Anda di halaman 1dari 37

TUGAS CRITICAL BOOK REPORT

PENGEMBANGAN KURIKULUM PENJAS

DI SUSUN OLEH
IKHWANSYAH PUTRA HARAHAP
1903100017
3-A

SEKOLAH TINGGI OLAHRAGA DAN KESEHATAN BINA GUNA


PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun sampaikan kepada Allah SWT. Yang telah
memberikan segala cinta dan kasih sayang-Nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan
kepada junjunan kita Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat, sampai
kepada kita sebagai umatnya.
Makalah ini di ajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pendidikan Pancasila, dengan materi ‘Kerukunan Antar Umat Beragama’. Makalah
ini disusun berdasarkan beberapa sumber.
Penyelesaian makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang
penyusun rasakan sangat membantu, baik moril maupun spiritual dalam
penyelesaiannya. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penyusun
mengucapkan terimakasih atas kerja sama dan do’a yang telah diberikan kepada
penyusun selama pembuatan makalah sehingga dapat terselesaikan.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan
masih banyak kesalahan serta kekurangannya. Oleh karena itu, saran dan kritik
yang sifatnya membangun sangat penyusun harapkan.
Akhir kata penyusun berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca pada umumnya dan khususnya bagi penyusun.

Medan, September 2020

Ikhwansyah Putra Harahap

i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. MANFAAT CRITICAL BOOK REVIEW

B. TUJUAN

C. IDENTITAS BUKU I YANG DI REVIEW

BAB II A. RINGKASAN ISI BUKU I

Bab 1 Pengertian, Dimensi, Fungsi, Dan Peranan Kurikulum

Bab 2 Landasan-Landasan Pengembangan Kurikulum

Bab 3 Komponen-Komponen Pengembangan Kurikululum

Bab 4 Prinsip – Prinsip Pengembangan Kurikulum

Bab 5 Pengembangan Kurikulum Dan Organisasi Kurikukulum

Bab 6 Evaluasi Kurikulum

Bab 7 Konsep Dasar Pembelajaran

Bab 8 Komponen- Komponen Pembelajaran

Bab 9 Prinsip – Prinsip Pembelajaran

Bab 10 Pendekatan, Strategi Dan Model Pembelajaran

Bab 11 Inovasi, Kurikulum Dan Pembelajaran

B. RINGKASAN ISI BUKU II

Bab 1 Hakikat Kurikulum

Bab 2 Landasan Pengembangan Kurikulum

Bab 3 Desain Kurikulum

Page | ii

Bab 4 Pendekatan Dan Model Pengembangan Kurikulum

Bab 5 Pengembangan Tujuan Dan Isi Kurikulum

Bab 6 Hakikat Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Bab 7 Pengembangan Dokumen KTSP

ii
Bab 8 Sistem Pembelajaran

Bab 9 Mengajar Dan Belajar Dalam Implementasi Kurikulum

Bab 10 Faktor Psikologis Dalam Pembelajaran

Bab 11 Guru Dalam Proses Pembelajaran

Bab 12 Strategi Pembelajaran

Bab 13 Inovasi Kurikulum Dan Pembelajaran

Bab 14 Evaluasi Kurikulum Dan Pembelajaran

Bab 15 Penilaian Portofolio

BAB III PEMBAHASAN

A. Pembahasan Isi Buku

A.1 Pembahasan Tentang Definisi Kurikulum

A.2 Pembahasan tentang Komponen Pengembangan Kurikulum

A.3 Pembasan tentang Model Perkembangan

A.4 Pembahasan tentang Strategi Pembelajaran

A.5 Pembahasan tentang Evaluasi Kurikulum

A.6 Pembahasan tentang Inovasi Kurikulum Pembelajaran

B. Kelebihan dan Kekurangan Buku

Page | iii

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Rekomendasi Untuk Perbaikan Buku

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN

A. Manfaat Critical Book Review :

Ø Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran

Ø Untuk menambah pengetahuan tentang Kurikulum dan Pembelajaran

B. Tujuan Penulisan Critical Book Review :

Ø Mengulas isi sebuah buku

Ø Mencari dan mengetahui informasi yang ada di dalam buku

Ø Melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan setiap
bab dari buku pertama dan buku kedua

Ø Membandingkan isi buku pertama dan kedua

C. Identitas Buku I yang direview

1. Judul Buku : KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN

2. Edisi : 2011

3. Pengarang : Tim Pengembangan MKDP Kurikulum dan

Pembelajaran

Dr.Toto Ruhimat, M.Pd.

4. Penerbit : PT RajaGrafindo Persada

5. Tahun Terbit : 2011

6. ISBN : 978-979-769-382-4

D. Identitas Buku II yang direview

1
1. Judul Buku : KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN

2. Edisi : 2011

3. Pengarang : Prof.Dr.H.Wina Sanjaya, M.Pd.

4. Penerbit : KENCANA PRENADA MEDIA GROUP

5. Tahun Terbit : 2011

6. ISBN : 978-979-1486-19-4

Page | 1

BAB II

RINGKASAN ISI BUKU I

BAB 1. PENGERTIAN, DIMENSI, FUNGSI, DAN PERANAN KURIKULUM

Kurikulum(curriculum) berasal dari kata curir (pelari ) dan curere (tempat


berpacu ) dan pada awalnya digunakan dalam dunia olahraga. Maka dari itu,
kurikulum adalah segala perencanaan yang belajar yang dijadikan pedoman atau
acuan dalam kegiatan belajar mengajar.

Fungsi kurikulum bagi guru adalah untuk pedoman dalam melaksanakan kegiatan
belajar mengajar. Bagi guru adalah untuk pedoman dalam melaksanakan kegiatan
belajar mengajar. Bagi sekolah kurikulum berfungsi untuk mengawasi pengajar .
Bagi masyarakat kurikulum berfungsi untuk membentuk karakter anak, dan fungsi
kurikulum bagi siswa adalah membentuk karakter, mental,moral dan kemampuan
yang dimiliki oleh siswa tersebut.

Peranan kurikulum yaitu peranan konservatif, peranan kreatif, dan peranan kritis
dan evaluatif.

*Peranan Konservatif

Pada peranan konservatif, kurikulum diharapkan dapat membina dan


mempengaruhi perilaku siswa sesuai dengan nilai-nilai budaya sosial yang
dianggap masih relevan.

*Peranan Kreatif

2
Kurikulum diharapkan dapat mengembangkan siswa dalam menciptakan ide-ide
serta gagasan baru dan dapat mengembangkan segala potensi ataupun bakat yang
ada pada diri siswa tersebut.

*Peranan Kritis dan Evaluatif

Kurikulum diharapkan dapat menjadi filter sosial. Karena tidak semua nilai-nilai
budaya sosial luhur yang baik jika diterapkan dan juga tidak semua perkembangan
baru dapat diterima dengan baik oleh siswa.

Page | 2

Ketiga peranan tersebut sangatlah penting dan harus seimbang. Agar tidak ada
ketimpangan yang terjadi yang dapat menyebabkan peranan kurikulum
disekolahan menjadi tidak oprimal

BAB 2 LANDASAN-LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM :

Terdapat 4 jenis landasan kurikulum

1. Landasan Filosofis

Pada landasan ini filsafat sangatlah berhubungan dengan pendidikan. Karena pada
dasarnya filsafat digunakan sebagai sarana untuk memecahkan setiap masalah
pendidikan dan banyak memberikan manfaat yang berkenaan dengan tujuan
pendidikan. Salah satu manfaat filsafat adalah dapat menentukan arah dunia
pendidikan. Hal ini tentu saja karena menurut artinya filsafat adalah cara berfikir
yang kritis, yang mengupas sesuatu sedalamdalamnya.

