Nurul Wardah
[1] Drs. Rosman Yunus, M. A, Ed dkk, Teori Darwin dalam Pandangan Sains dan Islam,
(Jakarta: Prestasi, 2006), hlm 56.
[2] Tim Reality, Kamus Biologi Edisi Lengkap, (Surabaya: Reality Publisher, 2009), hlm 367.
[3] Drs. Rosman Yunus, Op. Cit. , hlm. 20.
[4] Campbell, Biologi, edisi kelima-jilid 2. (Jakarta: Erlangga, 2003), hlm 5.
[5] http://slemgaul.wordpress.com/2009/04/07/jaringan-penguat/variasi genetik sebagai dasar
evolusi, mutasi gen, frekuensi gen dalam populasi dan hukum hardy- weinberg.
[6] Drs. Rosman Yunus, Op. Cit. , hlm.124
[7] http://zaifbio.wordpress.com/2009/11/20/variasi-genetik-sebagai-dasar-evolusi-mutasi-gen-
frekuensi-gen-dalam-populasi-dan-hukum-hardy-weinberg-2/
[8] Campbell , Op Cit, hlm. 12
[9] Ibid, hlm. 34-35
[10]Ibid. hlm. 13-14
DAFTAR PUSTAKA
Variasi genetik adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan variasi dalam
urutan DNA di setiap genom. Variasi genetik yang membuat kita semua unik atau
berbeda, baik dalam hal warna rambut, warna kulit atau bahkan bentuk wajah kita.
Variasi Genetik yaitu variasi yang dihasilkan oleh factor keturunan (gen) yang
bersifat kekal dan diwariskan secara turun temurun dari satu sel ke sel yang lain.
Jika gen berubah, maka sifat-sifat pun akan berubah. Sifat-sifat yang ditentukan
oleh gen disebut genotif. Ini dikenal sebagai pembawa. Variasi non genetik atau
variasi lingkungan yaitu yang ditentukan oleh factor lingkungan seperti intensitas
cahaya, kelembaban, pH tanah, dll. Keadaan factor-faktor lingkungannya sama
dengan pohon yang pertama, sekalipun demikian hasil panennya berbeda.
Pengetahuan yang memadai tentang komposisi lingkungan akan menentukan
genotif yang sesuai untuk kondisis tertentu.
Advertisement
Variasi yang bersifat kuantitatif, yaitu variasi yang dapat dilihat bentuknya secara
deret matematis (kontinum) dan ditentukan oleh banyak gen (poligeni). Contohnya :
tinggi, berat, dan jumlah.
Variasi yang bersifat kualitatif, yaitu variasi yang sifatnya diskontinum (tidak
bersambung menurut deret matematis) dan ditentukan oleh satu gen (monogeni).
Contohnya : warna kulit, golongan darah, dan sebagainya.
Variasi genetic adalah variasi yang dihasilkan oleh factor keturunan (gen) yang
bersifat kekal dan diwariskan secara turun-temurun dari satu sel ke sel yang lain.
Variasi non genetic (variasi lingkungan) adalah variasi yang ditentukan oleh
factor lingkungan yang ada di sekitarnya dan tidak diwariskan ke keturunannya.
Informasi genetic merupakan salah satu faktor penentu sifat ataupun ciri fisik yang
tampak pada organisme, karena fenotip merupakan interaksi antara genotip
dengan lingkungannya. Persamaan rumus:
Dimana: F = fenotip
G = genotip
L = lingkungan
Apabila G berubah atau L berubah atau kedua-duanya berubah maka akan terjadi
perubahan pada F
Keanekaragaman hayati dapat terjadi pada berbagai tingkat kehidupan, mulai dari
organisme tingkat rendah sampai organisme tingkat tinggi. Misalnya dari mahluk
bersel satu hingga mahluk bersel banyak dan tingkat organisasi kehidupan individu
sampai tingkat interaksi kompleks, misalnya dari spesies sampai ekosistem. Secara
garis besar, keanekaragaman hayati terbagi menjadi tiga tingkat, yaitu :
Keanekaragaman gen
Setiap sifat organisme hidup dikendalikan oleh sepasang faktor keturunan (gen)
yang berasal dari kedua induknya Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan
dengan adanya variasi dalam satu jenis.
