Anda di halaman 1dari 12

CBR Pengembangan Kurikulum

IDENTITAS REVIEWER
Nama : Muya Hasbi
Nim : 0301181060
Program Studi /Sem : Pendidikan Agama Islam-1/VI
Mata Kuliah : Pengembangan Kurikulum
Tugas : Critical Book Review
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah puji syukur atas kehadiran Allah SWT atas berkah, rahmat dan nikmat
yang telah diberikan-Nya kepada saya dan tak lupa shalawat dan salam untuk Baginda
Rasulullah SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menju zaman yang kaya dengan
ilmu pengetahuan untuk umatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan “Critical Book
Review”

Selama proses penyelesaian ini penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan
kelemahan dijumpai baik dari segi penyusunan materi yang belum memenuhi kesempurnaan.
Untuk itu penulis mengharapkan segala kritik dan saran berbagai pihak demi mencapai
kesempurnaan.

Dalam kesempatan yang sangat berharga ini, penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya karena penulis banyak mendapatkan bantuan, bimbingan,doa,motivasi, dan
semangat dari berbagai pihak kepada penulis.

Akhir kata saya sebagai penulis berharap agar “Critical Book Review” ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan khususnya bagi siapa saja yang membacanya. Dengan segala
kerendahan hati, penulis berterima kasih kepada kalian semua, semoga seluruh bantuan dan budi
yang telah diberikan kepada penulis akan senantiasa mendapatkan balasan dari Allah SWT.

Medan, Juni 2021

Mulya Hasbi
A. Identitas Buku

Judul Buku : KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN

Edisi : 2011

Pengarang : Tim Pengembangan MKDP Kurikulum dan

Pembelajaran Dr.Toto Ruhimat, M.Pd.

Penerbit : PT RajaGrafindo Persada

Tahun Terbit : 2011

ISBN : 978-979-769-382-4

B. Ringkasan Isi Buku

Kurikulum(curriculum) berasal dari kata curir (pelari ) dan curere (tempat berpacu ) dan
pada awalnya digunakan dalam dunia olahraga. Maka dari itu, kurikulum adalah segala
perencanaan yang belajar yang dijadikan pedoman atau acuan dalam kegiatan belajar mengajar.
Fungsi kurikulum bagi guru adalah untuk pedoman dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar. Bagi guru adalah untuk pedoman dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Bagi sekolah kurikulum berfungsi untuk mengawasi pengajar . Bagi masyarakat kurikulum
berfungsi untuk membentuk karakter anak, dan fungsi kurikulum bagi siswa adalah membentuk
karakter, mental,moral dan kemampuan yang dimiliki oleh siswa tersebut.
Peranan kurikulum yaitu peranan konservatif, peranan kreatif, dan peranan kritis dan evaluatif.
a. Peranan Konservatif
Pada peranan konservatif, kurikulum diharapkan dapat membina dan mempengaruhi perilaku
siswa sesuai dengan nilai-nilai budaya sosial yang dianggap masih relevan.
b. Peranan Kreatif
Kurikulum diharapkan dapat mengembangkan siswa dalam menciptakan ide-ide serta gagasan
baru dan dapat mengembangkan segala potensi ataupun bakat yang ada pada diri siswa tersebut.
c. Peranan Kritis dan Evaluatif
Kurikulum diharapkan dapat menjadi filter sosial. Karena tidak semua nilai-nilai budaya sosial
luhur yang baik jika diterapkan dan juga tidak semua perkembangan baru dapat diterima dengan
baik oleh siswa.
Ketiga peranan tersebut sangatlah penting dan harus seimbang. Agar tidak ada ketimpangan yang
terjadi yang dapat menyebabkan peranan kurikulum disekolahan menjadi tidak oprimal

Terdapat 4 jenis landasan kurikulum

1. Landasan Filosofis

Pada landasan ini filsafat sangatlah berhubungan dengan pendidikan. Karena pada dasarnya
filsafat digunakan sebagai sarana untuk memecahkan setiap masalah pendidikan dan banyak
memberikan manfaat yang berkenaan dengan tujuan pendidikan. Salah satu manfaat filsafat
adalah dapat menentukan arah dunia pendidikan. Hal ini tentu saja karena menurut artinya
filsafat adalah cara berfikir yang kritis, yang mengupas sesuatu sedalamdalamnya.