2. Landasan Psikologis

Landasan ini adalah landasan yang harus diperhatikan dan tidak boleh diabaikan.
Karena landasan ini berhubungan dengan psikologis, yaitu jiwa anak,
perkembangan anak dan karakter anak. Pada landasan ini kurikulum berharap
kepada pendidik agar selalu memperhatikan psikologis anak. Kurikulum berharap
agar pendidik dapat mengembangkan segala minat bakat pada anak dan
memahami mental anak. Pendidik harus tahu betul, metode apa yang layak ia
gunakan pada situasi –situasi tertentu dan pendidik harus dapat menerapkan
metode sesuai dengan tahap-tahap perkembangan individu.

3. Landasan Sosiologis

Pendidikan adalah proses mempersiapkan individu agar menjadi warga


masyarakat yang diharapkan. Untuk mengahasilkan masyarakat yang baik maka

3
proses sosialisasi dilakukan dengan cara interaksi insani dibina, dan
dikembangkan sesuai dengan nilai budaya.

4. Landasan Teknologi

Yaitu asumsi asumsi yang bersumber dari hasil riset atau penelitian dan
aplikasidari ilmu pengetahuan yang menjadi titik tolak dalam mengembangkan
kurikulum

Page | 3

BAB 3 KOMPONEN-KOMPONEN PENGEMBANGAN KURIKULUM

Kurikulum terbentuk dalam 4 komponen yaitu Komponen Tujuan, Isi Kurikulum,


Metode atau Strategi dan Komponen Evaluasi. Keempat komponen ini harus
saling berhubungan agar tidak ada ketimpangan yang mengganggu jalannya
sistem. Tujuan pendidikan di klasifikasikan menjadi empat yaitu:

1. Tujuan Pendidikan Nasional (TPN)

2. Tujuan Pendidikan Institusional (TI)

3. Tujuan Kurikuler (TK)

4. Tujuan Instruksional atau Tujuan Pembelajaran (TP)

BAB 4 PRINSIP – PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM

Prinsip adalah hal yang sangat penting sifatnya dan sangat mendasar terlahir dari
keyakinan diri sendiri dan sangat mendasar terlahir dari keyakinan diri sendiri dan
menjadi suatu keercayaan. Pada dasarnya, prinsip-prinsip tersebut merupakan ciri
dari hakikat itu sendiri.

Ada empat prinsip dalam pengembangan Kurikulum :

1. Data Empiris (Emprical data) yaitu merujuk pada pengalaman yang


terdokumen

2. Data Eksperimen (eksperimen data) yaitu merujuk pada temuan-temuan dari


penelitian

3. Cerita atau legenda yang hidup dimasyarakat (folklore or curriculum ) adat


atau kebiasaan yang masih digunakan masyarakat sekarang

4. Akal sehat (common sense) hasil

4
Prinsip pengembangan Kurikulum diklasifikasikan menjadi 3 yaitu:

1) anggapan kebenaran yang utuh dan menyeluruh(whole truth)

2) anggapan kebenaran yang parsial (partial truth)

3) anggapan dan kebenaran yang membutuhkan pembuktian (hypothesis)

Page | 4

Tidak hanya itu prinsip pengembangan dibedakan dalam 2 kategori :

1. Prinsip umum, biasa digunakan dalam setiap pengembangan kurikulum

2. Prinsip khusus, biasa digunakan ditempat tertentu dan dalam situasi tertentu.

BAB 5 PENGEMBANGAN KURIKULUM DAN ORGANISASI


KURIKUKULUM

Ada 6 Model Pengembangan kurikulum:

1. Model Ralph Tyler

Ada 4 tahap yang dilakukan :

a. Menentukan tujuan pendidikan

b. Menentukan proses pembelajaran yang harus dilakukan

c. Menentukan organisasi pengalaman belajar

d. Menentukan evaluasi pembelajaran

2. Model Administratif

Model ini ide awal dan pelaksanaannya dimulai dari pejabat tingkat atas pembuat
keputusan dan kebijakan yang berkaitan dengan pengembangan kurikulum serta
didukung oleh beberapa ahli, yaitu ahli pendidikan, kurikulum, disiplin ilmu,
tokoh masyarakat, tim pelaksana pendidikan, dan pihak dunia kerja.

3. Model Grass Roots

Model Grass Roots merupakan model pengembangan kurikulum yang dimulai


dari arus bawah, maksudnya adalah kurikulum dimulai dari guru-guru lalu
pengembangannya dilakukan oleh siswa-siswi, agar kesalahan-kesalahan terkecil
hingga terbesar dapat terlihat dan hasilnya pun lebih spesifik.

5
4. Model Demostrasi

Model demostrasi adalah model pengembangan kurikulum yang idenya datang


dari Grass Roots. Cara pelaksanaanya pun tidak jauh beda.

Page | 5

5. Model Miller-Seller

Model pengembangan Miller Seller adalah pengembangan kurikulum kombinasi


antara model transaksi (Taba’s & Robinson). Dengan tahapan pengembangan
sebagai berikut : Klarifikasi Orientasi Kurikulum, Pengembangan Tujuan,
Identifikasi model belajar, Implementasi.

6. Model Taba (Inverted Model)

Model Taba (Inverted Model) adalah modifikasi dari model Tyler. Modifikasi
penekanannya pada pemusatan perhatian guru. Pada model ini, guru harus aktif
penuh dalam pengembangan kurikulum, guru diposisikan sebagai inovator dalam
pengembangan kurikulum. Ini merupakan ciri dari model Taba.

7. Model Beauchamp

Terdiri dari 5 tahap, yaitu :1. Menentukan arena atau wilayah yang akan dicakup
oleh kurikulum, 2. Menetapkan personalia, 3. Organisasi dan pengembanagn
kurikulum, 4. Implementasi kurikulum, 5. Evaluasi kurikulum

Organisasi kurikulum merupakan pola susunan sajian isi kurikulum yang


bertujuan untuk mempermudah siswa dalam mempelajari bahan pelajaran serta
mempermudah siswa dalam melakukan kegaitan belajar sehingga tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif. Organisasi kurikulum terbagi atas
ruang lingkup atau cakupan (scope), urutan bahan (sequence), kontinuitas
(keseimbangan) dan keterpaduan (integrade).

Secara umum terdapat 2 bentuk Organisasi Kurikulum yaitu:

1. Kurikulum Berdasarkan Mata Pelajaran (Subject Curriculum)

Dalam Bentuk Kurikulum Meliputi :

a. Mata Pelajaran Yang Terpisah-Pisah (Separated Subject Curriculum)

b. Mata Pelajaran Terhubung (Correlated Curriculum)

6
c. Fusi Mata Pelajaran (Broadfields Curriculum)

2. Kurikulum Terpadu (Integrated Curriculum)

Dalam Bentuk Kurikulum Ini Meliputi :

a. Kurikulum Inti ( Core Curriculum)

Page | 6

b. Sosial Function Dan Persistent Situations

c. Exerience Atau Activity Curriculum

BAB 6 EVALUASI KURIKULUM

Evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk memeriksa kinerja kurikulum secara


keseluruhan ditinjau dari berbagai kriteria. Indikator kienerja yang dievaluasi
adalah efektivitas, relevansi, efisiensi dan kelaikan (feasibility) program.

Tujuan Evaluasi kurikulum adalah untuk keperluan: Perbaikan program,


Pertanggungjawaban kepada berbagai pihak dan Penentuan tindak lanjut
pengembangan.