Keanekaragaman ekosistem
Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dari
ekosistem di biosfir.
Ketiga macam keanekaragaman tersebut tidak dapat dipisahkan satu dengan yang
lain. Ketiganya dipandang sebagai suatu keseluruhan atau totalitas yaitu sebagai
keanekaragaman hayati.
Setiap orang pasti mempunyai perbedaan antara satu dngan yang lainya,walaupun
apabila dilhat sekilas pada orang yang mirip sekalipun terlihat sama namun apabila
kita cermati lagi bahwa ada perbedaan pada setiap individu,perbedaan ini pun
berlaku bagi hewan dan tumbuhan jika kita cermati pasti kita akan menemukan
perbedaan tumbuhan dan hewan meskiipun dalam pesies yang sama.perbedaan
pada setiap individu dikenal juga dengan kergaman atau variasi,jadi kita sebagai
manusia sudah seharusnya mengetahui tentang variasi tersebu,kita perlu
mengetahui apa itu kragaman,mengapa keragman terjadi dan bagaimana
keragaman tersebut dapat terjadi oleh karena itu pada praktikum kali ini ialah
tentang keragaman dengan tujuan praktikum ialah untuk mengamati keragaman
fenotip karakter pada berbagai mahluk hidup.
Variasi genetik yaitu variasi yang dihasilkan oleh faktor keturunan (gen) yang
bersifat kekal dan diwariskan secara turun temurun dari satu sel kesel lainnya.
Variasi non genetik atau variasi lingkungan yaitu yang ditentukan oleh faktor
lingkungan seperti: intensitas cahaya, kelembaban, pH, temperatur, kesuburan
tanah. Variasi lingkungan tidak diwariskan ke keturunannya Keanekaragaman
tersebut memunculkan variasi. Dan sifat individu ditentukan oleh gen. Factor
genotif yang berinteraksi dengan factor lingkungan memunculkan sifat yang
tampak atau fenotif. Karena lingkungan yang berbeda, sifat yang muncul pada
tanaman dapat berbeda meskipun genotifnya sama. Jadi, gen yang sama
menampakkan sifat yang berbeda karena lingkungannya yang berbeda.
Keragaman/variasi ditemui pada hampir semua karakter dari yang paling gampang
sampai yang paling sulit: tinggi, lebar, besar, berat/massa, volume, ukuran, bentuk,
tanggapan terhadap faktor luar lingkungan. Menurut tolok ukurnya variasi dapat
dibagi; variasi yang bersifat kuantitatif seperti; tinggi, berat,dsb. Ingat tinggi
seseorang bervariasi dengan selisih milimeter, sejak dari orang yang paling tinggi
sampai dengan denga yang paling rendah. Karena itu sifat kuantitatif bersifat
kontinum (urut bersambung menurut deret matematis). Variasi yang bersifat
kualitatif seperti; golongan darah, warna kulit, warna bunga, bentuk permukaan
biji,dsb. Ingat antara antara golongan darah dan warna tidak terdapat selisih
antaranya yang dapat diukur, karena itu sifat kualitatif disebut juga diskontinum
(tidak bersambung menurut derat matematis).
Secara teoritis, berdasarkan penyebabnya, variasi dalam sistem biologi dibagi dua
yaitu Variasi Genetik yaitu variasi yang dihasilkan oleh factor keturunan (gen) yang
bersifat kekal dan diwariskan secara turun temurun dari satu sel ke sel yang lain.
Jika gen berubah, maka sifat-sifat pun akan berubah. Sifat-sifat yang ditentukan
oleh gen disebut genotif. Ini dikenal sebagai pembawa.
Variasi non genetik atau variasi lingkungan yaitu yang ditentukan oleh factor
lingkungan seperti intensitas cahaya, kelembaban, pH tanah, dll. Keadaan factor-
faktor lingkungannya sama dengan pohon yang pertama, sekalipun demikian hasil
panennya berbeda. Pengetahuan yang memadai tentang komposisi lingkungan
akan menentukan genotif yang sesuai untuk kondisis tertentu.
Variasi yang meningkat karena adanya aliran gen dari populasi yang lain
(migrasi),
Variasi genetik adalah variasi alel gen, terjadi baik di dalam dan di antara populasi.
