Anda di halaman 1dari 8

I.

II.

Judul
Pertumbuhan Pucuk
Tujuan
Untuk mengetahui letak daerah morfologi mana yang terutama terjadi
pertumbuhan pucuk tumbuhan.

III.

Tinjauan Pustaka
Kacang hijau (Vigna radiata) diyakini berasal dari wilayah India-Burma di

Asia Tenggara, kemudian diintroduksikan ke wilayah lain dunia. Tanama kacang


hijau liar Vigna vexillata, adalah tanaman merambat yang tumbuh liar di kaki
pegunungan Himalaya dan bagian utara India, tetapi kadang-kadang juga
dibudidayakan. Namun, bentuk liar V. radiate belum pernah ditemukan walaupun
spesies moyang liarnya telah diidentifikasi di India, yang merupakan daerah
produksi utama (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998) (Sinaga dkk, 2014).
Kacang hijau (Phaseolus radiatus L.) termasuk tanaman pangan yang
telah dikenal luas oleh masyarakat.Tanaman yang termasuk dalam keluarga
kacang-kacangan ini sudah lama dibudidayakan di Indonesia.Tanaman ini
memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan
pangan berprotein nabati tinggi. Di Indonesia, tanaman kacang hijau merupakan
tanaman kacang-kacangan ketiga yang dibudidayakan setelah kedelai dan kacang
tanah. Kacang hijau merupakan sumber protein nabati, vitamin A, B, C dan E
serta beberapa zat lain yang sangat bermanfaat bagi tubuh manusia, seperti
amilum, besi, belerang, kalsium, minyak lemak, mangan, magnesium, dan niasin
(Purwono & Rudi, 2008) (Istiqomah, 2012).
Biji-biji dari banyak spesies tidak akan berkecambah pada keadaan gelap,
Biji-bijian itu memerlukan rangsangan cahaya. Nampaknya ada dua himpunan
tekanan ekologis yang mepengaruhinya; pertama, biji-bijian dari banyak tanamantanaman penggangu, seperti halnya berbagai macam spesies macam spesies
Chenopodiem (Cummings, 1963) yang merupakan ciri di tanah dan mungkin
terkubur pada kedalama tertentu karena pengolahan tanah, nampaknya
memerlukan kondisi yang baik untuk mengatasinya bila mereka tidak

berkecambah sampai mereka dapat kembali muncul ke permukaan (Fitter, A. H. &


R.K.M. Hay, 1981 : 47-48).
Meristem apikal tunas adalah massa yang berbentuk kubah dari sel-sel
yang sedang membelah diujung tunas (Peraga 35.16). Daun berkembang dari
primordia daun (leaf primordia, tunggal primordium), penjuluran serupajari
disepanjang kedua meristem apikal. Kuncup aksilaris berkembang dari pulaupulau sel meristematik yang ditinggalkan oleh meristem apikal di dasar primordia
daun. Kuncup aksilaris dapat membentuk tunas lateral pada watu selanjutnya
(lihat peraga 35.12) ( Campbell dkk, 2008 : 326).
Perkecambahan biji merupakan proses metabolisme biji hingga dapat
menghasilkan pertumbuhan dari komponen kecambah, yaitu plumula dan
radikula. Biasanya radikula keluar dari kulit biji, lalu tumbuh ke bawah dan
membentuk sistem akar. Plumula muncul ke atas dan membentuk sistem tajuk
(Edmond et al.,le7s) (Ai, Nio Song & Maria Ballo, 2010).
Perkecambahan biji dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor dalam dan faktorfaktor luar. Faktor-faktor dalam meliputi tingkat kemasakan biji, ukuran biji,
donnansi, dan penghambat perkecambahan. Sedangkan faktor-faktor luar yang
mempengaruhi perkecambahan biji meliputi air, temperatur, oksigen, dan cahaya.
Sifat kulit biji dan jumlah air yang tersedia pada lingkungan sekitarnya
mempengaruhi penyerapan air oleh biji. pada saat perkecambahan, respirasi
meningkat disertai dengan meningkatnya pengambilan oksigen dan pelepasan
karbondioksida, air dan Biji yang dikecambahkan pada ke"and"argani. kurang
cahaya atau gelap dapat menghasilkan kecambah yang mengalami etiolasi.
Temperatur optimum untuk terjadinya perkecambahan tidak jauh berbeda dengan
temperatur lingkungan tempat biji dihasilkan. Tingkat kematangan biji dan faktorfaktor lual merupakan syarat penting bagi perkecambahan (Stefferu4 196l Sutopo,
tee3) (Ai, Nio Song & Maria Ballo, 2010).