Model evaluasi digolongkan kedalam 5 model, yaitu:

1. Measurement, yaitu evaluasi yang dilakukan dengan cara pengukuran


perilaku siswa untuk mengungkapkan perbedaan individual maupun kelompok

2. Congruence, yaitu pemeriksaan kesesuaian atau congruence antara tujuan


pendidikan dan hasil belajar yang dicapai

3. Ilumination, yaitu studi mengenai pelaksaan program, pengaruh faktor


lingkungan, kebaikan-kebaikan dan kelemahan program serta pengaruh program
terhadap perkembangan hasil belajar

4. Educational system Evaluation, yaitu perbandingan performance antara


setiap dimensi program dan kriteria yang akan berakhir dengan suatu deskripsi
dan judgement

5. CIPP, yaitu model evaluasi dengan fokus pada content, input, process serta
produk

BAB 7 KONSEP DASAR PEMBELAJARAN

7
Konsep dan pemahaman pembelajaran dapat dipahami dengan menganalisis
aktivitas komponen pendidik, peserta didik, bahan ajar, media, alat, prosedur, dan
proses belajar.

Page | 7

Konsep awal memahami pembelajaran ini dapat dipandang dari apa itu”belajar”.
Perubahan dan munculnya beberapa konsep dan pemahaman tentang belajar
merupakan suatu bukti bahwa pembelajaran adalah proses mencari kebenaran,
menggunakan kebenaran dan mengembangkannya untuk kepentingan pemenuhan
kebutuhan hidup manusia khusunya yang berhubungan dengan upaya mengubah
prilaku,sikap, pengetahuan dan pemaknaan terhadap tugas-tugas selama hidupnya

BAB 8 KOMPONEN- KOMPONEN PEMBELAJARAN

Kata pembelajaran dan kata pengajaran dapat dibedakan pengertiannya. Kalau


kata pengajaran hanya ada didalam konteks guru murid di kelas formal,
sedangkan kata pembelajaran tidak hanya ada didalam konteks guru murid dikelas
formal. Akan tetavi meliputi kegiatan belajar mengajar yang tidak dihadiri oleh
guru secara fisik. Dalam pembelajaran memiliki komponen yaitu: tujuan,
bahan(materi pembelajaran), strategi pembelajaran, media pembelajaran dan
evaluasi pembelajaran

BAB 9 PRINSIP – PRINSIP PEMBELAJARAN

Prinsip pembelajaran adalah interaksi antara siswa dengan lingkungan


pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran, yaitu perubahan perilaku
(pengetahuan, sikap, maupun keterampilan). Bahwa untuk terjadinya proses
pembelajaran secara efektif dan efisien maka terdapat bebrapa ketentuan, kaidah,
norma atau disebut dengan prinsip pembelajaran yang harus menjadi perhatian
dan menjadi inspirasi dalam melaksanakan proses pembelajaran.

Prinsip pembelajaran dapat diklasifikasikan kedalam 2 bagian, yaitu: 1. Prinsip


pembelajaran yang bersifat umum, yaitu bahwa belajar menghasilkan perubahan
perilaku peserta didik yang relative permanen, peserta didik memiliki potensi,
gandrung dan kemampuan yang merupakan benih kondarati untuk
ditumbuhkembangkan, perubahan atau pencapaian kualitas ideal itu tidak tumbuh
alami linear sejalan proses kehidupan 2. Prinsip pembelajaran yang bersifat
khusus, yaitu Prinsip Perhatian dan Motivasi, Keaktifan, Keterlibatan Langsung,
Berpengalaman, Pengulangan, Tantangan, Balikan dan Penguatan dan Prinsip
Perbedaan Individual.

Page | 8

8
BAB 10 PENDEKATAN, STRATEGI DAN MODEL PEMBELAJARAN

Pembelajaran adalah kegiatan dimana guru melakukan peranan-peranan tertentu


agar siswa dapat belajar untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.
Strategi pembelajaran adalah pola umum rencana interaksi antara siswa dengan
guru dan sumber belajar lainnya pada suatu lingkungan belajar untuk mencapai
tujuan pembelajaran tetentu. Jenis strategi pembelajaran dapat dipahami
berdasarkan : rasio guru dan siswa yang terlibat dalam pembelajaran, pola
hubungan guru dan siswa dalam pembelajaran, peranan guru dan siswa dalam
pengelolaan pembelajaran, peranan guru dan siswa dalam mengolah pesan atau
materi pembelajaran, dan proses berfikir dalam mengolah pesan atau materi
pembelajaran.

BAB 11 INOVASI, KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN

Everett M. Rogers(1983) menyebut difusi adalah proses untuk


mengkomunikasikan suatu inovasi kepada anggota suatu sistem sosial melalui
saluran komunikasi tertentu dan berlangsung sepanjang waktu. Ada 4 ciri utama
inovasi pendidikan, yaitu: 1. Memiliki kekhasan/khusus, artinya suatu inovasi
akan memiliki cirri yang khas dalam arti ide, program, tatanan, sistem termasuk
hasil yang diharapkan. 2. Memiliki ciri atau unsur kebaruan, artinya suatu inovasi
harus memiliki karakteristik sebagai sebuah karya dan buah pikir yang memiliki
kadar orisnalitas dan kebaruan. 3. Program inovasi dilaksanakan melalui program
yang terencana, artinya bahwa suatu inovasi akan dilakukan melalui proses yang
tergesa-gesa namun kegiatan inovasi dipersiapkan secara matang dengan program
yang jelas dan direncanakan terlebih dahulu.

Ciri-ciri Inovasi :

1. Adanya keuntungan relative(relative advantages)

2. Memiliki kekompakan dan kesepahaman(compatibility)

3. Memiliki derajat kompleksitas (complexity)

Page | 9

4. Dapat dicobakan(trialability)

9
5. Dapat diamati(observability)

Tahapan dari proses keputusan Inovasi:

1. Tahap pengetahuan (knowledge)

2. Tahap bujukan (persuation)

3. Tahap pengambilan keputusan(decision making)

4. Tahap implementasi(implementation)

5. Tahap konfirmasi(confirmation)

Dalam inovasi ada cirri yang bisa diperhatiakan yaitu: penggantian, perubahan,
penambahan, penyusunan kembali, penghapusan dan penguatan. Mental Block
Barriers merupakan hamnbatan yang disebabkan oleh sikap mental, severti salah
persepsi atau asumsi, cenderung berfikir negative, dihantui oleh kecemasan dan
kegagalan. Sedangkan hambatan yang sifatnya culture block(hambatan budaya),
antara lain berupa adat yang sudah mengakar dan mentradisi, taat terhadap tradisi
setempat. Hambatan social block (hambatan sosial) yaitu hambatan inovasi
sebagai akibat dari faktor sosial dan pranata masyarakat sekitar, misal perbedaan
suku dan agama atau ras.

Page | 10

RINGKASAN ISI BUKU II

BAB 1 HAKIKAT KURIKULUM

Menurut Murray Print 1993 Kurikulum meliputi : Planed learning experiences,


Offered within an educational institution / program, Represented as a document,
Includes experiences resulting from implementing that document.

Saylor dan Alexander (1956) yang mengatakan “The curriculum is the sumtotal of
school’s efforts to influence learning, wether in classroom, on the playground, or
out of school”. Maksudnya adalah kurikulum itu bukan hanya dipelajari akan
tetapi menyangkut mata pelajaran yang harus dipelajari akan tetapi menyangkut
seluruh usaha sekolah untuk memengaruhi siswa belajar baik didalam maupun
diluar kelas atau bahkan di luar sekolah. Jadi, kurikulum adalah suatu rancangan

10
program belajar yang sengaja dirancang untuk mengatur proses atau jalannya
sistem pembelajaran.

