Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

MATA KULIAH BIOLOGI

Praktikum 1, Organisasi Kehidupan dan Interaksi


Makhluk Hidup

Pengamatan Organisasi Kehidupan dan Interaksi


Makhluk Hidup

Zulfani Nadia Agustina (1913022036)


Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Lampung,
Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung,
Indonesia
email: zulfaninadia@gmail.com

Ringkasan: Praktikum ini bertujuan untuk menerapkan


penggunaan mikroskop mengamati sel yang telah ditentukan,
membuktikan prinsip tekanan pada tanaman, serta memahami
konsep kehidupan dan interaksi makhluk hidup. Berbagai
macam metode diterapkan dalam praktikum ini, antara lain
pengunaan mikroskop, pengamatan perubahan yang terjadi,
dan pengamatan alam sekitar. Diharapkan setelah mengikuti
praktik ini, wawasan mahasiswa/i dapat berkembang.

Kata kunci: Hubungan antar manusia, tumbuhan, dan alam.

I. PENDAHULUAN
Dalam lingkungan terjadi interaksi kisaran luas dan
kompleks. Ekologi merupakan nama cabang ilmu yang
menggabungkan pendekatan hipotesis deduktif, yang
menggunakan pengamatan dan eksperimen untuk menguji
penjelasan hipotesusu dari fenomena ekologi (Campbell,
2000).
Biologi sel (disebut juga sitologi, dari Bahasa Yunani
kytos, “wadah”) ialah ilmu yang mempelajari sel. Pengetahuan
akan komposisi dan cara kerja sel merupakan hal dasar semua
bidang ilmu biologi (Saefudin, 2010).
Menurut stuktur Hirarki, sel merupakan bagian
terkecil dari organisasi yang sangat berperan aktif dalam
kehidupan serta akan membentuk struktur dan fungsi
berkolerasi. Sebagai contoh, pergerakan mata yang kamu
gunakan untuk melihat merupakan aktifitas otot dan sel saraf.
Bahkan proses dunia seperti lingkup pembentukan karbon
berasal dari hasil aktifitas sel (Campbell 9th edition, 2008 ).
Setelah sel berkembang membentuk bagian-bagian
kompleks lain, maka nanti akan terbentuk pula fungsi
ekosistem. Berdasarkan struktur dan fungsi ekosistem, maka
seseorang akan mempelajari juga tingkatan organisasi lainnya,
seperti individu, populasi dan komunitas (Karmana, 2007).

II. METODE
II. 1 Waktu dan Tempat
Waktu : Kamis, 29 Agustus 2019 / 09:10-12:00
Tempat : Laboratorium Biologi FKIP

II. 2 Alat dan Bahan


Alat : 1. Mikroskop
2. Object Glass
3. Cover Glass
4. Optilab
5. Silet

Bahan : 1. Tusuk gigi


2. Sel mukosa
3. Bawang merah
4. Rumput atau bunga
5. Tinta

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


III.1 Pengamatan Sel Tumbuhan

Hasil Pengamatan pada Bawang Merah (Allium cepa


l).
Seperti yang terlihat pada gambar 3.1.1, sel bawang
merah mempunyai bentuk kotak-kotak tidak beraturan dan
saling berhimpit. Pada setiap kotak tersebut terdapat titik
bulat berwarna hitam. Titik itulah yang disebut dengan inti
sel. Apabila kita menggunakan skala lensa yang lebih besar
lagi dan menggunakan meline blue, maka vakuola akan
tampak sangat jelas.
Ada beberapa bagian dari sel bawang merah (Allium cepa l)
yang tak terlihat dengan mikroskop, yaitu :
Gambar 3.1.1

1. Membran sel (membran plasma) : terdapat pada bagian


terluar dari sel dan mempunyai fungsi mengatur keluar
masuknya zat pada suatu sel
2. Dinding sel : merupakan lapisan di bawah membran sel,
terbuat dari selulosa dan mempunyai fungsi memberi kekuatan
dan perlindungan bagi sel.
3. Sitoplasma : cairan bening seperti gel yang mengisi
ruang dalam sel dan berrfungsi sebagai tempat belangsungnya
metabolisme sel.
4. Mitokondria : merupakan tempat pembentukan sumber
energi,
5. Ribosom : organel berbentuk butiran-butiran kecil yang
terdapat di sitoplasma atau menempel di permukaan retikulum
endoplasma kasar dan berfungsi sebagai tempatsintesis protein.
6. Retikulum Endoplasma : organel berbentuk seperti saluran.
7. Badan golgi : organel berbentuk seperti tumpukan kue
panekuk yang mempunyaifungsi untuk membantu sintesis
protein.
8. Lisosom : merupakan kantung kecil dengan membran
tunggal dan berfungsi untuk mendaur ulang bagian sel yang
rusak, mencerna zat sisa makanan atau zat-zat asingyang
masuk ke dalam sel.