2. Landasan Psikologis

Landasan ini adalah landasan yang harus diperhatikan dan tidak boleh diabaikan. Karena
landasan ini berhubungan dengan psikologis, yaitu jiwa anak, perkembangan anak dan karakter
anak. Pada landasan ini kurikulum berharap kepada pendidik agar selalu memperhatikan
psikologis anak. Kurikulum berharap agar pendidik dapat mengembangkan segala minat bakat
pada anak dan memahami mental anak. Pendidik harus tahu betul, metode apa yang layak ia
gunakan pada situasi –situasi tertentu dan pendidik harus dapat menerapkan metode sesuai
dengan tahap-tahap perkembangan individu.

3. Landasan Sosiologis

Pendidikan adalah proses mempersiapkan individu agar menjadi warga masyarakat yang
diharapkan. Untuk mengahasilkan masyarakat yang baik maka proses sosialisasi dilakukan
dengan cara interaksi insani dibina, dan dikembangkan sesuai dengan nilai budaya.

4. Landasan Teknologi
Yaitu asumsi asumsi yang bersumber dari hasil riset atau penelitian dan aplikasidari ilmu
pengetahuan yang menjadi titik tolak dalam mengembangkan kurikulum

Kurikulum terbentuk dalam 4 komponen yaitu Komponen Tujuan, Isi Kurikulum, Metode atau
Strategi dan Komponen Evaluasi. Keempat komponen ini harus saling berhubungan agar tidak
ada ketimpangan yang mengganggu jalannya sistem. Tujuan pendidikan di klasifikasikan
menjadi empat yaitu:

1. Tujuan Pendidikan Nasional (TPN)

2. Tujuan Pendidikan Institusional (TI)

3. Tujuan Kurikuler (TK)

4. Tujuan Instruksional atau Tujuan Pembelajaran (TP)

Prinsip adalah hal yang sangat penting sifatnya dan sangat mendasar terlahir dari keyakinan diri
sendiri dan sangat mendasar terlahir dari keyakinan diri sendiri dan menjadi suatu keercayaan.
Pada dasarnya, prinsip-prinsip tersebut merupakan ciri dari hakikat itu sendiri.

Ada empat prinsip dalam pengembangan Kurikulum :

1. Data Empiris (Emprical data) yaitu merujuk pada pengalaman yang terdokumen

2. Data Eksperimen (eksperimen data) yaitu merujuk pada temuan-temuan dari penelitian

3. Cerita atau legenda yang hidup dimasyarakat (folklore or curriculum ) adat atau kebiasaan
yang masih digunakan masyarakat sekarang

4. Akal sehat (common sense) hasil

Prinsip pengembangan Kurikulum diklasifikasikan menjadi 3 yaitu:

1) anggapan kebenaran yang utuh dan menyeluruh(whole truth)

2) anggapan kebenaran yang parsial (partial truth)

3) anggapan dan kebenaran yang membutuhkan pembuktian (hypothesis)

Tidak hanya itu prinsip pengembangan dibedakan dalam 2 kategori :

1. Prinsip umum, biasa digunakan dalam setiap pengembangan kurikulum


2. Prinsip khusus, biasa digunakan ditempat tertentu dan dalam situasi tertentu.

Ada 6 Model Pengembangan kurikulum:

1. Model Ralph Tyler

Ada 4 tahap yang dilakukan :

a. Menentukan tujuan pendidikan

b. Menentukan proses pembelajaran yang harus dilakukan

c. Menentukan organisasi pengalaman belajar

d. Menentukan evaluasi pembelajaran

2. Model Administratif

Model ini ide awal dan pelaksanaannya dimulai dari pejabat tingkat atas pembuat keputusan dan
kebijakan yang berkaitan dengan pengembangan kurikulum serta didukung oleh beberapa ahli,
yaitu ahli pendidikan, kurikulum, disiplin ilmu, tokoh masyarakat, tim pelaksana pendidikan, dan
pihak dunia kerja.