Kurikulum memiliki 3 peran yaitu:

1. Peranan Konservatif, kurikulum berperan dalam membentengi siswa dari


pengaruh yang dapat merusak nilai luhur.Pada peranan ini, siswa harus
melestarikan berbagai nilai budaya warisan masa lalu.

2. Peranan Kreatif, kurikulum harus mengandung hal-hal baru yang dapat


membuat siswa mengembangkan potensi yang dimilikinya agar dapat berperan
aktif dalam kehidupan sosial di masyarkat maupun di lingkungan sekolah.

3. Peranan Kritis dan Evaluatif, kurikulum juga berperan untuk filter atau
penyeleksi nilai dan budaya yang harus dipertahankan dan menyeleksi nilai atau
budaya baru yang harus dimiliki peserta didik. Disini kurikulum harus berperan
juga sebagai pengevaluasi segala sesuatu yang dianggap bermanfaat untuk
kehidupan peserta didik.

Ada beberapa fungsi kurikulum bagi siswa menurut Alexander Inglis (dalam
Hamalik, 1990) :

Page | 11

a. Fungsi Penyesuaian (The adjustive or adaptive function), kurikulum harus


dapat mengantar siswa agar mampu menyesuaikan diri dalam kehidupan sosial
masyarakat.

b. Fungsi Integrasi (The Integrating function), kurikulum harus dapat


mengembangkan pribadi secara utuh

c. Fungsi Pemilihan (The selective function), kurikulum harus dapat


memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar sesuai dengan bakat dan
minatnya

d. Fungsi Diagnostik (The diagnostic function), kurikulum digunakan untuk


mengenal dan memahami kelemahan dan kelebihan siswa

e. Fungsi Persiapan (The Preparation function), kurikulum harus dapat


memberikan pengalaman belajar bagi anak baik untuk melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi ataupun di kehidupan masyarakat

11
Ada 2 jenis kurikulum yang harus di perhatikan yaitu : Kurikulum Ideal dan
Kurikulum Aktual.

1. Kurikulum Ideal, adalah kurikulum yang dijadikan acuan dan pedoman guru
dalam proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik sesuai acuannya.

2. Kurikulum actual adalah kurikulum yang dalam proses pengerjaannya


belum maksimal

BAB 2 LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

Pengembangan Kurikulum adalah proses penyuluhan susunan rencana tentang isi


dan bahan pengajaran yang harus dipelajari serta menemukan bagaimana cara
mempelajarinya.

Ada beberapa prinsip kurikulum :

Page | 12

a. Prinsip Relevansi, yaitu kurikulum yang dapat membawa siswa agar dapat
hidup sesuai dengan nilai nilai yang ada di masyarakat serta membekali siswa
baik dalam bidang pengetahuan, sikap, maupun keterampilan sesuai dengan
tuntutan penerapan masyarakat

b. Prinsip Fleksibilitas, kurikulum harus bersifat lentur dan fleksibel. Artinya


kurikulum itu harus bisa dilaksanakan sesuai dengan kondisi yang ada.

c. Prinsip Kontinuitas, kurikulum harus dapat menjaga kesinambungan dan


keterkaitan antara materi materi pelajaran dan jenis program pendidikan, hal ini
agar tidak terjadi pengulangan materi pelajaranan yang diguanakan dalam segala
keterbatasan

Landasan Landasan Pengembangan Kurikulum

· Landasan Filosofis dalam pengembangan kurikulum

Filsafat memgang peranan penting terhadap perkembangan kurikum diantaranya,


filsafat dapat menentukan isi atau materi pelajaran yang harus diberikan, filsafat
dapat menentukan strategi atau cara pencapaian tujuan, filsafat dapat dijadikan
sebagai tolak ukur keberhasilan proses pendidikan.

· Landasan Psikologis dalam pengembangan kurikulum

12
Psikologis merupakan salah satu peranan penting dalam kurikulum, seorang guru
harus memahami minat dan bakat yang dimiliki oleh siswanya, agar proses
pembelajaran berjalan dengan baik. Sebab jika seorang guru tidak memahami
psikologis siswanya, maka sulit bagi siswa

BAB 3 DESAIN KURIKULUM

Terdapat tiga bentuk organisasi dalam kurikulum :

Page | 13

· Subjected Centered Curriculum, bahan atau isi kurikulum disusun dalam


bentuk mata pelajaran yang terpisah-pisah.

· Correlatad Curriculum, bahan atau mata pelajaran tidak disajikan dalam


terpisah tetapi segala mata pelajaran yang memiliki kedekatan atau sejenis
dikelompokkan menjadi suatu bidang studi semisal pelajaran Sains.

· Integrated Curriculum, tidak lagi menampakkan mata pelajaran atau bidang


studi tetapi lebih kepada unit yang mencari dan menganalisi fakta untuk
memcahkan masalah.

Berikut ini desain kurikulum:

a. Desain kurikulum yang berorientasi pada masyarakat, persfektif status quo


(The status quo persfective) adalah rancangan kurikulum ini diarahkan untuk
melestarikan nilai-nilai budaya masyarakat, persfektif pembaharuan (the reformist
persfective) adalah kurikulum yang dikembangkan untuk lebih meningkatkan
kualitas masyarakat itu sendiri, persfektif masa depan (the futurist persfective)
adalah kurikulum yang lebih mengutamakan kepentingan sosial daripada
kepentingan individu.

b. Desain kurikulum yang berorientasi pada siswa antara lain, persfektif


kehidupan anak di masyarakat dan psikologis.

c. Desain kurikulum teknologis, model desain ini difokuskan kepada


efektivitas program, metode an bahan bahan yang dianggap mencapai tujuan

BAB 4 PENDEKATAN DAN MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM

13
Ada dua pendekatan pengembangan kurikulum:

1. Pendekatan Top Down, pengembangan kurikulum muncul atas inisiatif para


penjabat pendidikan atau para administrator atau dari para administrator atau dari
para pemegang kebijakan pendidikan seperti dirjen atau kepala Kantor Wilayah

2. Pendekatan Grass Roots, pengembangan kurikulum berasal dari para


pemegang kebijakan kemudian turun ke stafnya atau dari atas kebawah atau
dengan kata lain pengembangan kurikulum dimulai dari lapangan atau dari guru-
guru kemudian menyebar pada lingkungan yang lebih luas.

Page | 14

Model – model Pengembangan Kurikulum :

1. Pengembangan Kurikulum Model Tyler

2. Pengembangan Kurikulum Model Taba

3. Pengembangan Kurikulum Model Oliva

4. Pengembangan Kurikulum Model Beauchamp

BAB 5 PENGEMBANGAN TUJUAN DAN ISI KURIKULUM

Ada beberapa alasan mengapa tujuan perlu dirumuskan dalam kurikulum.


Pertama, tujuan erat kaitannya dengan arah dan sasaran yang harus dicapai oleh
setiap upaya pendidikan. Kedua, dapat membantu dalam mendesain model
kurikulum dan sistem pembelajaran. Ketiga, dapat digunakan sebagai control
kualitas pembelajaran.