9. Nuklues (inti sel) : organel berbentuk bulat atau lonjong


yang terdapat di tengah atau bagian tepi sel, di dalamnya
terdapat cairan inti (nukleoplasma), anak inti (nukleolus) dan
selaput inti. Nukleolus berfungsi sebagai pusat pengendali
kegiatan sel.

10. Plastida : terdapat dalam berbagai ukuran, bentuk, dan


fungsi yang terbagi.

11.Sentrosom : bentuknya seperti tabung kecil dan mengapung


di sitoplasma.

III.2 Pengamatan Organ Tanaman


Perubahan warna pada bunga melati jepang (Pseudersnthemum reticulum) :

No. Aspek Pengamatan Durasi


1 Belum ada perubahan 1 menit
warna apapun

2 Masih belum ada 2 menit


perubahan warna

3 Pinggiran Bunga mulai 4 menit


berwarna merah muda
tetapi belum terlihat jelas

4 Warna merah muda pada 5 menit


bunga mulai terlihat

5 Terlihat perbedaan 10 menit


warna, sudah berwarna
merah walaupun hanya
di sebagian tempat saja
(tangkai dan pinggiran
bunga)

Warna Bunga dapat berubah karena terjadinya


perpindahan molekul pelarut dari konsentrasi rendah-tinggi
yang bersifat selektif permeable. Karena sifat itulah perubahan
warna pada bunga membutuhkan waktu lebih lama agar terlihat
sangat jelas perbedaannya.

III.3 Pengamatan Sel Hewan

Seperti yang terlihat pada gambar 3.3.2 bahwa


terdapat membran sel yang melindungi sel epitel rongga
mulut, sitoplasma, dan inti sel atau nucleus. Pada sel
epitel rongga mulut bentuknya tidak beraturan. Hal ini lah
yang membedakan sel hewan tidak memiliki sel dinding
seperti tumbuhan yang bersifat kaku karena terdapat
kandungan lignin. Apabila dinding sel terdapat pada sel
hewan, maka hewan tidak bisa bergerak secara aktif.

Gambar 3.3.2
III.4 Pengamatan Ekosistem Taman

Komponen lingkungan dibagi menjadi 2, yaitu :


1. Abiotik : mencakup seluruh makluk hidup di dalamnya,
yakni hewan, manusia, tumbuhan, jamur dan benda hidup
lainnya.
2. Biotik : segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan,
hewan, manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri).
Bentuk interaksi yang terjadin berdasarkan
pengamatan :
1. Terdapat lebah menghisap nectar pada bunga dan lebah
tersebut juga membantu bunga dalam penyerbukan. Di
situlah terjadi interaksi komponen biotik dan abiotik yang
saling menguntukan. Interaksi ini disebut symbiosis
mutualisme.
2. Interaksi antara manusia dan tumbuhan. Tumbuhan
membutuhkan cahaya matahari, air, dan juga karbon dioksida
(co2) untuk proses fotosintesisnya. Karbon dioksida dihasilkan
oleh manusia saat telah mendapatkan oksigen dari hasil
fotosintesis tumbuhan.
3. Cacing berperan dalam penyuburan tanah.
4. Ulat bulu yang hinggap di tumbuhan dapat bersifat parasite,
karena ulat bulu bersifat merusak tanaman.

IV. SIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil praktik yang telah dilakukan, dapat disimpulkan


bahwa segala hal yang berada di Bumi ini saling berkaitan,
seperti sel-sel yang terhubung menjadi jaringan dan setelah itu
terbentuklah Ekosistem Kompleks. Setiap makhluk hidup
membutuhkan makhluk hidup lainnya. Tidak akan bisa hidup
apabila keluar dari ekosistem kompleks tersebut

V. DAFTAR RUJUKAN

Buku:
Reece, B. 2008. Campbell Biology (Ninth Edition). California:
Berkeley.
Reece, Mitchell. 2002. Campbell Biology (Fifth Edition).

Artikel dalam jurnal atau majalah:


Nazarilia, Syafira. 2013.Pengamatan Sel Tumbuhan: 7–10.
Andri. 2011.Laporan Populasi, Komunitas, dan Ekositem: 2–
10.
Nur, Hikmah. 2015.Laporan Populasi, Komunitas, dan
Ekositem: 2-11.

https://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan

Anda mungkin juga menyukai