Anda di halaman 1dari 14

CRITICAL JOURNAL REVIEW

BAHASA INDONESIA

“Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Nilai Mata Kuliah Bahasa Indonesia”

Dosen Pengampu :

M. Surip, S.Pd, M.Si.

Disusun oleh :

Jefri Ardiansyah Sitepu (41924410090)

Mei Lanie Siagian (4193341006)

Natasya Ningtyas Nurhadi (4192141001)

Rizki Sonia Roka Ujung (4193341007)

Safira Try Puspita (4191141001)

PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-
Nya, penulisan Critical Journal Review ini dapat terselesaikan. Adapun Critical Journal Review
ini yaitu mengenai “Eksistensi Bahasa Indonesia Pada Zaman Milenial”.

Critical Journal Review ini kami susun dengan maksud sebagai tugas mata kuliah Bahasa
Indonesia dan menjadikan penambahan wawasan sekaligus pemahaman terhadap materi tersebut.
Harapan kami, semoga setelah penyelesaian penulisan Critical Journal Review ini kita semakin
memahami tentang bagaimana penulisan Critical Journal Review yang baik dan benar.

Di lain sisi, kami mendapatkan pengalaman dan ilmu yang berharga dalam penyusunan
penulisan Critical Journal Review ini. Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyelesaian CJR ini, khususnya kepada dosen pengampu mata kuliah ini
yaitu bapak M. Surip, S.Pd, M.Si ., serta kawan-kawan sekelas kami mahasiswa/i kelas
Pendidikan Biologi-A 2019, beserta semua pihak yang telah mendukung kami dalam
menyelesaikan Critical Journal Review ini.

Kami meyadari bahwa dalam penyusunan CJR ini masih sangat jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran serta bimbingan dari para dosen demi
penyempurnaan di masa yang akan datang, semoga karya tulis CJR ini bermanfaat bagi semuanya.

Medan, 15 April 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………..…………………………............... 2

DAFTAR ISI…………………………..……………….………………………………........ 3

BAB I. PENDAHULUAN…………………………………………………………............... 4

1.1. Latar Belakang……………………………………………………………………......4


1.2. Tujuan…………………………………………………………………………….…..4
1.3. Manfaat…………………….………………………………………………….……..5
1.4. Identitas Jurnal…………………………………………………………………….....5

BAB II. PEMBAHASAN…..……………………………....………………………….……6

2.1. Ringkasan Jurnal 1…………………………………………………………………........6

2.2. Ringkasan Jurnal 2………………………………………………………………….…...9

BAB III. REVIEW...………………………………………………………………………..12

3.1 Kelebihan Jurnal………………………………………………………………………….12

3.2 Kekurangan Jurnal……………………………………………………………………..…12

BAB IV. PENUTUP...………………………………………………………………….…...13

4.1 Kesimpulan………………………………………………………………………….....…13

4.2 Saran………………………………………………………………………………………13

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................14

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan yang minim dikarenakan rendahnya minat baca


masyarakat pada saat ini. Meriview salah satu jurnal dan membandingkannya dilakukan
untuk menaikan ketertarikan minat baca seseorang terhadap suatu pokok bahasan, bukan
hanya itu banyak mahasiswa dan para pelajar yang tidak mengerti bagaimana cara membaca
jurnal yang baik dan benar, maka dengan meriview jurnal dapat membantu mahasiswa untuk
belajar sederhana bagiamana membaca jurnal yang baik dan benar.

Meriview Jurnal dan membandingkannya dengan Jurnal lain yang bertema sama
bukan untuk menjatuhkan atau menaikan nilai suatu jurnal tersebut, melainkan untuk
menjelaskan apa adanya kekurangan dan kelemahan suatu jurnal tersebut yang akan menjadi
bahan pertimbangan atau ulasan rtentang suatu jurnal kepada para pembaca. Yang lebih
jelasnya dalam meriview jurnal kita dapat membandingkan metedo metode yang dilakukan
berbeda tetapi dalam tema yang sama.

Uraian isi pada jurnal memuat ruang lingkup permasalahan yang dibahas pengarang,
cara pengarang menjelaskan dan menyelesaikan permasalahan, konsep, teori dan metode
uang dikembangkan,serta dimuatnya hasul dan kesimpulan pada percobaan dalam artikel.
Dengan demikian para pembaca dapat dengan mudah melihat jurnal yang satu dengan yang
lain dan dapat melihat kekurangan dan kelebihan antara jurnal. Serta dapat memilih metode
mana yang lebih banyak manfaat nya yang akan digunakan dalam pembelajaran mata kuliah.