Bloom mengklasifikasikan 3 domain tujuan :

1. Domain kognitif tujuan pendidikan yang berkaitan dengan kemampuan


intelektual atau kemampuan berfikir. Domain ini terbagi menjadi 6 tingkatan yaitu
:

a. Pengetahuan

b. Pemahaman

c. Penerapan

d. Analisis

14
e. Sintesis

f. Evaluasi

2. Domain afektif, berkenaan dengan sikap, domain ini merupakan kelanjutan


dari domain kognitif. Seseorang memiliki sikap tertentu terhadap sesuatu objek
manakalatelah memiliki kemampuan kognitif tingkat tinggi. Domain afektif
memiliki 5 tingkatan, yaitu :

b. Penerimaan

c. Merespons

d. Menghargai

e. Mengorganisasi

f. Karakterisasi nilai

3. Domain Psikomotor adalah tujuan yang berhubungan dengan kemampuan


keterampilan seseorang. Domain psikomotor memiliki 6, tingkatan yaitu :

a. gerak refleks

b. keterampilan dasar

c. keterampilan perceptual

d. keterampilan fisik

e. gerakan keterampilan

f. komunikasi nondiskursif

Page | 15

Tujuan pendidan dari bersifat umum sampai kepada tujuan khusus itu dapat
diklasifikasikan menjadi 4, yaitu:

15
1. Tujuan Pendidikan Nasional (TPN)

2. Tujuan Institusional (TI)

3. Tujuan Kurikuler (TK)

4. Tujuan Instruksional atau Tujuan Pembelajaran(TP)

Bahan atau materi kurikulum adalah isi atau muatan kurikulum yang harus
dipahami siswa dalam upaya mencapai tujuan kurikulum.

Sumber –sumber Materi Kurikulum,

Ada 3 sumber materi kurikulum:

1. Masyarakat beserta budayanya, sekolah berfungsi untuk mempersiapkan anak


didik agar dapat hidup dimasyarakat. Dengan demikian apa yang dibutuhkan
masyarakat harus menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan isi kurikulum.
Kebutuhan masyarakat yang harus diperhatikan dalam pengembangan kurikulum
meliputi masyarakat lingkungan sekitar local, dalam tatanan nasional, dan
masyarakat global.

2. Siswa sebagai sumber materi kurikulum, tugas dan fungsi pendidikan adalah
untuk mengembangkan seluruh potensi siswa. Oleh sebab itu kebutuhan anak
menjadi salah satu sumber materi kurikulum. Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam perumusan isi kurikulum dikaitkan dengan siswa, yakni 1)
kurikulum sebainya sesuaikan dengan perkembangan anak 2) Isi kurikulum
sebaiknya mencakup keterampilan 3) Siswa hendaknya didorong untuk belajar
secara aktif 4) materi kurikulum hendaknya sesuai dengan minat dan keinginan
siswa

Page | 16

Tahap Penyeleksian Materi Kurikulum:

a. Identifiaksi kebutuhan, maksudnya pengembang kurikulum dituntut berfikir


kritis untuk mengevaluasi dan menyeleksi bahan atau materi yang sesuai dengan
kebutuhan.

16
b. Mendapatkan bahan kurikulum, maksudnya bahan kurikulum dapat diperoleh
dari jurnal penelitian, menelaah sumber-sumber literature yang baru, melacak
informasi internet

c. Analisis bahan, maksudnya analisis bahan kurikulum diperlukan untuk


menghindari kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi. Kesalahan dari sudut
kelengkapan maupun keakuratan dapat mengakibatkan rendahnya kualitas
kurikulum

d. Penilaian bahan kurikulum, maksudnya kriteria untuk menentukan bahan


layak atau tidak adalah dengan cara menguji scope dan sequence-nya. Apakah
tingkat kedalaman dan urutan bahannya sesuai dengan taraf perkembangan siswa.

e. Membuat keputusan mengadopsi bahan, maksudnya penentuan kelayakan


bahan harus dilakukan secara objektif. Oleh karena itu para pengembang
kurikulum harus hati-hati serta menjauhkan diri dari kepentingan subjektif

Kriteria penetapan materi kurikulum

Ada beberapa pertimbangan dalam menetapkan materi kurikulum, yakni:

a)tingkat kematangan siswa

b) tingkat pengalaman anak

c) taraf kesulitan materi

Page | 17

BAB 6 HAKIKAT KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

KTSP merupakan salah satu model kurikulum yang bersifat desentralisasi. KTSP
adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing
satuan pendidikan.

Ada beberapa hal yang berhubungan dengan makna kurikulum operasional.

Pertama, sebagai kurikulum operasional KTSP dalam pengembangannya tidak


terlepas dari ketetapan yang disusun pemerintah secara nasional. Hal ini sesuai
dengan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 36 ayat
1 yang menjelaskan bahwa pengembangan kurikulum mengacu pada Standar
Nasional Pendidikan.

17
Kedua, sebagai kurikulum operasional KTSP harus memerhatikan cirri khas
kedaerahan sesuai dengan bunyi UU No.20 tahun 2003 ayat 2 yakni bahwa
kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsif
diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah dan peserta didik.

Ketiga, sebagai kurikulum operasional, para pengembang kurikulum didaerah


memiliki keleluasan dalam mengembangkan kurikulum menjadi unit-unit
pelajaran, misalnya dalam mengembangkan strategi dan metode pembelajaran.

Dihubungkan dengan konsep dasar dan desain kurikulum maka KTSP memiliki
unsur karakteristik, yaitu:

a. Berorientasi pada disiplin ilmu

b. Berorientasi pada pengembangan individu

c. Mengakses kepentingan daerah

d. Merupakan kurikulum teknologis

Page | 18

Secara khusus diterapkannya KTSP adalah :

1) meningkatkan kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengembangkan


kurikulum, mengelola dan memberdayakan sumber daya yang tersedia

2) meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam pengembangan


kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama

3) meningkatkan kompetensi yang sehat antara satuan pendidikan tentang kualitas


pendidikan yang akan dicapai.

Pengembangan KTSP didasarkan 2 landasan pokok yakni landasan empiris dan


landasan formal.

Ø Landasan empiris di antaranya:

1) adanya kenyataan rendahnya kualitas pendidikan baik proses maupun hasil 2)


Indonesia memiliki keragaman sosial budaya dengan potensi dan kebutuhan yang
berbedam dan kebutuhan harus dijadikan pertimbangan dalam proses penyusunan
dan pengembangan kurikulum

3) Peran sekolah dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum bersifat pasif

18
Ø Landasan Formal, yaitu dalam rangka memenuhi amanat yang tertuang dalam
UU RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan
Pemerintah RI No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Prinsip-Prinsip Pengembangan KTSP :

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, kepentingan peserta didik


dan lingkungannya

2. Beragam dan terpadu

3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan

5. Menyeluruh dan berkesinambungan

6. Belajar sepanjang hayat

7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

Page |19

Proses Penyusunan KTSP :

1. Analisis konteks

· Mengidentifikasi standar isi dan standar kemampuan lulusan

· Menganalisis semua kondisi yang ada

· Menganalisis peluang dan tantangan

2. Mekanisme Penyusunan

a. Tim Penyusun

· Tim Penyusun, tim penyusun KTSP pada SD, SMP, SMA, dan SMK terdiri
atas guru, konselor, dan kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota

· Tim penyusun KTSP pad MI, MTs, MA dan MAK terdiri atas guru, konselor
dan kepala madrasah sebagai ketua merangkap anggota

· Tim Penyusun KTSP pada SDLB, SMPLB, dan SMALB terdiri atas guru,
konselor, kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota

19
b. Kegiatan

c. Pemberlakuan

BAB 7 PENGEMBANGAN DOKUMEN KTSP

Struktur KTSP terdiri dari 2 dokumen. Dokumen pertama berisi tentang acuan
pengembangan KTSP memuat latar belakang, tujuan dan prinsip pengembangan,
tujuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum, kalender pendidikan. Kedua
berisi tentang Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

BAB 8 SISTEM PEMBELAJARAN

Sistem adalah satu kesatuan komponen yang satu sama lain berkaitan dan saling
berkaitan dan saling berinteraksi untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan
secara optimal sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Ada 3 hal penting
dalam sistem yakni: 1) Setiap sistem pasti memiliki tujuan 2) Sistem selalu
mengandung satu proses 3) Proses kegiatan dalam suatu sistem selalu melibatkan
dan memanfaatkan berbagai komponen atau unsur-unsur tertentu.

