EVOLUSI
Filogeni
Oleh:
Riska Amelia
(1414142004)
Balqis Dinarty. J
(1414142005)
Maulyda Awwaliyah. P
(1414142006)
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGER
MAKASSAR
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Evolusi merupakan bangunan ilmu terbesar, dan perkembangannya sangat
luas. Meliputi pokok bahasan yang beragam dan terdapat bagian-bagian yang
agak ditakutkan. Para ahli biologi evolusi sekarang meneliti evolusi dari
berbagai disiplin ilmu, seperti genetika molekuler, morfologi dan embriologi.
Evolusi adalah proses gradual, suatu organisme yang memungkinkan
spesies sederhana menjadi lebih komplek melalui akumulasi perubahan dari
beberapa generasi. Keturunan akan mempunyai beberapa perbedaan dari
nenek moyangnya karena berubah dalam sebuah evolusi. Semakin bervariasi,
semakin beranekaragam spesies yang dihasilkan, dalam arti semakin banyak
spesies baru yang bermunculan. Spesiasi tidak hanya akan mempengaruhi
terbentuknya spesies baru saja, bisa terbentuknya genus atau bahkan takson
yang baru. Hal ini termasuk dalam makroevolusi.
Makroevolusi adalah kriteria yang mengisahkan peristiwa-peristiwa utama
dalam sejarah kehidupan sebagaimana diperlihatkan oleh catatan fosil. Evolusi
pada skala yang sangat besar ini mencakup asal mula rancangan baru, seperti
rahang vertebrata, postur tegak pada manusia, peningkatan ukuran otak pada
mamalia, ledakan diversifikasi kelompok organisme tertentu setelah beberapa
terobosan evolusi, dan kepunahan massal. Untuk mempelajari urutan-urutan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Filogeni
Filogeni atau filogenesis adalah kajian mengenai hubungan di antara
kelompok-kelompok organisme yang dikaitkan dengan proses evolusi yang
dianggap mendasarinya. Istilah filogeni berasal dari bahasa Belanda
fylogenie, yang berasal dari gabungan kata bahasa Yunani Kuno yang berarti
asal-usul suku, ras. Hubungan tersebut ditentukan berdasarkan morfologi
hingga DNA. Filogeni sangat diperlukan dalam mempelajari proses evolusi
dan penyusunan taksonomi. Evolusi sendiri dapat diartikan sebagai perubahan
yang berangsur-angsur dari suatu organisme menuju kepada kesesuaian
dengan waktu dan tempat. Jadi evolusi sendiri merupakan proses adaptasi dari
suatu organisme terhadap lingkungannya.
Filogeni adalah sejarah evolusi kelompok organisme yang saling terkait.
Hal ini diwakili oleh pohon filogenetik yang menunjukkan bagaimana spesies
terkait satu sama lain melalui nenek moyang yang sama. Pohon filogenetik
atau pohon evolusi adalah genealogi (silsilah) kemungkinan hubungan
evolusioner di antara kelompok-kelompok taksonomik, atau dapat dikatakan
sebagai diagram percabangan atau pohon yang menunjukan hubungan
evolusi antara berbagai spesies makhluk hidup berdasarkan kemiripan dan
perbedaan karakteristik fisik dan/ atau genetik mereka, sebab pohon
filogenetika ini dapat diaplikasikan untuk membuat sistematika biologi,
seperti pohon kehidupan. Selain itu pohon ini dapat digunakan untuk mencari
fungsi dari suatu gen atau protein, riset, medis dll. Para ahli sistematika
menggunakan bukti-bukti yang diperoleh dari catatan fosil dan organisme
yang masih ada untuk merekonstruksi filogeni. Karena susunan genetik dan
penampakan fenotipe organisme yang hidup saat ini mencerminkan episode
Menurut Kimball (1999), berdasarkan catatan fosil yang ada teori evolusi
memberikan gagasan bahwa semua organisme yang hidup sekarang ini pada suatu
periode dalam sejarahnya mempunyai moyang sama. Secara tidak langsung hal itu
menyatakan bahwa pada waktu yang lampau terdapat lebih sedikit jenis makhluk
hidup, dan bahwa makhluk ini bersifat lebih sederhana. Salah satu bukti yang
mendukung hal ini, adalah susunan lapisan batuan sedimen di Grand Canyon, di
mana semakin dalam menuruni lembah galian maka berkurang jenis fosil. Begitu
pula pada tingkat kompleksitas fosil organisme yang ditemukan, semakin ke
dalam semakin sederhana.