1.2 Tujuan Penulisan Jurnal

1. Menyelesaikan salah satu tugas KKNI Psikologi Pendidikan


2. Menambah wawasan penulis maupun pembaca dalam mengetahui kelebihan dan
kekurangan jurnal
3. Meningkat ilmu pengetahuan tentang wawasan kepenulisan Jurnal serta memahami nya
4. Menguatkan penulis dan pembaca tentang kesempurnaan jurnal dan kecocokan jurnal
dalam materi yang dibahas
5. Membudahkan Mahasiswa tentang belajar cara membaca jurnal.

4
1.3 Manfaat CJR
1) Membantu pembaca mengetahui gambaran dn penilaian umum dari sebuah jurnal atau
hasil karya lainnya secara ringkas
2) Mengetahui latar belakang dan alasan jurnal diciptakan
3) Menguji metode yang dimuat dengan jurnal dan membandingkannya dengan jurnal lain
4) Memberi masukan kepada penulis dan pembaca dengan tingkat keberhasilan metode
yang dipakai

1.4 Identitas Jurnal

A. JURNAL 1

1. Judul Jurnal : Eksistensi Bahasa Indonesia Pada Gnerasi Millenial


2. Nama Jurnal : Widyasastra
3. Edisi Terbit : 2017
4. Pengarang Jurnal : Nimas Permata Putri
5. Penerbit : STKIP PGRI Pacitan
6. Kota Terbit : Pacitan
7. Nomor ISSN : -
8. Vol ; No : 05 ; 1

B. JURNAL 2

1. Judul Jurnal : Eksistensi Bahasa Indonesia Pada Generasi Milineal


Di Era Industri 4.0
2. Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
3. Edisi Terbit 2019
4. Pengarang Jurnal : Desy Arisandy, Dkk
5. Penerbit : PBSI Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Bung Hatta
6. Kota Terbit : Sumatera Barat
7. Nomor ISSN : 2614-2988
8. Vol ; No :3;2

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Ringkasan Jurnal 1

Bahasa Indonesia adalah jati diri sekaligus identitas bangsa Indonesia. Bahasa
Indonesia memegang peranan penting pada semua aspek kehidupan. Saat ini adalah era
millennial, masa adanya peningkatan penggunaan dan keakraban dengan komunikasi, media
dan teknologi digital. Hal tersebut berdampak pada perkembangan bahasa Indonesia.
Keadaan yang ada sekarang adalah fungsi bahasa Indonesia mulai digantikan atau tergeser
oleh bahasa asing dan adanya perilaku yang cenderung menyelipkan istilah asing, padahal
padanan dalam bahasa Indonesianya ada, dikarenakan sikap yang meyakini bahwa akan
terlihat modern, dan terpelajar dan dengan alasan mempermudah komunikasi di era
millennial.

PENDAHULUAN

Jati diri sebuah bangsa salah satunya dapat dilihat dari bahasa, tak terkecuali bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia memegang peranan
penting pada semua aspek kehidupan sehari-hari warga negara Indonesia dalam hal
berkomunikasi. Selain sebagai jati diri atau identitas bangsa, fungsi bahasa Indonesia yaitu
merupakan lambang kebangsaan nasional dan pemersatu berbagai lapisan masyarakat yang
berbeda latar belakang sosial budaya. Seiring dengan perkembangan zaman, bahasa Indonesia
mengalami perkembangan, baik ke arah positif maupun negatif. Keadaan yang ada sekarang
adalah fungsi bahasa Indonesia mulai digantikan atau tergeser oleh bahasa asing dan adanya
perilaku yang cenderung menyelipkan istilah asing, padahal padanan dalam bahasa
Indonesianya ada, dikarenakan sikap yang meyakini bahwa akan terlihat modern, dan
terpelajar jika menggunakan istilah atau bahasa asing dalam berkomunikasi pada pergaulan
sehari-hari. Hal tersebut berdampak pada eksistensi bahasa Indonesia.

„Eksistensi‟ dapat diartikan keberadaaan. Dalam hal ini yang dimaksud adalah keberadaan
bahasa Indonesia, yang salah satunya dapat dilihat dari pengetahuan tentang kosakata-
kosakata dalam bahasa Indonesia.Era millennial ialah masa adanya peningkatan penggunaan

6
dan keakraban dengan komunikasi, media dan teknologi digital seperti saat ini. Generasi yang
hidup di era millennial ini memiliki karakter yang khas.