Page | 20

Faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap sistem pembelajaran :

1. Faktor guru, guru adalah komponen yang sangat menentukan dalam


implementasi suatu strategi pembelajaran

2. Faktor siswa, siswa adalah organism yang unik yang berkembang sesuai
dengan tahap perkembangannya. Sikap dan penampilan siswa di kelas juga
merupakan aspek lain yang mempengaruhi proses pembelajaran

3. Faktor sarana dan prasarana, sarana adalah segala sesuatu yang mendukung
secara langsung terhadap kelancaran proses pembelajaran

4. Faktor lingkungan, ada 2 faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran


yaitu faktor organisasi kelas dan iklim sosial-psikologi. Organisasi kelas yang
terlalu besar memiliki kecenderungan sebagai berikut : a) sumber daya kelompok
semakin luas sehingga waktu yang tersedia semakin sempit b) kelompok kurang
mampu memanfaatkan dan menggunakan sumber daya yang ada c) kepuasan
belajar setiap siswa cenderung menurun d) perbedaan individu semakin tampak
sehingga semkain sukar mencapai kesepakatan e) semakin banyak siswa yang

20
menunggu untuk sama sama maju mempelajari materi pelajaran baru f) semakin
banyak siswa yang enggan berpartisipasi aktif dalam iklim belajar

BAB 9 MENGAJAR DAN BELAJAR DALAM IMPLEMENTASI


KURIKULUM

Konsep Dasar Mengajar

Sebagai proses menyampaikan ilmu pengetahuan, mengajar memiliki karakteristik


yaitu:

a. Proses pengajaran berorientasi pada guru

b. Siswa sebagai objek belajar

c. Kegiatan pengajaran terjadi pada tempat dan waktu tertentu

d. Tujuan utama pengajaran adalah penguasaan materi pelajaran

Page | 21

Bruce Weil (1980) mengemukakan 3 prinsip penting dalam proses pembelajaran:

1. Proses pembelajaran adalah membentuk kreasi lingkungan yang dapat


membentuk atau mengubah struktur kognitif

2. Berhubungan dengan tipe tipe pengetahuan yang harus di pelajari. Ada tipe
pengetahuan fisik, sosial, dan logika

3. Dalam proses pembelajaran harus melibatkan peran lingkungan sosial

Makna pembelajaran ditunjukkan oleh beberapa ciri sebagai berikut :

1. Pembelajaran adalah proses berpikir

2. Proses pembelajaran adalah memanfaatkan potensi otak

3. Pembelajaran berlangsung sepanjang hayat

Prinsip – Prinsip Mengajar :

21
1. Berorientasi pada tujuan, yaitu segala aktivitas guru dan siswa mesti di
upayakan untuk mencapai tujuan yang akan dicapai. Keberhasilan strategi
pembelajaran ditentukan oleh keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran

2. Aktivitas, yaitu strategi pembelajaran harus dapat mendorong aktivitas


siswa, baik aktivitas fisik maupun psikis

3. Individualitas, mengajar adalah usaha untuk mengembangkan setiap


individu siswa walaupun kita mengajar pada sekelompok siswa

4. Integritas, yaitu mengajar harus dipandang sebagai usaha mengembangkan


seluruh pribadi siswa. Jadi, tidak saja mengembangkan aspek kognitif saja,
melainkan asvek afektif dan psikomotor

5. Interaktif, yaitu mengajar bukan hanya menyampaikan pengetahuan


melainkan dianggap sebagai mengatur lingkungan yang dapat merangsang siswa
untuk belajar

6. Inspiratif, yaitu proses pembelajaran harus dapat memungkinkan siswa


untuk mencoba dan melakukan sesuatu. Oleh karena itu , guru mesti membuka
berbagi kemungkinan yang dapat dikerjakan siswa

7. Menyenangkan, yaitu proses pembelajaran yang dapat mengembangkan


seluruh potensi siswa

Page | 22

8. Menantang, yaitu proses yang menantang siswa untuk mengembangkan


kemampuan berfikir, yakni merangsang kerja otak secara maksimal

9. Moyivasi, yaitu dorongan yang memungkinkan siswa untuk bertindak atau


melakukan sesuatu

Makna Belajar

Belajar pada dasarnya adalah suatu proses aktivitas mental seseorang dalam
berinteraksi dengan lingkungannya sehingga menghasilkan perubahan tingkah
laku yang bersifat positif baik perubahan dalam aspek pengetahuan, sikap,
maupun psikomotor. Ada banyak faktor yang menyebabkan perubahan tingkah
laku diantaranya:

1) perubahan tingkah laku karena pengaruh obat

2) perubahan perilaku karena kematangan

22
3) perubahan perilaku karena penyakit

4) perubahan perilaku karena pertumbuhan jasmani

Berkenaan dengan hasil belajar Gagne mengemukakan ada 5 jenis hasil belajar :

1. Belajar kemahiran intelektual (kognitif), ada 3 tipe yaitu belajar


membedakan atau diskriminasi, belajar konsep dan belajar kaidah

2. Belajar informasi verbal

3. Belajar mengatur kegiatan intelektual

4. Belajar sikap

5. Belajar keterampilan motorik

Teori Belajar

Banyak teori belajar yang membahas tentang terjadinya tingkah laku. Setiap teori
berpangkal dari pandangan tentang hakikat manusia , yaitu pandangan hakikat
manusia menurut Jack Locke manusia merupakan organism pasif sedangkan
menurut Leibnitz manusia merupakan organisme aktif.

Page | 23

BAB 10 FAKTOR PSIKOLOGIS DALAM PEMBELAJARAN

Motivasi adalah dorongan yang davit menimbulkan perilaku tertentu yang terarah
kepada pencapaian suatu tujuan tertentu. Fungsi motivasi : mendorong siswa
untuk beraktivitas dan motivasi sebagai pengarah

Upaya untuk membangkitkan motivasi: a) memperjelas tujuan yang ingin dicapai


b) membangkitkan minat siswa c) mencivtakan suasana yang menyenangkan d)
berilah pujian yang wajar terhadap keberhasilan siswa e) berikan penilaian f)
ciptakan persaingan dan kerja sama

Proses pengamatan : 1) penerimaan rangsangan dari luar 2) pengiriman


rangsangan ke pusat kesadaran atau otak 3) pemberian tafsiran terhadap
rangsangan yang diterima

BAB 11 GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN

23
· Meningkatkan professional guru :

a. Guru sebagai jabatan professional

b. Mengajar sebagai pekerjaan professional

c. Kompetensi professional guru

· Optimalisasi peran guru dalam proses pembelajaran :

a. Guru sebagai sumber belajar

b. Guru sebagai fasilitator

c. Guru sebgai pengelola

d. Guru sebagai demonstrator

e. Guru sebagai pembimbing

f. Guru sebagai motivator

g. Guru sebagai evaluator

BAB 12 STRATEGI PEMBELAJARAN

Strategi pembelajaran yaitu suatu perencanaan yang berisi tentang rangkaian


kegiatan yang akan didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Page | 24

Pertimbangan Strategi Pembelajaran:

a. Pertimbangan yang berhubungan dengan tujuan yang ingin dicapai

b. Pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi pembelajaran

c. Pertimbangan dari sudut siswa

d. Pertimbangan – pertimbangan lainnya

Jenis Strategi Pilihan :

1. Strategi Pembelajaran Ekspositori

2. Strategi Pembelajaran Inkuiri

3. Strategi Pembelajaran Kooperatif

24
BAB 13 INOVASI KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN

Inovasi kurikulum dan pembelajaran yaitu ide, gagasan atau tindakan tindakan
tertentu dalam bidang kurikulum dan pembelajaran yang dianggap baru untuk
memecahkan masalah pendidikan.

