PEMBAHASAN
Dari praktikum yang telah dilakukan terdapat tiga ekor kucing dengan masing-masing
variasi yang berbeda, Adapun ciri-ciri yang diamati berupa warna bulu, warna mata, ekor
(Panjang/pendek), Panjang badan, lebar badan dan tinggi badan. Jenis kucing yang diamati
adalah kucing kampung.
Warna bulu yang bermacam-macam yaitu belang 2, belang 3 dan bahkan hanya satu
warna tidak memiliki warna belang. Warna mata yang bermacam-macam, yaitu putih,
kuning, bahkan biru kekuningan dengan bola mata hitam, coklat. Ekor yang panjang dan
pendek. Panjang badan, lebar badan, dan tinggi badan yang bervariasi.
Beradasarkan pengamatan yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil, sebagai berikut:
Kucing 1 yang diamati adalah kucing kampung warna bulu belang dua yaitu warna
hitam dan putih, warna mata kuning dengan bola mata hitam. Ekor yang panjang
yaitu 15 cm, panjang badan 56 cm, lebar badan 25 cm, dan tinggi badan 56 cm.
Kucing 2 yang diamati adalah kucing kampung belang tiga yaitu warna hitam, kuning
dan putih, warna mata kuning dengan bola mata hitam, ekor yang panjang yaitu 14
cm, panjang badan 44 cm, lebar badan 25 cm, dan tinggi badan 46 cm.
Kucing 3 yang diamati adalah kucing kampung dengan warna bulu belang dua yaitu
abu-abu dan putih. Warna mata biru kekuningan dengan bola mata hitam. Ekor yang
panjang yaitu 16 cm, panjang badan 47 cm, lebar badan 25 cm dan tinggi badan 50
cm.
Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka dapat dismpulkan bahwa variasi hewan berbeda-
beda. Hal ini dikarenakan keanekaragaman makhluk hidup terjadi karena adanya perbedaan
sifat, seperti ukuran, bentu, warna, fungsi organ, tempat hidup dan lain-lain. Di Indonesia
banyak ditemukan beragai jenis hewan mulai dari yang bermanfaat nilai tinggi, hingga yang
unik dan mengagumkan.
Keanekaragaman gen menyebabkan variasi antar individu sejenis. Pada hewan kucing
yang bermacam-macam misalnya, kucing angora, kucing kampung, dan kucing Persia.
Perbedaan (variasi) gen menyebabkan sifat yang tidak tampak (genotip) dan sifat yag tampak
(fenotip) pada makhluk hidup menjadi berbeda. Variasi makhluk hidup dapat terjadi karena
akibat perkawinan sehingga susunan gen keturunannya erbeda dari susunan gen induknya.
Selain itu, variasi makhluk hidup dapat pula terjadi karena interaksi gen dengan
lingkungannya. Gen adalah materi dalam kromosom makhluk hidup yang mengendalikan
sifat organisme.