KAJIAN TEORI

Indonesia sebagai bangsa multilingual yang mempunyai ratusan bahasa daerah,


tentunya memunculkan berbagai variasi bahasa, yang kita kenal dengan bahasa daerah. Untuk
mempermudah berkomunikasi dengan latar belakang keanekaragaman bahasa daerah yang
dimiliki bangsa Indonesia, kemudian disepakati bahwa bahasa Indonesia dijadikan sebagai
bahasa nasional. Baik bahasa daerah maupun bahasa Nasional atau bahasa Indonesia
memiliki ranah masing-masing, yang telah diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal
36. Undang-Undang Dasar 1945 pasal 36 mengamanahkan bahwa bahasa Indonesia berfungsi
atau digunakan sebagai bahasa resmi kenegaraan, pengantar pendidikan dan sarana
pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan, teknologi, seni serta bahasa media massa.

Pergeseran bahasa adalah fenomena bahasa menggeser bahasa lain atau bahasa yang
tak tergeser oleh bahasa lain (Sumarsono, 2012:27). Pergeseran bahasa terjadi ketika pemakai
bahasa memilih suatu bahasa baru untuk menggantikan bahasa sebelumnya. Biasanya, bahasa
yang bersifat dominan atau dengan alasan prestise. Pergeseran bahasa tidak dapat dilepaskan
dengan pemertahanan bahasa. Pemertahanan dan pergeseran bahasa ibarat dua sisi mata uang
yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya (fasold, 1984:213). Ketika ada pergeseran
bahasa, maka perlu dilakukan pemertahan bahasa, agar tidak terjadi pergeseran fungsi bahasa
atau bahkan kepunahan suatu bahasa. Begitu juga yang terjadi pada eksistensi bahasa
Indonesia di kalangan generasi milenial. Dengan adanya tanda-tanda pergeseran bahasa
Indonesia saat ini akibat era milenial, maka perlu adanya antisipasi untuk pemertahanan
bahasa Indonesia.

METODE PENELITIAN

Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan baik secara teoretis maupun


metodologis. Pendekatan secara teoretis menggunakan sosiolinguistik. Sosiolinguistik
menurut Chaer dan Agustine ( 2008:3) yaitu kajian bahasa yang kaitannya dalam penggunaan
bahasa dalam masyarakat. Sedangkan pendekatan secara metodologis yaitu menggunakan
kualitatif, untuk mendeskripsikan fenomena penggunaan bahasa yang terjadi di dalam
masyarakat. Dalam pengumpulan data, metode yang digunakan adalah menggunakan
kuesioner. Menurut Arikunto (2013:83) kuesioner adalah daftar pertanyaan yang diberikan
kepada orang lain
7
yang bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna. Kuesioner yang
digunakan bersifat tertutup, yang berisi kosakata berjumlah 50. Kosakata-kosakata tersebut
merupakan kata-kata yang lebih sering digunakan dalam versi asing dibandingkan versi
bahasa Indonesianya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari 35 kosakata bahasa asing, diperoleh hasil: Seluruh mahasiswa STKIP PGRI Pacitan
semester VII Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indoensia, tidak mengetahui
padanan dalam bahasa Indonesia dari 16 kosakata bahasa asing sebagai berikut, babysitter,
bullying, contact person, gadget, hotspot, link, microfon, mouse, netizen, ofline, online, paste,
selfie, server,stand up dan tethering. Kemudian 6 kosakata yang dikuasai hanya sebagian kecil
mahasiswa, yaitu browsing, email, hashtag, insert, preview dan website. Sedangkan untuk
kosakata chat, copy, delete, download, follow, inbox, notification, pending, print, save,
searching, share dan upload, semua mahasiswa mengetahui padanan dalam bahasa
Indonesianya dari 13 kosakata tersebut.

SIMPULAN

Seiring perkembangan zaman dan berjalannya waktu, mulai terlihat adanya tanda-
tanda pergeseran bahasa Indonesia oleh bahasa asing dari aspek kosakata. Haltersebut
disebabkan oleh era millennial yang menuntut dan mengakibatkan adanya istilahistilah baru
dalam berkomunikasi. Sehingga mengakibatkan lebih sering menggunakan istilah-istilah baru
tersebut, yang notabene adalah bahasa asing, dibandingkan padanan kosakata dalam bahasa
Indonesianya.

