OLEH :
MUTMAINNAH (F05111036)
KELOMPOK 6
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap hari kita menyaksikan berbagai
(Syamsuri, 2002).
(urut
bersambung
menurut
deret
lingkungan
cahaya,
kelembaban,
Keadaan
sama
seperti
pH
factor-faktor
dengan
pohon
sekalipun
demikian
berbeda.
Pengetahuan
tentang
komposisi
intensitas
tanah,
dll.
lingkungannya
yang
hasil
yang
pertama,
panennya
memadai
lingkungan
akan
individu
hayati
adalah
lain.
b. Variasi
organisme.
lingkungan)
Lingkungan
atau
faktor
non
genetic
adalah
(variasi
variasi
yang
faktor
keturunannya.
lainnya
bersama-sama
faktor
interaksi
dengan
maupun
antara
lingkungannya.
Baik
genotip
hewan
F=G+L
Dimana: F = fenotip
(Restu, 2011).
G = genotip
L = lingkungan
perubahan
Wiryosoemarto, 1994)
organisme
dan sebagainya.
individu
ekosistem.
a.
pada
(Prawoto
tingkat
sampai
rendah
tingkat
Secara
garis
dan
sampai
interaksi
besar,
berasal
dari
kedua
Keanekaragaman
2.
3.
tingkat
induknya
ini
dapat
bagaimana
satu jenis.
keragaman
tersebut
dapat
praktikum
daripada
keanekaragaman
gen.
ialah
mahluk hidup.
ditunjukkan
Penyebab
dengan
adanya
beraneka
untuk
timbulnya
mengamati
keanekaragaman
variasi adalah
mikroba.
Keanekaragaman ekosistem
Keanekaragaman
tingkat
dapat
ekosistem di biosfir.
faktor
cahaya,
diwariskan
suryati.2011)
mirip sekalipun
jika
akan
karena
sama.perbedaan
(Sudjadi.2005)
kita
dikenal
cermati
juga
pasti
pada
dengan
kita
setiap
individu
kergaman
atau
lingkungan
seperti:
kelembaban,
ke
pH,
intensitas
temperatur,
keturunannya.
lingkungannya
yang
(Dotti
berbeda.
2002).
besar,
Variasi
berat/massa,
volume,
ukuran,
non
genetik
atau
variasi
lingkungan.
factor
Menurut
tolok
ukurnya
lingkungan
seperti
cahaya,
kelembaban,
Keadaan
sama
sekalipun
demikian
berbeda.
Pengetahuan
tentang
komposisi
pH
factor-faktor
dengan
intensitas
pohon
tanah,
dll.
lingkungannya
yang
pertama,
hasil
panennya
yang
memadai
lingkungan
akan
2002)
nya
menurut
genetika,Cakram
genetika
(Campbell,1987)
menggunakan
ciri-ciri.
variasi,
pun
akan
derat
berubah.
B. Tujuan
matematis).
Sifat-sifat
yang
dapat
yang
mengunakan
6
mungkin
cakram
biasanya
Lima
ciri
menyulitkan
BAB II
METODOLOGI
A. Alat dan Bahan
Penggaris, benang, Kacang kedelai dan kacang hijau.
B. Cara kerja
1. Dicari dan didapatkan paling sedikit tiga ciri yang berbeda untuk suatu
sifat/karakter yang ditemui pada biji kacang kedelai dan kacang hijau.
2. Dicatat dalam bentuk tabel.
3. Diamati dua atau lebih karakter yang ada pada masing-masing satu spesies
biji kacang kedelai dan kacang hijau dan dinotasikan dalam angka.
Tentukan sampel secara acak sebanyak minimal 30 biji danhitung varian
total untuk setiap sifat-sifat tersebut dalam populasi dengan rumus sebagai
berikut:
xijx
s2 =
)2
j=1
4. Dianalisis data dan nilai varian yang didapatkan untuk masing-masing sifat
tersebut. Berikan kesimpulan untuk hasil yang didapatkan.
BAB III
ANALISIS DATA
A. Hasil Pengamatan
Tabel 1 Pengamatan variasi biji jagung
No
1.
2.
