Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

MATA KULIAH: ANATOMI FISIOLOGI TUBUH MANUSIA

PENGARUH ZAT STIMULAN TERHADAP


KECEPATAN TANGGAP SARAF

OLEH:
NAMA : MUTIARA TRI RAMADANI
NIM : 4173141044
JURUSAN : BIOLOGI
PROGRAM : PENDIDIKAN BIOLOGI
KELOMPOK : I (SATU)
TGL PELAKSANAAN : 2 MARET 2020

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2020
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

LABORATORIUM BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Estate Telp. (061) 6625970 Medan

I. JUDUL PRAKTIKUM : Pengaruh Zat Stimulan Terhadap Kecepatan


Tanggap Saraf
II. TUJUAN :
1. Untuk mengetahui pengaruh zat stimulan yang terdapat pada berbagai minuman
kemasan terhadap kecepatan tanggap saraf
2. Untuk mengamati respon tubuh berupa perilaku yang timbul akibat konsumsi zat
stimulant
3. Mengetahui pengaruh zat stimulan terhadap konsentrasi
III. TINJAUAN TEORITIS

Stimulan adalah zat yang merangsang sistim saraf pusat sehingga mempercepat
proses proses dalam tubuh, seperti meningkatnya detak jantung, pernapasan dan tekanan
darah. Stimulan dapat membuat orang lebih siaga dan menyembunyikan
kelelahan.Stimulan menaikkan kegiatan sistem saraf simpatetik, sistem saraf pusat (CNS)
atau keduanya sekaligus. Beberapa stimulan meghasilkan sensasi kegirangan yang
berlebihan, khususnya jenis-jenis yang memberi pengaruh pada CNS. Stimulan digunakan
dalam terapi untuk menaikkan atau memelihara kewaspadaan, menjadi penawar rasa lelah
juga memperbaiki kemampuan berkonsentrasi bagi orang- orang yang didiagnosus sulit
memusatkan perhatian (terutama ADHD).Stimulan adalah zat yang dapat meningkatkan
kerja organ-organ tubuh manusia namun juga dapat menimbulkan efek negatif jika
digunakan secara berlebihan.Misalnya penurunan berat badan, kerusakan syaraf hingga
kematian,Pemakaian zat ini (Kokain dan Amfetamin). Stimulant biasanya menaikan efek
samping dengan menaikan efektifitas, beberapa stimulant menghasilkan sensasi
kegembiraan yang berlebihan, khususnya jenis-jenis yang memberi pengaruh terhadap
CNS. (Sunaryo, 1987)
Energi Drink (minuman berenergi) termasuk salah satu suplemen makanan yang
terdiri dari komponen multivitamin, makronutrien (karbohidrat, protein), taurin dengan
atau tanpa kafein dan biasanya ditambahkan herbal seperti ginseng, jahe, dan sebagainya
dengan bentuk sediaan cairan Obat Dalam (COD) dalam kemasan botol bervolume 150
mL, 250 mL atau serbuk dan tablet yang dilarutkan menjadi minuman, yang dalam setiap
kemasannya mengandung energi minimal 100 kkal, serta indikasinya adalah untuk
menambah tenaga, kesegaran, stimulasi metabolisme, memelihara kesehatan dan stamina
tubuh, yang diminum pada saat bekerja keras atau setelah berolahraga. (Kimball, 1994)
Minuman berenergi mengandung sumber energi dari sukrosa (gula) atau maltodextrin.
Minuman berenergi juga mengandung vitamin-vitamin yang terlibat dalam metabolisme
tubuh guna menghasilkanenergi. Vitamin yang populer pada minuman berenergi adalah
vitamin B atau tiamin (Vitamin B1, aneurin) berfungsi sebagai koenzim atau membantu
kerja enzim, penting dalam metabolisme tubuh untuk menghasilkan energi dari
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

LABORATORIUM BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Estate Telp. (061) 6625970 Medan

