spesifik dan
butiran azurofilik.
• Butiran spesifik (panjang 1-1,5 mm) memiliki protein dasar yang
mengandung kristaloid yang mengandung kristaloid, protein
kationik eosinofilik dan neurotoksin yang diturunkan dari
eosinofil.
• Bagian luar granula mengandung beberapa enzim, termasuk
histaminase, peroksidase dan cathepsin
15
16
Monosit
• Monosit adalah leukosit berukuran terbesar, berdiameter 15-20
µm dengan populasi berkisar antara 3-9% dari jumlah leukosit
total.
• Sitoplasma monosit berwarna biru abu-abu pucat dan berinti
lonjong seperti ginjal atau tapal kuda (Junqueira & Caneiro 2005).
Juga biasanya akan terdapat lekukan seperti girus otak pada
intinya

17
• Monosit dibentuk di sumsum tulang, dan setelah dewasa akan
bermigrasi dari darah ke jaringan perifer.
• Monosit akan berdiferensiasi menjadi berbagai subtipe jaringan
tergantung dari proses inflamasi yang terjadi. Makrofag di jaringan
antara lain sel kupfer, makrofag alveolar, sel mikroglia, dan
osteoklas (Sharma 1986).

18
Fungsi monosit adalah
1) membersihkan sel debris yang dihasilkan dari proses
peradangan atau infeksi
2) memproses beberapa antigen yang menempel pada membran
sel limfosit menjadi lebih antigenik sehingga dapat mudah
dicerna oleh monosit dan makrofag
3) menghancurkan zat asing yang masuk ke dalam tubuh
(Colville & Bassert 2008).

19
20
Limfosit
• Limfosit adalah leukosit jenis agranulosit yang mempunyai ukuran
dan bentuk yang bervariasi.
• Limfosit adalah sel putih terkecil, dengan diameter 6-15 mm.
• Dalam darah mereka bulat tetapi mereka dapat berubah bentuk di
luar sirkulasi.
• Mereka memiliki nukleus asentrik yang bulat, kuat mengambil zat
warna.
• Sebelum diaktifkan, sitoplasma sedikit. Setelah diaktifkan, jumlah
sitoplasma meningkat.

21
• Limfosit memiliki fungsi utama yaitu memproduksi antibodi
sebagai respon terhadap benda asing yang difagosit makrofag
(Tizard 2000).
• Kebanyakan sel limfosit berada pada jaringan limfoid dan akan
bersirkulasi kembali secara konstan ke pembuluh darah (Colville
& Bassert 2008).

22
Berdasarkan ukuranya limfosit dibedakan menjadi beberapa jenis :
a. Resting lymphocyte : biasanya berukuran kecil (7-10 μm), inti
selnya berbentuk bulat atau oval.
b. Reactive (“activical”) lymphocyte : berukuran paling besar bila
terjadi infeksi misalnya mono nukleosis.
c. Large granula lymphocyte : berukuran sedang mengandung
granula kasar azurofilik, berperan sebagai sel natural killer (NK)
imunologi (Kiswari, 2015).

23
• Limfosit dapat digolongkan menjadi dua yaitu limfosit B
dan limfosit T.
– Sel limfosit B akan berdiferensiasi menjadi sel plasma yang
berperan dalam respon imunitas humoral untuk memproduksi
antibodi
– limfosit T akan berperan dalam respon imunitas seluler
(Junqueira & Caneiro 2005).

24
25
Referensi
• http://repository.unimus.ac.id
• Crash Course Haematology and Immunology
• Essential Haematology Hoffbrand
• Jurnal USU

26

Anda mungkin juga menyukai