IV.

Metode Penelitian

4.1 Alat dan Bahan

Alat
1. Bak atau pot
2. Alat penyiram (handsprayer)
3. Jangka sorong/penggaris
Bahan
1. Benih kacang hijau
2. Tinta hitam dan spidol transparan
3. Tanah, pasir dan air

4.2 Cara Kerja


a. perlakuan
Mengisi bak/pot dengan tanah yang dicampur pasir

Menyiram dengan air secukupnya

Menanam biji kacang hijau sebanyak 5 biji tiap bak dan Menyiram
dengan air secukupnya

Meletakkan ditempat gelap selama 5 hari

Memberi 10 tanda pada epikotilnya dengan interval 2 mm yang dimulai


dari pucuk tumbuhan, meletakkan kembali di tempat gelap

Mengukur jarak diantara interval dan menghitung nilai rata-rata panjang


masing-masing nomor interval setelah 48 jam.

Mengamati pada nomor interval mana yang mengalami pertumbuhan


tercepat dan paling lambat.

4.3 Hasil Pengamatan


Tabel. 1 Pertumbuhan pucuk (gelap)
kel
1
2
3

tum
1
2
3
1
2
3
1
2
3

1
0,3
0,3
0,3
2,6
1,5
3,7
0,3
0,4
0,3

2
0,2
0,2
0,2
0,8
0,7
0,5
0,2
0,2
0,2

3
0,2
0,3
0,2
0,8
0,6
0,5
0,2
0,2
0,2

4
0,2
0,2
0,2
0,6
0,5
0,5
0,3
0,2

5
0,2
0,2
0,2
0,4
0,3
0,5
0,3
0,2

6
0,2
0,2
0,3
0,3
0,3
0,4
-

7
0,2

9
0,2
0,2
0,2
0,3
0,2
0,3
-

10

0,3
0,3
0,3
0,3
-

8
0,2
0,2
0,2
0,3
0,2
0,3
-

1
2
3

17,6
14,3
14,5

1
0,4
0,4

0,4
0,3
0,3

0,3
0,3
0,3

0,2
0,3
0,3

0,2
0,1
0,1

0,2
0,1
0,1

0,2
0,1
0,1

0,2
0,1
0,1

0,2
0,1
0,1

0,2
0,2
0,3
0,2
0,3
-

Tabel. 1 Pertumbuhan pucuk (Terang)