Menurut Campbell, dkk. (2003) penemuan fosil adalah puncak dari
serangkaian kebetulan yang tidak mungkin terjadi secara bersamaan. Organisme
harus mati pada tempat yang tepat pada waktu yang tepat sehingga
memungkinkan terbentuknya fosil. Sebagian besar dari spesies yang pernah hidup
mungkin tidak meninggalkan fosil, atau sebagian besar fosil telah hancur dan
hanya sedikit yang ditemukan. Namun demikian, dalam ketidaklengkapannya
catatan fosil tetap merupakan suatu dokumen yang detail mengenai filogeni dan
mencakup waktu geologis yang begitu panjang. Urutan strata sedimen merekam
urutan perubahan biologis, dan metode penentuan umur memberikan perkiraan
masa perjadinya perubahan itu. Dengan demikian, yang terekam dalam batuan
adalah kronologi perubahan lingkungan yang berkaitan dengan perubahanperubahan akibat evolusi organisme.
Evolusi memiliki dimensi dalam ruang dan dalam waktu. Sejarah bumi
telah membantu menjelaskan sebaran geografis spesies saat ini. Contohnya,
munculnya pulau-pulau vulkanik seperti Galapagos membuka lingkungan baru
bagi makhluk hidup dan penyebaran adaptif untuk mengisi relung yang tersedia.
Di samping itu, benua mengalami pergeseran pada sepanjang waktu. Pergeseran
seperti yang terjadi antara Erofa dan Amerika yang saling menjauhi menyebabkan
banyak spesies yang telah berkembang dalam keadaan terisolasi bertemu dengan
yang lain dan bersaing satu sama lain. Seiring dengan pemisahan benua, masingmasing daerah menjadi tempat evolusi yang terpisah, dan flora serta fauna dari
alam biogeografis yang berbeda mulai menyebar. Hal ini dapat dicontohkan
dengan penemuan fosil reptilian masa Trias di Ghana yang persis sama dengan
yang diketemukan di Brazil. Padahal kedua daratan saat ini terpisah dengan jarak
3000 km, namun diperkirakan menyatu sebagai daratan pada awal zaman
Mesozoikum.
C. Karakter dalam Konsep Filogeni
Karakter adalah penampakan
atau
fenotip
yang
dapat
berupa
berbeda.
Homoplasy
Merupakan sifat yang dibagi oleh dua atau lebih taksa tetapi tidak
dimiliki oleh nenek moyang yang paling terakhir yang dimilki. Misalnya
saja pada mamalia dan aves. Keduanya berdarah panas, tetapi pada nenek
3.
parafiletik,
spesies
dimasukan
tanpa
10
2.
Gambar pohon filogeni dari Hewan Karnivora
11
Hubungan antar klasifikasi dan filogeni, pohon filogeni atau pohon evolusi
yang bercabang-cabang menunjukan pengaturan jenjang taksa, pohon filogenetik
(silsilah) ini menyatakan kemungkinan kedekatan genealogis di antara beberapa
taksa yang berada di bawah ordo Carnivora, yang merupakan cabang dari kelas
mamalia. Dimana posisi cabang pohon itu juga menandakan umur relative
divergensi evolusioner dengan demikian spesies taksa yang paling terakhir di
turunkan, berada pada cabang paling atas pohon ini. Dan para ahli sistematika
menggunakan catatan fosil dan anatomi perbandingan untuk membantu
membangun pohon filogenetik tetapi dapat juga menggunakan metode lain,
seperti membandingkan DNA dan protein dari spesies-spesies tersebut.
Ketika silsilah membelah (spesiasi), itu direpresentasikan sebagai
percabangan pada filogeni. Ketika peristiwa spesiasi terjadi, garis keturunan
leluhurtunggalmenimbulkanduaataulebihgarisketurunan.Filogenimelacak
polaketurunandarigarisketurunan.Setiapgarisketurunanmemilikibagiandari
sejarahyangunikdanbagianyangdibagidengangarisketurunanlainnya.
Demikian pula, setiap keturunan memiliki nenek moyang yang unik
dengangarisketurunandannenekmoyangyangdibagidengangarisketurunan
lain (common ancestors). Clade adalah pengelompokan yang mencakup satu
nenekmoyangdansemuaketurunan(hidupdanpunah)leluhuritu.Menggunakan
filogeni,mudahuntukmengetahuiapakahkelompokgarisketurunanmembentuk
clade.
Ujungfilogenimerupakangarisketurunan.Tetapihalitutergantungpada
berapabanyakcabangpohon.Namun,keturunandiujungmungkinpopulasiyang
berbedadarispesies,spesiesyangberbeda,cladesyangberbeda,ataumasing
masingterdiridaribanyakspesies.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Filogeni atau filogenesis adalah kajian mengenai hubungan di
antara
kelompok-kelompok
organisme
yang
dikaitkan
dengan
13