3. Model Grass Roots

Model Grass Roots merupakan model pengembangan kurikulum yang dimulai dari arus bawah,
maksudnya adalah kurikulum dimulai dari guru-guru lalu pengembangannya dilakukan oleh
siswa-siswi, agar kesalahan-kesalahan terkecil hingga terbesar dapat terlihat dan hasilnya pun
lebih spesifik.

4. Model Demostrasi

Model demostrasi adalah model pengembangan kurikulum yang idenya datang dari Grass Roots.
Cara pelaksanaanya pun tidak jauh beda.

5. Model Miller-Seller

Model pengembangan Miller Seller adalah pengembangan kurikulum kombinasi antara model
transaksi (Taba’s & Robinson). Dengan tahapan pengembangan sebagai berikut : Klarifikasi
Orientasi Kurikulum, Pengembangan Tujuan, Identifikasi model belajar, Implementasi.
6. Model Taba (Inverted Model)

Model Taba (Inverted Model) adalah modifikasi dari model Tyler. Modifikasi penekanannya
pada pemusatan perhatian guru. Pada model ini, guru harus aktif penuh dalam pengembangan
kurikulum, guru diposisikan sebagai inovator dalam pengembangan kurikulum. Ini merupakan
ciri dari model Taba.

7. Model Beauchamp

Terdiri dari 5 tahap, yaitu :1. Menentukan arena atau wilayah yang akan dicakup oleh kurikulum,
2. Menetapkan personalia, 3. Organisasi dan pengembanagn kurikulum, 4. Implementasi
kurikulum, 5. Evaluasi kurikulum

Organisasi kurikulum merupakan pola susunan sajian isi kurikulum yang bertujuan untuk
mempermudah siswa dalam mempelajari bahan pelajaran serta mempermudah siswa dalam
melakukan kegaitan belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif.
Organisasi kurikulum terbagi atas ruang lingkup atau cakupan (scope), urutan bahan (sequence),
kontinuitas (keseimbangan) dan keterpaduan (integrade).

Secara umum terdapat 2 bentuk Organisasi Kurikulum yaitu:

1. Kurikulum Berdasarkan Mata Pelajaran (Subject Curriculum)

Dalam Bentuk Kurikulum Meliputi :

a. Mata Pelajaran Yang Terpisah-Pisah (Separated Subject Curriculum)

b. Mata Pelajaran Terhubung (Correlated Curriculum)

c. Fusi Mata Pelajaran (Broadfields Curriculum)

2. Kurikulum Terpadu (Integrated Curriculum)

Dalam Bentuk Kurikulum Ini Meliputi :

a. Kurikulum Inti ( Core Curriculum)

b. Sosial Function Dan Persistent Situations

c. Exerience Atau Activity Curriculum


Evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk memeriksa kinerja kurikulum secara keseluruhan
ditinjau dari berbagai kriteria. Indikator kienerja yang dievaluasi adalah efektivitas, relevansi,
efisiensi dan kelaikan (feasibility) program.

Tujuan Evaluasi kurikulum adalah untuk keperluan: Perbaikan program, Pertanggungjawaban


kepada berbagai pihak dan Penentuan tindak lanjut pengembangan.

Model evaluasi digolongkan kedalam 5 model, yaitu:

1. Measurement, yaitu evaluasi yang dilakukan dengan cara pengukuran perilaku siswa untuk
mengungkapkan perbedaan individual maupun kelompok

2. Congruence, yaitu pemeriksaan kesesuaian atau congruence antara tujuan pendidikan dan
hasil belajar yang dicapai

3. Ilumination, yaitu studi mengenai pelaksaan program, pengaruh faktor lingkungan,


kebaikan-kebaikan dan kelemahan program serta pengaruh program terhadap perkembangan
hasil belajar

4. Educational system Evaluation, yaitu perbandingan performance antara setiap dimensi


program dan kriteria yang akan berakhir dengan suatu deskripsi dan judgement

5. CIPP, yaitu model evaluasi dengan fokus pada content, input, process serta produk

Konsep dan pemahaman pembelajaran dapat dipahami dengan menganalisis aktivitas komponen
pendidik, peserta didik, bahan ajar, media, alat, prosedur, dan proses belajar.