Masalah pendidikan sebagai sumber Inovasi :

1. Masalah Relevansi Pendidikan

2. Masalah Kualitas Pendidikan

3. Masalah Efektivitas dan Efisiensi

4. Masalah Daya Tampung yang Terbatas

Difusi dan keputusan Inovasi, yaitu proses komunikasi atau saling tukar informasi
tentang suatu bentuk inovasi antar warga masyarakat sasaran sebagai penerima
inovasi dengan menggunakan saluran tertentu dalam waktu tertentu

Hambatan Inovasi : a) estimasi yang tidak tepat b) konflik dan motivasi c) inovasi
tidak berkembang d) masalah financial e) penolakan dari kelompok tertentu f)
kurang adanya hubungan sosial

Page | 25

Beberapa jenis Inovasi dalam Kurikulum dan Pembelajaran :

1. Pemberlakuan Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran (KTSP)

2. Penyelenggaraan Sekolah Lanjutan (SLTPT)

3. Pengajaran Melalui Modul

4. Pembelajaran Melalui Komputer

BAB 14 EVALUASI KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN

25
Guba dan Lincoln mendefinisikan evaluasi sebagai suatu proses memberikan
pertimbangan mengenai nilai dan arti sesuatu yang dipertimbangkan, bisa berupa
benda, orang, keadaan.

Fungsi evaluasi:

a. Alat yang penting sebagai umpan balik siswa

b. Untuk mengetahui ketercapaiam siswa dalam menguasai tujuan

c. Memberikan informasi untuk mengembangkan kurikulum

d. Digunakan oleh siswa secara individual dalam mengambil keputusan

e. Bagi pengembang kurikulum untuk menentukan kejelasan tujuan khusus


yang ingin dicapai

f. Sebagai umpan balik semua pihak yang berkepentingan dengan pendidikan


di sekolah

Ruang Lingkup Evaluasi :

1. Evaluasi Kurikulum Sebagai Suatu Program Atau Dokumen

2. Evaluasi Pembelajaran Sebagai Implementasi Kurikulum

3. Evaluasi Berbasis Kelas

Page | 26

BAB 15 PENILAIAN PORTOFOLIO

Penilaian Portofolio memiliki manfaat yaitu:

1. Dapat memberikan gambaran yang utuh tentang perkembangan kemampuan


siswa

2. Merupakan penilaian yang autentik

3. Dapat mendorong siswa pada pencapaian hasil yang maksimal tanpa meresa
tertekan

4. Dapat menumbuhkan motivasi belajar

26
Page | 2

BAB III

PEMBAHASAN

A. Pembahasan Isi Buku

A.1 Pembahasan tentang Definisi Kurikulum

Kurikulum menurut buku yang direview petama adalah sejumlah rencana isi yang
merupakan sejumlah tahapan belajar yang didesain untuk siswa dengan petunjuk
institusi pendidikan yang isinya berupa proses yang statis maupun dinamis dan
kompetensi yang harus dimiliki.

Sedangkan kurikulum menurut menurut buku yang direview kedua adalah mata
pelajaran ynag harus dikuasai anak didik.

Berdasarkan kedua pendapat diatas kurikulum adalah sebuah dokumen


perencanaan yang berisi tentang tujuan yang harus dicapai , isi materi dan
pengalaman belajar yang harus dilakukan siswa

A.2 Pembasan tentang Komponen Pengembangan Kurikulum

Komponen pengembangan kurikulum menurut buku yang direview pertama ada 4


komponen yaitu : 1) tujuan 2) isi 3) metode dan 4) evaluasi

Sedangkan komponen sisterm pembelajaran menurut buku yang direview kedua


terdiri dari 5 komponen yaitu : 1) tujuan 2) isi/materi 3) metode 4) media dan 5)
evaluasi

Berdasarkan kedua pendapat diatas maka setiap komponen harus berkaitan satu
sama lain.

A.3 Pembasan tentang Model Perkembangan

Model Perkembangan menurut buku yang direview pertama yaitu langkah


sistematis dalam proses penyusunan kurikulum.

Model Perkembangan menurut buku yang direview kedua yaitu sarana untuk
mempermudah berkomunikasi atau sebagai petunjuk yang bersifat persfektif
untuk mengambil keputusan.

Page | 28

27
Berdasarkan kedua pendapat diatas maka model perkembangan yaitu proses
sistem perencanaan program pembelajaran dalam bentuk naratif, mathematic dan
grafis dalam proses penyusunan kurikulum.

A.4 Pembahasan tentang Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran menurut buku yang direview pertama yaitu pola umum
rencana interaksi antara siswa dengan guru dan sumber belajar lainnya pada suatu
lingkungan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu

Strategi pembelajaran menurut buku yang direview kedua Keemp (1995) yaitu
suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.

Berdasarkan kedua pendapat diatas maka strategi pembelajaran adalah rencana


atau rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh guru dan siswa untuk
mencapai tujuan tertentu.

A.5 Pembahasan tentang Evaluasi Kurikulum

Evaluasi Kurikulum menurut buku yang direview pertama yaitu untuk memeriksa
kinerja kurikulum secara keseluruhan ditinjau dari berbagai kriteria

Evaluasi Kurikulum menurut buku yang direview kedua yaitu suatu proses
mempertimbangkan untuk memberi nilai dan arti terhadap suatu kurikulum
tertentu.

Berdasarkan kedua pendapat diatas maka evaluasi kurikulum adalah suatu proses
untuk memeriksa kinerja kurikulum dengan menunjukkan kualitas yang dinilai.

A.6 Pembahasan tentang Inovasi Kurikulum Pembelajaran

Inovasi Kurikulum Pembelajaran menurut buku yang direview pertama yaitu


pemikiran cemerlang yang bercirikan hal baru atau berupa praktik-praktik tertentu
atau berupa produk dari suatu hasil olah pikir dan olah teknologi yang diterapkan
melalui tahapan tertentu yang diyakini dan dimaksudkan untuk memecahkan
persoalan yang timbul dan memperbaiki suatu keadaan tertentu.

Page | 29

Inovasi Kurikulum Pembelajaran menurut buku yang direview kedua yaitu suatu
idea tau gagasan atau tindakan tertentu dalam bidang kurikulum dan pembelajaran
yang dianggap baru untuk memecahkan masalah pendidikan

28
Berdasarkan kedua pendapat diatas maka inovasi kurikulum adalah ide atau
pemikiran cemerlang untuk menyelesaikan maslah di bidang pendidikan

Page | 30

A. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU

Kelebihan Buku I

1. Bahasa yang digunakan sangatlah ilmiah, ini bagus untuk mahasiswa untuk
menambah wawasan dalam penggunaan bahasa keilmiahan

2. Pada buku ini banyak hal yang pernah saya alami ketika menjadi siswa,
dimana menjelaskan bagaimana guru seharusnya dan bagaimana siswa
seharusnya. Buku ini baik bagi saya karena saya adalah calon pendidik anak
bangsa

3. Dalam buku ini dijabarkan dan membahas prinsip – prinsip


pembelajaran.Sehingga pembaca mengetahui prinsip apa saja yang termasuk
dalam pembelajaran

4. Berisikan materi pelajaran yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional

5. Buku ini memiliki alur yang saling berkaitan satu sama lain, sehingga tidak
membuat saya bingung dalam memahami hal hal yang disampaikan dari buku ini,
buku ini menjelaskan dengan detail. Apa yang disampaikan pun seimbang

6. Beberapa pada bagian bab terdapat rangkuman yang berisiskan ringkasan


materi dari bab tersebut. Sehingga dapat memudahkan untuk mencari penjelasan
yang singkat dan mudah dimengerti

7. Desain buku sangat menarik

8. Keunggulan buku ini adalah mampu mengetahui hubungan kurikulum dan


pembelajaran

9. Setiap bab terdapat soal latihan, yang dapat dikerjakan oleh mahasiswa agra
mahasiswa bisa mengembangkan ilmu yang sudah didapat disetiap bab yang
sudah dipelajari

Kekurangan Buku I

29
1. Harga buku yang lumayan mahal sehingga sulit untuk dimiliki oleh semua
orang khususnya kalangan ekonomi menengah ke bawah

2. Menggunakan bahasa yang sangat ilmiah sehingga membuat saya sulit dalam
memahami hal hal yang ingin disampaikan oleh penulis buku.