kel
1
2
3

4
V.

tum
1
2
3
1
2
3
1
2
3

1
1,3
0,7
0,4
7
7,4
9
1
1
0,5

2
1,4
1
0,3
0,3
0,3
0,4
1
1,2
1,2

3
2
0,6
0,7
0,4
0,3
0,4
1,5
0,4

4
0,3
0,9
0,2
0,4
0,8
-

5
0,3
0,8
0,7
0,4
0,3
-

6
0,2
0,4
0,4
0,3
-

7
0,3
0,3
0,3
0,3
-

8
0,4
0,3
0,2
0,3
-

9
0,3
0,2
0,3
-

10
0,3
0,2
0,3
-

1
2
3

18,6
19,3
12,8

0,3
1
0,4

0,3
0,6
0,4

0,2
0,4
0,3

0,2
0,3
0,3

0,2
0,3
0,2

0,2
0,3
0,2

0,2
0,2
0,2

0,1
0,2
0,25

0,1
0,2
0,2

Pembahasan
Pada praktikum ini yaitu tentang Pertumbuhan Pucuk yang bertujuan

untuk mengetahui letak daerah

morfologi mana yang terutama terjadi


4

pertumbuhan pucuk tumbuhan. Langkah yang pertama mengisi bak/pot dengan


pasir, menyiram dengan air secukupnya, kemudian menanam biji kacang hijau
sebanyak 5 biji atau secukupnya karena takut terjadi kegagalan pada tiap bak/pot,
menyiram dengan air secukupnya. Setelah itu meletakkan bak/pot yang telah
ditanami biji kacang hijau pada tempat yang gelap dan terang selama 5 hari. 5 hari
setelah penanaman kemudian memberi 10 tanda pada epikotilnya dengan interval
2 mm yang dimulai dari pucuk tumbuhan. Selanjutnya meletakkan kembali
masing-masing bak/pot tersebut ketempat semula yaitu ditempat terang dan yang
ditempat yang terang. Langkah berikutnya mengukur jarak diantara interval dan
hitung nilai rata-rata panjang masing-masing nomor interval dan langkah yang
terakhir adalah mengamati pada nomor interval mana yang mengalami
pertumbuhan tercepat dan paling lambat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pucuk terdapat dua faktor
yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal (dalam) yang pertama
mempengaruhi adalah gen. Gen merupakan penentu pertumbuhan dan
perkembangan terdapat didalam sel. Sel merupakan kesatuan hereditas karena
didalamnya terdapat gen yang bertanggung jawab dalam pewarisan sifat
keturunan atau hereditas. Gen juga berperan sebagai pembawa kode untuk
pembentukan protein, enzim dan hormon. Enzim dan hormon mempengaruhi
berbagai reaksi metabolisme untuk mengatur dan mengendalikan pertumbuhan.
Setiap sel hidup yang terdapat dalam organisme akan memperoleh kelengkapan
genetik yang diturunkan dari induknya dan merupakan sumber informasi untuk
melaksanakan pertumbuhan dan perkembangan. Faktor yang kedua adalah
hormon. Hormon tumbuhan sering disebut fitohormon. Hormon tumbuhan adalah
suatu senyawa organik yang dibuat pada suatu bagian tumbuhan dan kemudian
diangkut ke bagian lain, yang dengan konsentrasi rendah menyebabkan suatu
dampak fisiologis, Peran hormon adalah merangsang pertumbuhan, pembelahan
sel, pemanjangan sel dan ada yang menghambat pertumbuhan.
Faktor eksternal (luar) adalah faktor lingkungan. Faktor lingkungan yaitu;
Suhu, berpengaruh terhadap kerja enzim, sehingga suhu juga berpengaruh
terhadap fisiologi tumbuhan. Perubahan suhu dapat mempengaruhi pertumbuhan

yang meliputi reproduksi, fotosintesa, respirasi dan transpirasi. 1. Suhu yang


terlalu tinggi atau terlalu rendah akan menghambat proses tersebut. 2. Oksigen,
oksigen mempengaruhi pertumbuhan bagian tumbuhan diatas tanah maupun
pertumbuhan akar dalam tanah. tanah yang gembur mampu menyimpan oksigen.
Jika tanah mengandung banyak oksigen pertumbuhan akar akan semakin baik. 3.
Air, air disini berfungsi sebagai aktivasi enzim, sebagai pelarut reaksi kimia,
sebagai sarana transportasi zat. Pada praktikum ini faktor eksternal (luar) yang
mempengaruhi pertumbuhan pucuk adalah cahaya karena biji kacang hijau ini
ditanam dengan dua perlakuan yaitu ditempat gelap tanpa cahaya dan ditempat
terang penuh dengan cahaya matahari. Cahaya ini menjadi penyebab utama karena
mempengaruhi aktivitas dari hormon auksin itu bekerja atau tidak. Hormon auksin
tidak akan bekerja pada tanaman yang diletakkan pada tempat yang terang penuh
dengan cahaya matahari, namun jika diletakkan pada tempat yang gelap, tanaman
akan mengalami perkembangan batang yang lebih panjang dibandingkan dengan
tanaman kacang hijau yang diletakkan ditempat yang terang penuh dengan cahaya
matahari.
Dapat diketahui data hasil praktikum dapat dilihat pada tabel.1 dan tabel.2,
setelah diamati dan ditelaah proses pertambahan batang terjadi lebih pesat pada
tanaman kacang hijau yang diletakkan pada tempat yang gelap karena batang
melakukan proses pemanjangan (etiolasi). Tumbuhan kacang hijau yang di
ltakkan pada tempat gelap akan tampak kuning, pucat, kurus, daunnya tidak
berkembang, dan lama-lama akan mati setelah cadangan makanannya habis. Ini
karena cahaya juga merangsang pembentukkan klorofil, tumbuhan di tempat gelap
tidak dapat membuat klorofil dan akhirnya tidak dapat membuat makanannya
sendiri ( fotosintesis ). Tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat terang
tumbuh lebih pendek. Hormon auksin yang dimiliki tanaman kacang hijau terurai
dan terhambat kerjanya sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu
cepat. Meskipun tanaman kacang hijau ini tumbuh lebih pendek, tetapi dengan
kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun terlihat segar
dan berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil begitu juga halnya dengan

