Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
A.Latar Belakang

Indonesia sebagai negara kepulauan, telah dikenal memiliki kekayaan alam, flora dan fauna
yang sangat tinggi. Ekosistem pesisir dan laut menyediakan sumber daya alam yang sangat
produktif baik sebagai sumber kehidupan, sumber pangan, tambang mineral, kawasan rekreasi
atau pariwisata. Flora merupakan segala macam jenis tumbuhan yang ada pada suatu wilayah
sedangkan fauna merupakan segala macam jenis hewan yang ada pada suatu wilayah. Penelitian
yang masih berupa identifikasi umumnya bersifat eksploratif.

Di dalam ekosistem, flora dan fauna merupakan komponen ekosistem utama yang dikenal
sebagai produsen (tumbuhan hijau) dan konsumen (fauna) terdiri dari herbivora (hewan pemakan
tumbuhan) dan karnivora (hewan pemakan daging. Kedudukan flora dan fauna dalam ekosistem
alami selalu terjadi hubungan timbal balik secara berkesinambungan, sehingga terjadi mata rantai
untuk mewujudkan ekosistem menjadi stabil (klimaks). Hubungan yang berkesinambungan
antara kedua komponen tersebut dapat terjadi rantai pangan, jaring pangan dan terjadi aliran
energi secara kontinyu untuk menciptakan kesetabilan ekosistem (homeostasis).

Keragaman flora dan fauna dalam suatu ekosistem disebut sebagai sumberdaya
hayati,keduanya sebagai komponen penting untuk memainkan peranan penting dalam ekosistem.
Negara Indonesia sebagai negara yang beriklim tropis dan memiliki dua musim yaitu musim
hujan dan kemarau, yang memiliki keanekaragaman jenis sumberdaya hayati (flora dan fauna)
sehingga dijuluki sebagai Negara Mega Biodiversity yang terbesar ke 4 dunia. Adapun jenis flora
dan fauna mulai dari tingkat rendah sampai tinggi yang hidup didaratan dapat hidup dari
berbagai macam habitat, mulai dari dataran rendah (wilayah pesisir) hingga dataran tinggi
(pegunungan).

Keanekaragaman jenis sumberdaya hayati (flora dan fauna) ini perlu dilakukan inventarisasi
dan identifikasi secara menyeluruh yang disesuaikan dengan metode serta analisis berdasarkan
sifat dan karakteristik dari jenis-jenis tersebut. Dalam hal ini perlu melakukan pengkajian teknik
dan metode analisis secara detail dan mendalam. Disamping itupula secara umum kedua
komponen tersebut memiliki sifat dan karakter sangat berbeda yaitu tumbuhan sebagai
organisme statis (diam), sehingga dalam melakukan sensus juga memerlukan metode dan teknik
analisis yang berbeda dengan hewan yang bersifat dinamis (mudah bergerak). Sedangkan secara
khusus juga terjadi penerapan metode dan teknik analisis yang berbeda antara populasi tumbuhan
yang hidup pada habitat di dataran rendah dengan di dataran tinggi, demikian pula berlaku juga
untuk populasi hewan.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah :

Bagaimana metode penyelidikan flora dan fauna lautan dan perairan ?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini adalah :

Mengetahui metode penyelidikan flora dan fauna lautan dan perairan ?

D. Manfaat

Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah supaya mahasiswa memiliki kesadaran
tentang pentingnya mengetahui metode penyelidikan flora dan fauna lautan dan perairan.

Anda mungkin juga menyukai