karbohidrat, lemak dan protein, mengatur sirkulasi darah dan fungsi darah, memelihara
fungsi saraf. Vitamin B3 (niasin, asam nikotinat) berhubungan dengan aktivitas saraf dan
sebagai koenzim dari NAD, dan NADP yang berperan dalam reaksi metabolisme
karbohidrat, lemak dan protein. Vitamin B5 (asam pantotenat) berperan dalam sistem imun
dan proses pencernaan. Vitamin B5 berperan sebagai koenzim A yang terlibat dalam
metabolisme karbohidrat, lemak, protein dan khususnya produksi energi. Vitamin B5 juga
berperan dalam produksi hormon adrenalin dan sel-sel darah merah. Vitamin B6
(piridoksin), berperan dalam pembentukan protein tubuh, sel-sel darah merah,
prostaglandin, dan senyawa struktural yang berfungsi sebagai transmiter kimia pada sistem
saraf, selain itu berperan sebagai koenzim dan terlibat dalam metabolisme asam amino,
karbohidrat, lemak dan protein dan berperan dalamsistemimun. (Rizal, 2013)
Vitamin B12 (sianokobalamin), berperan dalam mengatur pembentukan sel darah
merah, memelihara sistem saraf, sintesa DNA, mengubah karbohidrat lemak dan protein
menjadienergi. Adanya asam amino seperti taurin berperan dalam membantu
meningkatkan toleransi terhadap glukosa, dan terlibat dalam proses metabolisme. Taurin
merupakan senyawa tidak esensial bagi nutrien manusia karena secara internal dapat
disintesis dari asam amino metionin atau sistein dan piridoksin (vitamin B6). Taurin
ditemukan dalam jumlah banyak pada susu murni, selain itu juga ditemukan di telur,
daging dan ikan. Kebanyakan taurin didapatkan dari isolasi empedu sapi jantan. (Rizal,
2013)
Taurin memiliki dua mekanisme kerja yaitu : sebagai penghambat neurotransmiter
dan sebagai bagian dari pengemulsi asam empedu. Pada proses metabolisme, taurin
berkonjugasi dengan asam empedu yang dapat menghambat pembentukan kolesterol dan
meningkatkan ekskresinya. Minuman berenergi ada yang mengandung kafein, Kafein
adalah isolat yang biasanya berasal dari tanaman kopi (Coffea sp), teh (Camelia sinensis),
dan biji kakao (Cacao sp), Kafein bekerja sebagai stimulan susunan saraf pusat (SSP),
jantung dan pernapasan. Penggunaan kafein yang berlebihan dapat menimbulkan efek
samping antara lain peningkatan denyut jantung, tekanan darah, dan aliran darah ke otot.
Efek menyegarkan pada minuman berenergi sebenarnya lebih disebabkan adanya
kandungan kafein, sehingga minuman berenergi selain memberikan efek menyegarkan
juga diklaim dapat mengurangi kelelahan pada saat bekerja keras dan berolahraga.
Minuman berenergi diformulasikan dalam bentuk tablet atau serbuk effervescent
(serbuk/tablet putih). Formula effervescent mengandung: natrium bikarbonat (soda) dan
asam sitrat. Campuran keduanya dengan adanya air akan menghasilkan gelembung CO2
dan meningkatkan kelarutannya. Natrium bikarbonat memberikan efek karminatif
(mengeluarkan gas) sekaligus sebagai antacid sistemik. Yang membedakan minuman
berenergi dengan minuman biasa, selain memiliki khasiat kegunaan tambahan seperti
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

LABORATORIUM BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Estate Telp. (061) 6625970 Medan

memelihara stamina tubuh, minuman berenergi mempunyai aturan pakai, yang tercantum
pada etiket. Pada etiket juga mencantumkan: cara pakai, peringatan/perhatian, dan
keterangan-keterangan lain. (Rizzal, 2013)
IV. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
- Penggaris ukuran 30 cm
- Alat tulis
2. Bahan
- Kopi
- Coca cola
- Air
- Hemaviton Jreng
- M150
- Kratindaeng
- Kukubima
V. PROSEDUR KERJA
1. Subjek uji coba dipersilahkan untuk duduk santai
2. Sebuah penggaris diletakkan secara tegak lurus diantara ibu jari dan telunjuk
tangan kanan. Posisi titik 0 diusahakan berada tepat diantara ibu jari dan telunjuk
tangan kanan.
3. Tugas subjek uji coba adalah menangkap penggaris yang dilepas oleh temannya.
4. Tanpa memberi tahu dulu, penggaris itu dilepaskan ke kebawah dan subjek uji coba
diminta untuk menangkap dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk tangan kanan.
Kemudian dilihat tepat pada skala berapa kedua jari tersebut menempel pada
penggaris. Langkah diatas diulangi hingga 5 kali.
5. Langkah 4 diatas diulangi namun menggunakan tangan kiri.
6. Subjek uji coba diminta untuk meminum zat stimulan (diusahakan semua kelas
mencoba semua jenis stimulan). Ditunggu selama 30 menit.
7. Setelah 30 menit langkah 1-5 dilakukan.
8. Data kelompok lain diminta, agar dapat membandingkan hasil antar kelompok.
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

LABORATORIUM BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Estate Telp. (061) 6625970 Medan

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Hasil

Sebelum Sesudah
No Minuman Stimulan
Kanan (cm) Kiri (cm) Kanan (cm) Kiri (cm)

- - 23 29

- - 15 14

Kukubima 7 16 16 9

16 26 18 9

17 29 14 10
1
8 - 11 -

- 3 3 6,5

Air 3 - 22 4

11,5 15 7 -

- 14 - 14

23 - - 11

- 23 19 15

2 Kopi 15 16 20 21

26 - 11 29

22 24 20 14

25 5 18,5 13,5
3 Coca cola
26 22 10 12
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

LABORATORIUM BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Estate Telp. (061) 6625970 Medan