Konsep awal memahami pembelajaran ini dapat dipandang dari apa itu”belajar”. Perubahan dan
munculnya beberapa konsep dan pemahaman tentang belajar merupakan suatu bukti bahwa
pembelajaran adalah proses mencari kebenaran, menggunakan kebenaran dan
mengembangkannya untuk kepentingan pemenuhan kebutuhan hidup manusia khusunya yang
berhubungan dengan upaya mengubah prilaku,sikap, pengetahuan dan pemaknaan terhadap
tugas-tugas selama hidupnya

Kata pembelajaran dan kata pengajaran dapat dibedakan pengertiannya. Kalau kata pengajaran
hanya ada didalam konteks guru murid di kelas formal, sedangkan kata pembelajaran tidak hanya
ada didalam konteks guru murid dikelas formal. Akan tetavi meliputi kegiatan belajar mengajar
yang tidak dihadiri oleh guru secara fisik. Dalam pembelajaran memiliki komponen yaitu:
tujuan, bahan(materi pembelajaran), strategi pembelajaran, media pembelajaran dan evaluasi
pembelajaran

Prinsip pembelajaran adalah interaksi antara siswa dengan lingkungan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pembelajaran, yaitu perubahan perilaku (pengetahuan, sikap, maupun
keterampilan). Bahwa untuk terjadinya proses pembelajaran secara efektif dan efisien maka
terdapat bebrapa ketentuan, kaidah, norma atau disebut dengan prinsip pembelajaran yang harus
menjadi perhatian dan menjadi inspirasi dalam melaksanakan proses pembelajaran.

Prinsip pembelajaran dapat diklasifikasikan kedalam 2 bagian, yaitu: 1. Prinsip pembelajaran


yang bersifat umum, yaitu bahwa belajar menghasilkan perubahan perilaku peserta didik yang
relative permanen, peserta didik memiliki potensi, gandrung dan kemampuan yang merupakan
benih kondarati untuk ditumbuhkembangkan, perubahan atau pencapaian kualitas ideal itu tidak
tumbuh alami linear sejalan proses kehidupan 2. Prinsip pembelajaran yang bersifat khusus,
yaitu Prinsip Perhatian dan Motivasi, Keaktifan, Keterlibatan Langsung, Berpengalaman,
Pengulangan, Tantangan, Balikan dan Penguatan dan Prinsip Perbedaan Individual.

Pembelajaran adalah kegiatan dimana guru melakukan peranan-peranan tertentu agar siswa dapat
belajar untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Strategi pembelajaran adalah pola
umum rencana interaksi antara siswa dengan guru dan sumber belajar lainnya pada suatu
lingkungan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tetentu. Jenis strategi pembelajaran
dapat dipahami berdasarkan : rasio guru dan siswa yang terlibat dalam pembelajaran, pola
hubungan guru dan siswa dalam pembelajaran, peranan guru dan siswa dalam pengelolaan
pembelajaran, peranan guru dan siswa dalam mengolah pesan atau materi pembelajaran, dan
proses berfikir dalam mengolah pesan atau materi pembelajaran.