3.
bentuk
bulat
keriput
lonjong
Jumlah
10 biji
11 biji
9 biji
kelompo
14
k
1
2
3
4
5
6
jumlah
18
22
28
29
30
Variasi
32 54
56
57
1
1
1
1
61
62
1
2
1
3
2
3
12
1
2
1
1
1
58
tabel pengamatan 3
A
B
Sifat 1
Lobus telinga bebas
Rambut pada jari
tangan
Tepi rambut pada
16
jari tangan
Tepi rambut pada
kening berlekuk
Rambut ikal
Dagu berlekuk
Pipi berlesung
Jumlah
7
4
5
84
D
E
F
jumlah
22
30
Sifat 2
jumlah
Lobus telinga menempel 9
Tidak ada Rambut pada 1
15
24
27
26
85
Jumlah
2
9
7
5
6
2
B. Pembahasan
Pada praktikum kali ini ialah tentang
keriput
lingkungan
berjumlah
berjumlah 9.
11 dan
lonjong
jagung.
berpengaruh
Karena
walaupun
pada
biji
lahannya
sama-sama lahan
tetapi, lingkungan
14,18,22,28,29,30,32,54,56,57,58,61
berbeda-beda
orang bernomor
pula
sehingga
jagung
tersebut
mempunyai
29,32,54 dan 61
cakram
genetika,
selain
Keanekaragaman
tersebut
fenotif.
Karena
yang
hubungan
berbeda,
sifat
pada
tanaman
dapat
lingkungan
yang
muncul
berbeda
meskipun
lingkungannya
yang
Keanekaragaman
gen
berbeda.
dapat
memunculkan varietas.
yang
dekat
kekerabatan
Berdasarkan
angka
yang
sama,
namun
masih
dapat
Semakin
banyak
persamaan
yang
genetika
dapat
kekerabatan
dilihat
antara
hubungan
praktikan
(yang
lebih
Keragaman
genetik
sangat
penting
tinggi
akan
cenderung
menghasilkan
lebih
banyak
keturunan,
mana
beberapa
melengkung
merupakan
sifat
sifat
yang
dominan
dan
di
jenis
dari
Contoh:
baru.
500
dua
faktor
penyebab
per
1.000.000
faktor
genetik.
Pada
jagung
Ada
mutasi
dan
mengendalikan
disasosiator
kecepatan
yang
kecepatan
atau
terhadap
Contoh
stabil
morfologi
pengaruhnya
organisme.
umumnya
akan
pengaruh
tinggi
kecepatan
mutasi.
dipastikan
Auksin
terhadap
memepengaruhi
Sumber
merupakan
energi
penyebab
adalah
terhadap
individu.
terpisahkan
dalam
keragaman
fenotip
fenotip
suatu
keragaman
gen
dapat
variasi
sehingga
suatu
individu
maka
akan
menimbukkan
dengan lingkungannya.
karena
lingkungan
mempengaruhinya
faktor
yaitu,
pH
yang
dengan
induknya.
Namun
karena
tanah,
tanah,dll.
*BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Semakin tinggi nilai varians maka semakin tinggi juga keragaman
(variasi) suatu spesies.
2. Keanekaragaman dalam suatu spesies diperlukan untuk menjaga
keanekaragaman antar spesies.
3. Variasi genetik dibedakan menjadi 5 penyebab antara lain: mutasi,
rekombinasi gen, genetic drift, gen flow dan seleksi alam
4. Keragaman dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor genetik dan faktor
luar (lingkungan)
5. Factor genotif yang berinteraksi dengan faktor lingkungan memunculkan
sifat yang tampak atau fenotif. Karena lingkungan yang berbeda, sifat yang
muncul pada tanaman dapat berbeda meskipun genotifnya sama.
6. Pada lingkungan yang berbeda menyebabkan pada gen yang sama didalam
menampakkan dan menghasilkan sifat-sifat yang berbeda pula.
DAFTAR PUSTAKA
Arnold.
2009.
Keanekaragaman
Hayati.
www.arnold040993.wordpress.com
Kristiagustina.2010.keanekargaman
pada
manusia(http://kristinagustina.blogspot.com/2012/03/keanekarag
aman-pada-manusia.html)diakses pada tanggal 04 november
2013
Suryati, Dotti. 2011. Penuntun Pratikum Genetika Dasar. Bengkulu: Lab.
Agronomi Universitas Bengkulu.
Wikipedia. 2012. Keanekaragaman variasi.
Sudjadi, Bagod. 2005. Biologi. Surabaya: Yudhistira.
Syamsuri, Istamar, dkk. 2004. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Welsh, James R.. 1991. Dasar-Dasar Genetika dan Pemuliaan Tanaman.
Jakarta: Erlangga.