19 - 9 11

23 29 7 3

19 1 18,5 14

- 22 18 5

- 29 - 17

4 Hemaviton 29 25 27 -

13 17 - 24

- - - -

20 - - -

20 - 18 -

5 M150 20 16 24 20

16 30 17 19

19 13 11 28

- 22 22 -

- - 22 -

6 Kratindaeng - - 19 30

22 10 18 27

23 30 - -
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

LABORATORIUM BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Estate Telp. (061) 6625970 Medan

2. Pembahasan

Berdasarkan analisis praktikum kami tentang pengaruh zat stimulant terhadap


kecepatan tanggap saraf, zat stimulant dapat membuat respon pemakaian meningkat.
Seperti pada percobaan kami, setelah meminum kukubima tingkat kewaspadaan dan daya
tanggap terhadap penggaris yang di jatukan ke pada si penangkap. Sedangkan yang
meminum air mineral pengaruh yang ditimbulkan tidak begitu terlihat.

Zat stimulant merupakan obat-obatan yang dapat menaikkan tingkat kewaspadaan


di dalam rentang waktu yang singkat. Stimulan biasanya menaikkan efek samping dengan
menaikkan efektivitas pada hewan dan manusia. Stimulan menaikkan kegiatan system
saraf simpatetik, system saraf pusat, atau keduanya sekaligus. Perangsangan stimulan oleh
obat pada umumnya melalui dua mekanisme yaitu mengadakan blockade system
penghambatan dan meninggikan perangsangan sinapsis. Beberapa stimulant dapat
menghasilkan sensasi kegembiraan berlebih, khususnya jenis stimulan yang memberikan
pengaruh terhap sistem saraf pusat.

VII. JAWABAN PERTANYAAN TUGAS

1. Samakah kecepatan merespon antaar tangan kiri daengan tangan kanan? Jawab:
Tidak sama. Kecepatan merespon antara tangan kanan dan tangan kiri yaiu berbeda,
biasanya tangan yang lebih dominan dipakai atau lebih kuat yaitu tanga kanan
memiliki kecepatan merespon yang baik disbanding tangan kiri.
2. Samakah kecepatan merespon anatara sebelum minum stimulan dengan setelah
minum stimulan?
Jawab: Tidak sama. Kecepatan merespon sistem saraf sebelum meminum zat
stimulan yaitu respon yang dihasilkan baik, ini dikarenakan belum ada pengaruh dari
zat stimulan yang bekerja pada sistem saraf. Sedangkan kecepatan respon saraf yang
dihasilkan sesudah meminum zat stimulan yaitu respon yang dihasilkan ialah lebih
bertambah dari keadaan normal, ini diakibatkan bahwa pengaruh zat stimulan dapat
menaikkan tingkat kewaspadaan dalam rentang waktu yang singkat.
3. Bagaimana respon zat stimulan terhadap respon kecepatan secara umum?
Jawab: Respon yang dihasilkan dari zat stimulan yaitu dengan adanya gerakan yang
cepat, karena zat stimulan dapat menaikkan kegiatan sistem saraf simpatetik dan
sistem saraf pusat yang keduanya dapat mengakibatkan kecepatan respon menjadi
meningkat.
4. Setelah mendapat data dari kelompok lain, apakah jenis zat stimulan memberikan
pengaruh yang sama terhadap kecepatan merespon?
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

LABORATORIUM BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Estate Telp. (061) 6625970 Medan

Jawab: Tidak, karena stimulan tertentu memberikan respon tertentu dan kecepatan
respon seseorang pun berbeda-beda meskipun sudah diberi zat stimulan.
VIII. SIMPULAN

1. Zat stimulan menaikkan kegiatan sistem saraf simpatik, sistem saraf pusat, atau
keduanya sekaligus dan mengakibatkan naiknya tingkat kewaspadaan di dalam rentan
waktu singkat.
2. Kecepatan merespon tangan kanan dan tangan kiri setiap orang berbeda-beda,
tergantung tangan mana yang sering digunakannya untuk beraktivitas.
3. Setelah meminum kukubima tingkat kewaspadaan dan daya tanggap terhadap
penggaris yang di jatukan ke pada si penangkap. Sedangkan yang meminum air
mineral pengaruh yang ditimbulkan tidak begitu terlihat.
IX. DAFTAR PUSTAKA

Sunaryo. 1987 . Farmakologi dan Terapi (Edisi 3). Jakarta : Bagian Farmakologi Fakultas
Kedokteran.

Kimball, John W. 1994. Biologi Jilid 2. Jakarta: Erlangga

Rizal, Z et al. 2013. Kajian Efek Stimulan Dari Beberapa Minuman Energi Kemasan
Sachet Yang Beredar Di Pasar. Jurnal Farmasi Higea. Padang: Unand dan
STIFARM

Medan, 30 Maret 2020

Asisten Laboratorium Praktikan

Fitri Chairani Mutiara Tri Ramadani

4161220008 4173141044

Anda mungkin juga menyukai