8
B. Ringkasan Jurnal 2

Bahasa merupakan suatu alat yang digunakan untuk berkomunikasi pada manusia dan
dari bahasa itulah kita dapat pemahaman apa yang sedang kita bicarakan. Bahasa Indonesia
merupakan bahasa yang digunakan oleh masyarakat yang mendiami suatu wilayah, yaitu
wilayah Indonesia.Sementara itu, era milenial yang ditandai dengan jangkauan informasi
yang sangat luas membuat seseorang mudah berinteraksi baik itu di dalam negeri maupun
luar negeri. Adanya perkembangan era milenial tidak terlepas dari kata eksistensi bahasa,
generasi milenial dan dorongan revolusi industri 4.0 yang membuat kita semakin bersaing di
kancah Internasional dan dapat memberikan keuntungan dalam meningkatkan taraf
kehidupan suatu negara.

PENDAHULUAN
Bahasa merupakan media / sarana komunikasi yang digunakan untuk memberikan
atau menyampaikan penjelasan terhadap lawan bicara agar percakapan dapat berjalan dengan
lancar.Bahasa adalah jantung di setiap komunikasi, maka dari itu bahasa harus dilestarikan
dan dijaga keutuhannya.Karena dengan bahasa, manusia dapat bersosialisasi, bertukar pikiran,
menyampaikan gagasan dan berinteraksi dengan mudah.Bahasa adalah elemen penting dalam
kehidupan manusia.Karena bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan setiap
manusia berupa lambang bunyi yang menghasilkan kata atau kalimat.Dengan adanya bahasa,
manusia dapat menyampaikan atau menerima gagasan, ide, perintah, dan lain-lain.Setiap
gagasan dan pemikiran dapat tersampaikan dengan baik kepada lawan bicara dengan satu alat
yaitu bahasa.Selain itu, peran penting bahasa adalah sebagai alat komunikasi maksudnya,
dengan bahasa manusia dapat mengkomunikasikan segala hal dalam kehidupan, baik secara
lisan maupun tulisan.

PEMBAHASAN
Hakikat Eksistensi

Kata eksistensi berarti muncul, timbul, memiliki wujud eksternal, sister (existere, latin)
menyebabkan berdiri. Yakni sesuatu yang eksis sesuatu yang memiliki aktualitas (wujud),
keberadaan sesuatu yang menekankan pada apa sesuatu itu (apakah benda itu sesungguhnya
menurut wataknya yang sejati), atau kesadaran bahwa ia adalah makhluk yang bertindak,
memilih, menciptakan dan mengekspresikan diri dalam proses bertindak dan memilih secara
bertanggung jawab. Eksistensi bahasa persatuan, selain dipengaruhi keutuhan penggunaannya,
juga didukung oleh kemampuan bahasa tersebut dalam mengungkapkan fenomena baru yang

9
berkembang. Bahasa secara filosofis adalah pengungkapan manusia atas realitas melalui
simbol-simbol. Oleh karena itu, perkembangan bahasa Indonesia antara lain sangat
tergantung pada tingkat keberhasilan menciptakan.

Hakikat Bahasa Indonesia

Menurut Badan Bahasa, (Kemendikbud) Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28


Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam
kerapatan Pemuda dan berikrar (1) bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia, (2)
berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan (3) menjunjung bahasa persatuan, bahasa
Indonesia. Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda. Unsur yang ketiga
dari Sumpah Pemuda merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan
bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 itulah bahasa Indonesia dikukuhkan
kedudukannya sebagai bahasa nasional. Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai
bahasa negara pada tanggal 18 Agustus 1945 karena pada saat itu Undang-Undang Dasar
1945 disahkan sebagai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia.

Hakikat Generasi Milenial

Generasi milenial merupakan generasi modern yang hidup di pergantian milenium.


Secara bersamaan di era ini teknologi digital mulai merasuk ke segala sendi-sandi kehidupan.
Generasi milenial atau yang disebut juga generasi Y ini lahir sekitar tahun 1980 sampai 2000.
Jadi bisa dikatakan generasi milenial adalah generasi muda masa kini yang saat ini berusia
sekitar 15–34 tahun. Kisaran usia tersebut sesuai dengan rata-rata usia mahasiswa yang
sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi yaitu sekitar 19–34 tahun. Generasi
millenial juga merupakan inovator, karena mereka mencari, belajar dan bekerja di dalam
lingkungan inovasi yang sangat mengandalkan teknologi untuk melakukan perubahan di
dalam berbagai aspek kehidupannya.