kacang hijau yang diletakkan dishading house, yang menjadi perbedaan adalah
bengkoknya tanaman yang mengikuti arah datangnya cahaya matahari.
Dari data hasil pengamatan pada tempat gelap didapatkan bahwa
pertumbuhan pucuk paling cepat yaitu terdapat pada interval yang pertama yaitu
interval yang berada pada daerah pucuk atau bagian ujung batang. Hal ini
dikarenakan pada bagian pucuk merupakan bagian dimana terdapat jaringan
meristem yaitu meristem apikal. Jaringan meristem merupakan jaringan embrional
yang masih aktif membelah. Pembelahan ini menyebabkan penambahan jumlah
sel sehingga dapat menyebabkan pemanjangan sel pada bagian ujung. Selain itu
pada bagian ujung batang terdapat hormon auksin yaitu suatu hormon yang
memacu pemanjangan akar. Pemanjangan pada batang ini dinamakan dengan
pertumbuhan

primer,

pemanjangan

ini

memungkinkan

batang

untuk

meningkatkan pemaparannya terhadap cahaya matahari dan karbondioksida.


Pada tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat gelap pertumbuhan
batangnya akan lebih panjang namun batangnya kurus. Hal itu disebabkan karena
pada tempat yang gelap, tumbuhan tidak mendapatkan cahaya yang cukup untuk
pertumbuhannya sehingga tumbuhan tersebut mengadakan pemanjangan batang
(etiolasi) untuk mencari cahaya yang akan digunakan dalam pertumbuhannya.
Pada tempat gelap hormon auksin akan bekerja sehingga memicu pertumbuhan
batang tersebut. Pada tanaman kacang hijau yang diletakkan pada tempat yang
terang maka tanaman kacang hijau ini akan tumbuh normal dengan batang yang
normal dan warna daun hijau. Selama proses pemunculan kecambah sel sel
dalam akar dan batang membesar dan memanjang terutama dengan pengambilan
air, sintesis protein juga sedikit. Faktor perkembangan ini didorong oleh hormon
IAA (auksin). Hormon auksin ini akan bekerja jika tidak terkena sinar. Pada
tanaman yang sudah berkembang, hormon auksin jika terkena sinar matahari akan
berpindah pada tempat yang tidak terkena sinar matahari. Hal itu disebabkan
karena alasan tadi, auksin tidak akan bekerja jika terkena sinar matahari. Selain itu
pada tanaman kacang hijau yang diletakkan ditempat yang terang, enzim
riboflavin yang terletak diujung batang menyerap sinar matahari yaitu cahaya nila
dari cahaya matahari. Cahaya nila tersebut merusak enzim-enzim yang membantu

pembentukan asam indo asetat (salah satu jenis auksin) sehingga, jika asam indo
asetat tersebut mengalami kerusakan maka pertumbuhan atau perkembangan
pucuk padang ujung batang tidak terjadi.

VI.

Penutup

6.1 Kesimpulan
6.1.1 Letak daerah morfologi yang utama terjadi pertumbuhan pucuk tumbuhan
adalah pada bagian ujung batang karena pada bagian tersebut sel-selnya aktif
membelah karena pada bagian tersebut merupakan daerah meristem apikal, yaitu
daerah yang aktif melakukan pembelahan pada tanaman kacang hijau.
6.2 Saran
6.2.1 Sebaiknya saat proses perhitungan batang yang telah ditandai dengan
interval-interval pada tanaman kacang hijau dilakukan lebih teliti agar data yang
diperoleh lebih akurat.

Anda mungkin juga menyukai