3. Isi materi terlalu ringkas dan pembahasannya kurang luas, sehingga para
mahasiswa terpaksa harus mencari referensi lagi di buku lain.

Page | 31

4. Buku ini tidak memaparkan secara rinci bagaimana pengimplementasian dari


isi buku dalam kegiatan langsung di lembaga pendidikannya, namun hanya
terpaku pada materi saja

5. Penulisan di buku ini tidak menarik, yang mana tulisan tulisan dalam buku
hanya menggunakan warna hitam, sehingga kurang dapat menarik minat
mahasiswa untuk membacanya

Kelebihan Buku II

1. Cover buku lebih menarik karena warna percetakan cover cukup cerah

2. Harganya lebih murah, dengan harga yang lebih murah maka mahasiswa
dapat membelinya

3. Isi buku ini dilengkapi dengan contoh-contoh matrik yang dapat


mempermudah kita untuk lebih memahami lagi dan bagaimana pendidikan itu
yang sebenarnya

4. Bahasa yang digunakan dalam penulisan buku ini cukup umum dan
menggunakan bahasa yang tidak baku sehingga dengan bahasa yang komunikatif
memudahkan mahasiswa dalam memahami isi buku

5. Buku ini menjelaskan secara rinci tentang KTSP dibandingkan buku pada
umumnya

6. Buku ini banyak menjelaskan dan menjabarkan mengenai teori sekaligus


implementasinya sehingga memperjelas isi dari buku tersebut

7. Refernsi referensi yang digunakan dalam penulisan buku ini sebagian besar
merupakan buku buku karya luar negeri yang menyajikan teori cukup bagus

30
8. Buku ini lebih domain memaparkan pada praktik dalam dunia pendidikan
masa kini

Kekurangan Buku II

1.Tidak memiliki banyak warna dalam bukunya. Hanya ada warna hitam dan
putih

2. Tidak adanya menjabarkan secaras detail tentang biodata dari penulis

3. Penulis kurang teliti tentang kerapian buku, hal ini dibuktikan dengan tidak
rapinya spasi penulisan dan munculnya daftar isi pada bagian tengah buku

Page | 32

4. Tidak disertai latihan atau pertanyaan yang dimuat dalam buku tersebut

5. Dalam penjelasan disetiap sub bab dibuku ini hanya menjelaskan menggunakan
sistem paragraph baru sehingga jika pembaca tidak teliti bisa melewatkan
informasi penting tersebut. Seharusnya ditulis dalam bentuk point

PERBANDINGAN BUKU I DAN BUKU II

Dari yang saya baca mengenai 2 buku “Kurikukulum dan Pembelajaran” karya
Tim Pengembangan MKDP Kurikulum dan Pembelajaran Universitas Pendidikan
Indonesia (UPI) dan buku kedua karya Wina Sanjaya, saya dapat membandingkan
kedua buku ini sebagai berikut:

Dari segi cover : Buku kedua memiliki cover lebih menarik ketimbang buku
pertama karena buku pertama karena buku kedua memiliki warna cover yang
warnanya lebih cerah

Dari segi isi : Buku I cukup baik dan mudah dipahami. Disetiap bab di buku 1
dilengkapi gambar yang mendukung isi dari buku, sehingga membantu proses
pemahaman oleh mahasiswa. Berisikan materi pelajaran yang sesuai dengan
tujuan pendidikan nasional. Beberapa bagian bab terdapat terdapat rangkuman
yang berisikan ringkasan materi dari bab tersebut.Dengan demikian hal itu dapat
memudahkan kita untuk mencari penjelasan yang jelas dan singkat serta mudah
dimengerti. Pada setiap bab pada buku ini adanya dilampirkan latihan-latihan
yang dapat menguji kemampuan mahasiswa dalam memahami isi materi

Dari segi kerapian : Buku pertama lebih rapi daripada buku kedua karena pada
bukuj kedua terdapat bercak-bercak tinta dan kurang rapi spasi penulisannya

31
Dari segi harga : Buku kedua memiliki harga lebih murah daripada buku pertama,
sehingga bagi mahasiswa buku ini lebih murah daripada buku pertama, sehingga
bagi mahasiswa buku ini lebih mudah dijangkau untuk dibeli

Dari segi referensi : Buku pertama memiliki referensi yang cukup banyak sama
halnya bukku kedua. Namun pada buku kedua penulis banyak mengambil teori
dari penulis sehingga kurang penjelasannya tentang bagaimana kurikulum di
Indonesia dan bagaimana sistemnya.

Page | 33

BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari kedua buku dapat disimpulkan bahwa kedua buku memiliki kualitas yang
cukup baik untuk digunakan sebagai referensi dalam belajar.Kita ketahui bahwa
begitu pentingnya kurikulum dan pembelajaran di bangku sekolah dan
perkuliahan. Bisa kita lihat dari segi isi buku pertama dan kedua yang
menjelaskan cukup bagus dan lengkap materi tentang kurikulum dan
pembelajaran meski masih ada sedikit kekurangan.

Kurikulum dan pembelajaran sangat perlu untuk dipelajari bagi mahasiswa yang
mengambil jurusan di FKIP. Karena dari buku inilah kita dapat mempelajari
bagaimana kurikulum, penyusunannya, pengembangannya dan kaitannya dengan
pembelajaran.

Kedua buku ini bisa menjadi referensi dalam belajar, baik bagi mahasiswa yang
mempelajari tentang kurikulum, bagi calon pendidik dan bagi tenaga pendidik
baik dosen maupun guru

B. REKOMENDASI UNTUK PERBAIKAN BUKU

Saran untuk buku pertama seharusnya mencari lebih banyak lagi referensi agar
teori-teori yang disajikan di dalam buku lebih lengkap, buku pertama diharapkan
lebih banyak membahas tentang pengertian kurikulum dan pembelajaran dalam
arti luas dan lebih banyak menjelaskan menggunakan diagram atau matriks agar
lebih membantu pembaca dalam memahami isi buku dan memperhatikan lagi
desain cover agar lebih menarik dan membuat harga buku lebih terjangkau.

Saran untuk buku kedua diharapkan lebih teliti dalam pengetikan, referensi lebih
ditambahkan agar lebih banyak ilmu yang bisa didapatkan pembaca, dan lebih
memperhatikan bercak bercak tinta yang dapat mengurangi kerapian dan
memperhatikan spasi pada penulisan buku.

32
Page | 34

DAFTAR PUSTAKA

pembelajaran, T. p. (2011). Kurikulum dan pembelajaran. Bandung: RajaGrafindo


Persada.

Prof.Dr.H.Wina Sanjaya, M. (2011). kurikulum dan pembelajaran. Bandung:


Kencana Media Group.

33

Anda mungkin juga menyukai