10
Hakikat Era Industri 4.0

Secara umum, definisi revolusi industri adalah ketika kemajuan teknologi yang besar
disertai dengan perubahan sosial ekonomi dan budaya yang signifikan.Terminologi Revolusi
Industri 4.0 pertama kali dikenal di Jerman pada 2011.Pada Industri 4.0 ditandai dengan
integrasi yang kuat terjadi antara dunia digital dengan produksi industri. Revolusi industri 4.0
merupakan era digital ketika semua mesin terhubung melalui sistem internet atau cyber
system.Situasi membawa dampak perubahan besar di masyarakat.

Industri memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi di semua sektor


kehidupan, dan tanggung jawab pemerintah / pemilik industri adalah pemerataan
pertumbuhan sebuah industri. Hal ini dikarenakan industri mampu memberikan manfaat
(benefit) sebagai berikut : pertama industri memberikan lapangan kerja dimana ia didirikan.
Kedua, industri memberikan tambahan pendapatan tidak saja bagi pekerja atau kepala
keluarga, tapi bagi anggota keluarga lain. Ketiga, pada beberapa hal industri mampu
memproduksi barang-barang keperluan penduduk setempat dan daerah secara lebih efisien
atau lebih murah.

SIMPULAN

Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa, bahasa Indonesia sangat
rentan dipengaruhi bahasa luar yang faktor utamanya merupakan generasi milenial, dimana
kemunculan generasi milenial membuat bahasa Indonesia seperti ketinggalan / kuno. Karena
di era milenial seseorang lebih tertarik berbahasa Inggris agar kelihatan seperti bule dan
kalangan terpelajar. Generasi muda atau generasi milenial saat ini sangat rentan terpengaruh
oleh informasi yang saat ini mudah diperoleh dari zaman 4.0 yang mengedepankan teknologi
canggih tanpa adanya pengawasan ataupun penyaringan informasi.

11
BAB III

REVIEW

3.1 Kelebihan Jurnal

JURNAL 1 JURNAL 2

 Bahasa yang digunakan mudah dipahami  Memuat struktur jurnal secara


pembaca sistematatis

 Memuat struktur jurnal secara sistematis  Jurnal terdiri dari abstrak dua bahasa,
dan runtut pendahuluan, pembahasan, metode, dan
kesimpulan
 Pembahasan dan metode penelitian
saling berkaitan  Jurnal telah memiliki No ISSN Online

 Pembahasan sesuai judul, dan telah  Pembahasan sesuai dengan judul


dilakukan penelitian

 Memiliki objek penelitian

3.2 Kekurangan Jurnal

JURNAL 1 JURNAL 2

 Jurnal hanya memuat satu abstrak dalam  Tidak adanya objek penelitian pada
satu bahasa jurnal

 Tidak memiliki No ISSN Online  Bahasa yang digunakan sedikit sulit


dipahami oleh pembaca

12
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kedua Jurnal diatas membahas materi tentang “Eksistensi Bahasa Indonesia Pada
Zaman Milenial”, dengan sudut pandang yang berbeda. Akan tetapi kedua jurnal tersebut
sama-sama memberikan informasi yang penting bagi pembaca. Masing-masing jurnal
memiliki keunggulan dan kelemahannya masing masing. Jurnal yang baik adalah jurnal yang
memuat materi secara runtut dan sistematis, akan leboh baik lagi jika jurnal memiliki No
ISSN Ofline maupun Online guna memperjelas sumber informasi yang diberikan.

4.2 Saran

Semogaa penulis jurnal dapat memberikan data data yang lebih valid, bukan hanya
sekedar teori, tetapi dilengkapi dengan penelitian, sehingga pembaca dapat mengetahui
kekurangan data yang diberikan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Desy Arisandy, Dkk. 2019. Eksistensi Bahasa Indonesia Pada Generasi Milineal Di Era
Industri 4.0. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.Vol 3;2
Nimas Permata Putri. 2017. Eksistensi Bahasa Indonesia Pada Gnerasi Millenial.STKIP
PGRI Pacitan. Vo 05 ; No 1

14

Anda mungkin juga menyukai