Ingat Kembali !
PERISTIWA-PERISTIWA GEOLOGI BUMI
Peristiwa geologi bumi yang terkait dengan peristiwa makroevolusi
dijelaskan sebagai berikut.
1. Pembentukan alam semesta, sistem tata surya, dan planet
Peristiwa pembentukan alam semesta, sistem tata surya, dan planet
telah dibahas pada Bab IV Sub Bab B. Pembahasan tersebut menjelaskan
bahwa alam semesta terbentuk 2 milyar tahun yang lalu. Pembentukan alam
semesta diikuti dengan pembentukan sistem tata surya, dan dilanjutkan
dengan pembentukan planet. Pada masa awal terbentuknya planet, terjadi
peristiwa penembakan intensif oleh planetoid dan meteorit, sebuah pem-
boman dengan temperatur yang sangat tinggi, sehingga dapat melelehkan
kerak planet, dan membuat kehidupan tidak mungkin ada di masa tersebut.
2. Pembentukan atmosfer
Peristiwa pembentukan atmosfer telah dibahas pada Bab IV Sub Bab
C. Pembahasan tersebut menjelaskan bahwa setelah terbentuk atmosfer,
dan terjadi peningkatan oksigen, maka muncullah awal kehidupan di muka
bumi.
3. Pendinginan planet bumi
Suasana awal planet bumi sangat panas, beracun untuk kehidupan,
dan didominasi oleh sulfur. Namun, setelah terjadinya pendinginan planet
bagian dalam oleh senyawa yang lebih berat dari molekul hidrogen dan
helium, seperti air, karbondioksida, metana, amoniak, dan hidrogen sulfida,
maka kondisi planet bumi mulai dingin. Pendinginan bagian dalam bumi
dilanjutkan dengan massa cair pendinginan Bumi, sehingga terbentuk kerak
bumi. Ketika suhu permukaan kerak bumi berada di bawah titik didih air,
maka terbentuklah lautan.
4. Pergerakan lempengan benua
Lautan yang terbentuk membuat kerak bumi menjadi satu set piring
benua yang mengambang di permukaan atas planet bumi. Benua ini
digerakkan oleh aliran panas dari inti bumi. Pergerakan lempengan satu
dengan lainnya menimbulkan peristiwa geologi lainnya, seperti: pemisahan
lempeng bagian tengah yang terjadi di Laut Merah, dan tabrakan lempeng
satu dan lainnya yang membentuk pegunungan.
Gambar 6.1 Pergeseran benua dari 200 juta tahun yang lalu s.d. sekarang
Sumber: Lesmana (2012)
a. Stasis
BAB VI. MAKROEVOLUSI 135
Stasis dalam evolusi diartikan sebagai tidak
adanya perubahan yang terjadi pada spesies dalam
periode waktu yang panjang. Stasis diakhiri dengan
periode singkat yang berubah begitu cepat, sehingga
tidak dapat diamati pada rekaman fosil, yang mana hal
ini terkait dengan peristiwa spesiasi.
Keringnya Lautan
Laut Mediterania atau yang lebih dikenal dengan Laut Tengah137
BAB VI. MAKROEVOLUSI
merupakan laut yang dikelilingi oleh tiga benua; Eropa di Utara, Afrika di
Selatan, dan Asia di Timur. Laut Tengah diperkirakan pernah kering sekitar
18 juta tahun yang lalu. Perkiraan ini dibuat berdasarkan pengeboran
bawah laut yang mengungkapkan bahwa kandungan garam di bagian
Perubahan pada catatan fosil secara tiba-tiba
lainnya adalah Ledakan Kambrian. Ledakan Kambrian
merupakan istilah untuk munculnya keanekaragaman
hayati dalam jangka waktu yang relatif singkat, sekitar
Pola penting 10 juta tahun memunculkan perkembangan organisme
dalam catatan
fosil, seperti yang sangat cepat. Ledakan Kambrian terjadi beberapa
stasis dan peru- waktu seterlah kemunculan organisme multiseluler.
bahan secara
tiba-tiba mem-
Pada masa ledakan Kambrian, mayoritas jenis hewan
buktikan bahwa modern ditemukan pada catatan fosil, demikian pula
masing-masing untuk silsilah hewan-hewan yang telah punah. Salah
spesies berevo-
lusi dengan laju satu perkiraan penyebab Ledakan Kambrian adalah
yang berbeda. adanya akumulasi oksigen pada atmosfer dari foto-
sintesis.
MAKROEVOLUSI BERDASARKAN
138 LANSKAP WILAYAH BAB VI. MAKROEVOLUSI
Kondisi geografis iklim dan organisme di masa
lalu mengalami perkembangan yang berbeda. Fakta
tersebut yang mana terungkap dari data fosil yang
ditemukan. Garis pantai Alaska Tenggara (USA) dan
daerah Messel (Jerman) menunjukkan banyak hal yang
dapat dipelajari dari sejarah bumi dan kehidupan. Pem-
bahasan kajian sejarah bumi dan kehidupan di garis
pantai Alaska Tenggara dan Messel tetap memper-
hatikan sejarah perkembangan bumi dan kehidupan
pada Tabel 6.1. yang dijelaskan sebagai berikut.
Ekosistem di
sekitar hutan
pantai Alaska
Tenggara
menunjukkan
unsur-unsur,
organisme, dan
lanskap yang
dapat digunakan
untuk mempela-
jari makroevolusi
Gambar 6.6. Kelompok tanaman yang saat ini masih hidup dan memiliki bentuk yang
berasal dari era utama yang berbeda dari sejarah bumi.
Pakis dan lumut mendominasi pada periode Paleozoik, Gymnospermae pada periode
Mesozoikum, dan Angiospermae pada periode Tersier. Keterangan: S=Silur, D=Devon;
C=Karboniferus, P=Permian, TR=Triasik, J=Jurassic, K=Kretaseus, dan T=Tersier.
Sumber: Niklas, et al. (1983) dalam Stearns dan Hoekstra (2003)
2. Gelombang Raksasa
Gelombang tinggi dapat diakibatkan oleh gempa bumi, perge-
rakan tanah bawah laut, dan hantaman meteor. Setelah tahun 1964,
gempa bumi menimbulkan gelombang tinggi di pantai Alaska dan
menghancurkan struktur kehidupan lebih dari 200 m di bawah laut.
Selain itu, beberapa gelombang tinggi pada Pulau Lanai di Hawaii
sekitar 10.000 tahun yang lalu, meninggalkan air laut di ketinggian lebih
dari 1000 m.
RANGKUMAN