C. Kelebihan Buku

1. Bahasa yang digunakan sangatlah ilmiah, ini bagus untuk mahasiswa untuk menambah
wawasan dalam penggunaan bahasa keilmiahan
2. Pada buku ini banyak hal yang pernah saya alami ketika menjadi siswa, dimana
menjelaskan bagaimana guru seharusnya dan bagaimana siswa seharusnya. Buku ini baik
bagi saya karena saya adalah calon pendidik anak bangsa
3. Dalam buku ini dijabarkan dan membahas prinsip – prinsip pembelajaran.Sehingga
pembaca mengetahui prinsip apa saja yang termasuk dalam pembelajaran
4. Berisikan materi pelajaran yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional
5. Buku ini memiliki alur yang saling berkaitan satu sama lain, sehingga tidak membuat
saya bingung dalam memahami hal hal yang disampaikan dari buku ini, buku ini
menjelaskan dengan detail. Apa yang disampaikan pun seimbang
6. Beberapa pada bagian bab terdapat rangkuman yang berisiskan ringkasan materi dari bab
tersebut. Sehingga dapat memudahkan untuk mencari penjelasan yang singkat dan mudah
dimengerti
7. Desain buku sangat menarik
8. Keunggulan buku ini adalah mampu mengetahui hubungan kurikulum dan pembelajaran
9. Setiap bab terdapat soal latihan, yang dapat dikerjakan oleh mahasiswa agra mahasiswa
bisa mengembangkan ilmu yang sudah didapat disetiap bab yang sudah dipelajari

D. Kekurangan Buku

1. Harga buku yang lumayan mahal sehingga sulit untuk dimiliki oleh semua orang
khususnya kalangan ekonomi menengah ke bawah
2. Menggunakan bahasa yang sangat ilmiah sehingga membuat saya sulit dalam
memahami hal hal yang ingin disampaikan oleh penulis buku.
3. Isi materi terlalu ringkas dan pembahasannya kurang luas, sehingga para mahasiswa
terpaksa harus mencari referensi lagi di buku lain.
4. Buku ini tidak memaparkan secara rinci bagaimana pengimplementasian dari isi buku
dalam kegiatan langsung di lembaga pendidikannya, namun hanya terpaku pada materi
saja
5. Penulisan di buku ini tidak menarik, yang mana tulisan tulisan dalam buku hanya
menggunakan warna hitam, sehingga kurang dapat menarik minat mahasiswa untuk
membacanya
KESIMPULAN

Dari buku tersebut dapat disimpulkan bahwa kedua buku memiliki kualitas yang cukup
baik untuk digunakan sebagai referensi dalam belajar.Kita ketahui bahwa begitu pentingnya
kurikulum dan pembelajaran di bangku sekolah dan perkuliahan. Bisa kita lihat dari segi isi buku
pertama dan kedua yang menjelaskan cukup bagus dan lengkap materi tentang kurikulum dan
pembelajaran meski masih ada sedikit kekurangan.

Kurikulum dan pembelajaran sangat perlu untuk dipelajari bagi mahasiswa yang
mengambil jurusan di FKIP. Karena dari buku inilah kita dapat mempelajari bagaimana
kurikulum, penyusunannya, pengembangannya dan kaitannya dengan pembelajaran.

Kritik dan Saran

Saran untuk buku pertama seharusnya mencari lebih banyak lagi referensi agar teori-teori
yang disajikan di dalam buku lebih lengkap, buku pertama diharapkan lebih banyak membahas
tentang pengertian kurikulum dan pembelajaran dalam arti luas dan lebih banyak menjelaskan
menggunakan diagram atau matriks agar lebih membantu pembaca dalam memahami isi buku
dan memperhatikan lagi desain cover agar lebih menarik dan membuat harga buku lebih
terjangkau.

Saran untuk buku kedua diharapkan lebih teliti dalam pengetikan, referensi lebih
ditambahkan agar lebih banyak ilmu yang bisa didapatkan pembaca, dan lebih memperhatikan
bercak bercak tinta yang dapat mengurangi kerapian dan memperhatikan spasi pada penulisan
buku.
DAFTAR PUSTAKA

Pembelajaran, T. p. (2011). Kurikulum dan pembelajaran. Bandung: RajaGrafindo Persada.

Prof.Dr.H.Wina Sanjaya, M. (2011). kurikulum dan pembelajaran. Bandung: Kencana Media


Group.

Anda mungkin juga menyukai