Variasi genetik ini penting karena memberikan "bahan baku" untuk seleksi alam.
Alel gen menentukan ciri-ciri yang berbeda yang dapat diturunkan dari orang tua
kepada keturunannya.
Advertisement
Variasi gen penting untuk proses seleksi alam. Variasi genetik yang muncul dalam
suatu populasi terjadi secara kebetulan, tetapi proses seleksi alam tidak.
Seleksi alam adalah hasil dari interaksi antara variasi genetik dalam populasi dan
lingkungan. Lingkungan menentukan variasi yang lebih menguntungkan. Sifat yang
lebih menguntungkan yang demikian disampaikan kepada penduduk secara
keseluruhan.
Variasi genetik terjadi terutama melalui mutasi DNA, aliran gen (pergerakan gen
dari satu populasi yang lain) dan reproduksi seksual. Karena kenyataan bahwa
lingkungan tidak stabil, populasi dengan genetik yang berbeda akan dapat
beradaptasi dengan perubahan situasi yang lebih baik daripada mereka yang tidak
mengandung variasi genetik.
Seleksi alam
Advertisement
Hanyutan genetik
Ketika individu dari spesies bermigrasi ke habitat yang berbeda atau dipisahkan
karena perubahan geografis, mereka berubah dan beradaptasi dengan lingkungan
baru mereka untuk bertahan hidup. Fenomena ini disebut penyimpangan genetik.
Dalam beberapa kasus, adaptasi ini menyebabkan pengenalan variasi dalam urutan
gen dari organisme ini, dan membuat keseluruhan populasi yang lebih beragam
sehubungan dengan karakteristik ditunjukan. Hal ini memanifestasikan dirinya
dalam berbagai bentuk seperti isolasi geografis, isolasi ekologi, isolasi reproduksi,
dll. Namun, dalam beberapa kasus, karena kendala geografis tertentu atau perilaku
migrasi organisme, variasi genetik populasi berkurang sebagai konsekuensi dari
kehilangan bagian dari populasi organisme.
Variasi genetik
Estimasi variasi genetik suatu sifat tertentu hadir dalam populasi tertentu disebut
variabilitas genetik populasi. Hal ini disebabkan dan dipengaruhi oleh mekanisme
yang sama yang menyebabkan dan mempengaruhi variasi genetik.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/fahrimfs/dampak-ledakan-penduduk-di-indonesia-
dan-solusinya_54f382d47455137d2b6c7880
Pengertian Ledakan Penduduk, Dampak dan Akibat
Ledakan Penduduk serta Cara Mengatasi Ledakan
Penduduk
Berikut ini adalah pembahasan lengkap tentang Ledakan penduduk yang meliputi
pengertian ledakan penduduk, dampak ledakan penduduk, dampak negatif ledakan
penduduk, akibat ledakan penduduk, cara mengatasi ledakan penduduk, upaya
mengatasi ledakan penduduk.
Penurunan angka kematian yang drastis ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara
lain karena membaiknya kondisi kesehatan dan perbaikan gizi masyarakat.
Pada tahun 1961, jumlah penduduk Indonesia hanya 97.985.000 jiwa, tetapi pada
tahun 2000 telah meningkat menjadi 203.456.000 jiwa.
Pengertian Ledakan Penduduk, Dampak dan Akibat Ledakan Penduduk serta Cara
Mengatasi Ledakan Penduduk
Grafik: Ledakan Jumlah Penduduk Indonesia dari Tahun 1961 sampai Tahun 2000
Ledakan penduduk sebagai akibat pertumbuhaan penduduk yang cepat seperti itu
memberikan dampak yang buruk bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat.
Beberapa dampak negatif yang timbul sebagai akibat terjadinva ledakan penduduk
di antaranya sebagai berikut.
Jika dampak dari ledakan penduduk tidak segera diatasi, dapat mengakibatkan
suatu negara mengalami kesulitan dalam mempercepat proses pembangunannya.
Terdapat beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi dampak ledakan
penduduk, di antaranya:
1) melaksanakan program Keluarga Berencana (KB), yaitu mengendalikan
pertumbuhan penduduk melalui cara pengendalian kelahiran;